Mengapa menjadi salah satu sebab runtuhnya Daulah Umayyah di Damaskus?

Runtuhnya Dinasti Umayyah – Dalam sebuah pemerintahan Umayyah telah mencapai dalam masa tugas terakhirnya. Mereka dapat memerintah bagi dunia Muslim yakni sejak 661 M.

Dalam tahun di mana Muawiyah bin Abi Sufyan secara resmi telah menerima sebuah gelar amir al-mukmin, pemimpin umat beriman. Dinasti Umayyah mengalami kemunduran yang ditandai dengan kekuasaan politik dan melemahnya sistem.

Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap mengenai penyebab runtuhnya Dinasti Umayyah. Yuukk… Simak ulasan selengkapnya sebagai berikut.

Bagaimanakah Sejarah Dinasti Umayyah ?

Dinasti Umayyah adalah sebuah dinasti yang telah diperintah oleh Muslim setelah masa Khulafa al Rashidin, yang dimulai pada 661 M atau 41 H. Dinasti Umayyah yang berbasis di Damaskus telah mulai terbentuk dalam sejak jatuhnya sebuah Perang Siffin.

Perang, yang seharusnya membalas kematian khalifah Utsman bin Affan, akan dimenangkan kembali dengan Ali, tetapi ketika Muawiyah melihat kekalahan itu, ia segera meminta dalam sebuah pihak Ali untuk kembali ke hukum atau ke jalan Allah.

Selama dalam sebuah insiden itu, Ali ditipu dengan bentuk taktik Muawiyah, yang akhirnya telah menyebabkan sebuah kekalahan dalam bentuk politiknya. Sementara itu, Muawiyah memiliki kesempatan sebagai bangkit sebagai raja dan khalifah.

Dinasti inilah yakni sebagai pertama kalinya menggulingkan dalam sebuah sistem komisi pemilihan yang diprakarsai dengan pertimbangan sistem dalam monarki atau keluarga.

Penyebab Runtuhnya Dinasti Umayyah

Dalam sebuah pemerintahan Umayyah yakni telah mencapai dalam sebuah masa tugas yang terakhirnya. Mereka dapat memerintah dalam dunia Muslim sejak 661, Muawiyah bin Abi Sufyan secara resmi telah mengambil alih yakni sebuah gelar amir al-mukmin, pemimpin umat yang beriman.

Dimulai dengan sepupu Hisyam Al-Walid II, yang menyukai puisi, tiga orang yang tidak begitu penting dengan tahap kehidupan yang pendek bertukar pandangan dari tahun ke tahun. Khalifah al-Walid dikenal sebagai al-Naqis (tidak layak) sebelum ia telah naik tahta.

Baca Juga :  Kerajaan Sriwijaya

Dalam khotbah pada sebuah masjid yang penuh gairah atau semangat mengenai sebuah tugas khalifah, Yazid telah menyatakan seorang khalifah yang tidak dapat menaati Allah layak sebagai dibunuh dan diperangi. Dia menjanjikan adanya sebuah reformasi, tetapi beliau sudah meninggal dalam 4 bulan kemudian.

Pada 743 M, amir Armenia atau Transkaukasia memimpin pasukan mereka ke Delta Suriah dan menyatakan diri sebagai khalifah di Damaskus. Marwan bin Muhammad adalah administrator yang cakap serta seorang komandan militer yang inovatif.

Beberapa tahun sebelumnya, Marwan II. Di usia paruh baya mungkin menolak kebusukan, yang dipercepat hanya dengan ketidakpedulian dari ketiga pendahulunya. Namun, dalam sebuah situasi di luar kendali ketika dalam sebuah pemberontakan serentak di wilayah Transoxiana (Uzbekistan) dan Khurasan (Iran) telah menyulitkan para khalifah baru yang goyah.

Faktor Penyebab Keruntuhan

Terdapat beberapa sebuah faktor yang dapat menyebabkan dinasti Bani Umayah lemah dan menyebabkan kehancuran. Faktor-faktor tersebut diantaranya ialah sebagai berikut:

  • Sistem dalam penggantian khalifah dengan keturunan merupakan sesuatu yang baru untuk tradisi Arab, yang telah menekankan dalam sebuah aspek senioritas.
  • Pengaturannya tidak jelas. Gelapnya sistem penggantian Khalifah menyebabkan persaingan tidak adil di antara anggota keluarga kerajaan.
  • Latar belakang dalam munculnya sebuah dinasti Umayyah yakni tidak lepas dari sebuah konflik politik di masa Ali.
  • Penyebab langsung dari penggulingan dinasti Umayyah yakni munculnya dalam sebuah kekuatan yang dipimpin dengan keturunan Abd Al-Muttalib dan Al-Abbas ibn.
  • Selama periode Umayyah, konflik etnis antara suku-suku Arab (Bani Qays) dan Arabia selatan (Bani Kalb), yang telah ada sejak zaman sebelum Islam, menjadi semakin tegang.
  • Pemerintahan kedaulatan Bani Umayah yang lemah serta disebabkan oleh perasaan mewah kehidupan di lingkungan istana, sehingga anak-anak khalifah tidak mau memikul beban berat kenegaraan ketika mereka akan mewarisi sebuah kekuasaan.

Baca Juga :  Sejarah Kota Surabaya

Dinasti Umayyah adalah sebuah dinasti yang telah diperintah oleh Muslim setelah masa Khulafa al Rashidin, yang dimulai pada 661 M atau 41 H. Mereka dapat memerintah dalam dunia Muslim sejak 661, Muawiyah bin Abi Sufyan secara resmi.

Baca Juga :

  • Sejarah Ambarawa
  • Sejarah Piramida Mesir
  • Perjanjian Renville
  • Zaman Prasejarah di Indonesia
  • Kekuatan Militer Jerman

Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan mengenai Runtuhnya Dinasti Umayyah secara lengkap dan jelas. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semua.


Pemerintahan kekhalifahan Islam Dinasti Bani Umayyah yang pernah berjaya kurang lebih selama 90 tahun, namun pada akhirnya mengalami masa-masa kemunduran yang ditandai dengan semakin melemahnya sistem politik dan sistem dalam pemerintahan, di samping juga munculnya berbagai macam tekanan dari pihak luar, berupa timbulnya pemberontakan-pemberontakan. 

Setelah kepemimpian khalifah Hisyam bin Abdul Malik, para Khalifah Dinasti Bani Umayyah sangat lemah dan tidak bisa lagi mengendalikan jalannya roda pemerintahan dan keamanan negara. Di kalangan keluarga internal Khalifah juga sering terjadi pertikaian yang disebabkan adanya perebutan kekuasaan mengenai siapa yang akan menduduki kekhalifahan sesudahnya. 

Kurang lebih selama 7 (tujuh) tahun setelah kekhalifahan Hisyam, yang penerusnya adalah al-Walid II, Yazid III, Ibrahim dan Marwan bin Muhammad. Al-Walid memerintah kurang lebih satu tahun 3 bulan, selanjutnya digantikan lagi oleh Yazid III yang hanya memerintah kurang lebih enam belas bulan saja. 

Selanjutnya digantikan oleh Ibrahim bin al Walid bin Abdul Malik, namun hanya berkuasa kurang lebih tiga bulan dan digantikan oleh Marwan. Selama masa kepemimpinannya, Khalifah Marwan disibukkan dalam mengatasi berbagai pemberontakan yang timbul, sampai akhirnya ia tewas di medan perang. 

Berikut 9 Faktor Penyebab Runtuhnya Dinasti Umayyah selengkapnya.

Diantara beberapa peristiwa yang mendorong menjadi faktor penyebab runtuhnya Bani Umayyah, dapat di identifikasikan dengan hal-hal, berikut ini :

 
1. Figur khalifah yang lemah. Sepeninggal khalifah Hisyam, tidak ada khalifah yang kuat yang mampu mengkonsolidasikan pemerintahan, menjaga keutuhan dan kewibawaan negara.


2. Tidak adanya ketentuan mekanisme pengangkatan khalifah, menimbulkan terjadinya perebutan kekuasaan di kalangan anggota keluarga Bani Umayyah.


3. Pemindahan ibu kota dari Madinah ke Damaskus yang merupakan bekas ibu kota kerajaan Bizantium, mengakibatkan gaya hidup mewah bangsawan Bizantium mulai mempengaruhi dan ditiru keluarga Dinasti Umayyah.


4. Para ulama merasa kecewa terhadap para penguasa yang tidak memiliki integritas keagamaan dan politik yang sesuai dengan nilai-nilai syari’at Islam.


5. Pertentangan keras yang sudah sejak lama terjadi antara suku Arab Utara (disebut Arab Quraisy atau Mudariyah) yang menempati Irak dengan Arab Selatan (disebut Yamani atau Himyariyah) yang berdiam di wilayah Suriah mencapai puncaknya, karena para khalifah berpihak kepada suku Arab Yamani.

6. Ketidakpuasan sejumlah pemeluk Islam non Arab, yakni pendatang baru dari bangsa-bangsa yang dikalahkan yang disebut “Mawali”. Mereka bersama-sama bangsa Arab mengalami beratnya peperangan, tetapi diperlakukan sebagai masyarakat kelas dua. Golongan non Arab, terutama di Irak dan wilayah bagian timur lainnya, merasa tidak puas karena status Mawali menggambarkan inferioritas, ditambah dengan keangkuhan bangsa Arab yang diperlihatkan pada masa Bani Umayyah.

7. Latar belakang terbentuknya Daulah Bani Umayyah tidak bisa dipisahkan dari konflik-konflik politik yang terjadi di masa kekhalifahan Khulafaur Rasyidin yang terakhir, yaitu Khalifah Ali bin Abi Thalib. Sisa-sisa kaum Syi`ah (pengikut Ali) dan Khawarij terus menjadi gerakan oposisi. Penumpasan terhadap gerakan-gerakan ini banyak menyedot kekuatan pemerintah.


8. Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan Daulah Bani Umayyah adalah munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan al-Abbas Ibn Abd. Al-Muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim. golongan Syi`ah dan kaum Mawali yang merasa dikelasduakan oleh pemerintahan Bani Umayyah


9. Keruntuhan Dinasti Bani Umayyah benar-benar terjadi dengan kemenangan pasukan Abul Abbas yang didukung oleh pasukan Abu Muslim Al Khurasani dalam pertempuran Zab Hulu melawan pasukan Khalifah Marwan pada tahun 748 Masehi. 

Kekalahan ini menjadi akhir dari kekuasaan Dinasti Bani Umayyah dan menjadi awal berdirinya Dinasti Bani Abbasiyah yang dimulai pada tahun 750 -1258 Masehi.


Terjadinya kemunduran yang mengakibatkan runtuhnya Dinasti Umayyah terjadi melalui fase demi fase, adapun fase-fase proses terjadinya kemunduran budaya Islam yang mengakibatkan runtuhnya Dinasti bani Umayyah tidak terjadi secara sekaligus namun terjadi secara perlahan-lahan.

Kebesaran yang dibangun oleh Daulah Bani Umayyah ternyata tidak dapat menahan kemunduran dinasti yang berkuasa hampir satu abad ini. Hal tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor-faktor penyebab yang kemudian mengantarkan pada titik kemunduran bahkan runtuhkanya kekhalifahan Dinasti Umayyah.

Berikut adalah 6 fase yang menyebabkan runtuhnya kekhalifahan Dinasti Umayyah, yaitu :

1. Terjadinya pertentangan keras antara kelompok suku Arab Utara (Irak) yang disebut Mudariyah dan suku Arab Selatan (Suriah) Himyariyah, pertentangan antara kedua kelompok tersebut mencapai puncaknya pada masa Dinasti Umayyah karena para khalifah cenderung berpihak pada satu etnis kelompok. 

2. Adanya ketidakpuasan sejumlah pemeluk Islam non Arab. Mereka yang merupakan pendatang baru dari kalangan bangsa-bangsa yang dikalahkan mendapat sebutan “Mawali”, suatu status yang menggambarakan inferioritas di tengah-tengah keangkuhan orang-orang Arab yang mendapat fasilitas dari penguasa Umayyah.

Mereka bersama-sama orang Arab mengalami beratnya peperangan dan bahkan diatas rata-rata orang Arab, tetapi harapan mereka untuk mendapatkan tunjangan dan hak-hak bernegara tidak dikabulkan. Seperti tunjangan tahunan yang diberikan kepada Mawali ini jumlahnya jauh lebih kecil dibanding tunjangan yang dibayarkan kepada orang Arab. 

3. Konfllik-konflik politik yang melatar belakangi terbentuknya Daulah Umayyah. Kaum syi`ah dan khawarij terus berkembang menjadi gerakan oposisi yang kuat dan sewaktu-waktu dapat mengancam keutuhan kekuasaan Umayyah.

Disamping menguatnya kaum Abbasiyah pada masa akhir-akhir kekuasaan Bani Umayyah yang semula tidak berambisi untuk merebut kekuasaan, bahkan dapat menggeser kedudukan Bani Umayyah dalam memimpin umat. 

4. Sistem pergantian khalifah melalui cara garis keturunan adalah sesuatu yang baru (bid’ah) bagi tradisi Islam yang lebih menekankan aspek senioritas. Pengaturannya tidak jelas. Ketidak jelasan sistem pergantian khalifah ini menyebabkan terjadinya persaingan yang tidak sehat di kalangan anggota keluarga istana. 

5. Lemahnya pemerintahan daulat Bani Umayyah juga disebabkan oleh sikap hidup mewah di lingkungan istana sehingga anak-anak khalifah tidak sanggup memikul beban berat kenegaraan tatkala mereka mewarisi kekuasaan.

Disamping itu, para Ulama banyak yang kecewa karena perhatian penguasa terhadap perkembangan agama sangat kurang diperhatikan oleh pemerintah.

6. Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan dinasti Bani Umayyah adalah munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan Abbas bin Abdul Mutholib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim dan kaum mawali yang merasa dikelas duakan oleh pemerintahan Bani Umayyah.

Sejak awal didirikannya Dinasti Umayyah oleh Mu'awiyah bin Abu Sufyan,  ia langsung mengganti sistem sistem pemerintahan yang semula demokratis yang pernah di jalankan oleh para khalifah Khulafaur Rasyidin menjadi sistem monarki (kerajaan) yang dengan salah satu caranya ia menunjuk putranya Yazid untuk menjadi penerus kekhalifahan.

Sistem monarki ini di ambil dari sistem pemerintahan yang diadopsi dari kerajaan yang ada di persia dan Byizantium. Dari kejadian ini pula dapat kita katakan sebagai faktor awal penyebab terjadinya kemunduran budaya Islam pada masa Bani Umayyah.

Itulah pembahasan tentang faktor penyebab runtuhnya Dinasti Umayyah. Semoga ada hikmahnya untuk kita semua.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA