Mengapa kualitas udara berpengaruh terhadap kesehatan sistem pernapasan brainly

Bahaya polusi udara terhadap paru-paru bukanlah sesuatu yang dapat dianggap sepele. Paparan polusi udara yang berlebihan diketahui bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit pada paru-paru, mulai dari infeksi saluran pernapasan, pneumonia, bronkitis, hingga kanker.

Polusi udara merupakan salah satu masalah lingkungan terbesar yang memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan manusia. Tak hanya dapat menimbulkan berbagai penyakit, paparan polusi udara berlebih juga diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya kematian dini.

Mengapa kualitas udara berpengaruh terhadap kesehatan sistem pernapasan brainly

Data dari WHO menyebutkan bahwa terdapat sekitar 7 juta orang di dunia yang meninggal setiap tahunnya akibat paparan polusi udara, baik polusi udara yang berasal dari luar ruangan maupun dalam ruangan.

Sementara itu, di Indonesia sendiri, angka kematian akibat polusi udara diperkirakan mencapai lebih dari 60.000 kasus setiap tahunnya.

Beberapa Jenis Zat Berbahaya pada Polusi Udara

Berikut ini adalah beberapa jenis zat berbahaya yang terdapat di dalam polusi udara dan dampaknya terhadap kesehatan tubuh:

1. Nitrogen dioksida

Nitrogen dioksida (NO2) merupakan salah satu jenis gas berbahaya yang biasanya dihasilkan dari proses pembakaran, seperti pembakaran sampah, kebakaran hutan atau kabut asap, dan mesin kendaraan bermotor atau pembangkit listrik.

Paparan nitrogen dioksida dalam jangka panjang dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan dan menurunkan fungsi paru-paru. Gas beracun ini juga bisa meningkatkan risiko terjadinya bronkitis, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.

2. Unsur-unsur partikel

Komponen partikel di udara terdiri atas sulfat, nitrat, amonia, natrium klorida, dan debu mineral. Paparan kombinasi unsur-unsur partikel tersebut dalam jangka panjang, dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pernapasan, kanker paru-paru, dan penyakit kardiovaskuler, seperti penyakit jantung dan stroke.

3. Ozon

Lapisan ozon pada atmosfer memang memiliki peran penting sebagai penangkal sinar ultraviolet (UV) dari matahari. Namun, ozon yang berada di permukaan bumi merupakan salah satu gas berbahaya yang terkandung di dalam polusi udara.

Paparan ozon dalam waktu lama dapat menyebabkan sesak napas, memicu kambuhnya asma dan emfisema, serta membuat paru-paru lebih rentan terkena infeksi.

4. Sulfur dioksida

Sulfur dioksida (SO2) adalah polutan yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara dan bensin, serta peleburan biji mineral yang mengandung belerang.

Ketika terhirup, zat ini dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan dan menyebabkan berbagai gejala, seperti batuk berdahak dan sesak napas. Selain itu, orang yang sering menghirup sulfur dioksida berisiko lebih tinggi terkena infeksi saluran pernapasan dan bronkitis, serta kambuhnya gejala asma.

5. Benzena

Benzena adalah cairan kimia yang sangat mudah mengalami penguapan sehingga dapat mencemari udara. Polusi udara yang mengandung benzena biasanya ditemukan pada asap rokok, asap kendaraan, asap pabrik, serta produk sehari-hari, seperti lem dan detergen.

Terpapar benzena dalam kadar yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pernapasan, kanker paru-paru, anemia, dan bahkan kematian.

6. Karbon monoksida

Karbon monoksida adalah gas yang dihasilkan dari proses pembakaran, misalnya pembakaran batu bara, kayu, dan bahan bakar pada kendaraan.

Ketika seseorang terlalu banyak menghirup gas karbon monoksida (CO), kemampuan darah untuk mengikat oksigen akan berkurang. Hal ini disebabkan gas CO lebih mudah terikat dengan hemoglobin daripada oksigen. Akibatnya, tubuh akan mengalami kekurangan oksigen atau hipoksia.

Penurunan kadar oksigen yang tidak segera diatasi bisa menimbulkan komplikasi berbahaya berupa rusaknya jaringan atau organ tubuh dan kematian.

7. Hidrokarbon

Hidrokarbon merupakan senyawa gabungan antara hidrogen dan karbon. Saat terhirup dalam jumlah banyak, gas hidrokarbon dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari batuk, sesak napas, pneumonia, gangguan irama jantung, hingga hipertensi pulmonal.

Meski udara yang Anda hirup terlihat bersih, berbagai jenis zat berbahaya mungkin saja masih terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, Anda perlu melindungi diri dari paparan polusi udara penyebab kerusakan paru-paru dan berbagai penyakit lainnya.

Untuk melindungi diri dari polusi udara, Anda bisa menggunakan masker saat beraktivitas, menggunakan penyaring udara atau air purifier di rumah, dan memelihara tanaman dalam rumah yang bisa membuat udara menjadi lebih bersih dan segar.

Tak hanya itu, kini penggunaan masker juga menjadi salah satu protokol kesehatan yang wajib dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19.

Jika Anda sering terpapar polusi udara dan mengalami gejala tertentu, seperti batuk-batuk, pilek, sesak napas, sakit kepala, dan batuk berdarah, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan mendapatkan penanganan yang tepat.

sebutkan cara memelihara benih tanaman yang baik untuk pembibitan ​

sebutkan cara memelihara benih tanaman yang baik dan pembibitan ​

bahan atau media yang digunakan untuk menutup benih yang di semai adalah ​

3. Berilah keterangan gambar berikut ini dan jelaskan fungsinya! Jawab: L 2 3​

1. bahan buatan yang berasal dari dasar dari kulit yang sudah disamak kulit mentah atau kulit sintetis untuk membuat benda kerajinan adalah....2. tekn … ik pembuatan produk kerajinan yang cara pembentukannya menggunakan tangan langsung seperti coil lempengan atau pijat jari menjadi bentuk bentuk yang diinginkan disebut teknik......3. Teknik menyulam disebut juga dengan.....4. unsur keindahan dalam seni kerajinan disebut juga...5. untuk mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan kerusakan pada yang ada didalamnya sebaiknya menggunakan....6. cangkir atau gelas dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan bagi pemakainya. hal tersebut merupakan salah satu syarat sebuah perancangan benda kerajinan yaitu......please kak bantu jawab, hari ini pelajaran nya ​

tolong di jawab kak hari senin di kumpulkan​

Sendi Sebutkan 4 Jenis sendi dan kemampuannya !!​

Yang merupakan peristiwa yang yang terjadi pada pertumbuhan sekunder tumbuhan dikotil yaitu ......

Usaha perlindungan sda hayati beserta ekosistemnya yang ada bumi dengan bertujuan untuk mengusahakan terwujudnya kelestarian sda hayati serta keseimba … ngan ekosistemnya, sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan manusia dinamkaan dengan .....

Tumbuhan yang bisa bertahan hidup dan menyesuaikan diri di lingkungan yang lembab disebut .....

Halodoc, Jakarta - Polusi udara bukan hanya permasalahan di kota-kota besar, pembakaran hutan secara ilegal, kebiasaan membakar sampah yang masih sering dilakukan masyarakat desa juga merupakan sumber polusi udara yang berbahaya bagi paru-paru.

Sebuah pengkajian pada 2013 yang dilakukan oleh Badan Internasional WHO untuk Penelitian Kanker (IARC) menyimpulkan polusi udara luar ruangan merupakan penyebab penyakit paru-paru seperti kanker. Polusi udara luar ruangan di kota dan di pedesaan diperkirakan menyebabkan kematian dini di seluruh dunia pada tahun 2012.

Seorang dokter ahli paru dan Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Agus Dwi Susanto menjelaskan polusi udara yang terus dihirup menyebabkan kerusakan pada fungsi organ. Polusi udara baik di dalam ruangan atau luar ruangan langsung berhubungan dengan sel paru saat menarik napas. Dari sel paru, partikel polusi itu bisa menyerang organ lainnya dalam tubuh melalui peredaran darah.

Pada tahap awal, polusi udara ini menyebabkan perubahan subklinis atau kerusakan tanpa timbulnya gejala dan tidak memerlukan obat. Perubahan subklinis ini mengakibatkan berkurangnya respon paru dan terjadi kerusakan pada sel. Kondisi ini sering tidak disadari, tapi sebenarnya polusi udara pasti sudah merusak tubuh banyak manusia. Dampaknya tentu tidak sekarang, tapi bisa dirasakan pada sepuluh hingga dua puluh tahun mendatang.

Baca Juga: Belum Tentu Asma, Sesak Napas Bisa Juga Gejala Edema Paru

Berikut ini dampak polusi udara pada kesehatan tubuh khususnya paru-paru berdasarkan polutannya:

Gas ini seringkali dihasilkan oleh asap kendaraan bermotor. Faktanya, gas ini mampu mencegah penyerapan oksigen oleh darah. Paparan karbon monoksida yang berlebihan berbahaya karena menyebabkan penurunan pasokan oksigen ke jantung secara signifikan, terutama pada orang yang mengidap penyakit jantung. Akibatnya perlahan-lahan membuat kesehatan kita semakin menurun.

Komponen utama dari PM adalah sulfat, nitrat, amonia, natrium klorida, karbon hitam, mineral debu, dan air. Polutan ini terdiri dari campuran kompleks partikel padat dan cair dari bahan organik dan anorganik yang melayang di udara. Partikel ini berbahaya karena mampu menembus dan hinggap jauh di dalam paru-paru. Jika polutan ini terus menerus masuk, maka risiko penyakit paru-paru yang menyebabkan kematian meningkat.  Partikel polusi kecil memiliki dampak kesehatan, bahkan pada konsentrasi yang sangat rendah.

Baca Juga: Kenali Efek Polusi Bagi Kulit dan Cara Mencegahnya

Jenis polutan ini sering ditemukan di negara berkembang seperti polutan dari pembakaran rumah tangga berbahan bakar padat, seperti kompor tradisional. Asap dari kompor tradisional ini mampu meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan akut dan kematian pada anak-anak muda. Polusi udara di dalam ruangan akibat penggunaan bahan bakar padat merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronik, dan kanker paru-paru pada orang dewasa.

NO2 adalah sumber utama dari aerosol nitrat yang membentuk pecahan kecil dari partikulat. Sumber utama emisi antropogenik NO2 adalah proses pembakaran seperti pemanas, pembangkit listrik, mesin kendaraan, dan kapal. Pada konsentrasi jangka pendek yang melebihi 200 mikrogram per meter kubik, nitrogen dioksida dianggap sebagai gas beracun yang menyebabkan peradangan yang signifikan pada saluran pernapasan. Polutan ini menyebabkan gejala bronkitis pada anak yang memiliki asma. Penyakit paru-paru akibat penurunan fungsi paru-paru pun juga dapat terjadi.

Polutan satu ini dihasilkan dari pembakaran minyak dan batu bara atau peleburan bijih mineral yang mengandung sulfur seperti dari pembangkit listrik dan kendaraan bermotor. Sulfur dioksida adalah gas tidak berwarna dengan bau yang cukup tajam dan mempengaruhi sistem pernapasan dan fungsi paru-paru, bahkan menyebabkan iritasi mata. Penyakit paru-paru yang dapat muncul adalah radang saluran pernapasan penyebab batuk, sekresi lendir, asma, bronkitis kronis, dan membuat orang rentan terhadap infeksi pada saluran pernapasan.

Baca Juga: Tak Sekadar Gaya, Pentingnya Pakai Masker saat Beraktivitas

Itulah bahaya polusi udara bagi kesehatan paru-paru. Jika suatu hari kamu merasakan gejala penyakit paru-paru, maka konsultasikan ke dokter Halodoc. Komunikasikan dengan dokter dapat dilakukan dengan mudah melalui Chat atau Voice/Video Call. Yuk, download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play!