Globalisasi adalah? ( pengertian nya ) berapa luas sungai nil? prepatory stage contoh tindakan Bagaimana pengaruh bahasa dalam mengungkap sejarah jarak antar wilayah a sampai B di wilayah yang sebenarnya 4 KM sedangkan skala pada peta 1. 320. 000 berapakah jarak wilayah dalam peta tersebut Ikan, Terumbu karang ,Hutan Mangrove Tambang Transportasi Laut, Keindahan Pantai, Pertahanan Laut adalah potensi kemaritiman di Indonesia. Jelaskan me … menciptakan batasan antar kelompok lingkungan yang satu dengan yang lain karena adanya parameter sosial Hal ini dapat kita lihat contohnya dari beraga … jalur pegunungan muda yang melewati Asia Tenggara Daratan merupakan rangkaian dari pegunungan bentang alam di Thailand yang dialiri sungai sungai Wang sungai dan sungai non yang masing-masing memiliki Lembah sempit terdapat di wilayah ?... sebutkan negara yang bukan pemrakarsa berdirinya ASEAN yaitu ?...
Lihat Foto KOMPAS.com - Perjuangan untuk untuk mendapatkan kebebasan dan kemerdekaan, tidak hanya dilakukan oleh kaum laki-laki. Para perempuan Indonesia juga turut berjuang untuk memperbaiki nasib. Dilansir dari Harian Kompas terbit pada 22 Desember 1982, Kongres Perempuan I menjadi permulaan bersatunya perempuan-perempuan di Indonesia. Kongres Perempuan Indonesia I diadakan pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta di sebuah gedung Dalem Joyodipuran milik Raden Tumenggung Joyodipero. Kongres Perempuan Indonesia I dihadiri sekitar 30 organisasi wanita yang tersebar di kota Jawa dan Sumatera. Perempuan-perempuan tersebut terinpirasi dari perjuangan wanita era abad ke-19 untuk berjuang melawan penjajah. Hadir pula wakil-wakil dari Boedi Oetomo, PNI, PSI, Jong Java, Muhammadiyah, dan organisasi pergerakan lainnya. Baca juga: Pengertian Emansipasi Wanita Dalam buku Sejarah Nasional Indonesia V: Zaman Kebangkitan Nasional dan Masa Akhir Hindia Belanda (2009) oleh Marwati Djoened dan Nugroho, Kongres Perempuan Indonesia diprakarsai oleh tujuh organisasi wanita, yaitu:
Hasil Kongres Perempuan Indonesia ITujuan Kongres Perempuan Indonesia Pertama adalah untuk mempersatukan cita-cita dan usaha memajukan wanita Indonesia. Selain itu menjadi pertalian antara perkumpulan-perkumpulan wanita Indonesia. Kongres ini berhasil merumuskan tujuan mempersatukan cita-cita dan usaha memajukan wanita Indonesia. Baca juga: Organisasi Pergerakan Perempuan di Indonesia Selain itu juga, memutuskan untuk mendirikan gabungan atau federasi perkumpulan wanita bernama Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI). Pada tanggal 28-31 Desember 1929, PPI mengubah nama menjadi Perserikatan Perhimpunan Isteri Indonesia (PPII).
Perkembangan Kongres Perempuan Indonesia tidak hanya berhenti pada kongres pertama saja. Berikut perkembangannya:
Anggota PPII sepakat mengadakan Kongres Perempuan Indoensia II yang dilaksanakan pada 20-24 Juli 1935 di Jakarta. Kongres tersebut dipimpin oleh Sri Mangoensarkoro. Berdasarkan buku Pergerakan Nasional Mencapai dan Mempertahankan Kemerdekaan (2002) karya Sudiyo, berikut beberapa hasil Kongres Perempuan II, yaitu:
Dalam kongres tersebut juga dibahas mengenai masalah perburuhan perempuan dan anak-anak, perkawinan, dan pemberantasan buta huruf. Baca juga: Pertama Kali Perempuan Punya Hak Pilih
Kongres Perempuan Indonesia III diadakan di Bandung pada 23-27 Juli 1938. Asas-asa yang dibawa pada kongres tersebut adalah menuntut persamaan hak dan harga antara laki-laki dan wanita, persamaan harus didasarkan pada kodrat dan kewajiban masing-masing. Dalam kongres ini juga disetujui RUU tentang perkawinan modern yang disusun oleh Ny Maria Ulfah. Kongres Perempuan Indonesia menetapkan tanggal lahir PPI pada 22 Desember sebagai Hari Ibu.
Menurut Buku Peringatakan 30 Tahun Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia (1958), Kongres Perempuan Indonesia IV berlangsung di Semarang pada 25-28 Juli 1941. Baca juga: Siti Walidah: Tokoh Penggerak Pendidikan Perempuan Kongres ini menjadi kongres terakhir sebelum Jepang menjajah Indonesia. Keputusan-keputusan pada Kongres Perempuan Indonesia IV, sebagai berikut:
|