Membuang sampah sembarangan di tempat wisata dapat mengganggu hak pengunjung yang lain sebab

Tri Wahyuni | CNN Indonesia

Kamis, 16 Apr 2015 14:59 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Kebersihan sering kali menjadi salah satu masalah yang mengganggu di kawasan wisata. Yang tadinya Anda bisa menikmati pemandangan yang indah tapi karena sampah keindahan tempat wisata pun bisa berkurang.Akhirnya pengunjung pun menyalahkan pihak pengelola, tak jarang juga menyalahkan pemerintah atas ketidaknyamanan yang mereka rasakan tersebut. Padahal hal ini juga berasal dari pengunjung sendiri.Dengan alasan letak tempat sampah yang jauh para pengunjung pun dengan sesuka hati membuang sampah di mana saja. Atau jika tak ingin terlihat, mereka menyelipkannya di daerah yang tak mudah dijangkau mata. Masalah kebersihan dan sampah ini sebenarnya sederhana. Jika ada kesadaran membuang sampah pada tempatnya, atau menyimpan terlebih dahulu sampai ditemukan tempat sampah, mungkin fenomena menumpuknya sampah di tempat wisata sudah tidak dirasakan lagi.Menyadari pentingnya menumbuhkan rasa cinta kebersihan untuk menjaga tempat wisata, beberapa tempat wisata pun punya cara khusus. Sebut saja di kawasan Tana Toraja, Bandara Sentani, Puncak Gunung Cartensz, dan Kota Bandung. Semuanya berusaha menyuarakan peduli kebersihan pada setiap masyarakat atau wisatawan yang berkunjung.Mengutip laman Pariwisata Indonesia, di Tana Toraja ada sebuah desa yang merupakan tempat bangunan rumah Tradisional Toraja, yaitu Desa Kete' Ketsu. Desa tersebut sangat menjunjung tinggi kebersihan lingkungan.Bahkan pihak pengurus desa bekerja sama dengan kepolisian untuk mengadakan tempat sampah di berbagai tempat. Hasilnya, para wisatawan pun dengan senang hati membuang sampah pada tempatnya yang sudah tersedia.Sementara itu, di Bandara Sentani, Jayapura disediakan kantong plastik ludah pinang. Di Papua, makan sirih dan pinang merupakan tradisi masyarakat. Akibatnya di jalan, atau tempat lainnya Anda akan menemukan bercak-bercak merah yang merupakan ludah seseorang sehabis menyirih.Untuk tetap menjaga kebersihan, pihak Bandara Sentani memasang papan pengumuman dilarang meludah sembarangan. Bahkan mereka menyediakan kantong plastik khusus untuk warga yang masih makan sirih dan pinang untuk menampung ludah sebelum plastiknya dimasukkan ke tempat sampah.Masih berada di kawasan Papua, puncak Cartensz di pegunungan Jayawijaya selalu kedatangan banyak tamu dari Amerika dan Eropa. Dalam waktu satu tahun wisatawan yang datang berjumlah 100 sampai 200 orang.Banyaknya wisatawan yang datang ternyata membuat sampah di kawasan ini cukup banyak. Pihak pengelola wisata di puncak Cartensz pun akhirnya melakukan usaha bersih-bersih demi tetap menjaga lingkungan.Beberapa kali dalam setahun pun mereka melakukan kegiatan pengumpulan sampah. Pengangkutan sampah dari puncak pun dilakukan dengan menggunakan helikopter dari pihak pengembang wisata setempat.Di wilayah yang berbeda, sebuah kota yang belakangan mendapat predikat sebagai kota seribu taman, yaitu Bandung, membuat sebuah peraturan untuk menjaga kebersihan lingkungan.Di salah satu taman di Kota Bandung itu masyarakat diajak untuk mengikuti Gerakan Buang Sampah di Kantong Sendiri. Hal ini bertujuan untuk memajukan pariwisata dengan menjaga kebersihan dan keindahan kota.

(mer/mer)

LIVE REPORT

LIHAT SELENGKAPNYA

Lihat Foto

Dok. Shutterstock

Ilustrasi sampah plastik mencemari pantai.

KOMPAS.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti mengunggah sebuah video di Twitter-nya yang menggambarkan Pantai Pangandaran penuh dengan sampah.

Dia menyesalkan ketika masih banyak orang yang membuang sampah secara sembarangan sehingga mencemari lautan.

"Wisata kembali.. sampah kembali.. bisa kah kita berbeda untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan.. saya sedih melihat pantai pangandaran pagi ini.," tulis Susi.

Unggahan Susi itu pun mendapat beragam respons dari warganet.

Setidaknya, hingga Kamis (5/11/2020) sore, unggahan video itu telah di-retweet lebih dari 1.800 kali dan disukai lebih dari 8.200 kali.

Baca juga: Viral, Video Diduga Oknum Anggota Polri Banting Anak Kucing ke Parit

Baca juga: Viral Prank Sembako Sampah, Ferdian Paleka, dan Ketiadaan Empati...

Salah satu warganet turut mengomentari unggahan Susi itu. Menurutnya, masyarakat harus membiasakan membuang sampah di tempat sampah.

"Biasain buang sampah di tempat sampah, kalau belum nemu tempat sampah, sampahnya kantongin dulu atau taro tas dan pas nemu tempat sampah buang, aku begitu kadang sampe bawa ke rumah," tulis akun Twitter @ERS112.

Kemudian, akun Twitter @8_ferro_8 juga turut mengomentari unggahan dari Susi itu.

Dia mengatakan, di mana pun dan kapan pun, masyarakat harus membuang sampah pada tempatnya.

"Dimanapun dan kapan pun,mari biasakan buang sampah pd tempatnya...Klo memang jauh dr tempat sampah,kan bisa dikumpulkan dulu dimasukin dibungkus. Perlu kesadaran tingkat dewa soal sampah ini," tulisnya.

Baca juga: Soal Prank Sampah YouTuber Ferdian Paleka, dari Pelanggaran Etika hingga Tekanan karena Keadaan

Lantas, mengapa masyarakat Indonesia masih suka membuang sampah sembarangan?

Rasa tanggung jawab

Lihat Foto

Dok. Shutterstock/ Inside Creative House

Ilustrasi mengumpulkan sampah plastik

Sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Drajat Tri Kartono menjelaskan, terdapat beberapa alasan mengapa masyarakat masih membuang sampah di sembarang tempat.

Bagi sebagian orang, sampah adalah sisa yang tidak memiliki nilai sehingga tidak berguna dan tidak berarti bagi dirinya.

Soal dan Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 2 SD Halaman 220 221 222 223 224 225 226 227 228: Hidup Rukun

TRIBUN-TIMUR.COM - Soal dan Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 2 SD Halaman 220 221 222 223 224 225 226 227 228: Hidup Rukun

Berikut Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 2 SD Tema 2 Subtema 4 Pembelajaran 6 Halaman 220, 221, 222, 223, 224, 225, 226, 227, 228.

Kunci Jawaban ini hanya digunakan sebagai pembanding bagi siswa dalam menjawab soal tugas yang diberikan dari buku tematik.

Pembasahan Kunci Jawaban ini diambil dari berbagai sumber dalam rangka membantu siswa dan orangtua dalam proses belajar dari rumah selama masa pandemi.

Kunci jawaba pada artikel ini berada pada buku tematik Tema 2 tentang Hidup Rukun, yang terdapat Subtema 4 tentang Bermain di Tempat Wisata.

Buku tematik dalam pembahan kali ini merupakan buku dari kurikulum 2013 sd semester 1 revisi 2017.

Sebelum ke Kunci Jawaban siswa diajak untuk memahami secara seksama seluruh isi dari materi dan soal agar bisa mengerjakan tugas sendirian.

Berikut Kunci Jawaban tema 2 subtema 3 kelas 2 pada buku tematik halaman 220, 221, 222, 223, 224, 225, 226, 227, 228:

• Kumpulan Soal dan Jawaban Tema 3 Kelas 4 Halaman 63-69,Peduli Terhadap Makhluk Hidup di Lingkunganku

• Soal dan Jawaban Belajar dari Rumah TVRI Kelas 1-3, Jumat 18 September 2020: Asal Usul Rawapening

Kunci Jawaban Halaman 220

Beni bersama teman sekelasnya membeli tiket.Ia ikut antrean yang panjang.Beni ingin menunggangi gajah.

Ayo Membaca


Bacalah teks bacaan berikut dengan lafal dan intonasi yang tepat!

Halaman selanjutnya arrow_forward

Aturan di tempat wisata dibuat untuk dipatuhi, bukannya dilanggar. Adanya peraturan di tempat wisata tersebut untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan saat menikmati liburan di destinasi wisata tersebut. Namun terkadang masih banyak beberapa oknum yang melanggar aturan tersebut. Alhasil banyak wisatawan yang tidak nyaman dan aman berada di lingkungan tersebut.

Secara tidak langsung, hal tersebut dapat merugikan pihak pengelola wisata ataupun warga sekitar. Di semua tempat wisata terdapat berbagai peraturan yang perlu ditaati oleh wisatawan yang datang berkunjung. Peraturan tersebut bisa berbeda-beda dengan yang lainnya, namun secara garis besar terdapat poin yang sama yakni menyangkut kenyamanan dan keamanan pengunjung.

Meskipun ada aturan yang terlihat sepele jika tidak ditaati akan menimbulkan masalah, misalnya saja ada larangan membuang sampah sembarangan. Jika wisatawan tidak mengikuti aturan tersebut dan memilih melanggarnya, maka lama-kelamaan tempat wisata tersebut akan banyak tumpukan sampah. Alhasil tempat wisata menjadi kumuh dan tampilannya tidak cantik lagi, sehingga wisatawan tidak mau berkunjung.

Menaati aturan di tempat wisata dengan baik, Sumber: javatravel.net

Peraturan yang Biasa Ada di Tempat Wisata

Salah satu akibat tidak mematuhi aturan yang ada di tempat wisata ialah Anda bisa mendapatkan hukuman sesuai dengan yang telah diatur. Dengan mematuhi aturan saat di tempat wisata juga nantinya akan berdampak baik bagi Anda. Jadi jangan hanya karena orang lain banyak yang melanggar, lantas Anda juga ikut melanggar. Berikut aturan-aturan yang biasa terdapat di tempat wisata.

1. Membuang Sampah Pada Tempatnya

Dimanapun tempat wisata itu berada, pihak pengelola telah menyiapkan tempat khusus untuk membuang sampah. Namun kenyataannya masih ada banyak orang yang membuang sampah sembarangan. Dampaknya tempat wisata tersebut menjadi kotor dan membuat tidak nyaman untuk di datang. Sebenarnya permasalahan sampah di tempat wisata ini dari dulu hingga sekarang masih menjadi pembahasan hangat di dunia pariwisata.

Selain kesadaran dari wisatawan, pihak pengelolapun juga berperan penting untuk menegakkan aturan ini. Pihak pengelola wajib memastikan bahwa di setiap sudut tempat wisata yang dikelola sudah diberikan tempat khusus untuk membuang kemasan makanan atau minuman. Hal ini untuk memudahkan wisatawan yang datang berkunjung, selain itu juga untuk meminimalisir wisatawan membuangnya sembarangan.

2. Tidak Melakukan Tindakan Asusila

Peraturan di tempat wisata selanjutnya ialah tidak melakukan tindakan asusila. Terkadang masih banyak oknum yang melakukan tindakan asusila di tempat wisata. Alhasil banyak wisatawan lain yang terganggu dengan tindakan tersebut dan merasa tidak nyaman. Bahkan tindakan tersebut bisa dilakukan saat siang hari yang masih banyak wisatawan.

Tentu saja hal ini sangat merugikan berbagai pihak, tidak terkecuali pihak pengelola. Oleh karena itu, pihak pengelola perlu memperketat lagi masalah aturan tersebut. Supaya kejadian ini tidak terjadi pada tempat wisata yang dikelolanya. Tujuan berwisata itu untuk melepaskan penat dengan menikmati keindahan di sekitar tempat wisata, namun bukan dengan tindakan yang tidak beradab tersebut.

3. Tidak Merusak Fasilitas yang Ada

Adanya fasilitas di tempat wisata ini untuk membantu terciptanya kenyamanan serta keamanan di tempat wisata. Jadi sudah jelas tidak diperkenankan bagi pengunjung untuk merusak fasilitas tersebut. Termasuk fasilitas-fasilitas yang disiapkan khusus untuk pengunjung yang difabel. Adanya fasilitas ramah difabel termasuk sangat membantu teman-teman penyandang kebutuhan khusus semakin nyaman berwisata.

Namun jika ada oknum yang merusak fasilitas-fasilitas tersebut tentu saja akan sangat merugikan. Baik itu untuk wisatawan yang berkunjung ataupun pihak pengelola tempat wisata. Sehingga ketika Anda berkunjung ke tempat wisata, gunakanlah fasilitas yang ada dengan sebaik mungkin.

Salah satu aturan di tempat wisata yakni tidak membuang sampah sembarangan, Sumber: kompasiana.com

4. Tidak Sembarangan Memotret

Peraturan di tempat wisata yang satu ini biasanya ada di tempat-tempat khusus seperti museum atau yang lainnya. Hal ini dikarenakan terdapat banyak barang-barang yang bernilai seni tinggi di museum yang memang tidak boleh ditontonkan untuk umum. Jadi memang orang-orang yang masuk ke museum sajalah yang bisa menikmati keindahan peninggalan-peninggalan tersebut.

Berwisata tanpa melakukan kegiatan fotografi memang terasa kurang dan tidak lengkap. Namun tidak semua tempat tidak diperbolehkan untuk memotret, biasanya hanya ruangan atau tempat tertentu saja. Selain itu ada juga beberapa tempat wisata yang memperkenankan memotret dengan membayar karcis terlebih dahulu. Jadi ikutilah berbagai kebijakan yang telah diterapkan oleh pihak pengelola tersebut.

5. Tidak Mencuri Barang yang Ada di Tempat Wisata

Biasanya peraturan yang satu ini ada di tempat wisata yang menyuguhkan keindahan seni dari situs purbakala misalnya saja museum, candi, hingga bangunan bersejarah lainnya. Masih banyak beberapa oknum yang sengaja mencuri barang-barang tersebut untuk kepentingannya, seperti dijual atau yang lainnya.

Karena nilai seni dan sejarah yang terdapat pada situs-situs tersebut sangat tinggi, sehingga dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk mendapatkan keuntungan yang merugikan pihak lain. Tindakan ini jelas salah dan tidak bisa ditolerir, sehingga pihak pengelola perlu mengantisipasi dengan menyediakan CCTV atau penjagaan ketat.

6. Menjaga Ketenangan dan Tidak Membuat Gaduh

Tujuan liburan dengan mengunjungi tempat wisata ialah untuk melepaskan stres dan menikmati hal-hal yang disuguhkan di tempat tersebut dengan tenang. Namun jika ada sesuatu hal yang membuat gadung tentu saja akan membuat kenyamanan di sana menurun. Bersenda gurau dengan teman atau keluarga memang sudah lazim di tempat wisata, namun jika berlebihan dapat mengganggu pengunjung lainnya.

Jadi tertawa dan bercandalah sesuai dengan batasan, supaya tidak mengganggu pengunjung yang lainnya. Saling menghormati sesama wisatawan di sana sangatlah dianjurkan, sehingga Anda ataupun wisatawan lain dapat menikmati keindahan tempat wisata bersama.

Salah satu peraturan di tempat wisata, Sumber: dlhk.jogjaprov.go.id

Itulah tadi beberapa peraturan yang biasa ada di tempat wisata. Mari bersama-sama saling mematuhi dan menghormati kebijakan dari tempat wisata yang telah dibuat. Ikuti berbagai artikel menarik lainnya mengenai pengembangan pariwisata di Indonesia bersama Eticon. Untuk mendapatkan informasi terkait pariwisata tersebut, Anda bisa langsung mengunjungi laman website PT Eticon Rekaya Teknik.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA