Mengapa orang yang beriman dan berilmu pengetahuan akan diangkat derajatnya


Di dalam Alquran surah Mujadalah ayat 11 adalah sebuah dalil yang menggambarkan tentang salah satu keutamaan dan kemuliaan orang yang beriman dan penuntut ilmu.Dan selalu ayat tersebut dipahami sepenggal ayat dan tidak secara keseluruhan. Diambil sebagian dan di tinggalkan sebagian sehingga banyak yang keliru dalam memahami pesan yang di sampaikan dalam ayat tersebut.

Misalnya diambil dari kata:

يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan.

Kalaulah hanya potongan ayat tersebut kita pahami, benar bahwa ayat tersebut bercerita tentang bagi siapa yang beriman dan yang diberi ilmu, maka akan di angkat derajatnya dan akhirnya dia menjadi orang yang terpandang lagi mulia.

Tapi setelah kita lihat pada kenyataan nya, masih banyak dari orang yang beriman dan berilmu yang masih melakukan korupsi, menyalah gunakan jabatan dan lain sebagainya

Lantas apakah kita menyalahkan ayat tersebut dan menuduhnya tidak benar.

Tentu ayat tersebut pastilah benar, karena itu adalah firman Allah. Yang salah adalah cara kita memahami ayat tersebut.

Kalau kita perhatikan ayat tersebut secara utuh dan sempurna, maka kita tidak akan keliru dalam memahaminya. Bahkan kita semakin paham bahwa yang dimaksud ayat tersebut.

Lengkap ayat tersebut adalah :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan.

Ayat tersebut adalah sebelum membicarakan  tentang kemuliaan orang yang beriman dan berilmu maka, ayat tersebut terlebih dahulu bercerita tentang berlapang-lapang dalam sebuah majlis. Kalau ada saudara kita yang datang terlambat lalu tidak ada tempat, maka hendaklah kita memberikan tempat kita kepada saudara kita, walaupun kita akhirnya harus rela berdiri.

Page 2


Di dalam Alquran surah Mujadalah ayat 11 adalah sebuah dalil yang menggambarkan tentang salah satu keutamaan dan kemuliaan orang yang beriman dan penuntut ilmu.Dan selalu ayat tersebut dipahami sepenggal ayat dan tidak secara keseluruhan. Diambil sebagian dan di tinggalkan sebagian sehingga banyak yang keliru dalam memahami pesan yang di sampaikan dalam ayat tersebut.

Misalnya diambil dari kata:

يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan.

Kalaulah hanya potongan ayat tersebut kita pahami, benar bahwa ayat tersebut bercerita tentang bagi siapa yang beriman dan yang diberi ilmu, maka akan di angkat derajatnya dan akhirnya dia menjadi orang yang terpandang lagi mulia.

Tapi setelah kita lihat pada kenyataan nya, masih banyak dari orang yang beriman dan berilmu yang masih melakukan korupsi, menyalah gunakan jabatan dan lain sebagainya

Lantas apakah kita menyalahkan ayat tersebut dan menuduhnya tidak benar.

Tentu ayat tersebut pastilah benar, karena itu adalah firman Allah. Yang salah adalah cara kita memahami ayat tersebut.

Kalau kita perhatikan ayat tersebut secara utuh dan sempurna, maka kita tidak akan keliru dalam memahaminya. Bahkan kita semakin paham bahwa yang dimaksud ayat tersebut.

Lengkap ayat tersebut adalah :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan.

Ayat tersebut adalah sebelum membicarakan  tentang kemuliaan orang yang beriman dan berilmu maka, ayat tersebut terlebih dahulu bercerita tentang berlapang-lapang dalam sebuah majlis. Kalau ada saudara kita yang datang terlambat lalu tidak ada tempat, maka hendaklah kita memberikan tempat kita kepada saudara kita, walaupun kita akhirnya harus rela berdiri.


Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya

Page 3


Di dalam Alquran surah Mujadalah ayat 11 adalah sebuah dalil yang menggambarkan tentang salah satu keutamaan dan kemuliaan orang yang beriman dan penuntut ilmu.Dan selalu ayat tersebut dipahami sepenggal ayat dan tidak secara keseluruhan. Diambil sebagian dan di tinggalkan sebagian sehingga banyak yang keliru dalam memahami pesan yang di sampaikan dalam ayat tersebut.

Misalnya diambil dari kata:

يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan.

Kalaulah hanya potongan ayat tersebut kita pahami, benar bahwa ayat tersebut bercerita tentang bagi siapa yang beriman dan yang diberi ilmu, maka akan di angkat derajatnya dan akhirnya dia menjadi orang yang terpandang lagi mulia.

Tapi setelah kita lihat pada kenyataan nya, masih banyak dari orang yang beriman dan berilmu yang masih melakukan korupsi, menyalah gunakan jabatan dan lain sebagainya

Lantas apakah kita menyalahkan ayat tersebut dan menuduhnya tidak benar.

Tentu ayat tersebut pastilah benar, karena itu adalah firman Allah. Yang salah adalah cara kita memahami ayat tersebut.

Kalau kita perhatikan ayat tersebut secara utuh dan sempurna, maka kita tidak akan keliru dalam memahaminya. Bahkan kita semakin paham bahwa yang dimaksud ayat tersebut.

Lengkap ayat tersebut adalah :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan.

Ayat tersebut adalah sebelum membicarakan  tentang kemuliaan orang yang beriman dan berilmu maka, ayat tersebut terlebih dahulu bercerita tentang berlapang-lapang dalam sebuah majlis. Kalau ada saudara kita yang datang terlambat lalu tidak ada tempat, maka hendaklah kita memberikan tempat kita kepada saudara kita, walaupun kita akhirnya harus rela berdiri.


Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya

Page 4


Di dalam Alquran surah Mujadalah ayat 11 adalah sebuah dalil yang menggambarkan tentang salah satu keutamaan dan kemuliaan orang yang beriman dan penuntut ilmu.Dan selalu ayat tersebut dipahami sepenggal ayat dan tidak secara keseluruhan. Diambil sebagian dan di tinggalkan sebagian sehingga banyak yang keliru dalam memahami pesan yang di sampaikan dalam ayat tersebut.

Misalnya diambil dari kata:

يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan.

Kalaulah hanya potongan ayat tersebut kita pahami, benar bahwa ayat tersebut bercerita tentang bagi siapa yang beriman dan yang diberi ilmu, maka akan di angkat derajatnya dan akhirnya dia menjadi orang yang terpandang lagi mulia.

Tapi setelah kita lihat pada kenyataan nya, masih banyak dari orang yang beriman dan berilmu yang masih melakukan korupsi, menyalah gunakan jabatan dan lain sebagainya

Lantas apakah kita menyalahkan ayat tersebut dan menuduhnya tidak benar.

Tentu ayat tersebut pastilah benar, karena itu adalah firman Allah. Yang salah adalah cara kita memahami ayat tersebut.

Kalau kita perhatikan ayat tersebut secara utuh dan sempurna, maka kita tidak akan keliru dalam memahaminya. Bahkan kita semakin paham bahwa yang dimaksud ayat tersebut.

Lengkap ayat tersebut adalah :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan.

Ayat tersebut adalah sebelum membicarakan  tentang kemuliaan orang yang beriman dan berilmu maka, ayat tersebut terlebih dahulu bercerita tentang berlapang-lapang dalam sebuah majlis. Kalau ada saudara kita yang datang terlambat lalu tidak ada tempat, maka hendaklah kita memberikan tempat kita kepada saudara kita, walaupun kita akhirnya harus rela berdiri.


Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA