Mengapa kita harus memisahkan sampah organik dan anorganik

Daftar isi2 Bagaimana cara memilah sampah organik dan anorganik?Selain memudahkan pembuangan dan pengolahan kembali, memisahkan pembuangan sampah organik dan non-organik dapat menghindari terjadinya penumpukan sampah. Pasalnya, sampah yang menumpuk bisa menjadi sarang kuman dan bakteri yang merupakan penyebab utama penyakit.

Bagaimana cara memilah sampah organik dan anorganik?

7 Cara Memilah Sampah di Rumah yang Benar

  1. Pisahkan antara sampah organik dan anorganik.
  2. Pilah antara sampah plastik, kertas, kemasan tetra pack, elektronik, kaleng, dan beling.
  3. 3. Olah sampah organik menjadi pupuk kompos.
  4. 4. Serahkan sampah anorganik ke lembaga pengolahan sampah.

Mengapa harus dilakukan pemilahan sampah?

Membuang sampah sembarang dapat mengotori lingkungan yang kemudian dapat menjadi sumber penyakit. Membuang sampah sembarangan juga dapat mencemari air dan udara serta dapat menyebabkan banjir. Selain itu, sampah plastik yang dibuang sembarangan dapat membunuh hewan.

Mengapa kita harus memilah sampah?

Memilah sampah sangat penting karena akan memudahkan proses daur ulang. Sampah yang bisa didaur ulang tentunya tidak akan menjadi sampah yang menggunung di tempat penampungan tadi.

Bagaimana cara mengolah sampah organik yang benar?

Sebenarnya, cara mengelola sampah organik rumah tangga nggak susah, kok!

  1. Pisahkan Wadah Sampah Organik.
  2. Sediakan Composter.
  3. Ingat, Ada Sampah Organik Basah dan Kering!
  4. Sampah Organik Hewani Tak Diperhitungkan.
  5. Tambahkan Campuran Tanah.
  6. Buka dan Aduk dengan Rutin.
  7. Tunggu Sampai Jadi Kompos.

Bagaimana proses pemilahan sampah?

Proses pemilahan sampah merupakan suatu kegiatan memisahkan setiap jenis sampah agar proses pewadahan dan pengolahan hingga daur ulang dapat mudah dilakukan. Jenis sampah yang umumnya diketahui antara lain, yaitu sampah organik (basah), sampah anorganik (kering), dan sampah B3 (bahan beracun dan berbahaya).

Mengapa kita harus membuang sampah sesuai jenisnya?

Meningkatkan kebersihan lingkungan Sampah anorganik yang tadinya bersih akan menjadi kotor. Padahal, jika kita melakukan pemisahan pada sampah sesuai kelompoknya, kebersihan sampah anorganik akan terjaga, lho. Hal ini tentunya juga akan memudahkan proses daur ulang.

Mengapa sampah perlu dipilah brainly?

Agar kita dengan mudah mendapatkan mana sampah yang akan diolah untuk pembuatan pupuk kompos dan mana sampah yang akan diolah untuk didaur ulang.

Apa saja manfaat memilah sampah bagi lingkungan?

Mengurangi polusi udara karena dengan memilah sampah akan menghidari kita membakar sampah-sampah yang bisa menyumbang karbondioksida yang sangat mencemari udara. Memudahkan daur ulang, dengan memisahkan sampah antara yang organic dan anorganik anak memudahkan untuk didaur ulang.

Belakangan ini sampah menjadi masalah pelik di setiap kota besar dan kecil di Indonesia. Semakin besar sebuah kota, semakin pelik juga masalah sampah yang dihadapinya. Salah satu masalah sampah yang masih kerap terjadi ialah pemilahan antara sampah organik dan sampah anorganik. 

Sampah yang menggunung dan dibiarkan tanpa penanganan khusus bukan hanya akan membuat lingkungan sekitar tampak jorok dan tidak nyaman. Namun juga bisa menjadi ancaman untuk kesehatan Anda.

Aneka jenis binatang seperti lalat, tikus dan kecoa akan mendatangi tempat-tempat yang penuh dengan sampah, dan mereka akan datang meneror rumah Anda sambil membawa bibit penyakit yang mereka dapatkan dari hinggap di tempat pembuangan sampah.

Mengatasi masalah sampah dengan memisahkan sampah organik dan sampah anorganik

sampah organik

Sebagian dari kita mungkin tak terlalu peduli dengan masalah ini, karena merasa telah membayar pihak tertentu yang bertanggung jawab untuk mengurusnya. Misalnya jika Anda tinggal di kawasan perumahan, Anda tinggal meletakkannya di depan rumah dan akan ada seorang petugas kebersihan yang datang untuk mengambilnya.

Namun, ada kalanya si petugas tidak dapat melakukan tugasnya secara tepat waktu karena beberapa hal. Misalnya, terjadi cuaca buruk, hari libur nasional, atau karena sedang sakit. Kalau sudah begini limbah rumah tangga Anda bisa menumpuk berhari-hari dan membuat Anda merasa risih.

Pernahkah Anda membayangkan, apa yang terjadi kelak jika sampah terus menumpuk sampai tak ada lagi tempat pembuangan  yang bisa menampungnya? Apakah yang bisa kita lakukan untuk mengurangi jumlahnya, paling tidak yang dihasilkan dari rumah kita sendiri?

Oleh karena itu, tidak ada salahnya ‘kan kalau kita memulai kebiasaan baru, yaitu memisahkan sampah berdasarkan bahan dasarnya menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Di negara-negara Eropa dan Jepang, hal semacam ini sudah bukan hal baru dan telah diterapkan sejak bertahun-tahun lalu.

Mengelola sampah menurut bahan dasarnya

Secara umum, pengelolaan sampah di banyak negara di dunia dilakukan berdasarkan prinsip 3R, yaitu mengurangi arus sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (reduce), memanfaatkan kembali barang-barang bekas (reuse), dan mendaur ulang limbah jenis tertentu (recycle). Anda juga bisa memisahkan tempat untuk sampah organik dan sampah anorganik dalam menangani limbah rumah tangga Anda sendiri.

Sampah organik terdiri dari sisa makanan, kertas bekas, karton bekas, daun-daun kering dan apa saja yang terbuat dari tubuh hewan dan tumbuhan. Anda dapat mengumpulkannya  dalam sebuah lubang di halaman belakang rumah, lalu biarkan di situ sampai membusuk dan terurai menjadi pupuk kompos.

Dari namanya saja kita sudah tahu bahwa sampah anorganik adalah bahan rongsokan yang tidak dibuat dari bagian tubuh makhluk hidup. Misalnya, tas plastik (tas kresek), ember plastik yang sudah bocor, kaca, kaleng, botol dan masih banyak lagi. Khusus untuk baterai dikategorikan sebagai bahan beracun berbahaya (B3) yang tak boleh dibuang sembarangan.

Tak ada cara untuk menangani sampah anorganik selain memanfaatkannya kembali, karena tanah tak bisa menguraikan limbah jenis ini. Sampah kering yang dibuang ke sungai akan terbawa arus sampai ke laut dan dimakan oleh ikan. Akibatnya, ikan di laut banyak yang mati karena pencemaran.

Bahkan jika berhasil hidup pun, kita harus berhati-hati mengkonsumsinya karena dikhawatirkan dagingnya mengandung bahan berbahaya seperti merkuri.

Daur ulang adalah solusi tunggal

Karena masih minimnya perhatian pihak terkait tentang cara mengolah sampah anorganik, maka tak ada jalan lain selain menggunakan ide dan inisiatif kita untuk mengolahnya.

Bekas kemasan sabun pencuci piring atau sejenisnya bisa dikumpulkan dan dijahit sebagai barang kerajinan yang unik dan bernilai jual. Kaleng bekas bisa kita manfaatkan sebagai pot bunga setelah diberi lubang di bagian bawahnya.

Punya ide lain tentang membuat barang kerajinan dari sampah kering? Yuk kita berbagi ide melalui kolom komentar di bawah ini.

Referensi: Academia.edu edu

Baca juga

Ragam Sayuran Organik yang Mudah Ditanam Sendiri di Rumah

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Mengapa diperlukan pemisahan antara sampah organik dan non organik brainly?

Agar kita dengan mudah mendapatkan mana sampah yang akan diolah untuk pembuatan pupuk kompos dan mana sampah yang akan diolah untuk didaur ulang.

Mengapa kita harus memisahkan jenis sampah?

Membuang sampah sembarang dapat mengotori lingkungan yang kemudian dapat menjadi sumber penyakit. Membuang sampah sembarangan juga dapat mencemari air dan udara serta dapat menyebabkan banjir. Selain itu, sampah plastik yang dibuang sembarangan dapat membunuh hewan.

Apa saja yang bisa dilakukan untuk memisahkan sampah organik dan anorganik?

7 Cara Memilah Sampah di Rumah yang Benar.
Pisahkan antara sampah organik dan anorganik. ... .
Pilah antara sampah plastik, kertas, kemasan tetra pack, elektronik, kaleng, dan beling. ... .
3. Olah sampah organik menjadi pupuk kompos. ... .
4. Serahkan sampah anorganik ke lembaga pengolahan sampah..

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA