Mengapa Drs Moh Hatta dijuluki Bapak koperasi Indonesia?

Perhatian Mohammad Hatta sangat fokus pada ekonomi kerakyatan, yang kemudian mengaplikasikan ekonomi kerakyatan dengan mendirikan koperasi untuk pertama kalinya. Inilah mengapa Mohammad Hatta dianggap sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
Dikuti dari economy.okezone.com – Mohammad Hatta dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Dirinya didaulat karena perannya yang cukup besar dalam memajukan koperasi di Indonesia. Pada 17 Juli 1953 melalui Kongres Koperasi Indonesia di Bandung, Hatta resmi menyandang sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

Ada beberapa hal mengapa moh. hatta disebut sebagai bapak koperasi indonesia. Di antaranya adalah: Perhatian Mohammad Hatta dalam terhadap penderitaan rakyat kecil mendorongnya untuk mempelopori Gerakan Koperasi yang pada prinsipnya bertujuan memperbaiki nasib golongan miskin dan kelompok ekonomi lemah. Karena itu Bung Hatta diangkat menjadi Bapak
Dikuti dari economy.okezone.com – Mohammad Hatta dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Dirinya didaulat karena perannya yang cukup besar dalam memajukan koperasi di Indonesia. Pada 17 Juli 1953 melalui Kongres Koperasi Indonesia di Bandung, Hatta resmi menyandang sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

Siapa yang dijuluki Bapak Koperasi Indonesia?

Salah satu tokoh yang besar pengaruhnya terhadap keberadaan koperasi di Indonesia, hingga dijuluki Bapak Koperasi Indonesia, adalah Mohammad Hatta.

Mengapa koperasi dijuluki seperti itu?

Mengapa dijuluki seperti itu? Jawaban: Bapak Koperasi Indonesia. Perhatian beliau yang dalam terhadap penderitaan rakyat kecil mendorongnya untuk mempelopori Gerakan Koperasi yang pada prinsipnya bertujuan memperbaiki nasib golongan miskin dan kelompok ekonomi lemah.

Mengapa Bung Hatta mendapatkan gelar Bapak Koperasi Indonesia?

Bung Hatta sendiri mendapatkan gelar Bapak Koperasi Indonesia adalah saat Kongres Koperasi Indonesia yang diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat, pada 17 Juli 1953. Saat itu, Bung Hatta menyebutkan, koperasi di segala bidang adalah salah satu jalan untuk melepaskan diri dari kemiskinan pasca lepas dari penjajahan Belanda.

Mengapa Bung Hatta mempelajari ilmu Koperasi?

Bung Hatta sendiri mempelajari ilmu koperasi di Skandinavia. Saat sedang menempuh pendidikan di sekolah ekonomi di Rotterdam, Belanda, pada 1925 dia mengunjungi Denmark, Swedia untuk belajar tentang koperasi. Menurutnya, koperasi cocok diterapkan di negara-negara yang sedang merintis perekonomian rakyat.

Mengapa Mohammad Hatta di sebut sebagai Bapak koperasi Indonesia?

Pada waktu itu beliau menjabat sebagai Wakil Presiden. Beliau memang ahli ekonomi. Menurut beliau ekonomi kerakyatanlah yang bisa mensejahterakan rakyat Indonesia. Atas jasanya di bidang koperasi, Drs. Moh. Hatta diangkat menjadi Bapak Koperasi Indonesia.

Siapakah yang dijuluki sebagai Bapak koperasi Indonesia?

Pada 12 Juli 1953 dilaksanakan Kongres Koperasi II di Bandung. Dari pelaksanaan itu, diambil keputusan dengan mengangkat Mohammad Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

Siapa Bapak koperasi Indonesia 2021?

Atas jasanya dalam memperjuangkan koperasi, beliau dijuluki siapa bapak koperasi Indonesia adalah Mohammad Hatta.

Lihat Foto

KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG

Bapak Koperasi Indonesia adalah Bung Hatta. Suasana pengunjung di Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta di Jl. Soekarno Hatta No.37, Bukittinggi, Sumatera Barat, Minggu (30/4/2017). Pengunjung dapat melihat silsilah keluarga Bung Hatta lewat dokumentasi dan informasi yang dipajang di pigura, serta untuk mengunjungi rumah kelahiran Bung Hatta tak dipugut biaya alias gratis, buka setiap hari dari Senin sampai Minggu dari pukul 08.00-18.00.

JAKARTA, KOMPAS.com - Mohammad Hatta atau lebih populer dengan nama Bung Hatta adalah Wakil Presiden pertama Republik Indonesia. Selain itu, ia adalah Bapak Koperasi Indonesia.

Ada sejarah panjang pemberian gelar Bapak Koperasi Indonesia. Bung Hatta sendiri mendapatkan gelar Bapak Koperasi Indonesia adalah saat Kongres Koperasi Indonesia yang diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat, pada 17 Juli 1953.

Saat itu, Bung Hatta menyebutkan, koperasi di segala bidang adalah salah satu jalan untuk melepaskan diri dari kemiskinan pasca lepas dari penjajahan Belanda.

Sejarah koperasi

Dikutip dari Kompaspedia yang diterbitkan Harian Kompas, koperasi telah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia sejak masa kolonial Hindia Belanda.

Baca juga: PG Colomadu, Simbol Kekayaan Raja Jawa-Pengusaha Pribumi era Kolonial

Dari awal perkembangannya tujuan koperasi tidak berubah, yakni memberikan kesejahteraan terutama rakyat dari golongan ekonomi kecil. Koperasi di Indonesia sudah dikenal sejak akhir abad XIX dan berkembang di awal abad XX.

Pemerintah Hindia Belanda menaruh perhatian cukup besar pada perkoperasian, mengingat usaha tersebut diminati oleh kalangan penduduk bumiputra.

Pada masa kolonial Hindia Belanda usaha merintis koperasi dilakukan oleh berbagai pihak mulai dari swadaya masyarakat, organisasi politik, partai politik, hingga pemerintah.

Cikal bakal koperasi juga sudah ada sejak tahun 1896. Patih Aria Wiriaatmadja di Purwokerto memulai suatu usaha yang disebut Hulp en Spaarbank (Bank Pertolongan dan Simpan) yang cara kerjanya mirip dengan koperasi dan mulai memberikan pinjaman kepada pegawai negeri.

Baca juga: Apa Saja Infrastruktur Peninggalan Penjajahan Jepang di Indonesia?

Tahun 1898, Hulp en Spaarbank diperluas dengan memberikan pinjaman kepada para petani. Namun, pemerintah kolonial tidak banyak mendukung cita-cita perkembangan koperasi saat itu.

Pemerintah hanya mendirikan Bank Desa, Lumbung Desa, Rumah Gadai, dan lain-lain yang tujuan pendiriannya berbeda-beda.

Koperasi merupakan lembaga yang lahir dari prinsip ekonomi kerakyatan yang berpihak pada rakyat kecil. Bapak koperasi Indonesia adalah Bung Hatta. Hal itu karena koperasi lebih kenal di Indonesia setelah Bung Hatta menetapkan dasar-dasar yang membentuk gerakan koperasi untuk melaksanakan cita-cita Indonesia saat itu.

Bung Hatta merupakan pahlawan proklamator Indonesia yang punya banyak jasa untuk negeri ini. Salah satu jasa itu adalah memperkenalkan koperasi yang bertujuan mensejahterakan para anggotanya. Di sini akan dibahas mengenai sejarah Bung Hatta sebagai bapak koperasi, sejarah koperasi, tujuan koperasi, dan prinsipnya.

Baca juga: Memanfaatkan Koperasi Simpan Pinjam untuk Meraih Pinjaman

Sejak dulu, Mohammad Hatta atau Bung Hatta dikenal sebagai sosok membumi yang peduli dengan rakyat kecil. Pria yang lahir pada 12 Agustus 1902 di Bukittinggi ini percaya bahwa usaha yang berasas kekeluargaan akan menciptakan perekonomian yang berpihak pada seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Inilah yang menjadi landasan koperasi dan ini juga yang menjadi dasar ekonomi kerakyatan yang menurut Bung Hatta sangat cocok diterapkan untuk masyarakat Indonesia.

Sejarahnya dimulai sejak 12 Juli 1951 yang merupakan Hari Koperasi Indonesia. Pada 12 Juli 1951 Hatta menyampaikan gagasannya terkait koperasi lewat pidato radio yang didengarkan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Gagasan lengkap Bung Hatta mengenai koperasi terdapat di buku yang ditulisnya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1971.

Gelar bapak koperasi Indonesia diberikan pada Bung Hatta atas sumbangsihnya terhadap perekonomian Indonesia, khususnya koperasi. Bung Hatta diangkat sebagai bapak koperasi pada tahun 1953.

Sejarah Panjang Koperasi Indonesia

Sebelum kita mengenal bapak koperasi Indonesia adalah Bung Hatta, sebenarnya koperasi sudah hadir di Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda, yaitu pada tahun 1886. Sejarah koperasi Indonesia berawal dari lembaga keuangan bernama Hulp en Spaarbank yang pendiriannya diprakarsai oleh R. Aria Wiraatmadja dan Patih Purwokerto.

Pada saat itu sebenarnya ada banyak lembaga keuangan, tapi banyak juga yang tidak berperikemanusiaan karena menerapkan bunga seenaknya, sehingga terindikasi sebagai lintah darat.

Tujuan berdirinya Hulp en Spaarbank untuk mengatasi hal itu, agar kaum priyayi tidak terjebak dalam pinjaman yang melibatkan rentenir. Keberadaan lembaga ini pun mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat Indonesia dan akhirnya semakin berkembang.

Kemudian, lembaga keuangan ini lebih dikenal dengan nama koperasi ketika Boedi Oetomo gencar melakukan pergerakannya. Caranya dengan mendirikan koperasi rumah tangga. Sejarah pun terus berlanjut dengan berbagai konflik yang ada di Indonesia, tapi hal itu tidak membuat koperasi hilang begitu saja.

Kongres Koperasi Indonesia pertama kali diselenggarakan 12 Juli 1947. Kongres ini diikuti sekitar 500 peserta yang berasal dari seluruh Indonesia. Menandakan pertama kalinya koperasi di seluruh Indonesia bersatu juga di satu tempat.

Tujuan Koperasi

Bapak koperasi Indonesia adalah Bung Hatta dan beliau memprakarsai tujuan koperasi. Tiga poin penting yang perlu diingat bahwa koperasi ada secara khusus untuk membuat anggotanya sejahtera, secara umum memakmurkan masyarakat Indonesia, dan secara luas membangun perekonomian nasional.

Prinsip koperasi yang berdasarkan asas kekeluargaan membuat kesejahteraan anggotanya menjadi tujuan utama. Hal ini dibuktikan dengan untuk menjadi anggota koperasi pun tidak dipersulit selama anggota tersebut mengikuti peraturan yang berlaku di dalamnya.

Isi Buku Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun

Bapak koperasi Indonesia adalah sosok yang suka membaca buku. Buku menjadi jendelanya pada dunia. Tidak mengherankan jika Bung Hatta membuat buku dari pikirannya sendiri. Salah satu bukunya yang sering dipelajari hingga saat ini adalah Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun.

Buku ini berisi pikiran-pikirannya mengenai koperasi. Dalam buku ini, Bung Hatta menyampaikan 7 semangat koperasi yang terdiri dari:

  1. Kesetiaan pada kekeluargaan.
  2. Keinginan menolong diri dan menjalankan keswasembadaan yang diikuti oleh otoaktiva.
  3. Memiliki paham tegas, cerdas, dan sehat.
  4. Bertanggung jawab secara individu dan solidaritas bersama.
  5. Keadilan ketika melakukan usaha bersama-sama.
  6. Kebenaran dalam kepercayaan.
  7. Menerapkan kejujuran dan kebaikan untuk perbaikan.

Prinsip Koperasi Bung Hatta

Bapak koperasi Indonesia adalah sosok yang menyusun prinsip koperasi yang digunakan hingga sekarang. Ini penjelasannya.

  1. Keanggotaan koperasi tidak memaksa dan bisa diikuti oleh siapa saja.
  2. Koperasi dijalankan secara demokratis oleh para anggotanya.
  3. Pendidikan.
  4. Anggota berpartisipasi secara ekonomis.
  5. Otonomi kebebasan.
  6. Anggota bisa memperoleh pelatihan dan informasi.
  7. Antar koperasi dapat melakukan kerja sama dengan mengutamakan kepedulian terhadap para anggota dan komunitasnya.

Baca juga: Peran Pelaku Ekonomi Terhadap Perekonomian Indonesia

Seperti itulah penjelasan mengenai bapak koperasi Indonesia adalah dan sejarahnya. Koperasi memang punya sejarah yang panjang dan sangat cocok diterapkan di Indonesia.

Kita tidak akan melupakan bahwa bapak koperasi Indonesia adalah Bung Hatta yang sudah mencetuskan pemikiran-pemikiran cerdasnya untuk perkembangan koperasi. Hingga kini koperasi di Indonesia pun masih diandalkan oleh masyarakat dari berbagai kalangan.

Raih Imbal Hasil Menarik dengan Menjadi Pendana di P2P Lending Modal Rakyat

Ayo bantu pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk meraih modal dan raih keuntungannya.

Dengan modal mulai Rp25.000 saja Anda sudah bisa memberikan akses pinjaman modal bisnis untuk UMKM di Indonesia melalui Modal Rakyat. Selain itu, Anda bisa memperoleh imbal hasil hingga 18% per tahun.

Gunakan kode promo BLOG25 dan mendapatkan saldo gratis Rp25.000 untuk mulai mendanai. Hubungi customer service kami melalui email di   untuk mengetahui syaratnya lebih lanjut. Follow Instagram Modal Rakyat di @modalrakyatid untuk mendapatkan update terbaru dari kami.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA