Salah satu penyebab sakit pinggang saat hamil, baik hamil muda maupun tua, adalah saraf panggul (punggung bawah) terjepit. Kondisi ini disebut nyeri sciatica (saraf kejepit).
Saraf terjepit umum dialami oleh ibu hamil karena berat kandungan yang semakin bertambah memberikan tekanan berlebih pada persendian panggul.
Terkadang, perubahan posisi bayi juga dapat menambah tekanan pada saraf panggul sehingga menyebabkan nyeri pinggang saat hamil.
Cara mengatasi sakit pinggang saat hamil
Penanganan sakit pinggang saat hamil bisa meliputi pemijatan, terapi chiropractic, dan fisioterapi.
Selain itu, Anda juga dapat mencoba metode berikut untuk mengurangi pinggang nyeri atau sakit saat hamil, seperti berikut.
1. Melakukan olahraga ringan
Apabila Anda terlalu banyak duduk atau tidur, otot akan menjadi tegang. Akibatnya, pinggang atau punggung bisa semakin terasa sakit.
Cobalah untuk melakukan peregangan rutin sendiri di rumah.
Melakukan olahraga untuk ibu hamil atau peregangan dapat membantu meregangkan otot-otot kaki, bokong, dan pinggul agar tekanan pada saraf pinggang berkurang.
Selain dengan peregangan sederhana, nyeri pinggang pada ibu hamil juga bisa diatasi dengan memperbanyak aktivitas fisik.
Cobalah melakukan kegiatan yang aman seperti senam hamil, berjalan kaki, yoga, hingga berenang saat hamil.
Perlu diketahui bahwa saat berenang, air di sekitar tubuh membantu menopang berat dari bayi di dalam kandungan.
2. Memperbaiki postur tubuh
Terlalu banyak membungkuk dapat meregangkan tulang belakang. Cobalah untuk melatih postur tubur yang baik guna mengatasi sakit pinggang saat hamil,
Sebagai contoh, saat tidur miring tambahkan bantal di antara kedua lutut. Lalu, ketika duduk coba untuk tambahkan ganjalan di belakang pinggang atau punggung.
Mengenakan sabuk pendukung saat beraktivitas juga bisa menjadi cara mengatasi sakit pinggang pada ibu saat hamil.
3. Mengompres bagian pinggang
Anda bisa mencoba cara lainnya untuk meredakan nyeri pinggang saat hamil seperti mengompres dengan menggunakan handuk hangat maupun dingin.
Caranya, letakkan kompres pada area pinggang maupun punggung selama 20 menit. Usahakan untuk menaruhnya tepat di bagian pinggang Anda.
Anda juga bisa mengompres pinggang yang nyeri dengan heating pad di bagian yang mengalami nyeri saja, misalnya pada pinggang, pinggul, atau punggung.
Hindari suhu panas yang terlalu tinggi serta jangan menggunakannya tepat di perut Anda.
Selain meredakan nyeri, mengompres tubuh dengan kompres hangat bermanfaat untuk:
- meningkatkan sirkulasi darah,
- mengantarkan pasokan oksigen serta nutrisi dalam darah,
- melancarkan kerja otot yang kaku, dan
- meredakan nyeri otot.
4. Terapi alternatif
Penelitian dalam jurnal Pregnancy Related Low Back Pain menunjukkan bahwa akupuntur dan chiropractic dapat meredakan nyeri pinggang saat hamil.
Namun, apabila Anda memilih melakukan perawatan ini, konsultasi terlebih dulu kepada dokter dan pastikan ahli terapis mengetahui kondisi kehamilan Anda.
Selain akupuntur, ibu juga bisa mencoba melakukan pemijatan khusus ibu hamil untuk merelaksasikan otot yang terasa tegang serta menghilangkan stres.
5. Minum obat
Apabila sakit pinggang pada ibu hamil tidak juga mereda, konsultasikan pada dokter untuk mengetahui bagaimana cara tepat mengatasinya.
Sebaiknya, jangan minum obat pereda sakit apapun sebelum bertemu dengan dokter. Biasanya, parasetamol merupakan obat pereda nyeri yang aman untuk sebagian besar wanita hamil.
Apabila tidak disarankan mengonsumsi obat pereda nyeri, Anda bisa mencoba obat lain seperti relaksan otot yang aman.
Jakarta - Memasuki kehamilan usia 7 minggu, Bunda mungkin akan mulai mengalami beberapa keluhan seperti payudara bengkak, selera makan menurun, dan nyeri pinggang. Untuk nyeri pinggang, kondisi ini biasanya dialami Bunda yang hamil pada tahap trimester kedua atau akhir.
Namun, tidak sedikit Bunda yang sudah mengalaminya di usia kehamilan 7 minggu. Nyeri pinggang saat hamil biasanya disebabkan perkembangan janin dalam kandungan sehingga Bunda perlu menyesuaikan postur tubuh ketika berdiri dan berjalan.
Baca Juga : Kehamilan Minggu Ketiga: Telat Haid dan Payudara Mulai Terasa Nyeri dan Bengkak
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, juga terjadi perubahan hormon dan peregangan ligamen karena proses alami tubuh dalam mempersiapkan persalinan. Seperti dikutip dari SPINE Health, gejala nyeri pinggang dan punggung bawah dapat dimulai kapan saja selama kehamilan. Gejala-gejala sakit pinggang yang biasanya mulai muncul sejak kehamilan 7 minggu ini di antaranya:
- Sakit tumpul atau rasa sakit yang tajam dan membakar di daerah punggung bawah.
- Nyeri satu sisi di area kanan atau kiri punggung bawah dan/atau tengah.
- Nyeri yang menjalar ke bagian belakang paha dan terkadang ke kaki (mirip dengan linu panggul).
- Foot drop, suatu kondisi yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk mengangkat bagian depan kaki saat berjalan.
- Gejala linu panggul biasanya terjadi jika lumbal bawah dan / atau akar saraf sakral atas ditusuk di tulang belakang bagian bawah karena herniasi lumbal, spondylolisthesis, gangguan sendi facet, atau keseleo dan kejang otot.
Namun tenang saja, Bunda. Kondisi itu terjadi sangat wajar pada Bunda hamil. Seperti yang dikutip dari Babycenter bahwa lebih dari 60 persen Bunda hamil mengalami nyeri pinggang bagian bawah karena pertumbuhan rahim dan atau perubahan hormonal.
Pertumbuhan rahim dan perubahan hormonal yang seperti apakah yang bisa menyebabkan nyeri pinggang? Yuk simak penjelasan berikut dilansir dari Babycenter.
Rahim Bunda yang sedang tumbuh
Nyeri pinggang saat hamil biasanya disebabkan perubahan pusat gravitasi tubuh. Karena perkembangan janin dalam kandungan , Bunda pun perlu menyesuaikan postur tubuh ketika melakukan berbagai aktivitas.
Adapun perubahan hormon dan peregangan ligamen juga bisa menjadi penyebab karena tubuh tengah mempersiapkan diri menghadapi persalinan. Kondisi itu juga ini dapat memicu tekanan dan rasa sakit pada punggung bawah dan pinggang.
Perubahan hormonal
Perubahan hormonal dalam kehamilan mengendurkan persendian dan mengendurkan ligamen yang menempelkan tulang panggul ke tulang belakang.
Hal ini dapat membuat Bunda merasa kurang stabil dan menyebabkan rasa sakit saat Bunda berjalan, berdiri, duduk dalam waktu lama, berguling di tempat tidur, turun dari kursi rendah atau bak mandi, membungkuk, atau mengangkat barang.
Stres
Healthline mengatakan bahwa stres dapat menjadi kontributor nyeri, baik Bunda sedang hamil maupun tidak. Stres meningkatkan nyeri otot dan sesak, terutama di area kelemahan. Jika hormon sudah mendatangkan nyeri pada sendi dan ligamen Bunda, sedikit kecemasan tentang pekerjaan, keluarga, kehamilan, atau apa pun bisa membuat pinggang dan punggung Bunda sakit.
Setelah Bunda mengetahui hal-hal yang menyebabkan Bunda nyeri pinggang. Nah, sekarang simak yuk, Bunda cara menghindari dan mengurangi nyeri pinggang untuk menjaga kesehatan dan kebugaran Bunda saat hamil.