Mengapa pada transplantasi kulit, kulit yang digunakan harus dari individu yang sama?

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kulit adalah lapisan luar tubuh kita. Yang sangat penting untuk kehidupan dalam fungsinya untuk pelindung tubuh terhadap kerusakan fisik dan gesekan, juga menerima rangsang dari luar. Kulit dibagi menjadi dua bagian atau lapis yaitu kulit (integumen) lapis luar disebut epidermis dan lapis dalam yang disebut dermis atau korium. Terkadang kulit terkena luka bakar, tergesek benda tajam, malah saat kecelakaan dijalan yang menyebabkan kulit rusak dan harus diganti atau di opersi dengan transplantasi kulit atau pencangkokan kulit.

Bedah rekonstruksi merupakan tindakan bedah yang mengkhususkan pada penanganan kecacatan serta kelainan pada kulit, jaringan lunak, rangka, dan otot. Cacat tersebut dapat disebabkan oleh kelainan bawaan, penyakit infeksi, atau kecelakaan. Salah satu contoh tindakan bedah ini adalah cangkok kulit (transplantasi kulit/cangkok kulit) pada pasien yang mengalami kerusakan kulit akibat luka bakar atau kecelakaan.

Pada makalah ini, kami akan menjelaskan lebih lanjut tentang transplantasi kulit. Alasan, teknik dan kendala-kendala dalam transplantasi kulit. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan transplantasi kulit ? 2. Mengapa seseorang melakukan transplantasi kulit ? 3. Bagaimana cara melakukan transplantasi kulit ? 4. Apa kendala yang dihadapi dalam proses transplantasi kulit ? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dari transplantasi kulit. 2. Untuk mengetahui alasan seseorang melakukan transplantasi kulit. 3. Untuk mengetahui cara melakukan transplantasi kulit.

4. Untuk mengetahui kandala yang dihadapi dalam proses transplantasi kulit.

D. Manfaat 1. Mengetahui pengertian dari transplantasi kulit. 2. Mengetahui alasan seseorang melakukan transplantasi kulit. 3. Mengetahui cara melakukan transplantasi kulit.

4. Mengetahui kandala yang dihadapi dalam proses transplantasi kulit.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Transplantasi Kulit Transplantasi Kulit umumnya merupakan auto-transplantasi, yaitu kulit yang digunakan berasal dari individu yang sama. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan keberhasilan tindakan bedah yang dilakukan agar meminimalkan reaksi penolakan tubuh yang dapat timbul. B. Alasan Dilakukannya Transplantasi Kulit 1. Menutupi Luka akibat benda tajam maupun Luka bakar 2. Mempercantik wajah C. Metode Transplantasi Kulit Metode yang digunakan dalam Transplantasi Kulit ada 2 yaitu: 1. Split cangkok kulit (skin grafting) Split cangkok kulit merupakan cangkok lapisan epidermis kulit yang dapat dipindahkan secara bebas. Kulit yang digunakan dapat berasal dari bagian mana saja dari tubuh, namun pada umumnya berasal dari daerah paha, punggung atau perut. Permukaan kulit dapat diperluas dengan membuat irisan_irisan yang biala direnggangkan akan membentuk jala, sehingga luasnya dapat mencapai 1,5 hingga 6-9 kali luas semula. Teknik cangkok jala ini disebut mesh dan biasanya digunakan pada luka bakar yang luas. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka diperlukan beberapa persyaratan antara lain sistem peredaran darah pada daerah resipien (daerah yang mendapat kulit cangkokan) harus baik, tidak ada infeksi, dan keadaan umum penderita harus baik. 2.Flap Flap adalah cangkok jaringan kulit beserta jaringan lunak di bawahnya yang diangkat dari tempat asalnya. Flap yang dipindahkan akan membentuk pendrahan baru di tempat resipien. Tindakan bedah rekonstruksi ini antara lain sering digunakan untuk memperbaiki kecacatan atau kelainan yang timbul akibat kecelakaan. Aplikasi teknik bedah ini digunakkan pada rekonstruksi hidung, memperbaiki kelainan pada wajah paksa operasi (misalnya kelainan pada pipi paksa operasi tumor), dan lain-lain. Walaupun dalam bedah rekonstruksi diupayakan semaksimal mungkin menggunakan bahan-bahan yang berasal dari tubuh penderita sendiri, namun adakalanya hal tersebut tidak memungkinkan. Oleh karena itu, untuk menunjang upaya bedah rekonstruksi masih diperlukan bahan-bahan sintetis. Bahan-bahan tersebut sebelum digunakan dan ditanam dalam tubuh harus memiliki beberapa syarat antara lain tidak atau sedikit menimbulkan reaksi tubuh, tidak bersifat magnetis, dan tidak menghantarkan listrik. Bahan sintetik yang lazim dipakai adalah silikon, akrilik, dan logam campuran seperti titanium. Kemajuan bedah rekonstruksi yang merupakan salah satu cabang dari ilmu bedah telah memberikan manfaat yang sangat besar bagi mereka yang sebelumnya mungkin sudah putus asa pada kecacatan atau kelainan kulit yang dimilikinya. Dengan tindakan bedah rekonstruksi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan meningkatkan kepercayaan diri penderita. Walaupun demikian tetap dilakukan penelitian dan pengembangan teknik sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik. selain itu juga diperlukan adanya sosialisasi yang baik mengenai teknik bedah ini sehingga masyarakat dapat memanfaatkan teknik ini dengan lebih luas. D. Kendala dalam Transplantasi Kulit

Secara teori bisa dilakukan namun antar pendonor kulit dan penerima kulit harus mempunyai kriteria yang sama dari mulai jenis darah, jenis kekebalan dan berbagai parameter untuk mencegah penolakan kulit donor. Selain itu penerima kulit harus meminum obat-obatan seumur hidup untuk mencegah penolakan kulit donor. Di dunia kedokteran sekarang sedang dicoba memperbanyak sel kulit penderita melalui rekayasa genetik yang disebut sebagai stem sell. Namun di Indonesia rekayasa genetik ini merupakan wacana karena perangkat kerasnya belum tersedia untuk melakukan pembiakan sel tersebut.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan 1. Transplantasi kulit umumnya merupakan auto-transplantasi, yaitu kulit yang digunakan berasal dari individu yang sama. 2. Transplantasi kulit dilakukan untuk menutupi luka akibat benda tajam maupun luka bakar, juga untuk mempercantik wajah 3. Metode yang digunakan dalam transplantasi kulit ada 2 yaitu: a. Split cangkok kulit (skin grafting) b. Flap

4. Pendonor kulit dan penerima kulit harus mempunyai kriteria yang sama dari mulai jenis darah, jenis kekebalan dan berbagai parameter untuk mencegah penolakan kulit donor.

B. Saran
Saran yang ingin disampaikan bagi pembaca adalah jika ingin melakukan transplantasi kulit, pahami betul kendala-kendala dalam transplantasi kulit. Usahakan untuk mencari upaya penyembuhan lain sebelum memilih transplantasi kulit sebagai alternatif pengobatan.

  • 1. Page | 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kulit adalah organ terbesar dari tubuh manusia, yang mewakili sekitar 16% dari total berat badan. Sedangkan fungsi perlindungan dan termoregulasi baik diakui, kulit juga memiliki fungsi penting dalam metabolisme protein dan metabolisme vitamin D. Tubuh manusia menghasilkan jumlah terbesar vitamin D dalam lapisan epidermis kulit. Selain memberikan penghalang fisik terhadap organisme patogen, kulit berfungsi sebagai organ kekebalan aktif dengan sifat antigen khas yang memainkan peran penting khususnya berkaitan dengan komposit jaringan allotransplantation. Kulit dibagi menjadi dua bagian atau lapis yaitu kulit (integumen) lapis luar disebut epidermis dan lapis dalam yang disebut dermis atau korium. Terkadang kulit terkena luka bakar, tergesek benda tajam, malah saat kecelakaan dijalan yang menyebabkan kulit rusak dan harus diganti atau di opersi dengan transplantasi kulit atau pencangkokan kulit. Bedah rekonstruksi merupakan tindakan bedah yang mengkhususkan pada penanganan kecacatan serta kelainan pada kulit, jaringan lunak, rangka, dan otot. Cacat tersebut dapat disebabkan oleh kelainan bawaan, penyakit infeksi, atau kecelakaan. Salah satu contoh tindakan bedah ini adalah cangkok kulit (transplantasi kulit/cangkok kulit) pada pasien yang mengalami kerusakan kulit akibat luka bakar atau kecelakaan. Pada makalah ini, kami akan menjelaskan lebih lanjut tentang transplantasi kulit. Alasan, teknik dan kendala-kendala dalam transplantasi kulit. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan transplantasi kulit ? 2. Bagaimana sejarah bedah dan transplantasi kulit? 3. Mengapa seseorang melakukan transplantasi kulit ? 4. Bagaimana cara melakukan transplantasi kulit ? 5. Apa kendala yang dihadapi dalam proses transplantasi kulit ?

