Pusing adalah salah satu masalah yang akan sering menyerang di masa kehamilan, terutama di trimester kedua. Dengan tips untuk menghadapi pusing saat hamil dari Tim Ahli Nutriclub, Ibu bisa menjalani kehamilan dengan lebih nyaman.
Penyebab Pusing saat Hamil
- Di masa-masa pertama kehamilan, perubahan hormon adalah penyebab utama pusing yang dialami Ibu. Tubuh memproduksi lebih banyak darah untuk membawa nutrisi ke janin, sementara tekanan darah dan gula darah semakin menurun, yang mengakibatkan pusing.
- Aktivitas yang Ibu lakukan biasanya akan terasa berat, ditambah dengan janin yang terus berkembang setiap minggu. Kegiatan ini sangat menguras tenaga, dan bisa menyebabkan pusing karena Ibu mudah lelah, sementara kebanyakan energi Ibu dialirkan ke pertumbuhan janin.
Did you know?
"Agar ibu hamil tak cepak lelah berpikirlah positif, bertukar pikiran dengan sesama wanita hamil, mengikuti senam hamil dan mengetahui perubahan fisiologis yang terjadi selama kehamilan."
dr. Ricky Susanto, M.Kes, SpOG
Cara Menghadapi Pusing
- Makan sedikit tapi sering, supaya perut selalu kenyang dan kadar gula darah stabil
- Carilah udara segar dengan menghabiskan pagi dan sore di luar ruangan.
- Banyaklah minum saat Ibu kegerahan.
- Jaga tekanan darah dengan makan makanan bergizi dan olahraga ringan secara rutin.
Tips 'anti' pusing saat hamil
- Jangan bangun terlalu cepat dari tempat tidur atau kursi.
- Jangan terlalu lama dan sering berendam dalam air panas (tubuh akan menjadi panas secara berlebihan).
- Jangan berdiri terlalu lama. Jika terpaksa berdiri lama, cobalah tarik otot-otot perut sedikit ke dalam dan gerakan jari kaki agar sirkulasi darah tetap lancar.
- Coba hirup minyak mentol atau minyak berbau segar.
- Jangan biarkan perut lapar karena kadar gula darah bisa turun drastis
- Selalu cek tekanan darah.
- Minumlah cukup cairan agar tidak mengalami dehidrasi.
Baca Juga: Sakit Gigi Saat Hamil
Halodoc, Jakarta – Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Wolters Kluwer, 60 persen bumil yang berusia kurang dari 40 tahun kerap mengalami sakit kepala. Salah satu pemicunya adalah preeklampsia, terutama menginjak usia kehamilan 20 minggu.
Perubahan hormon dan kenaikan volume darah serta cairan dalam tubuh bisa menjadi pemicu sakit kepala. Namun, terkadang sakit kepala bisa menjadi tanda sedang terjadi gangguan kesehatan antara ibu ataupun janin. Simak selengkapnya informasi sakit kepala saat hamil di bawah ini!
Migrain pada Bumil
Data kesehatan yang dipublikasikan oleh Royal College of Obstetricians and Gynaecologist disebutkan kalau jenis sakit kepala selama kehamilan biasanya adalah migrain. Kalau jenis sakit kepala ini bisa ditangani dengan perawatan yang sederhana.
Kalau ibu sedang hamil dan kerap mengalami migraine, tanyakan langsung saja di Halodoc. Dokter yang ahli dibidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk bumil. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor calon ibu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Baca juga: Saat Hamil, Inilah Perubahan yang Terjadi pada Miss V
Namun di kondisi yang lain, sakit kepala selama kehamilan bisa mengancam jiwa. Untuk mengidentifikasi sakit kepala yang dialami selama kehamilan, ada baiknya menanyakan informasi tersebut pada profesional kesehatan. Sebagai bahan informasi, berikut ini beberapa penyebab sakit kepala saat kehamilan:
- Preeklampsia
Sakit kepala yang dialami pada ibu hamil bisa menjadi tanda preeklampsia. Kondisi ini dapat mengganggu perkembangan janin. Gejalanya adalah tekanan darah yang tinggi, sakit kepala, pandangan kabur, dan nyeri pada seputar perut.
Preeklampsia bisa saja terjadi saat memasuki trimester kedua atau ketiga. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ibu hamil yang mengalami tekanan darah tinggi disertai sakit kepala memiliki risiko preeklampsia dan komplikasi kehamilan lainnya 17 kali lebih tinggi.
- Kadar Gula Rendah
Sakit kepala pada ibu hamil bisa jadi tanda kadar gula dalam darah rendah. Biasanya kondisi ini terjadi pada calon ibu yang asupan makanan dan gizinya tidak tercukupi. Agar terhindar dari hal ini, pastikan ibu mengonsumsi makanan yang sehat dan memiliki gizi yang dibutuhkan selama mengandung.
- Dehidrasi
Dehidrasi adalah kondisi di mana tubuh mengalami kekurangan cairan. Artinya, cairan yang masuk ke dalam tubuh tak dapat menggantikan cairan yang telah hilang karena beraktivitas. Dehidrasi mungkin terjadi saat seseorang kurang minum air dalam satu hari.
Baca juga: Bisakah Terjadi Keguguran Tanpa Pendarahan?
Salah satu tanda dehidrasi adalah sakit kepala yang tak tertahankan. Maka penting untuk memastikan asupan air, terutama pada ibu hamil, tercukupi setiap harinya. Orang dewasa dianjurkan untuk minum 2 liter atau setara 8 gelas air putih setiap harinya. Kebutuhan pada ibu hamil biasanya akan berbeda.
- Kurang Istirahat
Semakin besar usia kandungan, biasanya waktu tidur dan berisitirahat bagi ibu pun akan semakin berkurang. Salah satu dampak dari kurang tidur adalah sensasi sakit yang terjadi di sekitar kepala.
Pada ibu hamil, biasanya keluhan sulit tidur nyenyak akan semakin menjadi jelang waktu persalinan. Kendati demikian, ibu harus tetap beristirahat setidaknya untuk menjaga kesehatan. Tujuannya agar tubuh akan lebih siap dalam menghadapi persalinan kelak.
- Kurang Bergerak
Terlalu banyak duduk, tidur, berbaring, bisa menyebabkan penumpukan cairan di bagian-bagian tertentu di tubuh. Walaupun bumil disarankan untuk mendapatkan istirahat yang cukup, tetapi terlalu banyak istirahat juga tidak baik. Pastikan ibu menjadwalkan diri untuk melakukan olahraga di pagi atau sore hari.
Olahraga dapat membantu melancarkan sirkulasi darah. Sirkulasi darah yang lancar dapat membantu mengirimkan oksigen segar ke dalam otak, sehingga mencegah terjadinya sakit kepala.