Kasur bayi dipakai sampai umur berapa

Hal itu untuk mengurangi kemungkinan tubuh atau kepala bayi terjepit di antara sela-sela ruang tersebut saat sedang tidur atau berdiri.

Selain jarak, hal yang perlu dperhatikan adalah tinggi bingkai kasur yang dapat disesuaikan.

Ini perlu dilakukan agar saat bayi bertambah besar, tinggi kasur bisa dikurangi agar ia tidak bisa memanjat keluar atau jatuh dari tempat tidur.

3.Perhatikan ketebalan dan kepadatan kasur

Pilihlah kasur bayi dengan tingkat ketebalan sekitar 7-15 cm agar bayi tidur dengan nyaman.

Untuk kasur busa, sebaiknya perhatikan juga kepadatan kasur. Kasur busa yang lebih berat mungkin lebih padat dan ini menjadi pilihan yang baik.

Hindari memilih kasur yang terlalu empuk karena bayi bisa ‘tenggelam’ di dalamnya dan berisiko mengalami sindrom kematian mendadak (SIDS).

4. Pilih kasur yang multifungsi

Multifungsi ini maksudnya kasur bayi bisa diubah menjadi tempat tidur tanpa bingkai. Ini mungkin bisa menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih tempat tidur bayi.

Tempat tidur bayi yang serbaguna bisa dimanfaatkan lebih lama ketika si kecil sudah semakin besar.

Bila tinggi badan anak sudah lebih dari 90 cm, sebaiknya ia sudah tidak tidur di baby crib ranjang bayi.

Ini karena anak sudah bisa memanjat baby crib atau ranjang bayi dan posisi kasur yang terlalu tinggi sehingga berisiko jatuh saat tidur.

Disarankan untuk menggunakan kasur di lantai tanpa ranjang untuk mengurangi risiko terjatuh saat istirahat.

Jenis kasur bayi yang bisa dipilih

Kasur bayi dipakai sampai umur berapa

Ada tiga jenis kasur bayi yang bisa orangtua pilih, di antaranya:

1. Kasur springbed

Kasur springbed ini punya struktur yang terbuat dari gulungan baja sehingga tangguh dan kokoh.

Di atas gulungan baja, terdapat lapisan bahan bantalan yang berbeda. Ada yang terbuat dari poliester, kapas, atau busa.

Semakin banyak steel coils atau gulungan baja pada kasur, semakin empuk kasurnya.

Kasur jenis ini juga cenderung mahal dan lebih berat. Berat kasur akan terasa terutama saat mengangkat kasur untuk mengganti sprei.

2. Kasur busa

Kasur bayi jenis ini biasanya terbuat dari bahan poliuretan dan resin busa.

Jenis kasur busa bisa menjadi pilihan yang bagus karena kasurnya ringan, tahan lama, dan murah. Saat memilih kasur bayi busa, pastikan kasurnya kuat.

Cara menentukan kuat atau tidaknya kasur busa, tekan kasur busa dengan telapak tangan.

Setelah itu, lihat seberapa lama kasur yang masuk ke dalam untuk naik kembali ke permukaan atau ke bentuk semula.

Semakin cepat kasur kembali ke bentuk semula, semakin baik.

3. Kasur bayi jenis organik

Kasur ini dibuat dengan bahan alami atau organik termasuk kapas, wol, serat kelapa, busa nabati, dan lateks alami.

Alas tidur organik dapat terdiri dari lapisan dalam bahan alami, busa, atau bahkan terbuat serat sabut kelapa.

Namun, harganya cenderung mahal meski lebih nyaman bagi penderita alergi.

Kasur ini tidak akan menimbulkan masalah seperti alergi lateks atau gatal dan gampang terbakar seperti saat pakai kasur busa.

Hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan tempat tidur bayi

Orangtua perlu berhati-hati dalam menyimpan kasur bayi. Hindari menempatkan tempat tidur bayi di sebelah jendela atau pintu.

JAKARTA, KOMPAS.com - Bayi yang baru lahir menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur, oleh karena itu pemilihan kasur yang tepat menjadi poin penting dalam memberikan kenyamanan padanya.

Kasur terbaik untuk bayi baru lahir adalah kasur yang memiliki tesktur yang keras namun jika anak sudah menginjak usia satu tahun bisa dipilih kasur yang sedikit lembut namun tetap kokoh.

Selanjutnya adalah memilih ukuran yang pas dan cocok untuk diletakkan di dalam boks bayi.

Baca juga: Ide Dekorasi Kamar Bayi, Warna Dinding hingga Furnitur

Pada umumnya ukuran kasur disesuaikan dengan lebar boks bayi. Terbagi dalam empat ukuran yaitu 60 x 90cm, 70 x 120 cm, 70 x 100 cm, dan 60 x 120 cm.

Jenis kasur

Sama halnya dengan kasur orang dewasa, kasur bayi juga memiliki berbagai jenis sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.

Kasur busa sering kali merupakan pilihan paling populer karena harganya lebih terjangkau serta ringan dan mudah dibersihkan. Kemudian inerspring diproduksi menggunakan per di dalamnya.

Sementara itu, ada kasur organik yang terbuat dari produk organik sepenuhnya, sehingga bayi tidak terpapar bahan kimia atau alergen yang berpotensi berbahaya.

Baca juga: Ide Dekorasi Kamar Anak Perempuan, dari Bayi hingga Remaja

Selain itu, pertimbangkan juga kekerasan atau kekencangan kasur. Hal ini untuk memastikan jika kasur yang digunakan menopang punggung bayi secara benar.

Dan ketebalan kasur harus sama atau sedikit lebih besar daripada lebar boks. Kasur yang baik adalah kasur yang dapat memberikan sirkulasi yang baik serta kenyamanan terhadap bayi.

Perhatikan seprai

Setelah memilih kasur yang paling bagus, kini harus memilih seprai yang memiliki kenyamanan untuk bayi.

Pilih seprai yang memungkinkan udara mengalir di sekitar kasur dan mencegah tumbuhnya tungau debu dan alergen lainnya.

Seprai yang baik juga harus memungkinkan penyerapan kelembapan yang mungkin terjadi dari kasur.

Terakhir, selalu bersihkan sarung kasur dan seprai secara teratur dengan melepaskannya dari boksnya. Untuk itu, pilihlah sarung kasur yang mudah untuk dilepaskan.

Berapa lama kasur bayi dipakai?

Kasur bayi hanya akan dipakai selama beberapa bulan saja. Ketika bayi semakin bertambah usia, kasur bayi sudah tak akan terpakai lagi.

Kasur bayi apakah perlu?

Salah satu alasan yang paling krusial adalah menghindari bayi dari risiko sudden infant death syndrome (SIDS) atau kematian bayi mendadak. Sebab, bayi yang tidur dalam ranjang yang sama memiliki risiko terhimpit atau tertindih oleh orang dewasa.

Sofa bayi Bisa Dipakai Sampai umur berapa?

Sebaiknya sofa bayi digunakan pada saat bayi bangun, bermain, dan saat usia bayi sudah siap untuk duduk sekitar 5-6 bulan ketika otot punggung sudah cukup kuat.

Mengapa bayi tidak boleh tidur di kasur yang empuk?

Hindari menggunakan tempat tidur yang tebal dan terlalu empuk, karena bayi bisa “tenggelam” yang akhirnya menghalangi jalan napasnya. Hindari juga menaruh bantal atau mainan yang empuk di boks bayi.