JAKARTA, KOMPAS.com – Ekonomi maritim adalah salah satu istilah yang mungkin sering didengar. Umumnya, kegiatan ekonomi maritim adalah hal yang berhubungan dengan kelautan. Lalu apa yang dimaksud dengan ekonomi maritim? Show Merujuk pada Undang-undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan, ekonomi maritim adalah seluruh aktivitas ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung terjadi di kawasan perairan dan kegiatan di luar kawasan perairan, yang memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan yang berasal dari perairan. Sementara dalam UU No. 27 Tahun 2007, ekonomi maritim adalah kegiatan ekonomi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Selain itu, kegiatan ekonomi maritim adalah kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa untuk dimanfaatkan di perairan. Baca juga: Soal Pelanggaran Oknum Pegawai, Ditjen Bea Cukai Serahkan Bukti ke Kejati Banten Pengertian ekonomi maritimSecara sederhana, ekonomi maritim adalah seluruh kegiatan ekonomi di pesisir laut, dan wilayah sekitar laut. Beberapa kegiatan ekonomi maritim adalah mencakup transportasi laut, industri galangan kapal dan perawatannya, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa terkait. Ekonomi maritim berbeda dengan ekonomi kelautan yang dilakukan di wilayah pesisir dan lautan serta di darat yang menggunakan sumber daya alam dan jasa-jasa lingkungan kelautan untuk menghasilkan barang dan jasa. Umumnya, kegiatan ekonomi maritim adalah dilakukan oleh negara yang memiliki lautan luas atau negara kepulauan. Salah satu negara yang menerapkan kebijakan ekonomi maritim adalah Indonesia. Sebagai negara kepulauan dan memiliki lautan sangat luas, Indonesia berpotensi besar untuk mengembangkan ekonomi maritim. Baca juga: Sepekan, Aliran Modal Asing Rp 5,34 Triliun Keluar dari Indonesia Tujuan dari pengembangan ekonomi maritim adalah sebagai salah satu wujud dari upaya pemerataan pembangunan nasional, demi terwujudnya cita-cita nasional. Contoh kegiatan ekonomi maritimDikutip dari Gramedia.com, beberapa contoh kegiatan ekonomi maritim adalah sebagai berikut:
Baca juga: Pengguna Wise Kini Bisa Transfer Uang ke China lewat Weixin Ekonomi maritim adalah kegiatan ekonomi yang mencakup transportasi laut, industri galangan kapal dan perawatannya, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa terkait.Sektor ekonomi maritimDi Indonesia, beberapa sektor yang ada dalam lingkup ekonomi maritim adalah sektor pelayaran, sektor perikanan, dan sektor pariwisata bahari. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, industri pelayaran merupakan infrastruktur dan tulang punggung kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, kondisi industri pelayaran nasional saat ini masih belum maksimal dalam meningkatkan perekonomian nasional. Selain karena fasilitas kapal angkut yang belum memadai, sistem pelabuhan di Indonesia juga harus terus diperbaiki. Potensi sumber daya manusia (SDM) di sektor pelayaran juga perlu ditingkatkan agar sektor pelayaran bisa terus berkembang dengan baik. 2. Sektor perikananPotensi sektor perikanan Indonesia sangat besar dan sepantasnya Indonesia menjadi negara industri perikanan terbesar di Asia. Namun demikian, kontribusi sektor perikanan terhadap pendapatan nasional masih terbilang rendah. Baca juga: Apa Itu G20? Sejarah Singkat dan Manfaatnya bagi Indonesia Pertambahan kawasan budidaya perikanan pun masih perlu didorong untuk terus berkembang. Apalagi perikanan merupakan salah satu sektor ekonomi andalan di negara ASEAN. 3. Sektor pariwisata bahariPengembangan pariwisata bahari diyakini dapat mempunyai efek bergand (multiplier effect) yang dapat menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, mendatangkan wisatawan yang berasal dari luar negeri (devisa). Selain itu, pengembangan pariwisata bahari mempunyai dampak positif untuk tumbuh bangkitnya jiwa dan budaya bahari yang dapat memberikan efek berganda dalam mendorong terwujudnya negara maritim yang tangguh. Namun demikian, hingga saat ini pariwisata bahari belum berkembang dengan baik. Beberapa persoalan terkait pariwisata bahari di antaranya adalah sebagai berikut: Baca juga: BI Proyeksi Inflasi di Januari 2022 Mencapai 0,53 Persen
Poros maritim duniaPoros maritim dunia adalah agenda baru pembangunan Indonesia. Untuk mewujudkan hal itu, maka pemerintah setidaknya harus membangun kekuatan maritim yang strategis, mulai dari armada perdagangan hingga armada perang (angkatan laut). Sejalan dengan penjelasan tersebut, pemerintah memang berupaya membangun kekuatan maritim yang strategis. Bahkan upaya menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia merupakan salah satu visi utama pemerintah. Baca juga: Berapa Bunga Pinjaman di Pegadaian? Dilansir dari laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika, dijelaskan program-program utama pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, yaitu:
Lebih lanjut, upaya pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia terangkum dalam Lima Pilar Poros Maritim Dunia yang dikemukakan oleh Presiden Joko Widodo. Isi lima pilar tersebut yaitu:
