Makalah pentingnya dan caranya menjadi pribadi yang bermanfaat

Makalah pentingnya dan caranya menjadi pribadi yang bermanfaat

Bersiaplah untuk mengambil langkah pertamamu. Tapi kamu tentu ingin tahu bagaimana mendapatkan hasil maksimal dari usahamu. Apa yang terbaik untuk dimakan dan diminum? Apa yang terbaik untuk dipakai? Bagaimana cara agar tetap merasa segar, percaya diri, dan siapuntuk sesuatu yang lebih? Dapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaanmu di sini.

Makalah pentingnya dan caranya menjadi pribadi yang bermanfaat

Berkeringat seringkali dianggap mengganggu. Tapi kita semua berkeringat, bahkan bisa mencapai 10 liter perhari bila kita beraktivitas berat. Jadi, kami di sini ingin memberitahumu bahwa berkeringat itu bukan hal yang buruk.

Cari tahu lebih lanjut!

Seharusnya tidak ada yang bergerak sendirian. Kita semua satu gerakan. Daftar sekarang untuk menjadi bagian dari komunitas paling aktif di dunia, dan kamu akan kami bantu untuk mulai bergerak.

Skip to content

Banyak tulisan yang membahas pentingnya menjadi pribadi yang bermanfaat, mungkin karena hal ini  salah

satu perintah Rasulullah saw kepada umatnya, dan pada dasarnya  nurani manusia menginginkan menjadi pribadi yang baik.

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”

(HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Dishahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah)

Menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang manusia. Dalam ajaran setiap agama pun menganjurkan agar manusia dalam hidupnya dapat memberikan manfaat bagi orang lain, bukan hanya mencari manfaat dari orang atau memanfaatkan orang lain.

Selain itu, manfaat kita memberikan manfaatkan kepada orang lain, pada hakikatnya akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri.

“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” (QS. 17:7)

“Barangsiapa membantu keperluan saudaranya, maka Allah membantu keperluannya.  

Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan2 dunia, Allah akan menyelesaikan kesulitan2nya di hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat (HR. Muslim)

Setelah mengetahui manfaat “menjadi pribadi yang bermanfaat”, pertanyaanya adalah bagaimana caranya agar kita menjadi pribadi yang bermanfaat?

Kuncinya adalah kemauan, kemauan kita memberikan manfaat kepada orang lain. Jika kita punya harta, kita bisa memberikan manfaat kepada orang lain dengan harta. Jika kita punya ilmu, kita bisa memberikan manfaat ilmu kepada orang lain. Jika kita punya tenaga, kita bisa memberikan manfaat dari tenaga kita kepada orang lain.

Ini adalah langkah awal, kita harus memiliki kemauan untuk memberikan manfaat kepada orang lain. Bagaimana pun kondisi Kita. Jangan malah mencari-cari cara untuk mendapatkan manfaat dari orang lain bahkan memanfaatkan orang lain.

Jika kita mau, bagaimana pun kondisi kita, kita bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Mau?

Apa yang bisa Anda lakukan sekarang untuk memberikan manfaat kepada orang lain? Anda bisa share artikel ini melalui facebook atau twitter Anda. Ini jauh lebih memberikan manfaat kepada teman-teman Anda daripada Anda update status yang tidak penting bahkan hanya berisi keluhan dan caci maki.

Lihat sekitar Anda, adakah yang bisa Anda bantu. Adakah yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki lingkungan, rumah, atau kantor Anda? Akan banyak yang bisa Anda lakukan untuk memberikan manfaat kepada orang lain.

Jika memberikan manfaat kepada orang sudah menjadi kebiasaan Anda, maka Anda sudah mulai menjadi pribadi yang bermanfaat. Pada langkah #2, Anda baru disebutkan melakukan kebaikan (belum menjadi akhlaq), namun jika sudah menjadi kebiasaan dan menjadi gaya hidup Anda, maka Anda sudah mulai menjadi pribadi yang bermanfaat.

Ini yang kadang dilupakan orang, banyak yang hanya membahas sampai melakukan kebaikan dengan cara membantu orang orang lain. Namun itu belum menjadi kepribadian, baru sebatas mau melakukan. Sebuah tindakan, akan menjadi sebuah akhlaq saat Anda sudah melakukan dengan biasa tanpa memikirkannya terlebih dahulu.

Anda memberi, belum tentu kepribadian Anda. Namun jika Anda sudah biasa memberi dan menjadi gaya hidup Anda, barulah disebut kepribadian.

Harus ditingkatkan? Tentu saja, sebab menurut hadits diatas tidak hanya mengatakan menjadi pribadi yang bermanfaat, tetapi ada kata superalif yaitu paling. Artinya Anda ditantang untuk menjadi juara dalam kebaikanAnda harus menjadi yang paling memberikan manfaat kepada orang lain. Bukan sekedar memberikan manfaat.

Bagaimana cara meningkatkan manfaat diri Anda? Ya, Anda harus meningkatkan kuantitas dan kualitas kebaikan Anda. Kuantitas bisa dilihat dari frekuensi dan besarnya apa yang Anda berikan kepada orang lain. Sementara kualitas manfaat ditingkatkan dengan cara meningkatkan kualitas diri Anda, yaitu dengan meningkatkan keterampilan dan kemampuan Anda, sehingga apa yang Anda berikan semakin bermanfaat.

Jangan sampai, Anda memberikan manfaat tetapi tidak memberikan manfaat untuk diri Anda sendiri. Bukan, saya bukan mengatakan berharap dari orang yang kita berikan manfaat. Bukan itu. Namun, yang saya maksud adalah kita harus menghindari dari semua penghapus pahala amal, itu ketidak ikhlasan atau riya’.

Jadi, agar kita benar-benar mendapatkan dari manfaat yang kita berikan kepada orang lain, kita harus ikhlas. Ikhlas adalah kunci diterimanya amal. Dan hanya amal yang diterima Allah SWT yang akan memberikan manfaat kepada kita dunia dan akhirat.

Niatkan, bahwa apa yang kita lakukan hanya karena Allah, bukan karena ingin disebut pribadi yang bermanfaat (pujian). Penyakit riya sungguh tidak terlihat, sangat samar, sehingga kita harus hati-hati.

Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar dzarrah-pun, ia akan mendapatkan balasannya (QS. Al Zalzalah:7)

Itulah kelima langkah menjadi pribadi yang bermanfaat, semoga bermanfaat.