Jenis protein pada plasma darah yang berperan menjaga tekanan osmosis koloid darah disebut

Albumin adalah protein utama di dalam darah yang bertugas mengontrol tekanan osmotik pada darah itu sendiri. Jika tubuh kekurangan albumin, maka berbagai risiko penyakit pun akan datang.

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Albumin antara lain berperan sebagai antioksidan pada tubuh.

Albumin adalah salah satu zat yang paling banyak terdapat di dalam darah. Jadi ketika jumlahnya kurang, Anda merasakan beberapa gejala yang tidak mengenakkan. Apa itu albumin? Apa saja fungsi albumin bagi tubuh?Albumin sebetulnya merupakan jenis protein yang dibuat di hati, tapi sebagian besar langsung disebarkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Albumin adalah jenis protein utama di dalam darah yang bertugas mengontrol tekanan osmotik pada darah itu sendiri, agar albumin tidak berpindah.Pada orang dewasa, organ hati menghasilkan sekitar 12 gram albumin per hari yang merupakan 25 % dari sintesis protein hepatik dan separuh dari seluruh protein yang diekskresikan organ tersebut. Sementara itu, kadar normal albumin adalah 3,4-4,7 gr/dL dan menyusun sekitar 60% dari total protein plasma.

Albumin adalah zat dengan sederet fungsi penting ini

Albumin antara lain berperan menyalurkan obat melalui darah.

Kadar albumin dalam darah mencerminkan kondisi kesehatan hati, level kalsium, nutrisi, maupun potensi penyakit kronis di dalam tubuh. Tidak heran bila dokter kadang kala merekomendasikan pasien dengan gejala tertentu untuk menjalani uji serum albumin lewat pengambilan sampel darah.Menjaga kadar albumin tetap normal di dalam tubuh sangatlah penting bagi kesehatan secara keseluruhan. Sebagai protein plasma, berikut ini fungsi albumin.Albumin bertanggung jawab untuk memelihara 75%-80% tekanan osmotik plasma. Tekanan osmotik terjadi karena adanya kandungan air dalam konsentrasi berbeda di dalam tubuh, yang dipengaruhi oleh kandungan garam maupun nutrisi lain di dalam tubuh.Albumin juga berfungsi sebagai penjaga keseimbangan asam-basa di dalam tubuh, karena memiliki banyak anoda bermuatan listrik.Fungsi lain albumin adalah mengangkut obat-obatan, seperti digoksin, warfarin, obat anti-inflamasi atau NSAID, dan lain-lain ke seluruh tubuh, sekaligus membantu metabolismenya.Selain obat-obatan, albumin juga bertugas mengangkut bilirubin, asam lemak, ion, hormon, dan mineral ke seluruh tubuh melalui peredaran darah.Albumin dapat bertindak sebagai zat antioksidan yang menghambat produksi radikal bebas oleh leukosit.Dalam skala kecil, albumin dapat bertindak sebagai antikoagulan melalui banyak gugus bermuatan negatif, yang dapat mengikat gugus bermuatan positif pada antitrombin III. Fungsi ini paling banyak dirasakan manfaatnya oleh pasien cuci darah (hemodialisis).Ketika kadar albumin dalam darah menurun hingga di bawah 3,5-2,5 g/dL, maka Anda akan menderita kondisi yang dinamakan hipoalbuminemia.Hipoalbuminemia biasanya terjadi pada orang yang sudah lanjut usia (lansia), pasien yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit (rawat inap), pasien malnutrisi, dan pasien dengan penyakit kronis stadium lanjut.

Baca Juga

Apa Saja Jenis Bagian Daging Sapi yang Bisa Diolah Menjadi Masakan?Manfaat Protein untuk Ibu Hamil dan Sumber TerbaiknyaCara Membentuk Badan Demi Tubuh yang Atletis, Seperti Apa

Gejala kekurangan albumin yang harus Anda waspadai

Kekurangan albumin bisa sebabkan penyakit kuning.

Penurunan kadar albumin adalah pertanda hati atau ginjal sedang mengalami masalah. Gejala yang berhubungan dengan kondisi itu antara lain:
  • Jaundice, atau dikenal juga dengan penyakit kuning, yang ditandai dengan berubahnya warna kulit dan mata menjadi kuning
  • Penurunan berat badan secara tiba-tiba, meski tidak sedang menjalani diet
  • Muncul kelelahan yang berlebihan
  • Pembengkakan di sekitar kaki, mata, maupun perut
Ketika engalami gejala ini, dokter akan merekomendasikan tes serum albumin untuk mengetahui tingkat keparahan kerusakan yang terjadi pada hati. Dalam tes albumin, petugas medis akan mengambil darah dari lengan Anda untuk diuji di laboratorium.Tes serum albumin juga akan disarankan dokter untuk melihat potensi penyakit kronis pada pankreas maupun ginjal. Tes albumin pun mungkin dilakukan berulang untuk mengetahui ada atau tidaknya perbaikan organ Anda setelah menjalani pengobatan tertentu.Kadar albumin yang rendah mungkin mengindikasikan penyakit seperti:
  • Kerusakan organ hati
  • Peradangan
  • Syok
  • Malnutrisi
  • Sindrom nefritik atau nefrotik
  • Penyakit Crohn atau Penyakit Celiac
Sementara itu, tingginya kadar albumin menandakan dehidrasi atau menjalani pola diet yang tinggi protein. Meskipun demikian, dokter jarang menggunakan tes albumin untuk menegakkan diagnosis dehidrasi pada pasien.Jika dokter menduga adanya kerusakan hati, Anda biasanya disarankan untuk menjalani tes lainnya untuk memastikan jenis kerusakan hati yang dialami. Kerusakan hati sendiri dibagi menjadi 3 jenis, yakni hepatitis, sirosis, dan nekrosis hepatoselular.Apapun diagnosisnya, komunikasikan dengan dokter tentang perawatan dan pengobatan yang tepat. Anda juga sebaiknya berkonsultasi jika ingin menggunakan obat herbal agar tidak terjadi kontraindikasi dengan obat dari dokter.

proteindarahperedaran darah

Medicine Net. //www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=2189
Diakses pada 20 Agustus 2020
NCBI. //www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459198/
Diakses pada 20 Agustus 2020
NHS. //pathlabs.rlbuht.nhs.uk/albumin.pdf
Diakses pada 20 Agustus 2020
E-Prints Poltekkes Jogja. //eprints.poltekkesjogja.ac.id/1116/4/Chapter2.pdf
Diakses pada 20 Agustus 2020
Science Direct. //www.sciencedirect.com/topics/neuroscience/osmotic-pressure
Diakses pada 20 Agustus 2020
Repository UMY. //repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/28467/F.%20BAB%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y
Diakses pada 20 Agustus 2020
E-Medicine Medscape. //emedicine.medscape.com/article/166724-overview#a4
Diakses pada 20 Agustus 2020
Healthline. //www.healthline.com/health/albumin-serum
Diakses pada 20 Agustus 2020

Pijat refleksi kaki dipercaya dapat meredakan berbagai penyakit, seperti pilek, gejala PMS, hingga gangguan kecemasan. Namun, titik pijatan tidak boleh dilakukan sembarangan.

22 Jan 2020|Nina Hertiwi Putri

Protein penting untuk membangun, memperbaiki, dan mengatur fungsi berbagai jaringan dan organ tubuh, termasuk otot. Maka, kekurangan protein tidak hanya menyebabkan Anda mudah lelah dan lemas, tapi juga membuat sistem kekebalan tubuh menurun.

Dermatitis stasis adalah peradangan kulit yang terjadi akibat masalah sirkulasi di kaki. Kondisi ini rentan dialami orang berusia di atas 50 tahun dan lebih sering terjadi pada perempuan dibanding laki-laki.

Dijawab Oleh dr. Elsinda Eka Sari

Dijawab Oleh dr. Vina Liliana

“Selain mengangkut produk limbah, plasma darah memiliki fungsi lain, yaitu membantu menjaga suhu tubuh dengan cara menyerap dan melepaskan panas sesuai kebutuhan, menjaga keseimbangan cairan tubuh, membantu proses pembekuan darah, serta membantu melawan infeksi.”

Halodoc, Jakarta – Selama ini, kebanyakan orang lebih familiar dengan komponen darah, seperti sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Namun, ada satu lagi komponen darah yang juga memiliki fungsi yang tidak kalah penting dalam tubuh manusia, yaitu plasma darah.

Plasma darah adalah komponen terbanyak dari darah manusia, yaitu sekitar 55 persen dari seluruh volume darah. Komponen darah yang satu ini memiliki fungsi utama dalam tubuh, termasuk mengangkut produk limbah. Ketahui lebih lanjut tentang fungsi plasma darah di sini!

Baca juga: Sel Darah Putih dan Merah, Apa Perbedaannya?

Mengenal Plasma Darah dan Fungsinya

Plasma darah adalah cairan berwarna kekuningan yang bertugas membawa sel darah. Plasma darah terdiri dari 92 persen air, yang berfungsi untuk membantu mengisi pembuluh darah yang membuat darah dan nutrisi lainnya terus mengalir melalui jantung. Sementara itu, 8 persen plasma terdiri dari bahan-bahan penting, seperti protein, immunoglobulin, dan elektrolit. 

Peran utama plasma darah adalah membawa nutrisi, hormon dan protein ke bagian tubuh yang membutuhkan. Selain itu, plasma darah juga memiliki fungsi penting lainnya untuk kesehatan tubuh manusia, yaitu:

1. Membuang Limbah

Salah satu fungsi utama plasma darah adalah membuang limbah hasil metabolisme. Plasma menerima dan mengangkut limbah tersebut ke area tubuh lainnya, seperti ginjal atau hati, untuk dibuang.

2. Menjaga Suhu Tubuh

Plasma membantu menjaga suhu tubuh dengan cara menyerap dan melepaskan panas sesuai kebutuhan.

3. Menjaga Keseimbangan Cairan Tubuh

Salah satu protein penting yang terkandung dalam plasma darah, yaitu albumin, berperan untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. Protein ini bertugas untuk menjaga agar cairan dalam pembuluh darah tidak bocor dan merembes ke jaringan.

4. Membantu Proses Pembekuan Darah

Selain albumin, protein penting lainnya yang terkandung dalam plasma darah adalah fibrinogen. Protein ini berperan dalam proses pembekuan darah dengan membantu mengurangi perdarahan aktif. Bila kadar fibrinogen dalam plasma darah rendah, darah akan sulit berhenti ketika terjadi perdarahan. Hal ini bisa mengakibatkan seseorang kehilangan banyak darah.

5. Membantu Melawan Infeksi

Plasma darah mengandung gamma globulin, yaitu sejenis immunoglobulin yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Kandungan tersebut membantu tubuh melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan virus.

6. Menjaga Kinerja Saraf dan Otot

Plasma darah juga mengandung elektrolit yang memiliki peran penting bagi kesehatan tubuh. Kandungan elektrolit dalam plasma darah, seperti natrium, kalium, magnesium, dan kalsium berfungsi untuk menjaga kinerja saraf dan otot.

Bila kamu tidak memiliki cukup elektrolit, kamu bisa mengalami beberapa gejala kesehatan, seperti kelemahan otot, kejang, dan irama jantung yang tidak biasa. Selain itu, elektrolit juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa dan menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

Baca juga: 5 Peranan Penting Elektrolit Bagi Tubuh yang Wajib Diketahui

Pentingnya Plasma Darah bagi Kesehatan Tubuh

Ketika seseorang kehilangan banyak darah yang biasanya disebabkan karena kecelakaan traumatis atau operasi, ia juga akan kehilangan banyak plasma darah. Mengingat plasma darah memiliki banyak fungsi penting, kehilangan bagian darah tersebut dalam jumlah banyak bisa berdampak serius pada kesehatan tubuh seseorang. Itulah mengapa donor plasma darah juga seringkali dibutuhkan.

Plasma darah juga merupakan bagian penting dari pengobatan banyak masalah kesehatan yang serius. Kandungan protein dan antibodi dalam plasma juga digunakan dalam terapi untuk kondisi kronis yang langka, termasuk gangguan autoimun dan hemofilia. Orang yang mengidap kondisi tersebut bisa hidup lebih lama dan produktif dengan mendapatkan terapi tersebut. 

Bahkan untuk pengidap COVID-19, donor plasma darah dari pasien yang sudah dinyatakan sembuh bisa membantu pengidap positif COVID-19 lainnya untuk cepat pulih. Namun, sebelum donor plasma darah dilakukan, perlu dilakukan beberapa tes terlebih dahulu untuk memastikan keamanannya.

Baca juga: Terapi Plasma Darah untuk Atasi Virus Corona

Mengingat plasma darah memiliki banyak komponen yang masing-masing berperan penting pada tubuh, gangguan plasma darah bisa menyebabkan seseorang mengalami berbagai macam gejala kesehatan.

Tergantung pada komponen yang terganggu, gejala-gejala yang bisa terjadi akibat gangguan plasma darah, antara lain rentan mengidap infeksi, mudah mengalami memar, sering kesemutan pada tangan dan kaki, nafsu makan menurun, kelelahan, dan kuku rapuh.

Informasi selengkapnya mengenai fungsi plasma darah bisa ditanyakan langsung ke aplikasi Halodoc. Mau buat janji pemeriksaan dokter, juga bisa dilakukan lewat aplikasi Halodoc!

Referensi:Healthline. Diakses pada 2021. What Is Plasma and Why Is It Important?University of Rochester Medical Center. Diakses pada 2021. What Is Plasma?

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA