Menurut fungsi pokok dalam organisasi dalam perusahaan manufaktur biaya tenaga kerja dibagi menjadi

Biaya tenaga kerja adalah salah satu biaya konversi yang terdapat pada sisi biaya overhead pabrik yang merupakan salah satu biaya yang diperlukan untuk merubah bahan baku menjadi bahan yang siap jual.

Selain itu, biaya tenaga kerja juga adalah salah satu komponen biaya yang paling besar dalam operasional perusahaan. Untuk itu, harus dikelola secara baik dan benar. Nah, pada kesempatan kali ini kami akan membahas secara lebih lengkap tentang biaya tenaga kerja dan cara menghitungnya di dunia akuntansi.

Pengertian Biaya Tenaga Kerja

Sebelum membahas lebih lengkap tentang akuntansi biaya tenaga kerja, maka kita harus memahami bahwasanya kita harus memahami batasan pada biaya tenaga kerja dan berbagai cara klasifikasinya. Sebelum membahas tentang akuntansi biaya tenaga kerja, maka ada baiknya kita memahami batasan biaya tenaga kerja dan cara klasifikasinya.

Jadi tenaga kerja sendiri adalah usaha fisik ataupun mental yang dikeluarkan oleh karyawan untuk mengolah produk. Sedangkan biaya tenaga kerja adalah biaya yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia tersebut.

Di dalam perusahaan manufaktur, penggolongan kegiatan tenaga kerja dilakukan berdasarkan fungsi pokok dalam organisasi perusahaan, kegiatan departemen dalam perusahaan, jenis pekerjaannya, dan hubungannya dengan produk.

Namun pada kesempatan kali ini, kita akan lebih fokus dalam penggolongan berdasarkan fungsi pokok dalam organisasi perusahaannya terlebih dahulu.

Baca juga: Acid Test Ratio: Pengertian, Rumus, Contoh dan Cara Improvisasinya

Penggolongan Berdasarkan Klasifikasi Fungsi Pokok Dalam Organisasi Perusahaan

Organisasi yang terdapat di dalam perusahaan manufaktur terbagi menjadi tiga fungsi pokok, yaitu produksi, pemasaran, dan juga administrasi.

Untuk itu, diperlukan adanya penggolongan dan juga perbedaan antara tenaga kerja pabrik dan juga tenaga kerja non pabrik. Pembagian ini dilakukan agar bisa membedakan biaya tenaga kerja yang merupakan salah satu komponen pokok produk dari biaya tenaga kerja yang non pabrik.

Sehingga, biaya tenaga kerja pada perusahaan manufaktur lalu digolongkan lagi menjadi biaya tenaga kerja produksi, pemasaran, dan juga  administrasi dan umum.

Akuntansi Biaya Tenaga Kerja 

Biaya tenaga kerja terbagi menjadi tiga golongan utama, yaitu gaji dan upah reguler, premi lembur dan biaya yang berkaitan dengan tenaga kerja.

Gaji dan Upah

1. Cara Perhitungan Gaji dan Upah Karyawan

Terdapat berbagai macam cara perhitungan upah karyawan di dalam perusahaan. salah satu caranya adalah dengan mengalikan tarif upah dengan jam kerja setiap karyawan. Sehingga, dalam menentukan upah seorang karyawan, harus dihimpun data jumlah jam kerja karyawan dalam suatu periode waktu tertentu.

Pada suatu perusahaan yang menerapkan metode harga pokok pesanan, beberapa dokumen utama yang digunakan untuk mengumpulkan waktu kerja karyawan adalah kartu hadir, dan kartu jam kerja.

Kartu hadir adalah suatu catatan yang digunakan untuk mencatat jam kehadiran karyawan, yakni jangka waktu antara jam hadir dan jam pulang kerja. Bila jam kerjanya dimulai dari jam 7 pagi sampai jam dua siang. Maka kartu hadir karyawan akan berisi jam hadir di perusahaan dan jam pergi dari perusahaan pada tiap jam kerja.

Jika seorang karyawan hadir di perusahaan mulai dari jam 7 pagi hingga jam 2 siang, maka dirinya hadir di perusahaan selama 7 jam, yang menjadi jam reguler pada tiap perusahaan. Namun, bila karyawan tersebut bekerja lebih dari 7 jam dalam sehari, maka kelebihan dari jam kerja yang melebihi jam kerja reguler tersebut adalah jam lembur.

Di setiap akhir pekan, kartu hadir setiap karyawan akan dikirim pada bagian pembuat daftar gaji dan upah. Tujuannya adalah agar bisa digunakan sebagai dasar perhitungan gaji dan upah setiap karyawan per minggunya.

Selain kartu hadir, perusahaan juga harus menggunakan kartu jam kerja agar bisa mencatat pemakaian waktu hadir karyawan pabrik, saat mengerjakan berbagai pekerjaan atau pembuatan produk. Umumnya, kartu kerja ini digunakan untuk mencatat pemakaian waktu hadir tenaga kerja langsung di pabrik.

Kartu jam kerja pada setiap karyawan nantinya disesuaikan lagi dengan waktu yang tercantum di dalam kartu jam hadir untuk kemudian dibagikan pada bagian akuntansi biaya untuk kebutuhan distribusi gaji dan juga upah tenaga kerja langsung.

Keberadaan akan kartu jam kerja ini sangat penting di dalam perusahaan yang menerapkan metode harga pokok pesanan di dalam perhitungan harga pokok pada produknya.

Untuk perusahaan yang menerapkan metode harga pokok proses, kartu jam kerja ini tidak dibutuhkan karena karyawan akan melakukan pekerjaan ataupun membuat produk yang sama dalam suatu departemen tertentu dari hari ke harinya, sehingga distribusi pada biaya tenaga kerja sudah tidak lagi dibutuhkan.

Cara Pencatatan Jurnal Gaji dan Upah Karyawan

Terdapat empat tahap pencatatan biaya gaji dan upah, yaitu:

Berdasarkan kartu hadir karyawan, baik untuk karyawan dibagian produksi, pemasaran, ataupun administrasi dan juga umum, maka pembuatan daftar gaji dan upah ini kemudian membuat daftar gaji dan juga upah karyawan.

Berdasarkan daftar gaji dan upah tersebut, lalu buatlah rekapitulasi gaji dan juga upah agar bisa mengelompokkan gaji dan upah pada beberapa bagian, yaitu bagian produksi ataupun pabrik, administrasi dan umum, dan juga pemasaran.

Lalu, gaji dan juga upah karyawan pabrik ini dirinci lagi pada upah karyawan langsung dan karyawan tidak langsung dalam hubungannya dengan suatu produk.

Berdasarkan rekapitulasi gaji dan upah ini, maka bagian akuntansi untuk selanjutnya bisa membuat jurnal seperti di bawah ini.

Barang Dalam Proses Biaya Tenaga Kerja  Rp xxx [Debit]

Biaya Overhead Pabrik Rp xxx [Debit]

Biaya Administrasi dan Umum  Rp xxx [Debet]

Biaya Pemasaran  Rp xxx [Debit]

Gaji dan Upah Rp xxx [Kredit]

Berdasarkan daftar gaji dan upah ini, lalu bagian keuangan bisa membuat bukti kas keluar dan cek untuk pengambilan uang dan bank. Nah, berdasarkan bukti kas keluar tersebut, maka bagian akuntansi perusahaan bisa membuat jurnal seperti di bawah ini.

[Debit] Gaji dan Upah Rp xxx

[Kredit] Utang PPh Karyawan Rp xxx

[Kredit] Utang Gaji dan Upah  Rp xxx

Setelah cek berhasil diuangkan ke bank, maka uang hagi dan upah selanjutnya ditempatkan pada amplop gaji dan upah pada tiap karyawan. Upah gaji tersebut lalu diberikan oleh juru bayar pada tiap karyawan yang memang berhak.

Setiap karyawan selanjutnya memberikan tanda tangan pada daftar gaji dan upah sebagai bukti bahwa dirinya sudah menerima gaji senilai yang tercantum.

Setelah itu, bagian akuntansi membuat jurnal seperti dibawah ini:

[Debit] Utang Gaji dan Upah  Rp xxx

[Kredit] Kas  Rp xxx

Penyetoran pajak penghasilan karyawan ke kas negara selanjutnya harus dijurnal oleh bagian akuntansi seperti dibawah ini.

[Debit] Utang PPh Karyawan  Rp xxx

[Kredit] Kas  Rp xxx

Baca juga: Activity Ratio: Pengertian Lengkap, Jenis dan Rumus Menghitungnya

Kesimpulan

Demikianlah penjelasan dari kami tentang biaya tenaga kerja. Jadi di dalam perusahaan, biaya tenaga kerja itu dibagi menjadi beberapa cara, yaitu berdasarkan fungsi pokok di dalam perusahaan, berdasarkan kegiatan pada tiap bagian, berdasarkan jenis pekerjaan, dan berdasarkan hubungannya dengan produk atau jasa yang mampu dihasilkan.

Untuk akuntansi biaya tenaga kerja ini harus dilakukan melalui empat tahap, yakni pencatatan distribusi tenaga kerja, pencatatan utang gaji, mencatat pembayaran upah untuk karyawan yang memang berhak, serta menyetorkan pajak penghasilan karyawan pada kas negara.

Kegiatan pencatatan ini sangat penting untuk bagian akuntansi perusahaan. namun, bila Anda kesulitan untuk menghitung dan mencatatnya, maka Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.

Software akuntansi ini sudah dipercaya oleh lebih dari 300 ribu pebisnis di Indonesia karena banyaknya fitur yang mampu membantu kegiatan bisnis mereka. Beberapa fitur seperti fitur rekonsiliasi bank, fitur persediaan, fitur, penjualan dan fitur lainnya.

Terlebih lagi, setiap pebisnis tersebut bisa mencatat dan juga mengakses laporan keuangannya dengan mudah dimanapun dan kapanpun mereka berada, seperti mencatat laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan modal termasuk mencatat biaya di atas.

Anda bisa langsung mencoba Accurate Online selama 30 hari gratis dengan klik tautan gambar di bawah ini.

2.2.1.1. Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan

Dalam perusahaan manufaktur menurut fungsi pokok dalam perusahaan, akuntansi biaya digolongkan menjadi tiga bagian yaitu: 1. Biaya Produksi Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengola bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya bahan baku, biaya gaji karyawan produksi baik yang langsung berhubungan dengan proses produksi maupun tidak langsung, dsb. 2. Biaya Pemasaran Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan, biaya promosi, biaya angkutan dari gudang ke pembeli, gaji karyawan bagian pemasaran, dsb. 3. Biaya Administrasi dan Umum Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya upah karyawan bagian keuangan, akuntansi, personalia, foto copy, dsb.

2.2.1.2. Menurut Hubungan dengan Produk

Berdasarkan hubungan dengan produk, maka biaya secara garis besar digolongkan atas: 1. Biaya Produksi Yakni biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan produksi dari suatu produk dan akan dipertemukan match dengan penghasilan revenue di periode mana produk itu dijual. Biaya Produksi ini dibagi lagi menjadi tiga, yaitu : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung disebut dengan biaya utama prime cost, yaitu biaya yang langsung berhubungan dengan produksi. Sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik disebut dengan biaya konversi conversion cost. a. Bahan baku adalah merupakan bahan yang secara menyeluruh membentuk produk selesai dan dapat di identifikasikan secara langsung pada produk yang bersangkutan. Pengertian bahan baku dapat meluas meliputi juga bahan-bahan yang digunakan untuk memperlancar proses produksi. Bahan baku dibedakan atas bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung. Bila biaya bahan baku dibebankan kepada kelompok biaya baha baku, maka dinamakan bahan baku langsung, sedangkan bila dibebankan pada biaya overhead, maka dinamakan bahan baku tidak langsung. b. Biaya tenaga kerja di definisikan sebagai pembayaran-pembayaran kepada para pekerja yang didasarkan pada jam kerja atau atas dasar unit produksi. Istilah yang digunakan untuk biaya tenaga kerja ini adalah biaya tenaga kerja langsung, atau untuk pembayaran yang dinamakan upah. Hal ini penting untuk membedakan dengan istilah gaji. Gaji merupakan pembayaran kepada tenaga kerja karyawan yang didasarkan pada rentang waktu seperti mingguan, bulanan, dsb. Upah dibebankan melalui rekening biaya tenaga kerja langsung, sedangkan gaji dibebankan melalui rekening biaya overhead pabrik. c. Biaya Overhead Pabrik BOP adalah seluruh biaya produksi yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai biaya bahan baku langsung atau biaya tenaga kerja langsung. Pembedaaan antara bahan baku langsung dengan bahan baku tidak langsung serta antara tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung sering sukar dilakukan. Gambaran sederhana proses produk adalah sbbb : Bahan Baku Langsung Tenaga Kerja Langsung Factory Overhead Produksi Produk Gambar 2.2. Proses Produksi Sederhana 2. Biaya Periodik Yakni biaya-biaya yang lebih berhubungan dengan waktu dibanding dari unit yang diproduksi produk. Seluruh biaya ini dibebankan kepada penghasilan revenue diperiode mana biaya tersebut terjadi. Contoh dari biaya ini adalah: Biaya Administrasi dan Umum serta Biaya Pemasaran.

2.2.1.3. Menurut Hubungannya dengan Perubahan Volume Kegiatan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA