Kajeng Kliwon sebagai salah satu hari suci agama Hindu yang diperingati berdasarkan perhitungan

Ilustrasi makna Kajeng Kliwon Enyitan yang dilaksanakan umat Hindu di Bali. Foto: unsplash.com/wa_pratama

Kajeng Kliwon merupkan sebuah hari yang dipercaya anker bagi umat Hindu di Bali. Pasalnya, hari tersebut diyakini sebagai pertemuan antara Kajeng dengan Kliwon sebagai energi alam semesta, di mana dua unsur bertemu satu sama lain. Terdapat tiga macam Kejeng Kliwon yang disakralkan umat Hindu di Bali, salah satunya adalah Kajeng Kliwon Enyitan. Lantas apa makna Kejeng Kliwon Enyitan yang disakralkan umat Hindu di Bali ini?

Kajeng Kliwon merupakan hari yang perhitungannya jatuh pada Tri Wara. Hari suci Kajeng Kliwon dirayakan setiap 15 hari sekali yang dibedakan menjadi tiga bagian, yakni:

  • Kajeng Kliwon Uwudan yang dilaksanakan setelah suci hari Purnama.

  • Kajeng Kliwon Enyitan yang dilaksanakan setelah hari suci Tilem.

  • Kajeng Kliwon Pemelastali yang jatuhnya setiap 6 bulan sekali atau setiap 210 hari sekali yang sering juga disebut dengan Watu Gunung Runtuh.

Dikutip dari buku Kearifan Lokal Bali oleh IGNA Wijaya(2021), Kajeng Kliwon Uwudan adalah Kajeng Kliwon yang jatuh setelah terjadinya purnama. Sedangkan Kajeng Kliwon Enyitan adalah Kajeng Kliwon yang dilaksanakan setelah bulan mati atau Tilem. Di sisi lain, Kajeng Kliwon Pamelastali adalah Kajeng Kliwon yang dilaksanakan setiap hari Minggu pada Wuku Watugunung dan dilaksanakan setiap enam bulan sekali.

Kajeng sendiri merupakan hari prabhawanya dari Sang Hyang Durga Dewi yang merupakan perwujidan dari Ahamkara yang merupakan perwujudan dari kekuaran Bhuta, Kala, dan Durha yang ada di muka bumi. Sementara Kliwon merupakan hari prabawanya dari Sang Hyang Siwa sebagai keturunan dharma yang merupakan perwujudan dari kekuatan dewa.

Menyatukan unsur kekuatan Siwa dan Durga akan melahirkan kekuatan Dharma Wisesa, sehingga melahirkan kesedihan, kesakitan, dan kemandirian, yang selalu dikendalikan oleh kekuatan Dharma.

Ilustrasi perayaan agama Hindu di Bali. Foto: unsplash.com/paul_nic

Lantas apa makna dari Kajeng Kliwon Enyitan? Kajeng Kliwon diperingati sebagai hari turunnya para bhuta untuk mencari orang yang tidak melaksanakan dharma agama. Pada hari tersebut para bhuta muncul untuk menilai manusia yang melaksanakan dharma.

Selain itu, Kejeng Kliwon merupakan hari yang sangat keramat. Hal ini disebabkan karena kekuatan negatif dari dalam diri maupun dari luar yang mudah muncul dan mengganggu kehidupan manusia.

Maka dari itu, peringatan hari Kajeng Kliwon dilaksanakan dengan harapan baik secara sekala (kasat mata) dan niskala (tidak kasat mata), baik itu di dunia maupun alam semesta tetap menjadi seimbang.

Semoga penjelasan singkat mengenai makna Kajeng Kiwon Enyitan di atas dapat menambah wawasan Anda mengenai upacara yang diadakan umat Hindu di Bali setiap 15 hari sekali dalam rangka menetraslisir energi negatif tersebut. (MZM)

KD

  • Menentukan hari-hari suci menurut Hindu
  • Menentukan cara-cara menentukan hari-hari suci berdasarkan perhitungan wuku dan sasih
  • menentukan baik buruknya hari berdasarkan perhitungan Hindu

Memahami Perhitungan Hari Suci menurut Perhitungan Hindu Menentukan Hari-hari Suci

Jenis-jenis Hari Suci

1.      Nitya Karma = bersifat rutin

2.      Naimitika Karma = bersifat relatif

1.      Hari raya setiap hari

2.      Hari raya berdasar pertemuan triwara dg panca wara

3.      Hari raya berdasar pertemuan pancawara dg saptawara

4.      Hari raya berdasar pawukon

5.      Hari raya berdasar pasasihan

1. Hari Raya setiap Hari

Dilaksanakan setiap hari

Contoh: Surya sewana, trisandhya, tapa yadnya, yoga yadnya, swadhyaya yadnya, dan dhyana yadnya

Yg umum = yadnya sesa

2. Hari raya berdasarkan Pertemuan Triwara dg panca wara

=persembahan yg dilakukan pada hari kliwon dan kajeng kliwon.

Kliwon datang  5 hari sekali = beryoganya Sang Hyang siwa

Kajeng Kliwon = 15 hari sekali = thdp Hyang siwa, segehan pd hyang Durgha dewi. Di bawah pd sang hyang buchari, sang kala buchari, sang durgha bucari

3. Hari Raya berdasarkan Sapta wara + Panca wara

Anggara Kliwon (anggara kasih) = beryoga Sang Hyang Ayu, Sang Hyang Ludra

Buda Wage (Budha Cemeng) = beryoga Sang Hyang Manik Galih,= persembahan di sanggah kemulan pd Sang Hyang Nini

Budha Kliwon, pd Sang Hyang Ayu, Sang Hyang Nirmala Jati

Saniscara Kliwon = tumpek = Hyang Parameswara.

4. Hari Raya berdasar Pawukon

TABEL DAFTAR HARI RAYA BERDASAR PAWUKON

NO

WUKU

SAPTA WARA

PANCA WARA

HARI RAYA

1

SINTA

REDITE

PAHING

BANYU PINARUH

SOMA

PON

SOMA RIBEK

ANGGARA

WAGE

SABUH MAS

BUDDHA

KLIWON

PAGERWESI

2

LANDEP

SANISCARA

KLIWON

TUMPEK LANDEP

3

UKIR

REDITE

UMANIS

PERSEMBAHAN BHATARA GURU

BUDDHA

WAGE

BUDHA CEMENG UKIR

4

KULANTIR

ANGGARA

KLIWON

ANGGARA KASIH KULANTIR

5

TOLU

6

GUMBREG

7

WARIGA

SANISCARA

KLIWON

TUMPEK WARIGA

8

WARIGADEAN

BUDDHA

WAGE

BUDHA CEMENG WARIGADEAN

9

JULUNGWANGI

ANGGARA

KLIWON

ANGGARA KASIH JULUNGWANGI

10

SUNGSANG

WRESPATI

WAGE

SUGIAN JAWA/ PAREREBUAN

SUKRA

KLIWON

SUGIAN BALI

11

DUNGULAN

ANGGARA

WAGE

PENAMPAHAN GALUNGAN

BUDDHA

KLIWON

GALUNGAN

12

KUNINGAN

REDITE

WAGE

ULIHAN

SOMA

KLIWON

PEMACEKAN AGUNG

SUKRA

WAGE

PENAMPAHAN KUNINGAN

SANISCARA

KLIWON

KUNINGAN

13

LANGKIR

BUDDHA

WAGE

BUDHA CEMENG LANGKIR

14

MEDANGSIA

ANGGARA

KLIWON

ANGGARA KASIH MEDANGSIA

15

PUJUT

16

PAHANG

BUDDHA

KLIWON

PEGATWAKAN

17

KRULUT

SANISCARA

KLIWON

TUMPEK KRULUT

18

MERAKIH

BUDDHA

WAGE

BUDHA CEMENGG MERAKIH

19

TAMBIR

ANGGARA

KLIWON

ANGGARA KASIH TAMBIR

20

MEDANGKUNGAN

21

MATAL

BUDDHA

KLIWON

BUDHA KLIWON MATAL

22

UYE

SANISCARA

KLIWON

TUMPEK UYE

23

MENAIL

BUDDHA

WAGE

BUDHA CEMENG MENAIL

24

PRANGBAKAT

ANGGARA

KLIWON

ANGGARA KASIH PRANGBAKAT

25

BALA

26

UGU

BUDDHA

KLIWON

BUDHA KLIWON UGU

27

WAYANG

SANISCARA

KLIWON

TUMPEK WAYANG

28

KLAWU

BUDDHA

WAGE

BUDHA CEMENG KLAWU

SUKRA

UMANIS

WEDALAN BHATARI SRI

29

DUKUT

ANGGARA

KLIWON

ANGGARA KASIH DUKUT

30

WATUGUNUNG

SANISCARA

UMANIS

SARASWATI

5.  Baik Buruknya hari berdasarkan Tanggal dan Panglong

a)     Dalam buku Primbon Bali Agung, baik buruknya sesuatu dikerjakan menurut tanggal panglong:

TANGGAL PANGLONG

KETERANGAN

1

Yang dikerjakan berhasil baik

2

Senang dan tidak ada bahaya

3

Yang dicari tidak dapat

4

Tidak berhasil

5

Dapat makan dan minum

6

Sentosa

7

Kemana pergi

8

buruk

9

Berbahaya

10

Sentosa

11

Kemana pergi

12

Berakibat sedih

13

Sentosa dan senang

14

Sengsara

15

Dicintai dan dikasihi

b)     Padewasan Pawiwahan menurut TANGGAL:

TANGGAL

KETERANGAN

1

Ayu, selamat

2

Ayu, baik sanak saudara bahagia

3

Sedang, banyak keturunan

4

Ala, tidak baik

5

Ayu, baik selamat

6

Ala, kesengsaraan

7

Ayu, berbahagia

8

Ala, tidak baik

9

Ala, kesengsaraan

10

Ayu, bisa kaya

11

Ala, tidak berhasil

12

Ala, sengsara

13

Ayu, berhasil

14

Ala, bisa cerai

15

Ala, selalu sengsara

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA