Lahirnya imperialisme dilandasi oleh berbagai motif diantaranya motif ekonomi jelaskan tujuannya

Sejak abad pertengahan bangsa-bangsa Eropa mulai tergerak untuk melakukan praktik kolonialisme dan imperialisme. Bangsa-bangsa Eropa mulai tergerak untuk membuka diri dengan adanya perkembangan teknologi sehingga bangsa-bangsa Eropa mulai mencari daerah-daerah baru dengan didasari semboyan 3G. Semboyan yang menjadi motif dari praktik kolonialisme dan imperalisme adalah gold, gospel, dan glory.

  1. Gold, memiliki arti kekayaan. Gold merupakan motif mencari kekayaan. Pada abad pertengahan, rempah-rempah merupakan komoditas utama perdagangan dunia. Negara-negara Eropa memiliki keadaan geografis dan astronomis yang tidak memungkinkan untuk menghasilkan rempah-rempah. Untuk mendapatkan keuntungan dan kekayaan yang berlimpah maka negara-negara Eropa mencari daerah-daerah jajahan yang dapat menghasilkan rempah-rempah sebagai komoditas perdagangan mereka.
  2. Gospel, memiliki arti agama. Bangsa-bangsa Eropa menerapkan praktik kolonialisme dan imperialisme yang dilandasi motif menyebarluaskan  agama tertentu ke seluruh dunia yaitu agama Katolik dan Kristen. Tetapi hanya beberapa negara Eropa yang memiki motif gospel, di antaranya Portugis dan Spanyol. Portugis dan Spanyol merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama Katolik dan sangat menghormati dan menaati Paus di Vatikan. Pauslah yang menyerukan agar di setiap misi penjelajahan yang dilakukan disertakan misi penyebaran Katolik. Di setiap misi penjelajahan Portugis dan Spanyol ke daerah-daerah baru, mereka selalu menyisipkan misionaris atau pemuka agama untuk menyebarkan agama. Salah satu bukti motif gospel adalah setiap benteng yang dibangun oleh Portugis maupun Spanyol di Asia selalu terdapat bangunan gereja.
  3. Glory, memiliki arti kejayaan. Glory merupakan motif bangsa Eropa melakukan praktik kolonialisme dan imperialisme untuk membangun dan mengembalikan kejayaan yang dimiliki bangsa Eropa pada zaman dahulu. Pada saat Islam berada di bawah pemerintahan Bani Umayyah, Islam berhasil menguasai sebagian wilayah Eropa antara lain dengan menaklukkan bangsa Portugis. Hal ini yang menjadi motif bangsa Portugis melakukan praktik kolonialisme dan imperialisme.

Dengan demikian, yang dimaksud dengan semangat 3G (Gold, Glory, Gospel) adalah semboyan atau motto yang menjadi tujuan bangsa-bangsa Eropa melakukan petualangan dalam penjelajahan Samudera hingga sampai ke negeri timur seperti Indonesia. Gold diasosiasikan dengan kekayaan (bahan tambang, perak, remah dan sebagainya), Glory diasosiasikan dengan kejayaan, yakni penguasaan terhadap wilayah baru, dan gospel diasosiasikan dengan misi suci untuk menyebar agama.

Motif ekonomi adalah perilaku yang mendasari ilmu ekonomi. Sebab, setiap ilmu yang mempelajari perilaku manusia, pasti akan bersinggungan dengan motif utama yang menjadi alasan mengapa perilaku tersebut dilakukan. Begitu pula dengan ilmu ekonomi, kamu pun juga akan menemui istilah motif ekonomi.

Banyak yang menafsirkan istilah motif ekonomi sebagai alasan seseorang menjalankan kegiatan ekonomi. Namun, lebih dari itu, ternyata motif ekonomi memiliki penjelasan yang cukup kompleks. Lantas, apa pengertian motif ekonomi? Berikut penjelasannya.

