Jelaskan perbedaan antara bahasa Melayu kuno dengan bahasa Melayu klasik


#Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar..#


Answered by ### on Wed, 19 Oct 2022 04:44:36 +0700 with category B. Daerah

Jawaban:

Jawaban

3.8/5

102

xar20

Jawaban:

kalau kuno bahasa nya yang mengetahui adalah peneliti dan sejarawan

kalau klasik bahasa nya yang mengetahui adalah sastrawan

kason11wd dan 148 orang menganggap jawaban ini

Penjelasan:

SEMOGA MEMBANTU HMM

DAN MAAF KALO SALAH HMM

Jawaban :

Bahasa Melayu kuno (atau Melayu kuna, Kadang-kadang disebut pula Melayu Tua) yaitu anggota rumpun bahasa Austronesia dan dianggap sebagai aib satu bangun awal (Proto) bagi bahasa Melayu moderen

Bahasa Melayu klasik adalah bentuk bahasa Melayu yang digunakan oleh Kesultanan melaka (abad ke-14) Kesultanan Aceh, dan banyak entitas politik lain di sekitarnya, hingga masa zaman ke-18

Baca Juga: Dua lengan cumi cumi yang panjang disebut tentakel.


Apa itu ask.dhafi.link?

ask.dhafi.link Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

Sebagaimana telah saya tuliskan sebelumnya, bahasa Melayu memiliki periodisasi. Bahasa Melayu Kuno dianggap berkembang dan digunakan pada abad tujuh dan empat belas. Setelah itu, hingga abad ke-18, meningkatnya serapan kosakata asing, terutama Arab-Parsi, menandai perjalanan bahasa Melayu Klasik.

Perbedaan antara bahasa Melayu Kuno dan Melayu Klasik, berdasarkan pengamatan Teeuw, dapat dilihat melalui penyerapan kosakata asing. Beliau menilai bahwa frekuensi penggunaan kata-kata Sanskerta dan Arab dalam naskah berbahasa Melayu Klasik cukup tinggi. Beberapa kata Arab yang didaftarkan oleh K. Alexander Adelaar (2000) adalah sebab, hakim, dunia, ilmu, badan, waktu, dan kabar. Bahkan, Henri Chambert-Loir (2018) dalam penelitiannya menegaskan bahwa naskah Melayu Klasik ditulis dengan huruf Arab atau huruf Jawi.

Ciri lain mengenai bahasa Melayu Klasik ditemukan oleh Chambert-Loir, yaitu menyangkut dominannya penggunaan pun. Dalam Hikayat Raja Pasai, terdapat lima ratus pun. Hikayat Pandawa Lima dan Hikayat Hang Tuah memuat sebanyak 3.100 dan 6.300 butir pun. Menariknya lagi, ditemukan konjungsi hendakpun yang punya fungsi serupa dengan sungguhpun, sekalipun, dan walaupun. Umumnya, konjungsi tersebut digunakan dalam sebuah kalimat yang memiliki dua klausa.

Menurut Chambert-Loir, penggunaan bahasa Melayu Klasik tidak hanya ditemukan pada catatan kronik, silsilah, kitab hukum, dan dongeng. Di luar itu, para bangsawan juga menggunakan bahasa Melayu Klasik dalam karya sastra yang mereka ciptakan, bahkan turut mendukung penyebarannya. Contohnya adalah “Syair Ken Tambuhan”, Sejarah Melayu, dan Hikayat Hang Tuah. Mengenai karya sastra berbahasa Melayu Klasik, Liaw Yock Fang telah menuliskannya dengan komprehensif dalam A History of Classical Malay Literature. Di situ, Fang mengulas pengaruh epos India, cerita panji Jawa, hikayat yang kental dengan ajaran Hindu-Buddha, dan ajaran Islam terhadap sastra Melayu Klasik.

Perlu diketahui juga, bahasa Melayu Klasik memiliki konvensi yang eksklusif. Penggunaannya dinilai begitu berbeda dengan bahasa Melayu dalam percakapan sehari-hari. Seiring berjalannya waktu, Melayu Klasik dilihat sebagai tonggak standardisasi bahasa Melayu pada era kolonialisme.

Rujukan:

  • Adelaar, K. A. 2000. “ Malay: A Short History”. Dalam Oriente Moderno, 19 (80)  (2), hlm. 225–242.
  • Chambert-Loir, Henri. 2018. “On two uses of the particle pun in classical Malay”. Dalam Indonesian and the Malay World, Volume 46, Issue 135, hlm. 154–167.
  • Fang, Liaw Yock. 2013. A History of Classical Malay Literature. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
  • Kridalaksana, Harimurti. (Ed). 1991. Masa Lampau Bahasa Indonesia: Sebuah Bunga Rampai. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Penulis: Yudhistira

Penyunting: Ivan Lanin

Tuliskan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam kalimat baku

Teks eksplanasi ilmiah menerangkan suatu proses yang bersifat ...

Sebaiknya hidangan disajikan dalam keadaan dingin. Kalimat dalam teks prosedur tersebut merupakan

Unsur-unsur puisi bisa dibedakan menjadi dua struktur yaitu struktur ..

Teks eksposisi itu sendiri bisa disaksikan di beberapa media massa seperti ....

Raden gathutkaca banjur njaluk pangestu marang ibune. Tembung pangestu tegese?.

tolong bgt pls (mapel bahasa jawa)

Orang betawi menghormati orang minang orang minang menghormati orang betawi hal tersebut adalah contoh toleransi?.

Tulisen nganggo aksara jawa kanthi migatekake tandha wacan ing tata tulis aksara jawa marni : iya dhik, mung pingin nggenahake prakarya wingi kae loh, … aja nganti kriwikan dadi grojogan, aku khawatir yen nganti ana salah paham darmi : walah.... mbakyu wong prakarya sepele bae, panjenengan ora perlu kuwatir, wis beres kabeh kok

tolong bantu ya kakak...​

Jawaban:

kalau kuno bahasa nya yang mengetahui adalah peneliti dan sejarawan

kalau klasik bahasa nya yang mengetahui adalah sastrawan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA