Komponen yang akan mengurangi nilai pembelian adalah

Komponen yang akan mengurangi nilai pembelian adalah

Kesuksesan bisnis kuliner ditentukan sejak tahap perencanaan. Di tahap ini, kamu juga harus menentukan harga jual produkmu. Tapi untuk menghitung harga jual, kamu harus tahu harga pokok penjualan (HPP) dulu. Dari sini barulah kamu bisa menentukan berapa margin keuntungan yang mau diambil dan harga jual produkmu.

Apa Itu Harga Pokok Penjualan (HPP)?

Komponen yang akan mengurangi nilai pembelian adalah

Untuk membuat sebuah produk makanan atau minuman, ada beberapa biaya yang harus dikeluarkan. Mulai dari biaya bahan baku sampai tenaga, semua itu harus dihitung. Inilah yang kemudian kita kenal dengan HPP atau harga pokok penjualan. Dengan kata lain, HPP adalah jumlah pengeluaran dan beban biaya, baik langsung maupun tidak langsung untuk menghasilkan jasa atau produk.

HPP atau harga pokok penjualan merupakan komponen penting untuk membantu menentukan harga jual suatu produk. Untuk menentukan harga jual, biasanya penjual akan mengambil HPP sebagai basis harga kemudian menambahkannya dengan margin keuntungan yang diinginkan. Nilai margin keuntungan ini biasanya beberapa persen dari harga pokok penjualan.

Pentingnya Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

Komponen yang akan mengurangi nilai pembelian adalah

Ada beberapa hal yang menentukan untung atau ruginya sebuah bisnis kuliner. Salah satunya adalah pricing atau harga jual. Kalau harga terlalu mahal, tidak ada yang mau beli. Tapi kalau harganya terlalu murah, bisnis justru bisa rugi.

HPP bisa bantu kamu menentukan harga jual yang masuk akal dan pas. Tanpa menghitung harga pokok penjualan dulu, kamu tidak akan tahu berapa biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan sebuah produk.

Harga jual suatu produk harus selalu di atas harga pokok penjualan. Kalau sampai di bawahnya, bisnis kuliner bukan hanya bisa rugi. Proses produksi juga jadi bermasalah. Kamu tidak akan punya cukup modal untuk memproduksi produk dengan standar kualitas yang sama bagusnya.

Selain untuk menghitung biaya produksi dan menentukan harga jual, HPP juga penting untuk menentukan keuntungan di awal periode. Kamu juga bisa menggunakan HPP sebagai bahan evaluasi. Kalau HPPnya terlalu besar, besar kemungkinan biaya produksinya kurang efektif.

Komponen Penting dalam Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

Komponen yang akan mengurangi nilai pembelian adalah

Untuk menghitung HPP bisnis kuliner, ada beberapa komponen yang perlu kamu perhatikan. Setiap komponen punya peran yang sama pentingnya. Untuk lebih jelasnya, berikut komponen penting dalam menghitung HPP.

1. Persediaan Awal Barang

Sebelum mulai menghitung harga pokok penjualan, kamu harus tahu dulu berapa persediaan awal barang. Persediaan awal ini adalah barang dagangan yang tersedia di awal periode akuntansi. Kamu bisa melihat persediaan awal ini di neraca saldo periode berjalan atau neraca saldo awal di tahun sebelumnya.

Persediaan awal barang ini biasanya dipakai buat menghitung jumlah barang yang laku terjual di satu periode. Itulah kenapa komponen ini penting untuk menghitung HPP.

2. Persediaan Akhir Barang

Beda sama persediaan awal, persediaan akhir barang ini adalah persediaan yang tersedia di akhir tahun buku berjalan atau akhir periode akuntansi. Kamu bisa melihat berapa persediaan akhir barang pada data penyesuaian perusahaan yang ada di akhir periode akuntansi.

Dari persediaan akhir barang, kamu bisa tahu berapa banyak produk yang belum terjual atau masih tersisa.

3. Pembelian Bersih

Agar bisnis bisa tetap berjalan, kamu harus rutin menambah persediaan barang. Paling tidak, persediaan barang harus segera ditambah saat sudah mencapai batas minimal stok yang dibutuhkan.

Pembelian bersih ini meliputi semua pembelian yang dilakukan baik secara tunai maupun kredit. Komponen yang termasuk pembelian bersih ini meliputi pembelian kotor, pengurangan harga, retur pembelian dan potongan pembelian. Untuk menghitung pembelian bersih, kamu bisa menjumlahkan pembelian kotor dan ongkos angkut kemudian kurangi angka itu dengan retur dan potongan pembelian.

4. Penjualan Bersih

Penjualan bersih adalah salah satu unsur dari pendapatan bisnis. Ada beberapa komponen yang masuk dalam penjualan bersih. Komponen-komponen tersebut meliputi retur pembelian, pembelian kotor dan pengurangan harga. Ongkos angkut tidak dimasukkan di sini.

Untuk memperoleh nilai penjualan bersih, kami bisa mengurangi nilai penjualan dengan nilai retur penjualan dan potongan penjualan.

Rumus Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

Komponen yang akan mengurangi nilai pembelian adalah

Sebelumnya sudah dibahas soal komponen penting untuk menghitung HPP. Berikutnya, seperti apa sih rumus menghitung HPP?

Menghitung harga pokok penjualan sebenarnya ada tahapannya. Sebelum menghitung HPP, kamu juga perlu menghitung penjualan bersih, pembelian bersih dan persediaan barang. Untuk lebih lengkapnya, berikut rumus-rumus yang kamu butuhkan untuk menghitung HPP.

1. Rumus Menghitung Penjualan Bersih

Penjualan bersih dapat dihitung dengan mengurangi penjualan dengan retur penjualan ditambah potongan penjualan. Berikut rumusnya:

Penjualan Bersih = Penjualan – (Retur Penjualan + Potongan Penjualan)

2. Rumus Menghitung Pembelian Bersih

Untuk menghitung pembelian bersih, kamu bisa menambahkan pembelian dan ongkos angkut pembelian kemudian mengurangkannya dengan retur penjualan yang sudah ditambah dengan potongan pembelian.

Pembelian Bersih = (Pembelian + Ongkos Angkut Pembelian) – (Retur Pembelian + Potongan Pembelian)

3. Rumus Menghitung Persediaan Barang

Persediaan barang dapat dihitung dengan menambahkan persediaan awal dengan pembelian bersih. Untuk lebih jelasnya, berikut rumus perhitungannya:

Persediaan Barang = Persediaan Awal + Pembelian Bersih

4. Rumus Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

Setelah menghitung persediaan barang, kamu bisa mulai menghitung HPP. Berikut rumus harga pokok penjualan:

Harga Pokok Penjualan = Persediaan Barang – Persediaan Akhir

Langkah-Langkah Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

Komponen yang akan mengurangi nilai pembelian adalah

Menghitung HPP memang bisa cukup rumit. Ada banyak komponen yang perlu diperhitungkan. Tapi sebagai perhitungan dasar, kamu bisa mulai menghitung harga pokok penjualan dengan rumus:

HPP = Pembelian Persediaan + Nilai Persediaan Awal – Nilai Persediaan Akhir

Untuk lebih jelasnya, berikut langkah-langkah menghitung HPP.

1. Hitung Persediaan Stok Awal

Langkah awal menghitung HPP bisnis kuliner bisa dimulai dari mencatat persediaan stok awal. Misalnya kamu punya bisnis burger. Stok awal burgernya ada sebanyak 30 porsi.

Modal yang dibutuhkan untuk setiap burgernya adalah Rp 20.000. Jadi untuk nilai stok awal, totalnya jadi 30 x Rp 20.000 = Rp 600.000.

2. Hitung Pembelian Stok

Setelah menghitung persediaan stok awal, kamu bisa mulai menghitung pembelian stok. Misalnya untuk 7 hari ke depan, kamu mau beli bahan baku untuk membuat 300 porsi. Kalau mengacu ke biaya produksi untuk setiap burgernya yang senilai Rp 20.000, nilai pembelian stoknya berarti 300 x Rp 20.000 = Rp 6.000.000.

3. Hitung Persediaan Akhir

Waktu menghitung HPP, jangan lupa untuk menghitung persediaan akhirnya juga. Misalnya setelah melakukan stok opname, ternyata ada stok akhir sebanyak 20 porsi burger. Dari angka ini kamu bisa mulai menghitung persediaan akhirnya.

Kalau biaya produksi setiap burger adalah Rp 20.000, nilai 20 porsi burger jadinya 20 x Rp 20.000 = Rp 400.000. Inilah total persediaan akhirnya.

4. Hitung Harga Pokok Produksi (HPP)

Sekarang kamu sudah mendapatkan angka stok awal, pembelian stok dan persediaan akhir. Dari sini, kamu bisa mulai menghitung HPP lewat rumus HPP = Pembelian Persediaan + Nilai Persediaan Awal – Nilai Persediaan Akhir. Berikut perhitungannya:

6.000.000 + 600.000 – 400.000 = Rp 6.200.000

Dari perhitungan di atas, bisa disimpulkan HPP bisnis kuliner burger yang kamu bangun berarti Rp 6.200.000.

Kembangkan Bisnis Kulinermu Bersama EverPlate

Komponen yang akan mengurangi nilai pembelian adalah

Bisnis kuliner bisa sangat kompetitif. Kalau kamu tidak bisa memberikan sesuatu yang beda atau lebih, sulit untuk bisa bersaing. Tanpa peralatan yang memadai dan pemasaran yang efektif, mengembangkan bisnis rasanya jadi semakin sulit.

EverPlate hadir untuk membantu para pelaku bisnis kuliner untuk naik ke level yang lebih tinggi. Sebagai cloud kitchen pertama di Indonesia, kami menyediakan dapur siap huni dengan dukungan operasional yang lengkap.

Selain menyediakan dukungan operasional, EverPlate juga menyediakan jasa konsultasi bisnis kuliner dan pemasaran brand. Jadi ingin bisnismu berkembang lebih jauh lagi? Yuk, segera hubungi kami.