2. Page | 2 C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dari transplantasi kulit. 2. Untuk mengetahu sejarah dan perkembangan transplantasi kulit. 3. Untuk mengetahui alasan seseorang melakukan transplantasi kulit. 4. Untuk mengetahui cara melakukan transplantasi kulit. 5. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam proses transplantasi kulit. 3. Page | 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Transplantasi Kulit Pengertian transplantasi adalah pemindahan organ tubuh dari orang sehat atau mayat yang organ tubuhnya mempunyai daya hidup dan sehat kepada tubuh orang lain yang memiliki organ tubuh yang tidak berfungsi lagi sehingga resepien (penerima organ tubuh) dapat bertahan hidup secara sehat. Transplantasi kulit merupakan tindakan bedah yang mengkhususkan pada penanganan kecacatan pada kulit, jaringan lunak, rangka dan otot. Cacat tersebut dapat disebabkan oleh kelainan bawaan, penyakit infeksi atau kecelakaan. Salah contoh rekonstruksi kulit adalah transplantasi kulit pada pasien yang mengalami kerusakan kulit akibat luka bakar atau kecelakaan. Transplantasi Kulit umumnya merupakan auto-transplantasi, yaitu kulit yang digunakan berasal dari individu yang sama. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan keberhasilan tindakan bedah yang dilakukan agar meminimalkan reaksi penolakan tubuh yang dapat timbul. B. Sejarah Bedah dan Rekonstruksi Kulit Dokter-dokter pada zaman Mesir kuno, Babilonia, India, Athena dan Roma banyak melakukan prosedur bedah kulit, bahkan menspesialisasikan diri dalam prosedur tersebut. Dalam perkembangan ilmu kedokteran selanjutnya, dermatologi bukan merupakan spesialisasi tersendiri sampai abad ke-9. Pada abad ke-19 banyak spesialis kulit awalnya adalah spesialis bedah, yang kemudian mendalami pengetahuan penyakit kulit. Pada waktu perkumpulan spesialis kulit pertama kali didirikan di Amerika Serikat di tahun 1876, sebagian besar pendirinya adalah spesialis bedah. Banyak dokter mendalami ilmu penyakit kulit dan penyakit genitourologi bersamaan oleh karena gejala penyakit sifilis terjadi pada kedua organ tubuh tersebut. Majalah Journal of Cutaneous and Genito-Urinary Diseases terbit pada tahun 1881-1902 dan banyak memuat tulisan-tulisan tentang bedah kulit. Majalah ini kemudian menjadi Archives of Dermatology and Syphilology, dan selanjutnya berubah menjadi Archives of Dermatology. Sampai tahun 1920, spesialis kulit melakukan bermacam- macam operasi kulit. S. Noel seorang spesialis kulit Perancis, menjadi terkenal di dunia karena melakukan operasi face lift dan blefaroplasti serta menerbitkan buku tentang bedah estetik. Pada waktu bersamaan, dokter gigi dan spesialis bedah yang mendalami rekonstruksi 4. Page | 4 kepala dan leher mulai mempelopori spesialisasi bedah plastik. Pada tahun 1930 dan 1940, spesialis kulit berangsur-angsur lebih mengkonsentrasikan diri kepada pengobatan non-bedah (medikal) dan radioterapi untuk berbagai jenis penyakit kulit; seperti tumor, bahkan dermatitis dan akne serta banyak penyakit kulit lain. Spesialis bedah plastik lalu melakukan hampir semua rekonstruksi jaringan lunak. Setelah perang dunia kedua, spesialis kulit kembali berminat kepada bedah kulit. Banyak yang kembali dari perang memperoleh pengalaman luas di bidang teknik bedah. Di samping itu perhatian masyarakat terhadap bedah untuk penampilan fisik meningkat cepat. Pada tahun 1960 spesialis kulit memperkenalkan dermabrasi, transplantasi rambut dan kelupas kimia (chemical peeling). Pada tahun yang sama spesialis kulit juga menemukan bedah kulit laser dan menciptakan berbagai sistem laser. Perkumpulan bedah kulit dan kegiatan pendidikan bedah kulit meningkat dengan cepat; graft dan flap diajarkan di mana- mana. Saat ini spesialisasi penyakit kulit secara global berubah menjadi spesialis medico- surgical seperti halnya otolaringologi dan oftalmologi. Dalam memasuki milenium ketiga, apa yang dapat ditawarkan oleh bedah kulit untuk pengobatan penyakit dan memperbaiki penampilan (kosmetik) ? Banyak kemajuan ilmu pengetahuan tentang teknik bedah kulit yang ditemukan oleh spesialis kulit dan yang diterapkan dari spesialisasi lain. Dapat disebutkan teknik bedah kulit antara lain: chemical peeling, dermabrasi, bedah listrik, bedah beku (cryosurgery), transplantasi rambut, augmentasi jaringan lunak, transplantasi lemak, bedah laser, sedot lemak tumsesn, flebologi, bedah Mohs dan rekonstruksi kulit, toksin botulinum (Botox), blefaroplasti dan ritidektomi. Bedah kulit dii Indonesia dimulai pada tahun 1978. Pada tahun itu, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi membuat keputusan bahwa pendidikan untuk menjadi spesialis penyakit kulit dan kelamin termasuk pendidikan bedah kulit. Keputusan tersebut tercantum dalam Katalog Pendidikan Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin. Pada waktu itu bedah kulit belum diajarkan secara luas dan mendalam dalam pendidikan spesialis. Untuk meningkatkan pendidikan bedah kulit agar lebih intensif dibentuk Perkumpulan Bedah Kulit Indonesia, yang diizinkan pemerintah melakukan kegiatan di seluruh Indonesia. Perkumpulan Bedah Kulit Indonesia (PERBEKI) adalah organisasi profesi yang diakui pemerintah, terdaftar di Departemen Dalam Negeri menurut ketentuan Undang-undang No.8 tahun 1985, dan juga terdaftar di Departemen Kesehatan. PERBEKI adalah anggota Council for National Dermatologica Societies, International Society for Dermatologic Surgery dan didukung oleh American Society for Dermatologic Surgery dan European Society for Dermatologic Surgery. Di samping itu PERDOSKI 5. Page | 5 (Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin) membentuk KSBK (Kelompok studi bedah kulit) yang melakukan kegiatan pendidikan bedah kulit. Kedua wadah tersebut yaitu PERBEKI dan KSBK sebaiknya bekerjasama memajukan pendidikan bedah kulit di Indonesia. Dalam rangka memajukan bedah kulit di Indonesia dan agar semua spesialis kulit menguasai pengetahuan dan ketrampilan bedah kulit maka bedah kulit dasar perlu ditetapkan sebagai mata pelajaran yang diwajibkan untuk para peserta program pendidikan spesialis kulit dan kelamin. C. Alasan Melakukan Transplantasi Kulit 1. Menutupi Luka akibat benda tajam maupun luka bakar. Kulit kita merupakan bagian dari tubuh yang rawan terluka. Baik hal itu karena kesengajaan maupun tidak. Kulit bisa saja terluka akibat benda tajam ataupun karena luka bakar yang lumayan parah. Namun hal tersebut saat ini sudah dapat diatasi dengan tersedianya berbagai macam pengobatan rekonstruksi kulit agar penderita dapat kembali hidup sehat. 2. Memperindah kulit dan wajah. Terkadang orang yang telah mengalami kecelakaan dan mengakibatkan kulitnya rusak menginginkan kulitnya kembali indah seperti semula. Maka hal itu bisa diatasi dengan transplantasi. Ada juga yang cacat bawaan dan ingin adanya perbaikan pada kulitnya maka bisa diatasi dengan transplantasi kulit. D. Metode Transplantasi Kulit Metode yang digunakan dalam Transplantasi Kulit ada 2 yaitu: 1. Split cangkok kulit (skin grafting) 6. Page | 6 Split cangkok kulit merupakan cangkok lapisan epidermis kulit yang dapat dipindahkan secara bebas. Pencangkokan kulit hanya salah satu sarana merekonstruksi cacat di kulit, terlepas dari penyebab cacat. Kulit yang digunakan dapat berasal dari bagian mana saja dari tubuh, namun pada umumnya berasal dari daerah paha, pantat, punggung, atau perut. Permukaan kulit dapat diperluas dengan membuat irisan-irisan yang bila direnggangkan akan membentuk jala, sehingga luasnya dapat mencapai 1,5 hingga 6-9 kali luas semula. Teknik cangkok jala ini disebut mesh dan biasanya digunakan pada luka bakar yang luas. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka diperlukan beberapa persyaratan antara lain sistem peredaran darah pada daerah resepien (daerah yang mendapat kulit cangkokan) harus baik, tidak ada infeksi, dan keadaan umum penderita harus baik. Paling umum, digunakan untuk rekonstruksi setelah operasi pengangkatan keganasan kulit, namun cangkokan kulit juga digunakan untuk menutup ulkus kronis kulit nonhealing, untuk mengganti jaringan yang hilang secara penuh-ketebalan luka bakar, dan untuk mengembalikan rambut ke daerah-daerah alopecia. Seperti kanker kulit terus me

Page 2

Embed Size (px) 344 x 292429 x 357514 x 422599 x 487

TUGAS BEDAH MULUT 2TRANSPLANTASI

KELOMPOK 2Musdewinda Suciati(04111004017)Ammelia Piliang (04111004018)Meity Isriyanti Lestari (04111004019)Wendy Nadya Vitasani Haloho (04111004020)MK Zahrah (04111004021)Egi Utia Asih (04111004022)Alfa Marojahan Irianto Sinaga (04111004023)Rini Andriani (04111004024)Meiza Pratiwi (04111004025)Miftah Wiryani (04111004026)Devi Alviani (04111004027)Rivi Eka Permata Sari (04111004028)Sischa Ramadhani (04111004029)Dimas Puja Permana (04111004030)Rozalia (04111004031)Rizka Adianti Hutami (04111004032)

PSPDG FK UNSRI2014TRANSPLANTASI

A. PENDAHULUAN

Seiring dengan kemajuan dan perkembangan zaman, dunia juga mengalami perkembangan di berbagai bidang. Salah satunya adalah kemajuandi bidang kesehatan yaituteknik transplantasi organ. Transplantasi organ merupakansuatu teknologi medis untuk penggantian organ tubuh pasien yang tidak berfungsi dengan organdari individu yang lain.Sampai sekarang penelitian tentang transplantasi organ masih terus dilakukan.Sejak kesuksesan transplantasi yang pertama kali berupa ginjal daridonor kepada pasien gagal ginjal pada tahun 1954, perkembangan di bidang transplantasi majudengan pesat.Permintaan untuk transplantasi organ terus mengalami peningkatan melebihi ketersediaan donor yang ada.Sedangkan transplantasi organ yang lazim dikerjakan di Indonesia adalah pemindahan suatujaringan atau organ antar manusia, bukan antara hewan ke manusia, sehingga menimbulkanpengertian bahwa transplantasi adalah pemindahan seluruh atau sebagian organ dari satu tubuhke tubuh yang lain atau dari satu tempat ke tempat yang lain di tubuh yang sama. Transplantasiini ditujukan untuk mengganti organ yang rusak atau tak berfungsi pada penerima.Beberapa transplantasi yang dilakukan pada bidang kedokteran gigi seperti transplantasi gigi dan transplantasi tulang (bone graft). Untuk mengembangkan transplantasi sebagai salah satu cara penyembuhan suatu penyakit tidak dapat begitu saja diterima masyarakat luas. Pertimbangan etik, moral, agama, hokum, atau sosial budaya ikut mempengaruhinya.

B. TRANSPLANTASI

Transplantasi adalah pemindahan jaringan dari satu tempat ke tempat lain atau dari seorang donor ke seorang resipien1. Dalam bidang kedokteran gigi, tranplantasi adalah pengambilan gigi dan penempatan kembali dalam posisinya yang baru di dalam tulang rahang (mandibula atau maksila)1.Transplantasi adalah perpindahan sebagian atau seluruh jaringan atau organ dari satu individu pada individu itu sendiri atau pada individu lainnya baik yang sama maupun berbeda spesies. Saat ini yang lazim di kerjakan di Indonesia saat ini adalah pemindahan suatu jaringan atau organ antar manusia, bukan antara hewan ke manusia, sehingga menimbulkan pengertian bahwa transplantasi adalah pemindahan seluruh atau sebagian organ dari satu tubuh ke tubuh yang lain atau dari satu tempat ke tempat yang lain di tubuh yang sama. Transplantasi ini ditujukan untuk mengganti organ yang rusak atau tak berfungsi pada penerima dengan organ lain yang masih berfungsi dari donor.Berdasarkan UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, transplantasi adalah tindakan medis untuk memindahkan organ dan atau jaringan tubuh manusia yang berasal dari tubuh orang lain atau tubuh sendiri dalam rangka pengobatan untuk mengganti jaringan dan atau organ tubuh yang tidak berfungsi dengan baik11.Donor adalah orang yang menyumbangkan alat dan atau jaringan tubuhnya kepada orang lain untuk tujuan kesehatan. Donor organ dapat merupakan organ hidup ataupun telah meninggal. Sedangkan resipien adalah orang yang akan menerima jaringan atau organ dari orang lain atau dari bagian lain dari tubuhnya sendiri. Transplantasi organ dapat dikategorikan sebagai life saving sedangkan transplantasi jaringan dikategorikan sebagai life enhancing.Transplantasi organ atau jaringan bertujuan mengganti fungsi organ atau jaringan yang rusak dengan organ atau jaringan yang sehat.Transplantasi ditinjau dari sudut penyumbang atau donor jaringan tubuh, maka transplantasi dapat dibedakan menjadi :1. Transplantasi dengan donor hidupTransplantasi dengan donor hidup adalah pemindahan jaringan atau organ tubuh seseorang ke orang lain atau ke bagian lain dari tubuhnya sendiri tanpa mengancam kesehatan. Donor hidup ini dilakukan pada jaringan atau organ yang bersifat regeneratif, misalnya kulit, darah dan sumsum tulang, serta organ-organ yang berpasangan misalnya ginjal. Sebelum memutuskan menjadi donor, seseorang harus mengetahui dan mengerti resiko yang dihadapi baik resiko di bidang medis, pembedahan maupun resiko untuk kehidupannya lebih lanjut sebagai kekurangan jaringan atau organ yang telah dipindahkan. Jika dilakukan pada orang yang sama dimana donor dan resipien adalah orang yang sama, maka tindakan ini tidak mempunyai implikasi hukum. Namun akan berbeda jika donor dan resipien adalah orang yang berbeda, karena tindakan ini melibatkan orang lain yang juga memiliki hak, maka dengan sendirinya akan memiliki implikasi hukum dan diperlukan undang-undang yang mengatur.

2. Transplantasi dengan donor mati atau jenazahTransplantasi dengan donor mati atau jenazah adalah pemindahan organ atau jaringan dari tubuh jenazah ke tubuh orang lain yang masih hidup. Jenis organ yang biasanya didonorkan adalah organ yang tidak memiliki kemampuan untuk regenerasi misalnya jantung, kornea, ginjal dan pankreas. Seperti halnya dengan transplantasi dengan donor hidup yang melibatkan dua orang yang berbeda, tindakan ini juga berimplikasi hukum. Biasanya organ terbaik donor jenazah berasal dari jenazah orang yang masih berusia muda dan tidak mengidap penyakit, maka donor jenazah terbaik biasanya merupakan korban dari kecelakaan, bunuh diri, maupun pembunuhan. Yang pada beberapa negara secara hukum berada pada kekuasaan dokter forensik untuk penyidikan. Di negara tersebut mulai dikembangkan pengambilan organ atau jaringan tubuh dari donor jenazah di ruang autopsi dilakukan oleh dokter forensik dengan prosedur aseptik sehingga lebih praktis dan menghemat biaya. Untuk pengambilan organ atau jaringan tubuh ini dokter forensik bisa dibantu atau diawasi oleh dokter dari bidang lain sesuai dengan organ yang akan diambil. Sebelum pengambilan organ dilakukan informed consent pada jenazah-jenazah tersebut, jika jenazah diketahui identitasnya maka informed consent didapatkan dari keluarga atau ahli warisnya. Namun jika tidak diketahui identitasnya, maka jenazah tersebut dianggap milik negara sehingga dokter forensik dapat mengambil organ atau jaringan tubuh untuk kemudian diserahkan pada bank organ dan jaringan tubuh.

Transplantasi ditinjau dari sudut si penerima, dapat dibedakan menjadi:1. AutotransplantasiAutotransplantasi adalah pemindahan suatu jaringan atau organ ke tempat lain dalam tubuh orang itu sendiri. Biasanya transplantasi ini dilakukan pada jaringan yang berlebih atau pada jaringan yang dapat beregenerasi kembali. Sebagai contoh tindakan skin graft pada penderita luka bakar, dimana kulit donor berasal dari kulit paha yang kemudian dipindahkan pada bagian kulit yang rusak akibat mengalami luka bakar.

2. HomotransplantasiHomotransplantasi adalah pemindahan suatu jaringan atau organ dari tubuh seseorang ke tubuh orang lain. Misalnya, pemindahan jantung dari seseorang yang telah dinyatakan meninggal pada orang lain yang masih hidup.

3. HeterotransplantasiHeterotransplantasi adalah pemindahan suatu jaringan atau organ dari spesies berbeda, seperti organ hewan ke organ manusia. Contohnya pemindahan organ dari babi ke tubuh manusia untuk mengganti organ manusia yang telah rusak atau tidak berfungsi baik.

Dua komponen penting yang mendasari tindakan transplantasi, yaitu :1. Eksplantasi, yaitu usaha mengambil jaringan atau organ manusia yang hidup atau yang sudah meninggal.2. Implantasi, yaitu usaha menempatkan jaringan atau organ tubuh tersebut kepada bagian tubuh sendiri atau tubuh orang lain.

Faktor-faktor yang menunjang keberhasilan tindakan transplantasi, yaitu:1. Adaptasi donasi, yaitu usaha dan kemampuan menyesuaikan diri orang hidup yang diambil jaringan atau organ tubuhnya, secara biologis dan psikis, untuk hidup dengan kekurangan jaringan/ organ.2. Adaptasi resipien, yaitu usaha dan kemampuan diri dari penerima jaringan/ organ tubuh baru sehingga tubuhnya dapat menerima atau menolak jaringan/ organ tersebut, untuk berfungsi baik, mengganti yang sudah tidak dapat berfungsi lagi.

Kelemahan dan Keuntungan Transplantasi Organ

Teknik transplantasi dapat memberikan keuntungan yang sangat besar bagi orang-orang yang menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Salah satu transplantasi yang paling sering dilakukan oleh manusia yaitu transfusi darah. Biasanya dalam melakukan transplantasi organ melibatkan beberapa hal yang sangat penting yakni: Pencarian donor yang sesuai Kemungkinan timbulnya resiko akibat pembedahan. Pemakaian obat-obat immunosupresan yang paten Kemungkinan terjadinya penolakan oleh tubuh resipien Kemungkinan terjadinya komplikasi atau kematian.

Teknik transplantasi ini merupakan satu-satunya peluang agar orang-orang yang memiliki kerusakan organ atau organ tersebut tidak dapat bekerja dengan baik sebagaimana fungsinya.Transplantasi paling baik dilakukan bila organ atau jaringan penggantinya berasal dari tubuh sendiri karena memiliki stuktur yang sama sehingga mencegah terjadinya rejeksi. Akan tetapi, jika organ atau jaringan yang berasal dari orang lain maka akan memungkinkan seseorang mengalami rejeksi serta komplikasi yang dapat mengakibatkan kematian.

C. JENIS-JENIS TRANSPLANTASI DALAM KEDOKTERAN GIGI

1. TRANSPLANTASI GIGIa. DefinisiTransplantasi gigi adalah memindahkan satu gigi dari satu soket alveolus ke dalam soket lain baik pada satu individu maupun pada individu yang berbeda3,4.

b. Klasifikasi Transplantasi Gigi Transplantasi AutogenusMemindahkan satu gigi dari satu soket alveolus ke soket lain pada pasien yang sam

Page 3

Please donate to us. Your money will make a difference - improve the quality of our file sharing community to help more people.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA