Mesin offset Adalah mesin cetak yang dimana dalam prosesnya sangat bergantung pada presisi atau ketepatan antara 4 warna yang paling dasar yaitu?

1 Materi 1 Cetak Offset dan Cetak Saring Cetak Offset Cetak datar yang ditemukan oleh Alois Senefelder pada tahun 1796 pada awal pembuatannya distilahkan dengan lithography, karena merupakan jenis cetak datar yang menggunakan acuan cetak dari lempengan batu. Media batu sejenis kapur yang digunakan memiliki sifat dapat menghisap tinta cair dan lemak. Pada lithography, bagian-bagian cetakan dan non-cetakan berada pada level yang sama. Ciri-ciri yang membedakan area cetakan tersebut adalah area pelat cetak tersebut bersifat menerima tinta, sementara elemenelemen non-pelat cetak menolak tinta. Efek ini dihasilkan oleh fenomena permukaan antarmuka. Cetak lithography dapat dibedakan: 1) cetak lithography batu (proses cetakan langsung yang menggunakan pelat cetak dari batu), 2) kolotipe (proses cetakan langsung), 3) Cetak offset (proses cetakan tidak langsung), dan 4) Di-litho (proses cetakan langsung dengan menggunakan pelat cetak offset). Cetak lithography nampaknya untuk saat ini sudah jarang dijumpai, karena bahan baku yang sudah semakin sulit didapat. Sedangkan kategori jenis cetak datar yang berkembang saat ini adalah cetak offset. Gambar: Penampang cetak ofset Cetak offset adalah suatu teknik mencetak dengan menggunakan pelat yang datar sebagai acuan cetak. Proses yang digunakan dalam cetak offset adalah mentrasfer image

2 bertinta ke dalam lembaran karet kemudian diaplikasikan di atas permukaan yang akan dicetak.teknik cetak offset menggunakan sebuah pemuat image yang rata dimana citra yang akan dicetak mengambil tinta melalui penggulung kertas, sedangkan area yang tidak dicetak menarik air sehingga permukaannya tidak terkena tinta. Proses mesin cetak offset sangat bergantung pada presisi / ketepatan antara 4 warna yg paling dasar, yaitu CMYK. Offset berasal dari kata set-off (beralih), dimana lapisan tinta yang ada di pelat cetak tidak langsung dialihkan ke permukaan bahan cetak tetapi diberikan dulu kepada sebuah blanket sebagai perantaranya. karena proses peralihan tadi, maka dalam mesin cetak offset setidaknya terdapat tiga buah silinder utama, yaitu silinder pelat, silinder blanket, dan silinder impresion. Dan karena dalam cetak offset tinta harus melalui blanket terlebih dahulu sebelum mencapai permukaan bahan cetak, maka cetak offset termasuk teknik cetak tidak langsung. Link tentang apa itu mesin cetak, dapat dilihat di link: Sistem yang biasa digunakan pada cetak offset: 1. Teknologi cetak offset konvensional: Pembasahan pelat cetak dilakukan dengan menggunakan larutan pembasah (air dengan zat tambahan). Area non-image pada pelat berupa hidrofilik, bersifat menerima air dan permukaannya yang dapat menerima tinta disebut oleofilik, yang hampir secara keseluruhan tidak mau menerima air. Film yang menggunakan larutan pembasah mencegah adanya transfer tinta. 2. Teknologi cetak offset tanpa air: Permukaan pelat cetak pada dasarnya menolak tinta, misalnya, karena lapisan silikon yang tepat. Area dasar yang reseptif terhadap tinta dibuka melalui interupsi pada lapisan silikon (yang tebalnya kira-kira 2 μm). Prosedur ini dikenal sebagai offset tanpa air (bahkan sering kali disebut sebagai offset kering ).

3 Gambar : Mesin offset manual Sumber: Gambar : Mesin offset GTO 52, 1 warna Gambar : Mesin offset toko 820 Gambar : Mesin offset 4 warna heildeberg Mesin cetak Dilihat dari bentuk dan kemampuannya, dibedakan menjadi tiga macam: Offset Kecil. Mesin ini berbentuk kecil dengan kemampuan mencetak maksimal pada kertas ukruan A3 (297 x 420 mm). Karena bentuknya yang kecil, sedikit lebih besar dari pada mesin stensil, maka sering disebut juga sebagai mini offset atau dekstop mini offset. Offset Sedang. Mesin ini bentuknya lebih besar dan mampu mencetak pada ukuran double folio. Karena bentuknya agak besar, mesin ini diletakkan di lantai. Offset Besar. Mesin ini dapat mencetak pada kertas ukuran A1 (841 x 594 mm) dan A0 (1189 x 841 mm). Mesin ini umumnya terdapat diperusahaan percetakan yang cukup besar atau pada percetakan surat kabar. Ciri-ciri mesin offset: Digerakan menggunakan listrik dengan komponen mekanis

4 Mencetak dengan master yang disebut paper plate Proses pencetakannya dibantu dengan zat kimia yang disebut fixer serta air dengan cara pemindahan huruf pada blanket Dapat mencetak pada kertas doorslag sampai dengan kertas karon berukuran A6 (105 x 108 mm) sampai ukuran A0 Dapat mencetak gambar atau foto dan berwarna Cetak offset bisa berupa lembaran (sheet fed) atau berupa gulungan (web fed) yang masing-masing dari keduanya memiliki kelebihan. Sheet fed lebih banyak digunakan di perusahaan kecil menengah, kebanyakan untuk cetakan yang tidak terlalu besar, seperti brosur, kalender, poster leaflet, dan lain-lain. Kertas yang digunakan biasanya dengan berat sekitar gram, dan mampu mencetak dalam jumlah exp hingga exp. Gambar: web fed percetakan surat kabar/koran Web fed mampu mencetak dalam kapasistas dengan jumlah lebih besar, biasanya untuk pembuatan surat kabar/koran, majalah, tabloid, buku, yang memiliki oplah lebih besar dan menggunakan kertas yang lebih tipis dibanding dengan sheet fed (di bawah 100 gram) dan mampu mencetak dengan jumlah sekitar ratusan ribu eksemplar, krena kecepatan mesin web fed yang tinggi dan kemampuan mencetak di kedua sisi. Tahapan dalam memproduksi produk dengan teknik cetak offset ini ada beberapa proses atau tahapan yang harus dilalui. Tahap pertama yaitu tahapan pra-cetak meliputi persiapan repro film yang akan digunakan. Setelah desain finish dan siap dioutput utuk

5 dibuatkan film. Tahap selanjutnya setelah film selesai adalah melakukan rekam pelat. Rekam pelat yaitu hasil film repro direkam (semacam difotocopy) pada materi berupa plat aluminium yang nantinya akan dipasang pada mesin cetak. Kemudian menyiapkan kertas yang dibutuhkan (sesuai pesanan/keperluan). Tahap pra-cetak yang terakhir yaitu menyiapkan berbagai warna tinta sesuai kebutuhan, alkohol, fountain. Setelah semua bahanbahan ini disiapkan maka tahap selanjutkan adalah tahap pencetakan. Pada tahap mencetak ini tahap awal adalah menyiapkan pelat yang telah diaplikasikan desain dipasang dimesin cetak. Selain memasang pelat pada mesin, juga disiapkan bahan-bahan dan peralatan lainnya sesuai dengan fungsi dan kebutuhan, seperti tinta dan kertas. Masing-masing diletakkan pada tempatnya, pelat dipasang di atas roll yang ada di bawah mesin, utuk kertas dipasang di bawah roll (yang mendatar), sedangkan tinta pun dipasang pada tempatnya dengan warna yang sesuai dengan pesaan atau kebutuhan. Setelah semua siap dan terpasang, maka mesin siap dijalankan. Tinta bersinggungan dengan roll yang telah dipasangi pelat baja, sedangkan tinta bersingungan pula dengan kertas sehingga desain yang ada di pelat berpindang ke kertas dan keluar sesuai desain. Tahapan atau proses kerja mesin offset dapat dilihat pada link berikut ini: Pada tahap akhir atau finishing, pertama yang dilakukan adalah memotong kertas sesuai ukuran yang diminta atau sekedar merapikan pinggir kertas. Kemudian membubuhi kertas dengan berbagai macam hiasan atau sesuai kebutuhan, misalnya saja dengan membubuhkan embossed yaitu menghiasi kertas dengan tulisan atau gambar timbul atau tenggelam akibat matres. Diberi perekat atau lem jika produk yang dibuat berupa amplop. Dilaminating dengan plastik mengkilap/glossy atau buram/doff pada bagian luar sehingga memunculkan kesan yang estetis. Bisa juga diaplikasikan dengan pon s, yaitu memotong kertas menjadi bentuk-bentuk yang unik dan menarik, sesuai kebutuhan atau pesanan. Perkembangan yang berkembang pada saat ini, mesin cetak offset tidak hanya dioperasikan secara manual saja, melainkan sudah masuk pada ranah offset digital. Teknologi yang semakin pesat dalam offset digital, baik 4 warna hingga 6 warna, dengan kecepatan mesin dan kualitas hasil cetakan yang semakin bagus, menjadikan hasil yang lebih

6 maksimal. Tentu saja hal ini menjadikan persaingan teknologi mesin offset digital juga semakin meningkat. Keunggulan dengan pencetakan Offset: Hasil cetak pada kualitas warna adalah jauh lebih tahan lama (tidak cepat pudar) dibandingkan menggunakan print digital. Harga pencetakan dalam kuantitas banyak akan jauh lebih murah dibandingkan digital print. Dapat melakukan pencetakan di berbagai permukaan jenis media kertas yang tidak dapat di lakukan oleh mesin digital, seperti dapat mencetak dalam ketebalan kertas sampai 400gr, Mampu mencetak pada bidang kertas bermotif seperti Samson, Embossed /Engrave Paper, kertas recycle, dapat mencetak diatas kertas ukuran sampai 100 x 70 cm. Dapat mencetak pada bidang kertas yang relatif tipis seperti yang sering digunakan untuk Buku Nota NCR, HVS & Dorslag Dapat menggunakan tinta berjenis Emas, Silver dan bilamana mencetak dengan warna gradiasi Abu-abu (Grayscale) maka hasil akan jauh lebih akurat dari pencetakan digital. Dapat mencetak dengan tinta Full Block dengan hasil yang tajam dan merata. Pencetakan tinta dengan cara block ini sering dipergunakan untuk pembuatan design tipe negatif. Perkembangan teknologi mesin offset menghasilkan berbagai macam produk grafika yang memiliki kekhasan tersendiri. Beberapa produk grafika yang dihasilkan dari mesin cetak offset terbagi menjadi beberapa kategori: - Perkantoran ( kartu nama, kop surat, amplop, faktur, noita, blocknote, agenda, shopping bag, kuitansi, map, dan sebagainya) - Promosi (brosur, poster, leaflet, stiker, katalog, kemasan, label, company profile, hagtag, kartu ucapan, dan sebagainya) - Publikasi dan penerbitan (koran, majalah, tabloid, undangan, buku tahunan, bulletin, kalender, dan sebagainya) Produk grafika yang dihasilkan dari mesin cetak offset dapat dilihat pada beberapa gambar berikut ini: - Koran

7 Koran termasuk dalam produk grafika karena menampilkan visual (gambar atau teks) pada permukaannya. Keberadaan koran saat ini yang dicetak menggunakan cetak datar offset sudah merambah ke dunia online news, tetapi barang cetakan tersebut masih diperlukan untuk memberikan berita dan informasi peristiwa yang sedang hangat-hangatnya terjadi, terutama untuk koran harian. - Majalah Produk grafika yang terbit dalam waktu tertentu (mingguan, bulanan) dan biasanya sifatnya segmented (khusus) sesuai target audience. - Kartu Nama Berfungsi sebagai brand identity yang sifatnya personal (perorangan maupun perusahaan)

8 - Kop surat dan amplop Juga berfungsi sebagai brand identity yang berisi surat beserta isi bahasa di dalamnya dan logo beserta identitasnya berada pada kop surat tersebut yang diperlukan periusahaan atau lenbaga untuk keperluan komunikasi surat menyurat. - Poster Poster memiliki fungsi sebagai media promosi, media pemberitahuan, dan juga bisa digunakan untuk sebagai media pembelajaran dan peringatan. Pada zaman dahulu, poster dibuat menggunakan panel kayu atau di tembok. Di zaman sekarang ini, poster lebih mudah dibuat menggunakan cetak offset.

9 - Brosur Media promosi yang biasanya berbentuk lipatan, berisi tentang informasi yang lebih detail tetang produk barang atau jasa. - Kemasan Sebagai produk cetak yang memiliki bentuk 3 dimensi, kemasan berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang atau produk. Selain berfungsi melindungi produk yang ada di dalamnya, kemasan memiliki desain yang menarik yang dapat sekaligus dijadikan media promosi produk tersebut. Kemasan yang dicetak mengunakan cetak offset, pada proseas finishingnya sering menggunakan mesin pond, hotprint, emboss, laminasi, untuk menghasilkan efek khusus yang sesuai dengan desain kemasan yang diinginan.

10 - Kartu Ucapan Produk cetak yang masih banyak diperlukan untuk memberi ucapan pada teman, relasi, keluarga, pada saat merayakan momen-momen tertentu, sepertik ucapan ulang tahun, pernikahan, hari raya, dan sebagainya.

11 - Agenda atau Buku Tahunan Sekolah - Shopping Bag - Seminar Kits

12 - Stiker - Baliho - Banner dan X-banner

13 Cetak offset dengan beberapa keunggulannya terhadap hasil cetakan produk grafika, menjadikan teknologi ini masih banyak diperlukan. Cetak offset masih menempati posisi yang utama di ranah dunia industri percetakan. Cetak Saring/Sablon Teknologi cetak saring Cetak saring populer dengan sebutan cetak sablon yang berasal dari bahasa Belanda, yaitu schablon, sehingga dalam bahasa serapan menjadi sablon. Cetak saring dapat diartikan sebagai kegiatan cetak mencetak dengan menggunakan kain gasa/kasa yang biasa disebut screen. Disebut teknologi cetak saring, karena acuan cetaknya berupa saringan (screen) dan tinta yang terdapat di atas permukaan screen akan tersaring melalui pori-porinya menembus permukaan kertas atau media lain yang dikehendaki, misalnya kain dan benda-benda yang memiliki permukaan datar lainnya. Proses pembuatan cetak saring bisa dilakukan dengan mesin seperti yang dilakukan pada pabrik printing dan bisa pula dilakukan secara manual seperti yang dilakukan oleh home industri menengah dan kecil. Proses cetak ini sangat cocok untuk pekerjaan yang oplagnya kecil. Kelebihan dari cetak saring adalah bisa mencetak di segala bentuk media, datar, lengkung, atau bahkan tidak rata. Demikian pula proses cetak ini dapat diterapkan pada bahan benda yang meresap tinta dan tidak meresap tinta, misalnya, pada kaca, plastik, logam, kertas, kain, dan sebagainya. Cetakan juga bisa berupa rol atau lembaran. Cara mencetaknya dengan cara didorong langsung, artinya selama proses mencetak berlangsung tinta akan didorong langsung melalui pori pori yang telah dibuat untuk melewatkan tinta cetak langsung ke media cetak yang dipergunakan. Cara mencetak dengan teknik sablon dapat dilihat pada link Kain screen yang biasanya dipasang pada frame/bingkai memiliki beberapa jenis dan type yang fungsinya untuk mengetahui banyaknya helai benang dalam hitungan persentimeter yang dapat digunakan sesuai fungsi dan kegunaannya.

14 Ukuran yang lazim digunakan biasanya menggunakan kode dengan huruf M (Mesh) dan T (Tick). M atau Mesh adalah istilah yang biasanya dipakai di Asia, seperti Jepang dan Korea. Perbedaan lubang / pori-por pada mesh bernomor rendah umumnya mempunyai lubang / pori-pori yang relatif besar atau kasar, sedangkan mesh bernomor tinggi umumnya mempunyai lubang / pori-pori yang relatif kecil atau halus. Penghitungannya adalah jumlah benang per inchi / setiap 2,5cm misalkan: M100 berarti 100 benang setiap 2,5 cm T atau Tick adalah istilah yang biasanya dipakai di Eropa digunakan untuk menunjukkan tingkat kerapatan pada anyaman benang-benang screen. Semakin besar angka tersebut, maka semakin rapat pula benangnya. Perhitungannya adalah jumlah benang setiap 1 cm. Misalnya: T 48 berarti ada 48 benang setiap 1cm. Screen yang umumnya digunakan untuk membuat sablon pada bahan kain secara keseluruhan bisa dibagi ke dalam beberapa kategori, dimulai dari screen kasar (48 T-90 T), screen sedang (120 T-150 T), hingga screen halus (165 T-200 T) sesuai dengan fungsinya masing-masing. Gambar 4.9. Screen dengan berbagai kode Sumber:

15 1. Screen Kasar (48 T-90 T) Screen kasar memiliki lubang pori-pori yang cukup besar. Umumnya poripori yang besar ini mampu menyalurkan tinta dalam jumlah yang cukup banyak dan tebal. Screen 48 T 55 T untuk mencetak sablon pada handuk, sprey, karung, dan selimut. Screen 62 T untuk mencetak sablon dengan gambar-gambar timbul seperti lem stiker dan kaos. Screen 77 T untuk mencetak sablon pada media kaos dan sablon spanduk. Screen 90 T digunakan untuk mencetak sablon timbul dengan motif halus, kaca, serta bahan tekstil. 2. Screen Sedang (120 T-150T) Screen berukuran sedang umumnya memiliki lubang pori-pori yang agak rapat. Screen dengan ukuran sedang ini biasa digunakan untuk menyablon bahan atau kaos yang tidak terlalu menyerap cat. Contohnya ialah seperti kertas, stiker, karton, kulit imitasi halus Screen 120 T untuk mencetak sablon pada kertas karton, kayu, kulit imitasi, dan logam halus. Screen 150 T digunakan untuk mencetak sablon pada kertas, imitasi dan mika. 3. Screen Halus (165 T-200T) Pada umumnya screen halus memiliki lubang pori-pori yang sangat kecil dibanding dengan jenis screen yang telah dipaparkan sebelumnya. Pori-porinya yang sangat kecil ini ternyata juga cukup rapat sehinggascreen ini hanya bisa digunakan untuk menyalurkan tinta dalam jumlah sedikit Screen T 165 untuk membuat sablon pada kertas dengan daya serap yang rendah. Screen T I65 ini bisa digunakan di sablon plastik, logam dan kaca. Screen T 180 digunakan untuk mencetak sablon pada media plastik serta bahanbahan lain yang bertekstur halus. Screen T 200 digunakan untuk mencetak sablon pada media kaca. Sablon dua warna dapat dilihat pada Jenis-jenis Sablon: - Sablon Rubber

16 Jenis sablon ini sering dikenal dengan sablon karet, sifatnya menutup serat kain dan timbul serta hasil sablon yang elastis. Sablon ini banyak digunakan khusus untuk sablon di atas kain gelap, karena tinta ini bersifat pekat, dapat menutup permukaan warna kain dengan baik. Tinta rubber umumnya digunakan untuk underbase, yang difungsikan sebagai penutup warna kain sebelum penyablonan warna-warna. - Sablon Pasta Jenis sablon non rubber, sifatnya menutup serat kain dan timbul hasil sablon tidak elastis penampilannya hampir menyerupai sablon rubber. - Sablon Pigmen Bersifat seperti tinta, yang meresap ke serat kain, hanya bisa dipergunakan pada kain berwarna terang / putih dan tidak dapat digunakan di bahan yang gelap.

17 - Sablon Foam Cat karet yang akan timbul seperti foam dan lebih timbul dari sablon rubber, sablon ini terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase maupun plastisol. Tinta ini memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan tinta ini mengembang dengan efek timbul. - Sablon Glow In The Dark Cat sablon trasparan dengan campuran bubuk fosfor yang dapat bersinar terang di tempat gelap. Dapat pula diaplikasikan dengan sablon rubber, pigment maupun plastisol.

18 - Sablon Separasi Separasi adalah proses sablon dengan pemisahan warna untuk dijadikan film. Jenisnya ada dua, ada yang spot color atau warna blok, biasanya digunakan untuk desain berbentuk vector, ada juga berbentuk raster atau disebut proses color. - Sablon Glitter Cat sablon transparan yang diaplikasikan dengan campuran bubuk metalik / mengkilat. - Sablon Plastisol Cat yang berbahan dasar minyak, dengan kemampuan istimewa untuk mencetak dot atau raster super kecil dengan hasil maksimal. Sablon berbahan dasar PVC memiliki harga yang cukup mahal serta membutuhkan peralatan khusus untuk pengeringannya. Sebab tinta ini tidak dapat kering dengan sendirinya seperti tinta

19 waterbase pada umumnya. Untuk dapat kering dengan baik, tinta ini memerlukan suhu mencapai 160 derajat celcius serta membutuhkan beberapa peralatan seperti conveyor curing dan flash curing. Setelah pengeringan dengan benar, tinta plastisol ini memiliki daya rekat yang sangat baik. Teknil sablon plastisol dapat dilihat pada link - Sablon High Density Cat sablon timbul tajam yang bahan dasarnya dari plastisol, tinta yang bersifat transparan, tinta ini menghasilkan efek sablon yang mengkilap, terkesan basah dan bisa juga dibuat doff.

20 - Sablon Foil Sablon dengan menggunakan lapisan bahan kertas logam (seperti alumunium foil) yang ditempelkan diatas kain dengan lem khusus. Jenis sablon yang memberikan kesan mengkilat menjadikan T- Shirt terlihat eksklusif. - Sablon Flocking Sablonan dengan menggunakan lapisan bahan seperti beludru yang ditempel diatas kain dengan lem khusus. Terdapat dua jenis flock, bubuk dan lembaran. Untuk lembaran membutuhkan lem khusus sebagai media perekatnya. Mengunakan bahan lem transparan lalu menggunakan mesin press supaya menjadi seperti beludru.

21 - Sablon Discharge Cat dengan kemampuan mengubah warna dasar bahan, bahan kimia yang digunakan untuk mencabut warna dasar kain, sehingga warna bahan menjadi putih/grey. Dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, bahan pewarna kainnya harus dipilih dengan yang dischargeable. - Sablon Super White Cat sablon yang menyerap kedalam serat kain, yang hampir sama jenisnya dengan tinta rubber, terdiri dari dua jenis yaitu white dan color. Tinta ini sifatnya lebih mendekati tinta extender yaitu menyatu dengan bahan dan transparan. - Sablon DTG

22 DTG atau Direct to Garment adalah cara penyablonan kaos dengan teknik mesin digital, hasilnya sangat detail dan jelas. Sablon digital rame digunakan untuk produksi masal kaos partai, karena hasil cetak untuk kaos putihnya sangat memuaskan. Teknologi DTG dapat dilihat pada link Jenis-jenis sablon yang hadir pada teknologi grafika telah memasuki tahapan yang beragam, baik dari segi alat, bahan, maupun teknologinya. Kelebihan dan kekurangan dari masing-masing teknik menjadikan pilihan yang beragam bagi para konsumen untuk memilih jenis sablon yang dikehendaki.

Sangat bergantung pada apakah proses mesin offset jelaskan?

Jawaban. Bergantung pada presisi atau ketepatan antara empat warna dasar yaitu CMYK.

Bagaimana proses cetak dalam mesin pencetakan offset?

Cetak offset adalah suatu teknik yang mencetak gambar ke dalam plate atau film sebagai media cetak setelahnya plate tersebut dipindahkan ke rubber blanket (lapisan karet). Setelahnya akan dicetak menggunakan bantuan tinta ke media yang diinginkan seperti kain atau kertas dengan bantuan mesin cetak.

Bagaimana prinsip kerja cetak offset?

Prinsip cetak offset adalah tolak menolak antara air dan tinta sehingga dapat terbentuk image pada permukaan bahan cetak/ kertas. Cetak offset menggunakan plat aluminium yang datar,sehingga antara posisi bagian yang tercetak dan bagian tidak tecetak sama tinggi.

Apa yang dimaksud dengan mesin offset?

Mesin Cetak Offset adalah mesin cetak yang menggunakan master atau disebut plate untuk proses pemindahan huruf ke Blanket. Karena harganya yang cukup mahal, alat ini biasanya diperuntukkan untuk usaha percetakan skala besar saja.