Baca juga: Pemerintah Akan Tarik Utang Rp 25 Triliun pada Pekan Depan Demikian penjelasan tentang apa yang dengan ekonomi maritim dan contohnya. Bisa dikatakan, ekonomi maritim adalah kegiatan ekonomi yang mencakup transportasi laut, industri galangan kapal dan perawatannya, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa terkait. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Judul : Pembangunan Ekonomi Maritim Pengarang : Prof. Dr. H. Rahardjo Adisasmita, M.Ec. Penerbit : Graha Ilmu Tahun : 2013 ISBN : 978-979-756-998-3 Indonesia merupakan negara kepulauan, yang sering pula disebut negara maritim yang terbesar di dunia. Indonesia terdiri dari 17.508 pulau yang tersebar di sekitar Garis Katulistiwa, yang memanjang dari Sabang yang terletak paling ujung Barat sampai Jayapura yang terletak paling ujung Timur. Luas wilayah Nusantara Indonesia mencapai sekitar 8 juta kilometer persegi, wilayah perairan/lautnya adalah sekitar dua pertiga dari total wilayah Indonesia, sisanya atau sepertiganya merupakan wilayah daratan. Wilayah perairan/laut merupakan bagian terbesar dari total wilayah Indonesia, berarti perairan/ laut, pembangunan kelautan, atau pembangunan maritim memiliki peranan yang sangat penting dilihat dari beberapa alasan, yaitu :
Pembanggunan ekonomi maritim merupakan studi yang sangat luas, meliputi berbagai bidang, berbagai unsur, dan berbagai aspek pembangunan yang sangat luas, berbagai bidang meliputi bidang-bidang ekonomi, sosial (dan budaya), dan politik. Mengingat sangat pentingnya peranan dan fungsi pembangunan maritim, maka pembangunan ekonomi maritim perlu dipelajari sebagai suatu studi tersendiri, dalam upaya mendukung pengembangan dan pengelolaan sumber-sumberdaya kemaritiman dan kelautan secara lebih optimal dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat matitim yang lebih tinggi. Diawal buku ini membahas mengenai pengertian, peranan, dan fungsi pembangunan ekonomi maritim. Pada bab ini dipaparkan mengenai pengertian pembangunan ekonomi maritim adalah kajian yang mempelajari bahasan tentang peningkatan kapasitas produksi untuk melakukan pembangunan laut, sebagai media atau arena pembangunan, sebagai tempat dilakukannya pembangunan. Orientasi bahasanya lebih banyak ke arah pembangunan di perairan atau laut daripada ke arah daratan. Menurut Rahardjo Adisasmita, konsep pembangunan yang lebih tepat diterapkan untuk Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki wilayah yang sangat luas, adalah konsep pembangunan ekonomi arhipelago (Archipelogic Economy). Archipelago berarti kenusantaraan. Kenusantaraan berarti suatu kesatuan wilayah yang terdiri dari daratan dan perairan, atau pulau-pulau dan laut. Jadi Ekonomi Archipelago diartikan sebagai pembangunan ekonomi yang diorientasikan ke arah daratan (landward development) dan ke arah laut (seaward development) secara bersama-sama. Menurut hasil pengkajian secara koseptual, dapat dikatakan bahwa Ekonomi Archipelago ternyata lebih luas dibandingkan dengan Ekonomi Kepulauan, Ekonomi Kelautan, dan Ekonomi Maritim, karena pendekatannya yang lebih komprehensif, yaitu serentak, serempak, simultan, dan proporsional, dan sasaran pembangunannya yang diorientasikan ke arah darat sekaligus diorientasikan pula ke arah perairan/laut. Pembahasan bab-bab selanjutnya adalah mengenai peranan dan fungsi pembangunan ekonomi maritim. Pembangunan ekonomi maritim memiliki peranan yang sangat penting, antara lain sebagai berikut :
Peranan pembangunan ekonomi maritim adalah sangat penting atau sangat besar dalam perekonomian Indonesia, yang sering dikaitkan dengan volume angkutan barang yang dilakukan melalui laut. Angkutan barang melalui laut mencapai sekitar 75 persen dari totak angkutan barang di Indonesia. Dalam buku ini, selain membahas mengenai besarnya peranan pembangunan ekonomi maritim, dibahas pula pengenai fungsi pembangunan ekonomi maritim, khususnya transportasi maritim. Fungsi transportasi maritim (atau sering dikatkan transportasi laut) dapat dibedakan menjadi dua, atau dapat dikelompokan menjadi 2 fungsi utama, yaitu fungsi penunjang dan fungsi pendorong. Fungsi yang pertama adalah fungsi penunjang, yaitu bahwa transportasi maritim melayani pengembangan kegiatan kegiatan lain yang menggunakan fasilitas (sarana dan prasarana) transportasi maritim. Berbagai kegiatan yang menggunakan jasa transportasi maritim, seperti angkutan barang dan manusia, perdagangan (pemasaran) berbagai komoditas hasil bumi dan barang manufaktur antar daerah, dan kegiatan lain yang terkait lainnya. Adapun fungsi yang kedua adalah fungsi pendorong. Fungsi pendorong maksudnya adalah bahwa transportasi maritim diharapkan dapat membantu membuka keterisolasian daerah-daerah, selain daerah terisolasi meliputi pula daerah terpencil, daerah perbatasan, dan daerah tertinggal. Ingin tahu lebih lengkap mengenai buku ini? Kunjungi Knowledge Management and Library IPC Corproate University. Buka setiap senin – Jumat pukul 09.00 – 16.00 WIB Selengkapnya dapat diakses melalui : http://lib.pmli.co.id/index.php?p=show_detail&id=1005&keywords=rahardjo |