Mengapa hak dan kewajiban harus dilakukan secara seimbang dan bertanggung jawab

yang bukan norma dalam kehidupan bangsa indonesia ?​

contoh persamaan kewajiban antara siswa laki-laki dan siswa perempuan di lingkungan sekolah adalah?a. belajar di ruang kelasb. mendapat nilai bagusc. … bermain saat jam istirahatd. mematuhi tata tertib di sekolah​

wujud rasa syukur atas nikmat Tuhan yg maha esa tercermin dalam sikap?a. menggunakan motor untuk pergi ke warung terdekatb. tertidur dengan kondisi AC … dan TV masih menyalac. membersihkan halaman rumah setiap harid. memetik bunya yg tumbuh dengan suburtolong jawab ya Kaka​

dani mempunyai 10 mama ,setelah itu ayah dani nikah lagi dan mempunyai istri 3,dan 7 lainnya minta cerai,sisa berapakah istri ayah dani​plis jawab aya … h dani menunggu!!

tolong di bantu yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa​

salah satu contoh dari kebaikan adala​

Berilah tiga contoh interaksi sosial yang terjadi di sekolah! jangan ngasal yaa​

Bagaimana cara menjalankan suatu kewajiban dengan benar dan baik

tuliskan pengalaman mu dalam menerapkan sila sila pancasila yang menunjukkan terhadap tumbuhan dalam bentuk cerita!​

Buatlah cerita banjir bandang 5 kalimat

Ilustrasi warga negara yang memenuhi hak dan kewajiban. Foto: freepik

Sebuah negara terbangun dari empat unsur penting, salah satunya adalah warga negara. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], warga negara adalah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara tersebut.

Hak dan kewajiban warga negara telah diatur secara rinci oleh Undang-Undang Dasar 1945. Keduanya melekat dalam diri seseorang sejak lahir sampai wafat.

Keseimbangan antara hak dan kewajiban sangat diperlukan dalam kehidupan seorang manusia. Keduanya harus dipenuhi tanpa perlu merusak esensinya satu sama lain.

Apa itu hak dan kewajiban? Mengapa hak dan kewajiban harus seimbang?

Ilustrasi warga negara yang memenuhi hak dan kewajiban. Foto: freepik

Pengertian Hak dan Kewajiban

Hak adalah hal yang secara mutlak dimiliki seseorang sejak ia lahir. Hak bersifat fakultatif, artinya boleh dilaksanakan atau tidak dilaksanakan sesuai dengan kehendak.

  • Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.

  • Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan.

  • Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.

  • Hak atas kelangsungan hidup.

  • Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia.

Sedangkan kewajiban adalah tanggung jawab seseorang sebagai warga negara yang harus dipenuhi secara sadar agar tercipta lingkungan yang baik dan sejahtera. Kewajiban ini sifatnya harus dipenuhi. Jika tidak, maka bisa dikenakan sanksi pidana.

Contoh kewajiban warga negara:

  • Melaksanakan aturan hukum dan pemerintahan.

  • Menghormati hak asasi manusia lain.

  • Ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

  • Tunduk pada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.

  • Menghormati serta menjaga toleransi antar umat beragama agar persatuan Indonesia tetap utuh.

Hak dan kewajiban harus dijalankan seimbang untuk menciptakan lingkungan yang rukun dan sejahtera. Jika keduanya tidak dijalankan seimbang, maka akan muncul kekacauan dalam bernegara. Hidup pun menjadi tidak harmonis, nyaman, aman dan tentram.

Selain itu, sulit untuk memenuhi hak apabila kewajiban tidak terlaksana. Begitu pula sebaliknya. Sebab, hak dan kewajiban adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan satu sama lain.

Hak sendiri dimaknai sebagai sesuatu yang diperoleh dan bisa dituntut apabila seseorang sudah melaksanakan kewajibannya. Namun apabila kewajiban tersebut tidak terlaksana, maka sulit untuk menuntut hak. Idealnya pemenuhan kewajiban haruslah didahulukan dari tuntutan pemenuhan hak.

Ilustrasi demo akibat hak dan kewajiban yang tidak seimbang. Foto: iStock

Setiap individu wajib memenuhi hak dan kewajiban yang berlaku, baik dalam Undang-Undang maupun norma yang berlaku di masyarakat. Hak dan kewajiban itu harus dilakukan secara seimbang agar tercipta kehidupan yang harmonis dan tentram.

Hak adalah segala sesuatu yang harus didapat atau diterima. Mengutip E-Modul Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan terbitan Kemendikbud, setiap manusia memiliki hak dasar atau hak asasi manusia [HAM] yang melekat sejak lahir.

Hak-hak asasi manusia tersebut dilindungi dan diatur oleh negara dalam Undang-Undang Dasar 1945. Contohnya, mendapatkan kasih sayang dari orangtua dan hak memperoleh pendidikan, baik formal maupun non formal.

Sebagai warga negara, setiap orang juga memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan hukum, hak kebebasan memilih dalam proses demokrasi, hak memeluk agama, dan sebagainya.

Sementara itu, kewajiban merupakan segala sesuatu yang harus atau wajib dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab. Sama seperti hak, kewajiban warga terhadap negara juga diatur dalam UUD 1945.

Misalnya, kewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan, kewajiban bela negara, dan kewajiban mengikuti pendidikan dasar.

Begitu pula di lingkungan masyarakat, setiap orang wajib mematuhi peraturan dan norma yang berlaku dalam masyarakat serta wajib menolong, menghormati, dan menghargai orang lain.

Mengapa Hak dan Kewajiban Harus Seimbang?

Ilustrasi akibat tidak seimbangnya hak dan kewajiban. Foto: iStock

Hak dan kewajiban harus dilaksanakan dengan seimbang. Mengapa demikian?

Hak dan kewajiban adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kewajiban yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab akan memunculkan hak yang harus diterima. Juga sebaliknya, ada hak berarti ada kewajiban yang harus dikerjakan.

Hak dan kewajiban harus dijalankan dengan seimbang. Seorang individu tidak boleh menuntut hak lebih banyak daripada kewajiban yang dilakukan. Jika ingin mendapatkan hak yang sesuai, laksanakanlah kewajibannya terlebih dahulu.

Sebagai contoh, karyawan A menuntut kenaikan gaji dari perusahaan tempatnya bekerja. Padahal ia selalu bekerja malas-malasan dan tidak berkontribusi banyak terhadap perusahaan. Atas perilakunya, karyawan tersebut akhirnya dikeluarkan dari perusahaan.

Sebaliknya, karyawan B selalu rajin bekerja, sopan terhadap atasan dan rekan kerja yang lain, dan berpartisipasi dalam pengembangan perusahaan. Maka, ia pun mendapatkan kenaikan pangkat sehingga gajinya turut dinaikkan.

Dari contoh tersebut, dapat dilihat bahwa pelaksanaan hak dan kewajiban yang seimbang akan membawa keuntungan bagi diri sendiri.

Di sisi lain, hal itu juga membuat pertentangan di lingkungan masyarakat berkurang. Kehidupan pun berjalan dengan rukun, damai, dan nyaman.

Jika hak dan kewajiban tidak seimbang akan menimbulkan banyak kerugian, seperti:

  • Menimbulkan konflik masyarakat.

  • Terciptanya kesenjangan sosial.

  • Tata tertib tidak terjaga.

  • Adanya tindakan kriminal di lingkungan masyarakat.

Video yang berhubungan