Mentok ngerjain soal? Foto aja pake aplikasi CoLearn. Anti ribet ✅Cobain, yuk!
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI / Dua
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (3 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
B. Kompetensi Dasar
4.6. Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan mengukur serta menghitung pH larutan garam tersebut.
C. Indikator
- Menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air melalui percobaan.
- Menyatakan hubungan antara tetapan hidrolisis (Kh), tetapan ionisasi air (Kw) dan konsentrasi OH– atau H+ larutan garam yang terhidrolisis.
- Menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi.
- Menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis.
D. Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air melalui percobaan.
- Siswa dapat menjelaskan pengertian dari hidrolisis garam.
- Siswa dapat menyatakan hubungan antara tetapan hidrolisis (Kh), tetapan ionisasi air (Kw) dan konsentrasi OH– atau H+ larutan garam yang terhidrolisis.
- Siswa dapat menentukan garam yang tidak terhidrolisis, terhidrolisis parsial, dan terhidrolisis sempurna.
- Siswa dapat menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi.
- Siswa dapat menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis.
- Siswa mampu mengukur pH larutan menggunakan indikator universal.
- Siswa mampu menggunakan pipet tetes untuk mengambil larutan
- Siswa mampu meneteskan larutan pada plat tetes
- Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan tekun.
- Siswa bertanggung jawab untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru.
- Siswa dapat menghargai pendapat dari siswa lain.
E. Materi Pembelajaran
Pertemuan ke – 1 : Hidrolisis garam dan sifat garam yang terhidrolisis,
praktikum
Bila kita melarutkan garam ke dalam air, ada dua kemungkinan yang dapat terjadi, yaitu ion-ion dari asam atau basa lemah akan mengalami hidrolisis dan ion-ion dari asam atau basa kuat tidak mengalami hidrolisis.
Hidrolisis garam adalah reaksi terurainya garam menjadi asam dan basa. Garam yang dapat mengalami hidrolisis adalah garam yang mengandung ion elektrolit lemah, yaitu:
- Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat (terhidrolisis sebagian dan bersifat basa).
Contoh : CH3COONa, CH3COOK, NaHCO3, HCOONa, Ca(OCl)2, Na2C2O4
- Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah (terhidrolisis sebagian dan bersifat asam).
Contoh : NH4Cl, (NH4)2SO4, FeCl3, NiSO4, NH4NO3
- Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah (terhidrolisis total).
Contoh : CH3COONH4, NH4CN
Sedangkan garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak terhidrolisis tetapi terionisasi dan bersifat netral, pH=7. Contoh : NaCl, Na2SO4, NaNO3, KCl, K2SO4, dll.
Garam-garam yang mengalami hidrolisis sebagian mempunyai derajat hidrolisis, yaitu bilangan yang menyatakan perbandingan antara jumlah garam yang bereaksi dengan air terhadap jumlah garam mula-mula.
- Derajat hidrolisis garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat:
- Derajat hidrolisis garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah:
Pertemuan ke – 2 : pH larutan garam yang terhidrolisis
- Garam dari asam lemah dan basa kuat
Bila garam dari asam lemah dan basa kuat dilarutkan dalam air kation dari basa kuat tidak terhidrolisis tetapi anion dari asam lemah terhidrolisis (hidrolisis sebagian). Mengapa larutan garam ini bersifat basa?
A– + H2O à HA + OH–, pada hidrolisis anion dihasilkan OH–, sehingga jumlah OH– dalam larutan bertambah akibatnya larutan bersifat basa (pH > 7).
Contoh:
– CH3COONa dalam air terionisasi : CH3COONa à CH3COO– + Na+
– CH3COO– mengalami hidrolisis : CH3COO– + H2O à CH3COOH + OH–
Jumlah ion bertambah sehingga bersifat basa (pH > 7)
[OH–] =
pH larutan ini dihitung dengan rumus:
pH = (14 + pka + log Mg)
Keterangan :
Pka = -log ka
Mg = konsentrasi ion elektrolit lemah dari garam
- Garam dari asam kuat dan basa lemah
Apa yang terjadi bila garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah dilarutkan dalam air, bersifat asam atau basa? Dalam air, garam ini mengalami hidrolisis sebagian (kation dari basa terhidrolisis, anion dari asam tidak), M+ + H2O à MOH + H+.
Contoh: (NH4)2SO4 à NH4+ + SO42-+
NH4+ mengalami hidrolisis: NH4+ + H2O à NH4OH + H+
Jumlah ion bertambah sehingga bersifat asam (pH<7), H+ =
pH larutan ini dihitung dengan rumus:
pH = (14 – pkb – log Mg)
Keterangan:
Pkb = – log kb
Mg = konsentrasi ion elektrolit lemah (garam)
Pertemuan ke – 3 : pH larutan garam yang terhidrolisis
Garam dari asam lemah dan basa lemah
Apa yang terjadi bila garam dari asam lemah dan basa lemah dilarutkan dalam air?
Garam ini dalam air mengalami hidrolisis total (anion dan kationnya terhidrolisis), menghasilkan ion H+ dan ion OH–. pH larutan tergantung besarnya harga ka asam lemah dan kb basa lemah.
M+ + A– + H2O à MOH + HA
Contoh:
CH3COONH4 à CH3COO– + NH4+
CH3COO– + H2O à CH3COOH + OH–
NH4+ + H2 à NH4OH + H+
pH larutan dihitung dengan rumus:
pH = (14 + pka – pkb)
Keterangan:
pka = – log ka
pkb = – log kb
F. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab, latihan soal,
praktikum
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke – 1
Tahapan kegiatan |
Langkah-langkah |
Kegiatan awal |
· Guru mengucapkan salam dan mengabsen siswaApersepsi :
Guru mengingatkan kembali tentang reaksi suatu asam dengan suatu basa / reaksi penetralan. Guru mengingatkan siswa bahwa larutan asam mempunyai pH < 7, dan larutan basa mempunyai pH>7, serta larutan netral pH=7. Kemudian melakukan tanya jawab bagaimana pH larutan suatu garam jika dilarutkan dalam air. Apakah garam bersifat asam, basa, atau netral? Motivasi : Guru mengajak siswa untuk dapat mengetahui dan menetukan sifat asam basa larutan garam dengan konsep hidrolisis. Menghubungkan dengan kejadian sehari-hari tentang hidrolisis. Mengapa garam yang kita makan hanya garam NaCl? Bagaiman sifat larutan dari garam NaCl? |
Kegiatan inti |
Eksplorasi :Kegiatan peserta didik:
– Guru membentuk kelompok masing-masing 3-5 orang. – Memilih ketua serta mengambil alat dan bahan yang digunakan. Kegiatan guru: – Menjelaskan sifat larutan garam. – Menjelaskan konsep hidrolisis. – Menentukan pH larutan garam. Elaborasi : Kegiatan peserta didik: – Guru membagikan LKS. – Guru memanggil ketua kelompok masing-masing kelompok dan memberikan penjelasan tentang prosedur kerja, setelah ketua kelompok menguasai diminta menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota kelompok mengerti/memahami. Kegiatan guru: – Mengarahkan siswa dalam melakukan percobaan. – Mengkondisikan siswa pada pelajaran. Konfirmasi Kegiatan peserta didik: – Mengisi LKS sesuai dengan hasil pengamatan. – Menjawab soal yang ada di LKS. – Menyimpulkan hasil percobaan. Kegiatan guru: – Memberikan penilaian terhadap hasil kerja kelompok. |
Kegiatan akhir |
– Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.– Guru menugaskan siswa untuk membuat laporan hasil praktikum.
– Siswa diberi lembar kerja siswa untuk dikerjakan di rumah dan diberi tugas membaca materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. – Guru menutup pelajaran. – Guru mengucapkan salam. |
Pertemuan ke – 2
Tahapan kegiatan |
Langkah-langkah |
Kegiatan awal |
· Guru mengucapkan salam dan mengabsen siswaApersepsi :
Guru mengingatkan kembali materi yang telah disampaikan sebelumnya Motivasi : Guru mengajak siswa untuk dapat mengetahui, menetukan, dan mengukur pH larutan garam dengan konsep hidrolisis. |
Kegiatan inti |
Eksplorasi :– Guru memberikan pertanyaan tentang garam dari asam lemah dan basa kuat, dan garam dari asam kuat dan basa lemah kepada siswa yang ditunjuk. Elaborasi : – Guru menjelaskan cara mengukur dan menghitung pH larutan garam dari asam lemah dan basa kuat, dan garam dari asam kuat dan basa lemah. – Siswa mendalami pemahaman tentang konsep hidrolisis dan mengerjakan latihan soal tentang penentuan pH larutan garam dari asam lemah dan basa kuat, dan garam dari asam kuat dan basa lemah. – Guru memeriksa/mengontrol apakah siswa telah berhasil mengerjakan latihan soal dengan cara memberi umpan balik terhadap apa yang telah dikerjakan oleh siswa sebagai pengukur tingkat pemahaman siswa. Konfirmasi – Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. – Guru menjawab pertanyaan siswa. |
Kegiatan akhir |
– Siswa diberi lembar kerja siswa untuk dikerjakan di rumah dan diberi tugas membaca materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.– Guru menutup pelajaran.
– Guru mengucapkan salam. |
Pertemuan ke – 3
Tahapan Kegiatan |
Langkah-langkah |
Kegiatan awal |
· Guru mengucapkan salam dan mengabsen siswaApersepsi :
Guru mengingatkan kembali materi yang telah disampaikan sebelumnya Motivasi : Guru mengajak siswa untuk dapat mengetahui, menetukan, dan mengukur pH larutan garam dengan konsep hidrolisis. |
Kegiatan inti |
Eksplorasi :– Guru memberikan pertanyaan tentang garam dari asam lemah dan basa lemah kepada siswa yang ditunjuk. Elaborasi : – Guru menjelaskan cara mengukur dan menghitung pH larutan garam dari asam lemah dan basa lemah. – Siswa mendalami pemahaman tentang konsep hidrolisis dan mengerjakan latihan soal tentang penentuan pH larutan garam dari asam lemah dan basa lemah, – Guru memeriksa/mengontrol apakah siswa telah berhasil mengerjakan latihan soal dengan cara memberi umpan balik terhadap apa yang telah dikerjakan oleh siswa sebagai pengukur tingkat pemahaman siswa. Konfirmasi – Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. – Guru menjawab pertanyaan siswa. |
Kegiatan akhir |
– Siswa diberi lembar kerja siswa untuk dikerjakan di rumah dan diberi tugas membaca materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.– Guru menutup pelajaran.
– Guru mengucapkan salam. |
H. Penilaian
- Jenis tagihan : Tugas individu, ulangan
- Bentuk instrumen : Laporan tertulis, tes tertulis
Contoh instrumen :
- Dari praktikum yang telah dilakukan, garam apa saja yang bisa terhidrolisis dalam air?
- Apa yang dimaksud dengan hidrolisis garam?NaCl NH4CN CH3COONa CH3COOK
- Diketahui garam MX berasal dari basa lemah MOH dan asam kuat HX. Bila MX dilarutkan dalam air,
- Tuliskan reaksi ionisasi MX!
- Tuliskan reaksi hidrolisis yang terjadi!
- Diketahui garam MX berasal dari basa lemah MOH dan asam kuat HX. Bila MX dilarutkan dalam air,
NH4Cl CH3COONH4 NaHCO3 Na2SO4
NaNO3 FeCl3 NiSO4 HCOONa
Dari data garam di atas, manakah garam yang terhidrolisis sempurna, terhidrolisis sebagian dan tidak bisa terhidrolisis ?
- Dari data garam nomor 4, sebutkan sifat garam tersebut apakah termasuk garam asam, garam basa atau netral!
- Bagaimana hubungan antara Kh, Kw dengan H+ atau OH– ? buatlah penurunan rumusnya !
- Berapakah pH larutan CH3COONa 0,1 M, jika ka = 10-5?
- Sebanyak 10,7 gram NH4Cl dilarutkan dalam air sampai volume 500 mL. (Ar N=14, H=1, Cl=35,5, kb NaOH=10-5). Hitunglah pH larutan yang terjadi!
- Hitunglah pH larutan CH3COONH4 0,2 M (ka = 10-6, kb = 10-5) !
- Berapakah massa garam NaCN yang harus dilarutkan untuk membentuk 250 mL larutan dengan pH sebesar 10? (Ka HCN = 10-10 dan Mr NaCN = 49)
I. Alat / Bahan / Sumber Belajar
- Alat / Bahan : Lembar kerja
- Sumber Belajar : Buku paket kimia 2, Michael Purba, Erlangga 2,
buku lain yang relevan, internet.
J. Media Pembelajaran
Lampiran
Praktikum Hidrolisis Garam
Tujuan : Menyelidiki beberapa jenis garam dalam air.
Alat dan Bahan :
Alat dan Bahan | |
Plat tetes | Larutan NH4Cl 1 M |
Pipet tetes | Larutan KCl 1 M |
Indicator universal | Larutan Na2CO3 1 M |
Tabel pH | Larutan CH3COONH4 1 M |
Larutan CH3COONa 1 M |
Cara Kerja :
- Menetesi plat tetes dengan larutan NH4Cl, KCl, Na2CO3, CH3COONH4, dan CH3COONa.
- Masukkan kertas indicator universal ke dalam plat tetes yang sudah berisi larutan NH4Cl, KCl, Na2CO3, CH3COONH4, dan CH3COONa.. Mencatat perubahan warna yang terjadi dan pH yang sesuai dengan warna tersebut.
Pengamatan :
Larutan 1 M |
Indikator Universal |
pH |
Sifat Larutan Garam |
NH4Cl |
|||
KCl |
|||
Na2CO3 |
|||
CH3COONH4 |
|||
CH3COONa |