Mengapa orang-orang Eropa sangat memerlukan rempah-rempah yang berasal dari Indonesia

Kontributor: Lucky Rohadi Nurohman (Mahasiswa Magang Museum Kebangkitan Nasional)

Tak hanya soal cita rasa tapi juga kebutuhan. – Merle Calvin Ricklefs

Rempah-rempah merupakan jenis tumbuhan yang mempunyai rasa dan aroma yang kuat. Di masa dulu, rempah-rempah memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Cita rasanya telah melayarkan ribuan kapal. Aromanya mengundang bangsa-bangsa Eropa datang ke Indonesia.

Sejarah mencatat setidaknya terdapat empat bangsa Eropa yang datang mencari rempah-rempah ke Indonesia. Mereka adalah Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris. Bagi bangsa Eropa, rempah-rempah bukan hanya soal cita rasa saja tapi juga kebutuhan. Namun, untuk apa sih bangsa Eropa membutuhkan rempah-rempah?

Dalam buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 (2008) karya M.C. Ricklefs, rempah-rempah dibutuhkan oleh bangsa Eropa untuk digunakan sebagai bahan pengawet makanan, terutama ketika musim dingin tiba. Diketahui, pada abad ke-15 belum ada satu pun cara yang dapat dilakukan agar hewan ternak dapat tetap hidup selama musim dingin. Oleh karenanya, banyak hewan ternak yang harus disembelih dan dagingnya kemudian diawetkan.  

Untuk mengawetkan daging hewan ternak itu diperlukan garam dan rempah-rempah. Sebagian besar rempah-rempah yang dibutuhkan oleh bangsa Eropa terdapat di Indonesia. Adapun rempah-rempah Indonesia yang dapat digunakan sebagai pengawet makanan alami, yaitu Cengkeh, Pala, dan Kayu Manis.

Cengkeh adalah tanaman rempah asli dari Kepulauan Maluku yang dikenal juga sebagai Spice Islands. Cengkeh memiliki nama ilmiah Syzygium aromaticum. Dalam catatan sejarah, Cengkeh pernah menjadi salah satu rempah yang paling diminati dan memiliki nilai jual yang sangat tinggi, bahkan harganya melebihi emas.

Sebagai pengawet makanan, Cengkeh memiliki kandungan tinggi senyawa fenolik yang bersifat antioksidan. Kandungan tersebut dapat mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri sehingga makanan menjadi lebih tahan lama. Selain bermanfaat untuk mengawetkan makanan, cengkeh dapat juga digunakan sebagai obat tradisional untuk meredakan sakit perut dan batuk berdahak.

Pala atau Myristica Fragrans Houtt adalah tanaman asli Indonesia yang berasal dari Kepulauan Banda, Maluku. Pala banyak digunakan sebagai perisa, pengawet makanan, dan juga bahan obat-obatan. Sebagai pengawet makanan, Pala dapat menganggu pertumbuhan dan aktivitas mikroba, khususnya mikroba perusak dan pembusuk makanan.

Kayu Manis adalah jenis rempah yang biasanya digunakan untuk menambah cita rasa dan aroma makanan. Daerah penghasil utama kayu manis adalah Sumatera Barat dan Jambi. Selain sebagai penambah cita rasa dan aroma, Kayu manis juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengawet makanan. Diketahui, Kayu manis memiliki kandungan sinamaldehid yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme pembusuk.

Dikutip dari kompas.com, bangsa Eropa juga membutuhkan rempah-rempah untuk digunakan sebagai bahan obat-obatan, penghangat tubuh, dan pewangi ruangan.

Sumber:
Ricklefs, M. C. (2008). Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Sunyoto, M., Arifin, H. R., & Kurniati, D. (2018). Rempah Yang Mendunia Dari Indonesia yang Menjadi Primadona Dunia. Bandung: Bitread Publishing.
Ningsih, W. L. (2021, September 28). Mengapa Rempah-Rempah Dibutuhkan Bangsa Eropa? Retrieved March 27, 2022, from https://www.kompas.com/stori/read/2021/09/28/130000479/mengapa-rempah-rempah-dibutuhkan-bangsa-eropa?page=all

Asked by wiki @ 23/08/2021 in Sejarah viewed by 6346 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in Sejarah viewed by 3581 persons

Asked by wiki @ 23/08/2021 in Sejarah viewed by 2729 persons

Asked by wiki @ 02/08/2021 in Sejarah viewed by 1715 persons

Asked by wiki @ 02/08/2021 in Sejarah viewed by 1671 persons

Asked by wiki @ 10/08/2021 in Sejarah viewed by 1405 persons

Asked by wiki @ 26/08/2021 in Sejarah viewed by 1292 persons

Asked by wiki @ 31/07/2021 in Sejarah viewed by 1085 persons

Asked by wiki @ 09/08/2021 in Sejarah viewed by 1062 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in Sejarah viewed by 1020 persons

Asked by wiki @ 08/08/2021 in Sejarah viewed by 1005 persons

Asked by wiki @ 02/08/2021 in Sejarah viewed by 1001 persons

Asked by wiki @ 01/08/2021 in Sejarah viewed by 975 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in Sejarah viewed by 974 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in Sejarah viewed by 973 persons

Kontributor: Lucky Rohadi Nurohman [Mahasiswa Magang Museum Kebangkitan Nasional]

Tak hanya soal cita rasa tapi juga kebutuhan. – Merle Calvin Ricklefs

Rempah-rempah merupakan jenis tumbuhan yang mempunyai rasa dan aroma yang kuat. Di masa dulu, rempah-rempah memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Cita rasanya telah melayarkan ribuan kapal. Aromanya mengundang bangsa-bangsa Eropa datang ke Indonesia.

Sejarah mencatat setidaknya terdapat empat bangsa Eropa yang datang mencari rempah-rempah ke Indonesia. Mereka adalah Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris. Bagi bangsa Eropa, rempah-rempah bukan hanya soal cita rasa saja tapi juga kebutuhan. Namun, untuk apa sih bangsa Eropa membutuhkan rempah-rempah?

Dalam buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 [2008] karya M.C. Ricklefs, rempah-rempah dibutuhkan oleh bangsa Eropa untuk digunakan sebagai bahan pengawet makanan, terutama ketika musim dingin tiba. Diketahui, pada abad ke-15 belum ada satu pun cara yang dapat dilakukan agar hewan ternak dapat tetap hidup selama musim dingin. Oleh karenanya, banyak hewan ternak yang harus disembelih dan dagingnya kemudian diawetkan.  

Untuk mengawetkan daging hewan ternak itu diperlukan garam dan rempah-rempah. Sebagian besar rempah-rempah yang dibutuhkan oleh bangsa Eropa terdapat di Indonesia. Adapun rempah-rempah Indonesia yang dapat digunakan sebagai pengawet makanan alami, yaitu Cengkeh, Pala, dan Kayu Manis.

Cengkeh adalah tanaman rempah asli dari Kepulauan Maluku yang dikenal juga sebagai Spice Islands. Cengkeh memiliki nama ilmiah Syzygium aromaticum. Dalam catatan sejarah, Cengkeh pernah menjadi salah satu rempah yang paling diminati dan memiliki nilai jual yang sangat tinggi, bahkan harganya melebihi emas.

Sebagai pengawet makanan, Cengkeh memiliki kandungan tinggi senyawa fenolik yang bersifat antioksidan. Kandungan tersebut dapat mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri sehingga makanan menjadi lebih tahan lama. Selain bermanfaat untuk mengawetkan makanan, cengkeh dapat juga digunakan sebagai obat tradisional untuk meredakan sakit perut dan batuk berdahak.

Pala atau Myristica Fragrans Houtt adalah tanaman asli Indonesia yang berasal dari Kepulauan Banda, Maluku. Pala banyak digunakan sebagai perisa, pengawet makanan, dan juga bahan obat-obatan. Sebagai pengawet makanan, Pala dapat menganggu pertumbuhan dan aktivitas mikroba, khususnya mikroba perusak dan pembusuk makanan.

Kayu Manis adalah jenis rempah yang biasanya digunakan untuk menambah cita rasa dan aroma makanan. Daerah penghasil utama kayu manis adalah Sumatera Barat dan Jambi. Selain sebagai penambah cita rasa dan aroma, Kayu manis juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengawet makanan. Diketahui, Kayu manis memiliki kandungan sinamaldehid yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme pembusuk.

Dikutip dari kompas.com, bangsa Eropa juga membutuhkan rempah-rempah untuk digunakan sebagai bahan obat-obatan, penghangat tubuh, dan pewangi ruangan.

Sumber:Ricklefs, M. C. [2008]. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.Sunyoto, M., Arifin, H. R., & Kurniati, D. [2018]. Rempah Yang Mendunia Dari Indonesia yang Menjadi Primadona Dunia. Bandung: Bitread Publishing.

Ningsih, W. L. [2021, September 28]. Mengapa Rempah-Rempah Dibutuhkan Bangsa Eropa? Retrieved March 27, 2022, from //www.kompas.com/stori/read/2021/09/28/130000479/mengapa-rempah-rempah-dibutuhkan-bangsa-eropa?page=all

Rempah-rempah sangat dibutuhkan oleh bangsa Eropa karena setiap tahun dilanda musim dingin, dan membutuhkannya untuk menghangatkan tubuh. Ketika dijadikan bumbu masakan atau bahan minuman, rempah-rempah dapat menghangatkan tubuh. Bangsa Eropa sangat membutuhkan rempah-rempah sebab dengan menjual rempah-rempah mereka mendapatkan keuntungan yang berlimpah. Bahkan ada istilah “siapa yang menguasai pusat rempah-rempah, maka mereka menguasai kerongkongan Eropa”.

Rempah-rempah sangat dibutuhkan oleh bangsa Eropa karena setiap tahun dilanda musim dingin, dan membutuhkannya untuk menghangatkan tubuh. Ketika dijadikan bumbu masakan atau bahan minuman, rempah-rempah dapat menghangatkan tubuh.

Mengapa bangsa-bangsa Barat sangat membutuhkan rempah-rempah?

Berbagai komoditas perdagangan yang dihasilkan bangsa Indonesia itulah yang menjadi incaran bangsa-bangsa Barat. Berbagai hasil bumi Indonesia tidak hanya menjadi konsumsi bangsa-bangsa Asia, tetapi juga menjadi salah satu incaran bangsa-bangsa Barat. Mengapa bangsa-bangsa Barat sangat membutuhkan rempah-rempah?

Mengapa rempah merica sangat diminati bangsa Eropa?

Tentu saja rempah yang satu ini sangat diminati bangsa Eropa karena masakan khas barat tidak bisa lepas dari rempah yang satu ini. Di Indonesia sendiri, keberadaan merica dimanfaatkan sebagai penyedap makanan yang memiliki rasa agak pedas dan bersifat menghangatkan tubuh.

Apa rempah-rempah Indonesia yang dicari Bangsa Eropa?

Petaka datang ketika bangsa Eropa menguasai sistem perdagangan yang mengawali sejarah penjajahan bangsa ini. Tanpa berlama-lama lagi dengan masa lalu, berikut daftar rempah-rempah Indonesia yang dicari bangsa Eropa yang perlu Anda ketahui: 1. Merica/lada Merica atau lada merupakan salah satu rempah Indonesia yang paling dicari bangsa Eropa.

Mengapa orang Eropa kecintaan dengan rempah-rempah?

Rempah-rempah terlalu mahal untuk hanya menjadi pengawet makanan, sedangkan orang eropa sudah mengawetkan daging dengan cara penggaraman atau pengasapan. Ternyata kecintaan orang eropa dengan rempah-rempah dipengaruhi oleh persepsi dan hal lain yang ada diluar indra perasa.

Mengapa negara Eropa membutuhkan rempah-rempah?

Rempah-rempah digunakan sebagai pengawet untuk memelihara daging senantiasa sedap dan tidak busuk. Hal ini mutlak karena dibutuhkan cadangan makanan untuk musim dingin di Eropa.

Mengapa bangsa Eropa mencari rempah-rempah di Indonesia?

Kebutuhan rempah di setiap negara semakin bertambah, sementara persediaan rempah di negara-negara wilayah Eropa justru terbatas. Oleh karena itu, bangsa Barat mencari rempah-rempah ke negara-negara Asia yang beriklim tropis.

Mengapa rempah-rempah menjadi awal mula datangnya bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia?

[KOMPAS/AMANDA PUTRI] KOMPAS.com – Rempah-rempah menjadi awal mula datangnya bangsa-bangsa Eropa ke Nusantara atau Indonesia. Kedatangan mereka berambisi untuk berburu dan menguasai rempah-rempah dengan menjajah Nusantara. Karena rempah-rempah yang dimiliki Indonesia sangat melimpah, ada diberbagai wilayah.

Mengapa orang Eropa membutuhkan rempah untui?

Karena orang orang eropa membutuhkan rempah rempah untui dijadikan obat, pengawet makanan dan bumbu masakan. 1. Untuk hidangan premium bangsawan. 2. Bahan obat2an jaman Medieval 3.

Mengapa rempah-rempah digunakan di Indonesia?

Di Indonesia, rempah-rempah banyak digunakan untuk menambah cita rasa masakan dan dijadikan bahan-bahan obat. Ternyata, bangsa Eropa juga menggunakan rempah-rempah untuk berbagai kebutuhan, lo, teman-teman. Bangsa Eropa menggunakan rempah-rempah sebagai pengawet makanan, obat, pengharum ruangan hingga sebagai bahan baku pembuatan kosmetik.

Apa yang dimaksud dengan rempah-rempah seperti pala dan cengkeh?

Rempah-rempah seperti pala dan cengkeh merupakan produk utama yang dihasilkan di daerah tersebut. [KOMPAS/AMANDA PUTRI] KOMPAS.com – Rempah-rempah menjadi awal mula datangnya bangsa-bangsa Eropa ke Nusantara atau Indonesia. Kedatangan mereka berambisi untuk berburu dan menguasai rempah-rempah dengan menjajah Nusantara.

Video yang berhubungan

Lihat Foto

KOMPAS/AMANDA PUTRI

Biji dan bunga pala dijemur warga Desa Gamtala, Kecamatan Jailolo, Maluku Utara, Sabtu (18/5/2013). Rempah-rempah seperti pala dan cengkeh merupakan produk utama yang dihasilkan di daerah tersebut.

KOMPAS.com - Rempah-rempah menjadi awal mula datangnya bangsa-bangsa Eropa ke Nusantara atau Indonesia.

Kedatangan mereka berambisi untuk berburu dan menguasai rempah-rempah dengan menjajah Nusantara. Karena rempah-rempah yang dimiliki Indonesia sangat melimpah, ada diberbagai wilayah.

Bahkan menjadi komoditas dengan nilai jual tinggi atau mahal pada waktu itu. Rempah-rempah juga memiliki manfaat untuk pengobatan dan kesehatan.

Sekitar 1390, setiap tahunnya, cengkeh yang masuk ke Eropa mencapai sekitar 6 metrik ton dan buah pala sekitar 1,5 metrik ton.

Bangsa Eropa yang pertama datang ke Nusantara, yakni Portugis. Kemudian Spanyol dan Belanda yang datang ke Indonesia sebagai pedagang.

Baca juga: Sejarah Singkat Lahirnya VOC

Bahkan Belanda kemudian membentuk Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) atau persekutuan dagang Belanda. Kemudian VOC menguasai Indonesia dalam waktu yang cukup lama.

Awal mula negara masuk Indonesia

Dikutip situs, www.indonesia.go.id, bermula usai menaklukan bandar Malaka pada 1511, bangsa Portugis yang dipimpin Fransisco Serrau bertolak menuju pusat produksi rempah-rempah Nusantara di Maluku.

Kedatangan bangsa Portugis rupanya menarik perhatian Sultan Ternate, Abu Lais waktu itu. Kemudian menawarkan pendirian benteng di Ternate dengan imbalan produksi cengkeh sepenuhnya akan dijual kepada Portugis.

Adanya tawaran tersebut membuat Portugis menyepakati kerjasama. Inilah awal mula periode kolonialisme di Indonesia.

Dimulai dari ambisi penguasaan dagang rampah-rempah yang melimpah di Nusantara oleh bangsa-bangsa Eropa.