Tujuan meringkas suatu bacaan, yaitu untuk menguji kemampuan pembaca dalam menemukan pokok-pokok permasalahan sebuah tulisan.
MEMBEDAKAN RANGKUMAN DAN IKSTISAR
Oleh: Imron Rosidi Mulailah dari menulis sebuah karangan sederhana menuju yang lebih kompleks! Nasihat ini mungkin perlu dicamkan bagi para penulis pemula. Sebelum Anda mencoba menulis sebuah esai, editorial, artikel, resensi, berita, laporan penelitian dan sebagainya, Anda perlu memulai dengan berlatih menulis rangkuman dan ikhtisar. Dengan menulis rangkuman dan ikhtisar, selain Anda terlatih untuk menulis, juga dapat menambah wawasan Anda tentang sesuatu sebagai bekal seorang penulis. Hal itu disebabkan Anda harus membaca terlebih dahulu sebuah tulisan yang akan Anda rangkum atau ikhtisarkan.
Pada bagian ini akan diuraikan berbagai masalah yang berhubungan dengan rangkuman dan ikhtisar, mulai dari pengertian sampai dengan bentuk-bentuk rangkuman dan ikhtisar. Memang, tidak sedikit pembaca yang menyamakan antara pengertian rangkuman dan ikhtisar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rangkuman dan ikhtisar tidak dibedakan. Akan tertapi, sebenarnya antara rangkuman dengan ikhtisar terdapat sedikit perbedaan. Untuk mengetahui perbedaan di antara keduanya, berikut ini akan diuraikan satu per satu.
Pengertian Rangkuman dan Ikhtisar Rangkuman merupakan hasil kegiatan merangkum. Rangkuman dapat diartikan sebagai suatu hasil merangkum atau meringkas suatu tulisan atau pembicaraan menjadi suatu uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara proporsional antara bagian yang dirangkum dengan rangkumannya (Djuharni, 2001). Rangkuman dapat pula diartikan sebagai hasil merangkai atau menyatukan pokok-pokok pembicaraan atau tulisan yang terpencar dalam bentuk pokok-pokoknya saja. Rangkuman sering disebut juga ringkasan, yaitu bentuk ringkas dari suatu uraian atau pembicaraan, sedangkan ikhtisar disebut juga intisari dari suatu uraian atau pembicaraan. Pada tulisan jenis rangkuman, urutan isi bagian demi bagian, dan sudut pandang (pendapat) pengarang tetap diperhatikan dan dipertahankan. Hal itu berbeda dengan ikhtisar. Ikhtisar juga merupakan bentuk ringkas dari suatu uraian atau pembicaraan, namun dalam pembuatannya tidak perlu mempertahankan urutan isi dari suatu karangan secara proporsional. Penulisan ikhtisar bisa saja langsung tertuju pada pokok permasalahan.
Cara Membuat Rangkuman dan Ikhtisar
Langkah-langkah Menulis Rangkuman dan Ikhtisar
Untuk dapat menghasilkan sebuah rangkuman yang baik, seorang penulis pemula perlu memperhatikan empat hal pokok, yaitu: (1) mampu membaca dengan baik bacaan yang akan dirangkum, (2) mampu memahami isi secara utuh terhadap bacaan yang akan dirangkum, (3) mampu menemukan ide-ide pokok ataupun kalimat topik dalam bacaan yang akan dirangkum, serta (4) mampu menyusun kembali ide-ide maupun kalimat topik yang telah ditemukan menjadi sebuah tulisan utuh dan koheren. Untuk mencapai hal di atas, langkah-langkah yang harus ditempuh bagi seorang penulis rangkuman adalah sebagai berikut. a. Perangkum harus membaca uraian asli pengarang sampai tuntas agar memperoleh gambaran atau kesan umum dan sudut pandang pengarang. Pembacaan hendaklah dilakukan secara saksama dan diulang sampai dua atau tiga kali untuk dapat memahami isi bacaan secara utuh.b. Perangkum membaca kembali bacaan yang akan dirangkum dengan membuat catatan pikiran utama atau menandai pikiran utama setiap uraian untuk setiap bagian atau setiap paragraf. c. Dengan berpedoman hasil catatan, perangkum mulai membuat rangkuman dan menyusun kalimat-kalimat yang bertolak dari hasil catatan dengan menggunakan bahasa perangkum sendiri. Hanya saja, apabila perangkum merasa ada yang kurang enak, perangkum dapat membuka kembali bacaan yang akan dirangkum.d. Perangkum perlu membaca kembali hasil rangkuman dan mengadakan perbaikan apabila dirasa ada kalimat yang kurang koheren.e. Perangkum perlu menulis kembali hasil rangkumannya berdasarkan hasil perbaikan dan memastikan bahwa rangkuman yang dihasilkan lebih pendek dibanding dengan bacaan yang dirangkum. Hal yang juga harus mendapat perhatian dari penulis rangkuman adalah tidak memberikan penafsiran baru terhadap suatu pengertian yang diuraikan oleh pengarang asli. Selain itu, perangkum tidak boleh memasukkan hasil pemikirannya sendiri ke dalam rangkuman sebab akan mengaburkan pengertian gagasan yang diungkapkan oleh pengarang asli. Pelatihan menulis rangkuman dapat dilakukan dengan memberikan berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan bacaan yang akan dirangkum. Pertanyaan-pertanyaan tersebut disusun berdasarkan urut-urutan paragraf atau urutan topik dalam bacaan agar tidak mengubah urutan topik bacaan asli. Jawaban pertanyaan tersebut dapat diungkapkan dalam kalimat tunggal, kalimat majemuk, ataupun sebuah uraian singkat berdasarkan keinginan perangkum. Bagaimanakah langkah-langkah menyusun ikhtisar? Langkah-langkah menyusun ikhtisar tak ubahnya dengan langkah-langkah menyusun rangkuman. Hanya saja, setelah membaca bacaan yang akan diikhtisarkan, penulis dapat langsung menambah dengan pengetahuan yang dimiliki yang sesuai dengan bahan kajian dalam bacaan yang akan diikhtisarkan. Hasil penggabungan tersebut selanjutnya ditulis kembali dalam sebuah ikhtisar yang koheren.