Ketahui pengertian motif ekonomi (Foto: Shutterstock)

Apa, sih, pengertian dari motif ekonomi? Kata “motif” sendiri bisa diartikan sebagai alasan atau penggerak. Pada dasarnya, setiap manusia pasti memiliki kebutuhan dan keinginan. Maka, untuk bisa memenuhinya, manusia membutuhkan beberapa tindakan. Semakin besar motif yang dimiliki, semakin besar pula dorongan untuk melakukannya.

Begitu pula dengan motif ekonomi. Motif ini timbul karena adanya dorongan pada diri seseorang untuk melakukan tindakan ekonomi. Tindakan tersebut dilakukan untuk memenuhi segala kebutuhan dan keinginannya.

Timbulnya motif ekonomi tentu bukan tanpa alasan. Semakin jelas dan kuat motif tersebut, maka semakin besar pula dorongan orang itu untuk melakukan tindakan ekonomi. Sebagai contoh, salah satu kebutuhan manusia sebagai makhluk hidup yaitu soal pangan.

Kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar sekaligus kebutuhan yang hakiki. Maka, tidak heran jika setiap manusia akan bekerja keras untuk bisa memenuhi kebutuhan tersebut.

Jika disimpulkan, maka pengertian dari motif ekonomi adalah usaha atau upaya-upaya yang dilakukan oleh seseorang ataupun badan tertentu untuk melakukan tindakan-tindakan ekonomi.

Ada dua faktor yang menyebabkan motif ekonomi (Foto: Shutterstock)

Munculnya motif ekonomi bisa diakibatkan karena dua faktor, yaitu dalam diri sendiri (intrinsik) ataupun karena pengaruh lingkungan sekitarnya (ekstrinsik).

Motif intrinsik adalah motif yang timbul pada diri seseorang tanpa adanya dorongan ataupun pengaruh luar. Motif ini umumnya meliputi kebutuhan dasar manusia yang bersifat primer, contohnya manusia akan membeli makanan dan minuman saat dia merasa lapar.

Sebaliknya, motif ekstrinsik kebanyakan adalah kebutuhan pendukung. Motif ini biasanya timbul karena adanya pengaruh lingkungan. Contohnya, rumah atau papan merupakan salah satu kebutuhan primer. Namun, seseorang bisa saja membeli rumah dengan harga dan kriteria tertentu karena alasan ingin mendapat pengakuan atau meningkatkan status sosial di lingkungannya.

Perempuan idaman, sudah cakep, pinter cari duit (Foto: Shutterstock)

Setiap motif ekonomi yang dilakukan, tentunya memiliki tujuan tersendiri. Untuk membahas lebih lanjut dari tujuan-tujuan tersebut, berikut ini adalah macam-macam tujuan dari motif ekonomi.

Motif ini memiliki tujuan yang jelas, yaitu untuk memenuhi kebutuhan dasar sebagai makhluk hidup. Apabila motif ini tidak terpenuhi, maka orang tersebut beresiko gagal bertahan hidup. Sebagai contoh, setiap makhluk hidup termasuk manusia pasti membutuhkan makan dan minum.

Seperti yang dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, motif ekonomi bisa berlaku pada individu ataupun badan tertentu demi mendapat keuntungan. Keuntungan tidak hanya berlaku dalam bentuk uang saja, tapi juga bisa dalam bentuk lainnya.

Lain halnya dengan motif yang satu ini. Motif ini justru dilakukan agar orang tersebut bisa mendapat penghargaan dari orang lain. Penghargaan yang dimaksud bisa saja dalam bentuk eksistensi.

Kekuasaan bisa bersifat universal. Artinya, tidak hanya berlaku di dunia politik kenegaraan saja, tapi juga dalam ruang lingkup yang lebih kecil seperti pertemanan dan keluarga pun bisa saja terjadi.

Contoh sederhananya, seseorang akan mentraktir atau membelikan sesuatu pada rekan atau temannya dengan tujuan mendapat dukungan menjadi ketua organisasi tertentu. Mungkin, istilah “membeli suara” bisa menjadi gambaran sederhana untuk menjelaskan motif yang satu ini.

Istilah motif sosial mungkin sedikit kontradiktif. Karena memang, istilah “sosial” biasanya bertolak belakang dengan istilah “ekonomi”. Kedua istilah tersebut memang berbeda asas. Dimana sosial lebih mengutamakan kepentingan bersama, sedangkan ekonomi lebih berorientasi kepada keuntungan.

Namun, kedua hal tersebut ternyata bisa berjalan beriringan. Sebagai contoh, seseorang yang ingin merintis usaha di bidang kerajinan tangan memilih mempekerjakan ibu-ibu di daerah sekitarnya rumahnya agar ibu-ibu tersebut bisa mendapat penghasilan tambahan sehingga mereka bisa membantu perekonomian keluarga.

Baca Juga: Sistem Ekonomi Indonesia dan Masalah yang Dihadapinya.

Banyak motif ekonomi jika ditinjau dari kebutuhannya (Foto: Shutterstock)

Tujuan akhir dari motif ekonomi tentunya agar orang tersebut bisa mencapai kemakmuran. Bagaimana caranya? Tentu dengan memenuhi berbagai kebutuhannya. Kebutuhan manusia sendiri, secara umum terbagi ke dalam tiga jenis.

Kebutuhan primer, yaitu salah satu kebutuhan yang bersifat pokok. Contohnya seperti makanan dan minuman, pakaian, serta tempat tinggal.

Ada pula kebutuhan sekunder, yaitu kebutuhan yang bersifat pelengkap atau tambahan. Kebutuhan ini tidak seperti kebutuhan primer yang bersifat mutlak. Contohnya adalah kendaraan, televisi, buku, dan yang lainnya.

Di bawah kebutuhan sekunder, terdapat kebutuhan tersier. kebutuhan ini lebih bersifat prestisius atau sekedar hanya untuk mengangkat derajat seseorang. Contohnya yaitu, rumah mewah, mobil mahal, atau pakaian mahal.

Nah, itulah beberapa pembahasan mengenai pengertian motif ekonomi. Walaupun terdengar sederhana, motif ekonomi ternyata memiliki pembahasan yang cukup kompleks. Semoga ilmunya bermanfaat, ya!

Motif ekonomi adalah setiap alasan, dorongan, dan kegiatan yang dilakukan seseorang atau badan untuk melakukan tindakan ekonomi.

Motif berasal dari kata motive (bahasa inggris) yang mempunyai arti alasan atau penggerak. Tujuan akhir dari motif ekonomi adalah mencapai kemakmuran. Simak pengertian, serta ragam motif ekonomi dan tujuannya berikut ini, check these out!

Pengertian Motif Ekonomi

Motif ekonomi merupakan suatu alasan yang mendorong seseorang melakukan kegiatan ekonomi untuk mencapai kemakmuran. Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang dilakukan individu atau kelompok untuk memperoleh barang dan atau jasa guna memenuhi kebutuhan hidupnya.

Contoh Motif ekonomi diantaranya Seorang petani tekun dan rajin agar panennya berhasil dengan baik atau Seorang pengusaha mempromosikan produknya di televisi agar produknya menjangkau pasar yang lebih luas.

Motif ekonomi juga sebagai hal-hal yang mendasari berbagai tindakan ekonomi. Tindakan Ekonomi adalah segala usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dengan pertimbangan yang baik berdasarkan skala prioritas untuk mencapai kemakmuran. Kebutuhan adalah keinginan manusia yang menuntut untuk dipenuhi seperti makan, minum, pakaian, perumahan, pendidikan, dan sebagainya.

Manusia yang berusaha atau bekerja untuk memperoleh pendapatan, berarti ia telah melakukan tindakan ekonomi, karena manusia dapat menggunakannya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Manusia berusaha memenuhi kebutuhannya mulai dari kebutuhan yang paling mendasar (kebutuhan pangan, sandang, dan papan) hingga ke kebutuhan yang lebih tinggi (kebutuhan keamanan, penghargaan, harga diri, dan aktualisasi diri). Motif ekonomi dapat bersifat ekstrinsik atau intrinsik:

  • Motif Ekstrinsik yaitu motivasi yang berasal dari luar diri individu Motif ekstrinsik kebanyakan adalah kebutuhan pendukung. Motif ini biasanya timbul karena adanya pengaruh lingkungan. Contohnya, rumah atau papan merupakan salah satu kebutuhan primer. Namun, seseorang bisa saja membeli rumah dengan harga dan kriteria tertentu karena alasan ingin mendapat pengakuan atau meningkatkan status sosial di lingkungannya.
  • Motif intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri tanpa adanya dorongan ataupun pengaruh luar. Motif ini umumnya meliputi kebutuhan dasar manusia yang bersifat primer, contohnya manusia akan membeli makanan dan minuman saat dia merasa lapar.

Pengertian Motif Ekonomi Menurut Ahli

Motif ekonomi merupakan keinginan yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan atau kegiatan ekonomi. Peran motif untuk membangkitkan dan menunjukkan perilaku konsumen, berikut ini adalah macam-macam motif ekonomi, yaitu motif untuk memenuhi kebutuhan, mendapatkan keuntungan, Sosial, mendapatkan penghargaan, kekuasaan Ekonomi, hingga politik. Berikut ini beberapa pengertian motif ekonomi menurut para ahli:

1. Schiffman dan Kanuk

“Motivation can be described as the driving force between individuals that impels them to action”. Maksudnya motivasi dapat digambarkan sebagai kekuatan penggerak antara individu-individu yang mendorong mereka untuk dapat bertindak. Kekuatan penggerak tersebut disebabkan adanya ketegangan yang timbul karena kebutuhan yang tidak terpenuhi.

2. Robbins (2001:156)

Motivation is the processes that account for individual’s intensity, direction, and persistence of effort toward attaining a goal”, yang berarti motivasi merupakan sebagai proses yang menjelaskan kesediaan seseorang berusaha untuk mencapai ke arah tujuan, yang dikondisikan oleh kemampuan atau intensitas seseorang dalam memenuhi kebutuhannya.

“A motif as an inner state that mobilizes bodily energy and directs it in selective fashion toward goals usually located in  the external environment ”.

Maksudnya motif merupakan suatu keadaan yang menggerakan energi dan tenaga jasmani dalam diri seseorang serta mengarahkan secara selektif menuju suatu tujuan yang biasanya terletak dalam lingkungan external.

Baca juga : Pengertian Prinsip Ekonomi

Rekomendasi Buku Ekonomi

1. Globalisasi, Ekonomi Konstitusi, Dan Nobel Ekonomi

2. Ekonomi Moneter: Study Kasus Indonesia

3. Politik Ekonomi Indonesia

Macam Motif Ekonomi dan Tujuannya

Tujuan akhir dari motif ekonomi tentunya agar seseorang mencapai kemakmuran dan mampu memenuhi berbagai kebutuhannya. Simak beragam motif ekonomi dan tujuannya berikut ini:

1. Motif Individu

Motif individu ini ialah motif yang didasari atas dorongan dari dalam diri sendiri untuk memperbaiki ekonomi serta juga mesejahterakan diri sendiri dan keluarganya. Beberapa motif individu ini diantaranya sebagai berikut :

a. Motif Memenuhi Kebutuhan serta Meningkatkan Taraf Hidup

Motif ini jelas tujuannya, yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mencapai kemakmuran. Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, setiap orang memiliki suatu kebutuhan, baik berupa barang maupun jasa yang harus dipenuhi.

Hal ini berhubungan dengan perilaku konsumtif yang dibahas pada buku Perilaku Konsumen Individu  dimana membahas berbagai faktor yang menyebabkan perilaku tersebut terjadi.

Biasanya dalam suatu kebutuhan tersebut sifatnya tidak terbatas, sedangkan pada alat pemuasnya terbatas. Oleh sebab itu, setiap orang harus mempunyai suatu perhitungan yang cermat agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapannya.

Kecenderungan manusia yakni senantiasa untuk mencapai sebuah kemakmuran bagi kehidupannya. Kemakmuran ini bisa diartikan sebagai kondisi yang dimana ia mampu memenuhi sebagian besar kehidupannya.

Contohnya Seseorang akan bekerja keras untuk mendapatkan uang yang nantinya dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Apabila penghasilannya tidak mencukupi maka berusaha mendapatkan penghasilan tambahan dengan melakukan kegiatan ekonomi lainnya.

Contoh lainnya adalah Seorang karyawan pindah kerja atau bekerja lebih keras agar mendapatkan promosi sehingga dapat meningkatkan penghasilannya. Kebutuhan manusia sendiri, secara umum terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu:

  • Kebutuhan Primer: Primer berasal dari kata primus yang berarti pertama. Maka kebutuhan primer merupakan kebutuhan utama atau pokok yang muncul secara naluriah agar manusia dapat bertahan hidup. Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka hidup manusia terancam. Kebutuhan primer sendiri terdiri dari pangan (makanan), sandang (pakaian), dan papan (tempat tinggal). Tanpa pangan, manusia akan meninggal. Tanpa sandang dan pangan, manusia akan rentan terserang penyakit.
  • Kebutuhan Sekunder, yaitu kebutuhan yang bersifat pelengkap atau tambahan. Kebutuhan ini tidak seperti kebutuhan primer yang bersifat mutlak. Biasanya kebutuhan ini akan timbul secara alami setelah semua kebutuhan primer dapat terpenuhi.Sebab, fungsi dari kebutuhan sekunder adalah sebagai penunjang hidup. Apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi, hidup manusia tidak terancam. Selain itu, kebutuhan sekunder setiap orang juga berbeda-beda. Contoh-contoh kebutuhan sekunder diantaranya adalah sepeda, koneksi internet, smartphone, hiburan, dan lain-lain.
  • Kebutuhan Tersier, Tersier berasal dari kata teririus yang berarti ketiga. Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang dapat dipenuhi apabila kebutuhan primer dan sekunder telah terpenuhi. Biasanya kebutuhan tersier berfungsi untuk meningkatkan status sosial. Contoh kebutuhan tersier adalah liburan ke luar negeri, perhiasan, pakaian branded, kendaraan mewah, dan rumah mewah.

b. Motif Memperoleh Keuntungan

Motif ini jelas tujuannya, yaitu untuk mendapatkan profit. Keuntungannya bisa dalam bentuk uang atau lainnya. Dalam keseharian sering kali kita mengejar keuntungan. Kebanyakan keuntungan yang dikejar adalah dalam bentuk materi.

Motif ini sebagai suatu dorongan yang timbul dengan tujuan mendapatkan tambahan manfaat, baik berupa uang maupun barang. Dengan mendapatkan keuntungan diharapkan kekayaan seseorang kemudian akan bertambah dan ia dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya secara lebih baik.

Contohnya seorang pedagang pakaian menjual pakaian dengan segi kualitas sangat baik, harga terjangkau, serta melayaninya dengan sangat ramah. Banyak orang kemudian akan tertarik membeli sehingga ia mendapatkan keuntungan atau laba yang berlimpah.

Berbagi strategi lainnya untuk memperoleh keuntungan dibahas pada buku Strategi Melipatgandakan Keuntungan Perusahaan Distributor oleh Frans M. Royan dibawah ini.

c. Motif Memperoleh Penghargaan

Motif ini dilakukan agar seseorang dihargai oleh orang lain. Penghargaan sendiri menjadi salah satu motivasi agar individu merasa eksis. Penghargaan dari orang lain akan memberikan kepuasaan tersendiri bagi pelaku kegiatan ekonomi.

Penghargaan yang dimaksud bukan sekadar memperoleh pujian atau piagam tetapi juga mendapatkan status sosial yang lebih tinggi dari lingkungan masyarakat sekitarnya. Contohnya: Pada seorang manajer atau pengusaha yang tetap melakukan kegiatan ekonomi dengan kerja keras walaupun berada dalam keuntungan dan kemakmurannya.

Hal ini ia lakukan agar ia tampil sebagai manajer yang handal dan disegani. Prestasi tersebut tidak jarang membuahkan penghargaan dari pemerintah maupun kalangan pengusaha.

Contoh lainnya pada Seorang pengusaha menawarkan franchise bisnisnya kepada orang lain sehingga orang lain menjual produknya dan mengurangi persaingan juga Seorang pengusaha restoran secara rutin membuka cabang baru di daerah lain untuk memperluas jaringan bisnisnya dan meningkatkan kekuasaan ekonominya..

d. Motif Memperoleh Kekuasaan

Motif ini tujuannya untuk meraih kekuasaan. Kekuasaan tidak hanya eksis di politik kenegaraan, tetapi bisa juga di level pertemanan atau keluarga. Kalau menurut filsuf Nietzsche, setiap orang punya kehendak untuk berkuasa. Minimal menguasai dirinya sendiri.

Sebagai contoh, seorang siswa mentraktir temannya agar tidak dicalonkan menjadi ketua kelas. Mentraktif dijadikan alasan agar bisa menguasai pendapat temannya karena ia tidak mau dicalonkan jadi ketua kelas.

Bisa pula sebaliknya, mentraktif biar dicalonkan. Intinya, mentraktir teman dilakukan untuk menguasai suara teman. Seorang pengusaha menawarkan franchise bisnisnya kepada orang lain sehingga orang lain menjual produknya dan mengurangi persaingan. Seorang pengusaha restoran secara rutin membuka cabang baru di daerah lain untuk memperluas jaringan bisnisnya dan meningkatkan kekuasaan ekonominya

e. Motif Sosial

Motif sosial sebagai motif ekonomi yang sesungguhnya problematik. Karena tidak semua tindakan sosial adalah tindakan ekonomi. Tetapi semua tindakan ekonomi adalah tindakan sosial. Cakupan istilah ”sosial” sendiri lebih luas maknanya dibanding ”ekonomi”.

Di sini, kita pahami motif sosial sebagai motif menolong sesama manusia saja. Sebagai contoh, seorang mahasiswa merintis usaha, lalu mempekerjakan teman-temannya sebagai karyawan. Motifnya adalah membantu teman-temannya.

Membuka usaha dan mempekerjakan teman-temannya adalah salah satu bentuk motif ekonomi. Selain itu Seorang pengusaha mendirikan koperasi untuk kepentingan para anggotanya juga dilandasi oleh motif sosial. Perlu digaris bawahi di sini, motif sosial menurut beberapa ahli ekonomi dikategorisasikan dalam motif non ekonomi. Tindakan-tindakan ekonomi sebagai salah satu jenis saja dari tindakan sosial. Oleh karena itu, sudah semestinya tindakan ekonomi melibatkan pertimbangan-pertimbangan sosial.

Baca juga : Konsep Dasar Ilmu Ekonomi

2. Motif Organisasi

Motif organisasi atau perusahaan merupakan suatu motif ekonomi yang didasari atas keinginan suatu kelompok untuk meningkatkan kondisi ekonomi anggota kelompok tersebut dengan bekerja secara bersama-sama. Beberapa motif organisasi ini diantaranya:

a. Motif Produksi Barang

Sebuah perusahaan berupaya memproduksi suatu barang atau juga jasa dengan harga yang murah dengan mutu yang juga baik. Hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan porsi tertentu di dalam pasar secara berkelanjutan. Produksi sendiri adalah suatu kegiatan yang akan menciptakan, menghasilkan, mewujudkan dan menambah nilai guna barang atau jasa.

Dalam segi ekonomi, produksi merupakan suatu aktivitas menambahkan atau utilitas terhadap barang dan jasa, untuk memenuhi kebutuhan konsumen atau pembeli. Produksi ini akan menghasilkan sebuah barang atau jasa, yang disebut dengan sebuah produk dan memiliki nilai jual hingga akhirnya menghasilkan laba atau profit.

Produk hasil dari produksi bisa berupa produk pertanian, peternakan, perikanan, produk desain dan lain sebagainya. Produksi juga bisa membantu menambah nilai guna barang tersebut misalnya pada kain yang diproduksi dan menghasilkan suatu produk berupa pakaian. Saat memproduksi sebuah barang atau jasa, produsen akan memikirkan tentang kebutuhan dari konsumen, sehingga proses dari produksi ini memiliki tujuan untuk menyediakan barang atau jasa untuk konsumen yang membutuhkan, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Proses produksi ini juga memiliki tujuan menambah pemasukan untuk produsen, meningkatkan lapangan pekerjaan, membangun relasi dan menjaga kesinambungan antara produsen dan konsumen.

b. Motif Mencari Keuntungan

Alasan utama dari sebuah perusahaan melaksanakan tindakan ekonomi ialah untuk mendapatkan keuntungan. Dengan adanya keuntungan tersebut maka sebuah organisasi atau juga perusahaan bisa melangsungkan kegiatan atau aktivitas ekonomi mereka secara berkesinambungan. Langkah yang dapat dilakukan suatu perusahaan untuk meningkatkan profit diantaranya dengan:

  • Harga Produk yang Tepat – Harga produk sangat berpengaruh terhadap banyaknya keuntungan yang akan didapatkan. Ketika menginginkan untung besar dengan modal kecil, hal pertama yang harus dilakukan adalah mematok harga yang tepat.
  • Kurangi Pengeluaran – Pengeluaran dalam proses produksi maupun distribusi sangat berpengaruh terhadap keuntungan. Oleh karena itu, perhitungkan pengeluaran yang tidak terlalu penting dengan tepat. Sebagai contoh, jika tempat usaha hanya ramai pada waktu-waktu tertentu, kamu bisa mempekerjakan karyawan paruh waktu untuk mengurangi biaya gaji. Jadi, laba perusahaan tidak akan terbuang terlalu banyak dan mendapatkan untung yang besar.
  • Memperbanyak Produk – Setiap produk yang diproduksi pasti memiliki laba dari harga belinya. Semakin banyak produk yang dijual atau produksi, semakin besar pula keuntungan yang akan didapatkan. Untuk mendapatkan untung yang besar dengan modal kecil, dapat dilakukan dengan memperbanyak produk dalam waktu bersamaan.
  • Memperluas Jaringan – Ketika produk yang dijual diminati banyak orang, Kamu bisa berbisnis dengan sistem waralaba. Dengan sistem ini, usaha dapat berkembang dengan modal yang dibayarkan oleh orang yang membelinya. Sehingga kamu tidak perlu mengeluarkan banyak modal tetapi akan mendapatkan keuntungan setiap bulannya.
  • Pemasaran yang Tepat – Pemasaran sebuah produk mempengaruhi calon konsumen yang akan membeli produk. Jika promosi tepat, akan ada banyak konsumen yang datang untuk mencoba produk yang kamu jual. Banyak sekali cara berpromosi yang bisa dilakukan. Pilihlah cara promosi dengan biaya yang sedikit namun dapat menarik banyak konsumen.
  • Ambil Peluang Bisnis Lain – Banyak pelaku bisnis saat ini yang tidak hanya menjalankan satu usaha saja untuk mendapatkan banyak keuntungan. Kamu juga bisa menggunakan cara ini untuk mendapatkan banyak untung. Mulailah dari peluang bisnis yang Misalnya jika kamu membuka usaha ikan segar, maka kemudian kamu juga dapat menyediakan bumbu yang dibutuhkan untuk mengolah ikan tersebut, atau membuat olahan berbahan dasar ikan yang siap dikonsumsi.

c. Motif Menjaga Kontinuitas

Perusahaan Walaupun terdapat banyak yang membangun perusahaan, namun tetapi tidak semuanya dapat mempertahankan eksistensinya. Hal tersebut menjadi alasan seluruh perusahaan untuk dapat selalu berusaha menghasilkan keuntungan dengan secara berkelanjutan sehingga kegiatan atau aktivitas perusahaan dapat terus beroperasi.

Memahami pengertian motif ekonomi tidaklah sesulit yang dibayangkan. Namun pemahaman yang menyeluruh tentang motif ekonomi tidak hanya meliputi pengertiannya saja, melainkan juga macam-macam atau jenis dan tujuannya. Semoga informasi ini bermanfaat!

Baca juga:

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA