Mengapa kita harus akur ketika bermain bersama keluarga besar

Soal Tema 4 Kelas 1 SD Subtema 3 Keluarga Besarku

LATIHAN SOAL PENILAIAN HARIANTema : 4 – Keluargaku

Subtema : 3 – Keluarga Besarku


Keterangan soal :Jumlah soal pilihan ganda = 25Jumlah soal isian singkat = 15

Jumlah soal uraian =

A. BERILAH TANDA SILANG (X) PADA HURUF A, B ATAU C PADA JAWABAN YANG BENAR!

1. Nenek adalah .… dari orang tua kita. a. Ibu b. Ayah

c. Adik

2. Orang yang melahirkan kita adalah …. a. Ayah b. Ibu

c. Bibi

3. Ibunya Andi mempunyai ayah bernama Pak Ruslan Andi pun memanggil Pak Ruslan dengan sebutan …. a. Nenek b. Paman

c. Kakek

4. Saudara perempuan dari ayah atau ibu bisa kita panggil …. a. Paman b. Bibi

c. Kakak

5. Pak Jaya adalah kakak dari ayahnya Ratna Ratna bisa memanggil Pak Jaya dengan panggilan …. a. Paman b. Kakek

c. Kakak

6. Pak Danu adalah ayah dari Ibunya Rani. Maka Rani adalah ….. dari Pak Danu. a. Anak b. Keponakan

c. Cucu

7. Dengan keluarga besar sebaiknya kita saling …. a. Membenci b. Menyayangi

c. Melupakan

8. Berbicara kakek dan nenek harus dengan bahasa yang …. a. Sopan b. Keras

c. Cepat

9. Ketika bermain dengan saudara sepupu sebaiknya selalu…. a. Berkelahi b. Akur

c. Menangis

10. Memiliki banyak saudara rasanya …. a. Menyedihkan b. Menyenangkan

c. Membosankan

11. Jika ada teman yang mengenalkan anggota keluarganya, maka kita tidak boleh …. a. Mendengarnya b. Menghargainya

c. Menghinanya

>> Video Soal Tema 4 Kelas 1 SD Subtema 3 Keluarga Besarku dan Kunci Jawaban <<

12. Saat berkenalan harus berkata dengan …. a. Jujur b. Bohong

c. Pura-pura

13. Dani ingin mengukur panjang meja dengan anggota tubuhnya Dani bisa dengan mudah menggunakan …. a. Daun telinganya b. Kedua matanya

c. Jengkal jarinya

14. Benda yang bisa dijadikan alat ukur sederhana untuk menghitung panjang seperti ….. a. Air b. Korek api

c. Televisi

15. Panjang tangan bukan satuan baku Karena panjang tangan setiap orang itu …. a. Sama semua b. Berbeda-beda

c. Persis sama

16. Anita mengukur benda-benda di kelas dengan pensil. Panjang meja adalah 8 pensil dan pnjang kursi adalah 6 pensil. Jadi panjang meja di kelas itu ….. dari panjang kursi. a. Lebih pendek b. Lebih rendah

c. Lebih panjang

17. Tinggi ayah Deni adalah 15 jengkal, tinggi ibu Deni adalah 12 jengkal dan tinggi kakak Deni adalah 14 jengkal. Jadi yang paling tinggi adalah …. a. Ayah Deni b. Ibu Deni

c. Kakak Deni

18. Jika beribadah bersama keluarga harus bersikap ….. a. Tenang b. Gaduh

c. Nakal

19. Beribadah bersama keluarga bisa membuat suasana di rumah menjadi …. a. Susah b. Harmonis

c. Kacau

20. Beribadah bersama keluarga adalah contoh sikap ….. kepada Tuhan. a. Syukur b. Benci

c. Jauh

Bacaan untuk soal nomor 21 sampai 25!

Pada hari minggu Panji berkunjung ke rumah pamannya.Paman Panji bernama Pak Joko, serta bibinya bernama Bu Dewi.Pak Joko adalah kakak dari ibunya Panji.Pak Joko mempunyai anak laki-laki seumuran Panji, namanya adalah Raka.Panji senang bermain dengan Raka, mereka bermain dengan rukun.

Panji dan Raka sering bertukar mainan, mereka sangat akrab sekali.

21. Siapakah nama paman Panji? a. Dewi b. Raka

c. Joko

22. Bu Dewi adalah …. a. Neneknya Panji b. Bibinya Panji

c. Ibunya Panji

23. Pak Joko adalah …. dari ibunya Panji. a. Kakak b. Adik

c. Ayah

24. Panji dan Raka jika bermain selalu …. a. Ramai b. Rukun

c. Berkelahi

25. Raka adalah saudara ….. Panji. a. Kandung b. Sepupu

c. Tiri

Jika ingin mendownload soal ini, berikut linknya :
-> Download Soal Tema 4 Kelas 1 SD Subtema 3 Keluarga Besarku dan Kunci Jawaban

Jika ingin mengerjakan soal pilihan gandanya secara online dengan langsung ternilai secara online, silahkan dicoba :
->  Soal Online Tema 4 Kelas 1 SD Subtema 3 Keluarga Besarku Langsung Ada Nilainya

B. JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN BERIKUT INI DENGAN BENAR!

1. Saudara laki-laki dari ayah atau ibu bisa kita panggil ….

2. Ayah dari orang tua kita bisa kita pangggil ….

3. Anak dari paman atau bibi kita, ia merupakan saudara ….

4. Bu Riska adalah kakak dari Ibunya Sinta.
Jadi Sinta bisa memanggil Bu Rista dengan panggilan ….

5. Bu Ratna adalah ibu dari Ayah Bagas
Maka Bagas adalah ….. dari Bu Ratna.

6. Ibunya Arin punya seorang ibu bernama Bu Diana.
Jadi Bu Diana merupakan ….. dari Arin.

7. Saudara sepupu adalah saudara yang merupakan anak dari ….

8. Saat mengenalkan anggota keluarga, kita tidak boleh berkata ….

9. Siapakah nama paman dan bibimu?

10. Panggilan apa yang kamu berikan kepada kakek dan nenekmu?

11. Berilah contoh bagian tubuh yang bisa digunakan untuk mengukur panjang benda!

12. Berilah contoh benda yang bisa dijadikan alat ukur sederhana!

13. Apakah kegiatan ibadah yang pernah kamu lakukan bersama keuargamu?

14. Sebutkan anggota dari keluarga besar!

15. Mengapa kita harus akur ketika bermain dengan saudara sepupu?

Jika ingin mendownload soal ini, berikut linknya :
-> Download Soal Tema 4 Kelas 1 SD Subtema 3 Keluarga Besarku dan Kunci Jawaban

Jika ingin mengerjakan soal pilihan gandanya secara online dengan langsung ternilai secara online, silahkan dicoba :


->  Soal Online Tema 4 Kelas 1 SD Subtema 3 Keluarga Besarku Langsung Ada Nilainya

KUNCI JAWABAN SOAL ULANGAN TEMATIKKELAS 1 SD TEMA 4 KELUARGAKU

SUBTEMA 3 KELUARGA BESARKU

A. JAWABAN

  1. a. Ibu
  2. b. Ibu
  3. c. Kakek
  4. b. Bibi
  5. a. Paman
  6. c. Cucu
  7. b. Menyayangi
  8. a. Sopan
  9. b. Akur
  10. b. Menyenangkan
  11. c. Menghinanya
  12. a. Jujur
  13. c. Jengkal jarinya
  14. b. Korek api
  15. b. Berbeda-beda
  16. c. Lebih panjang
  17. a. Ayah Deni
  18. a. Tenang
  19. b. Harmonis
  20. a. Syukur
  21. c. Joko
  22. b. Bibinya Panji
  23. a. Kakak
  24. b. Rukun
  25. b. Sepupu

>> Video Soal Tema 4 Kelas 1 SD Subtema 3 Keluarga Besarku dan Kunci Jawaban <<

B. JAWABAN

  1. Paman
  2. Kakek
  3. Sepupu
  4. Bibi
  5. Cucu
  6. Nenek
  7. Paman / bibi
  8. Bohong
  9. (Jawaban menyesuaikan )
  10. Eyang kakung, eyang putri, Mbah Wedok, Mbah Lanang ( Jawaban menyesuaikan )
  11. Tangan, jengkal tangan, telapak kaki,
  12. Pensil, korek api, bolpoin
  13. ( Jawaban menyesuaikan agama murid )
  14. Ayah, ibu, adik, kakak, kakek, nenek, paman, bibi, sepupu.
  15. Agar bermain bisa terasa menyenangkan

“Aku gak mau tidur siang. Nanti mainnya jadi sebentar.” Kata tuan putri siang itu. Beberapa minggu ini, Mamam (panggilan sayang Istri saya di keluarga kami) membuat kelas kecil di depan kantor. Sejak itu, hampir setiap hari banyak teman-teman tuan putri yang mampir untuk main (belajar) sama-sama.”

“Tapi tidur siangnya penting sayang, supaya mainnya gak lemes dan supaya teteh tetep sehat. Klo teteh sehat kan bisa main sering. Klo sakit kan susah buat mainnya.” Jawab saya coba berargumentasi.

“Tapi teteh pengen main dulu. Tidurnya nanti aja abis main ya Pam.” Tuan putri mencoba bertahan

“Tapi teteh kan mainnya sampai sore. Keburu maghrib. Tidurnya kapan?” Saya kembali meyakinkannya untuk tidur.

“Ya pas maghrib Pam, sebentar aja. Nanti bangun sholat, makan, main lagi deh sama Pampam sampai jam sembilan.” timpal tuan putri yang masih semangat bermain.

Sore itu tuan putri mengingatkan saya. Bermain bagi anak-anak kita adalah sebuah hal yang begitu penting. Mereka mau merelakan banyak hal untuk bisa melakukannya, sepenuh hati.

Bermain juga penting untuk kita sebagai orang tua

Sayangnya, Saya sebagai orang tua, selalu saja lupa akan hal itu. Alih-alih terlibat, kita coba menghindarinya. Mencari berbagai alasan untuk meyakinkan (diri kita sendiri) ada banyak hal lain yang lebih penting. Kita lupa penting tidaknya sesuatu, adalah soal rasa dan pemahaman.

Kita sebagai orang tua selalu menuntut anak-anak kita untuk memahami kita, kadang tanpa memberi ruang untuk coba ‘merasa’ (empati) dan memahami mereka seutuhnya. Atas dasar itu bermain mungkin adalah cara terbaik untuk kita berlatih itu semua.

Di lain sisi, banyak dari kita juga lupa, bahwa waktu bermain dengan anak-anak kita sangat terbatas dan pendek. Tiba-tiba mereka tumbuh besar, dan memiliki teman bermain yang lebih mengerti mereka. Kita kemudian baru tersadar ketika mereka tidak lagi bersedia meluangkan waktunya dengan kita.

Saat itu terjadi, kita bisa saja menuntut mereka untuk meluangkan waktunya dengan kita, tapi apakah hal ini adil? Yang harus mulai kita pahami adalah BERMAIN ITU PENTING UNTUK KITA meskipun sudah menjadi orang tua! Agar bisa memberikan bukti pada anak-anak kita bahwa kita juga bisa jadi teman baik untuk mereka.

Adakalanya, kita kemudian beralasan bahwa kita sudah menyiapkan waktu, game yang seru, tapi anak-anak malah yang sibuk dan tidak punya waktu. Mungkin masalahnya bukan soal jadwal atau game-nya. Mungkin masalahnya kita yang belum melihat hal itu penting dan perlu. Jika kita merasa sesuatu itu penting dan perlu, apakah kita akan kemudian menyerah ketika gagal di beberapa percobaan awal?

Yang juga perlu disadari, bermain bisa menjadi sebuah proses belajar yang luar biasa. Syaratnya, seperti halnya berbagai proses belajar lainnya, ia harus dipersiapkan secara sungguh-sungguh. Tanpa persiapan yang baik, sulit menghadirkan proses belajar yang baik, sehebat dan secanggih apapun media yang digunakan. Sialnya, kita kadang berharap bisa menghadirkan proses bermain sebagai proses belajar, tanpa persiapan sedikitpun.

Berbagai kondisi diatas mungkin yang kemudian mendorong di banyak negara (Eropa, dan US) belakangan ini mulai memunculkan berbagai kampanye dan budaya bermain bersama. Di Jerman, budaya bermain board game bersama yang dikenal dengan istilah Spielabend atau malam bermain, telah dikenal sejak lama.

Ya karena bermain menjadi pilihan aktivitas keluarga yang menyenangkan dan bermanfaat. Spielabend bahkan banyak dilakukan oleh kampus, sekolah, dan berbagai perusahaan, karena pelaksanaannya yang sederhana (cukup menyediakan board game dan camilan) namun manfaatnya sungguh luar biasa.

Bayangkan jika hal yang sama bisa kemudian kita hadirkan dan budayakan di Indonesia. Budaya bermain board game bersama hadir di banyak keluarga, di sekolah, di kampus, dan di berbagai perusahaan. Ketika ini terjadi, kita mungkin akan melihat banyak ruang belajar yang tercipta, anak-anak kita akan tumbuh dalam potensi terbaiknya, dan yang terpenting – kita sebagai orang tua, mungkin akan dapat kesempatan untuk bisa bermain bersama anak-anak kita lebih lama.

Bukankah jadi sebuah kebahagiaan tersendiri, jika satu hari, anak-anak kita, bersama anak-anaknya (cucu kita) selalu menyambut dengan gembira untuk bisa bermain bersama orang tuanya? Ini adalah mimpi yang akan saya coba wujudkan, semoga ini juga bagian dari mimpi anda!

Artikel ini ditulis oleh direktur Ludenara Eko Nugroho untuk boardgame.id

Artikel original, serta informasi lain mengenai boardgames di Indonesia dapat di akses di boaridgame.id

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA