Jelaskan keteladanan yang dapat diambil dari khalifah Dinasti Bani Umayyah

Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz, begitulah sekiranya rakyat memanggilnya. Seorang pemimpin yang sholeh, kharismatik, bijaksana, dan dekat dengan rakyatnya. Sosoknya yang begitu melegenda tentu membuat hati penasaran untuk mengenalnya. Berbagai peristiwa pada masa pemerintahannya menimbulkan rasa cinta untuk selalu meneladaninya. 

Mengenal Sosok Umar bin Abdul Aziz

Umroh.com merangkum, nama lengkapnya Abu Hafsh, Umar bin Abdul Aziz bin Marwan bin Al- Hakam bin Abu Al-Ash bin Umayyah bin Abd Syams bin Manaf. Lahir pada tahun 63 H. Merupakan sosok yang benar- benar layak di beri gelar pemimpin orang – orang yang beriman.  Ayahnya bernama Abdul Aziz bin Marwan, yang merupakan salah seorang dari gubernur Klan Umayah. Sedangkan ibunya bernama Ummu Ashim binti Ashim bin Umar bin Khatab.

Baca juga: Panutan! Ini Kesederhanaan Umar bin Abdul Aziz yang Jadi Teladan

Beliau merupakan khalifah ke 8 Dinasti Bani Umayyah. Beliau menjadi khalifah pada usia 36 tahun dan masa pemerintahannya cukup singkat, yakni hanya 2,5 tahun mulai dari 99 – 102 H./717 – 720 M. Meskipun begitu dia berhasil melakukan berbagai perubahan, perkembangan dan keberhasilan di segala bidang yang luar biasa dan menakjubkan.

Pada masanya, keadilan benar-benar tegak. Rasa aman meliputi seantero negeri. Harta begitu melimpah ruah. Bahkan, pada suatu kesempatan, Umar bin Usaid memberi kesaksian tentang Umar bin Abdul ‘Aziz bahwa sebelum beliau wafat, masyarakat sudah dalam kondisi makmur. 

Salah satu kunci sukses beliau dalam menjalankan roda pemerintahanya (99-102 H/717-720M) adalah dengan cara menetapkan aturan atau kebijakan – kebijakan yang sangat tepat untuk kesejahteraan umat dengan tidak egois mementingkan dirinya sendiri.

Kebijakan Umar bin Abdul Aziz saat Memimpin

1. Tidak ambisi menjadi pemimpin dan menolak diperlakukan istimewa

Selama masa kekhalifahannya tidak serta merta gila jabatan dan sangat menolak untuk diperlakukan istimewa.  Umar menolak kendaraan dinas, dan meminta kepada salah seorang di antara mereka untuk mendatangkan binatang tunggangannya. Al-Hakam bin Umar mengisahkan, ”Saya menyaksikan para pengawal datang dengan kendaraan khusus kekhalifahan kepadanya sesaat dia diangkat menjadi Khalifah. Waktu itu Umar berkata, ’Bawa kendaraan itu ke pasar dan juallah, lalu hasil penjualan itu simpan di Baitul Maal. Saya cukup naik kendaran ini saja (hewan tunggangan).’”

Mau pnunya kesempatan untuk pergi umroh gratis? Yuk download aplikasinya di sini, InshaAllah tanah suci di depan mata!

2. Menerapkan pola hidup sederhana, khususnya untuk diri dan keluarganya

Kesederhanaan beliau dalam kehidupan benar-benar diilhami oleh perilaku hidup sederhana Rasulullah Saw. dan para sahabatnya. Beliau sangat sederhana dalam berpakaian. Suatu ketika Maslamah bin Abdul Malik menjenguk dirinya yang sedang sakit. Maslamah melihat pakaian Umar sangat kotor. Maslamah berkata kepada istri umar, Fathimah binti Abdul Malik, ”Tidakkah engkau cuci bajunya?” Fathimah menjawab, ”Demi Allah, dia tidak memiliki pakaian lain selain yang ia pakai.”

Pada kesempatan lain beliau shalat Jum’at di masjid bersama orang banyak dengan baju yang bertambal di sana-sini. Salah seorang jamaah bertanya, ”Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya Allah telah mengaruniakan kepadamu kenikmatan. Mengapa tak mau kau pergunakan walau sekedar berpakaian bagus?” Umar bin Abdul Aziz tertunduk sejenak, lalu dia mengangkat kepalanya dan berkata, ”Sesungguhnya berlaku sederhana yang paling baik adalah pada saat kita kaya dan sebaik-baik pengampunan adalah saat kita berada pada posisi kuat.”

3. Menolak suap dalam bentuk apa pun

’Amr bin Muhajir meriwayatkan, suatu saat dirinya ingin makan apel, kemudian salah seorang anggota keluarganya memberi apel yang diinginkan. Lalu Umar berkata, ”Alangkah harum aromanya. Wahai pelayan, kembalikan apel ini kepada si pemberi dan sampaikan salam saya kepadanya bahwa hadiah yang dikirim telah sampai.”

’Amr bin Muhajir mempertanyakan sikap Umar tersebut, ”Wahai Amirul Mukminin, orang yang memberi hadiah apel itu tak lain adalah sepupumu sendiri dan salah seorang yang masih memiliki hubungan kerabat yang sangat dekat denganmu. Bukankah Rasulullah Saw. juga menerima hadiah yang diberikan orang lain kepadanya?”

beliau menjawab, ”Celaka kamu, sesungguhnya hadiah yang diberikan kepada Rasulullah Saw. adalah benar-benar hadiah, sedangkan yang diberikan kepadaku ini adalah suap.”

4. Menegakkan keadilan dan mengabdikan diri untuk mensejahterakan umat

Tekadnya untuk menyejahterakan rakyatnya dan menegakkan keadilan adalah prioritas utama. Keseriusan Umar bin Abdul Aziz dalam menegakkan keadilan dapat disimak dalam tafsir yang ditulis Ibnu Abi Hatim. Dalam kitab itu disebutkan Muhammad bin Ka’ab al-Qurazhi mengatakan bahwa Umar bin Abdul Aziz memanggilnya dan berkata, ”Katakan kepadaku tentang keadilan.”

Punya rencana pergi umroh dalam waktu dekat? Yuk pilih paketnya di umroh.com, InshaAllah rencana Anda terwujud sekarang juga!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]

Muhammad bin Ka’ab al-Qurazhi berkata, ”Engkau telah menanyakan suatu perkara yang sangat besar. Jadilah engkau kepada anak kecil laksana seorang ayah, dan kepada orangtua laksana seorang anak kecil. Sedangkan kepada yang sebaya laksana seorang saudara, demikian pula kepada kaum wanita. Berilah manusia sanksi sesuai dengan kesalahanya, dan sesuai dengan kondisi fisiknya. Janganlah kamu memukul seseorang dengan satu cemeti pun karena kemarahanmu, sehingga kamu akan dianggap sebagai orang yang melampaui

5. Melestarikan lingkungan hidup

Beliau benar-benar memperhatikan aspek lingkungan hidup, dimana semua makhluk hidup, termasuk hewan dan tumbuhan mendapatkan keadilan. Karena hutan dilestarikan, maka binatang-binatang liar seperti serigala tak perlu turun ke desa untuk mencari mangsa. Hewan-hewan tersebut telah mendapatkan segala apa yang dibutuhkan.

6. Menghukum orang sesuai dengan kesalahannya

Ketika dirinya menjadi Khalifah, Khalid datang menemuinya untuk bertugas sebagai pengawal Umar. Umar bin Abdul Aziz berkata kepada Khalid, ”Letakkan pedang itu!” Lalu dilanjutkan dengan berdoa, ”Ya Allah, saya telah mencopot pedang itu dari Khalid dan saya memohon kepada-Mu janganlah Engkau angkat pedang itu untuk selamanya.”

Yahya al-Ghassani menceritakan, saat Umar bin Abdul Aziz mengangkatku sebagai pejabat di Mosul, aku mendapatkan wilayah itu dipenuhi tindak kriminal yang sangat tinggi. Lalu aku menulis surat untuk meminta nasehat kepada Umar apakah harus menghukum mereka dengan prasangka dan tuduhan tanpa bukti konkrit, atau dengan bukti-bukti dan keterangan yang jelas sebagaimana diajarkan di dalam Sunnah Rasulullah Saw.?”

Beliau lalu mengirim surat balasan yang isinya perintah agar aku melakukan proses hukum berdasarkan fakta sesuai dengan Sunah Rasulullah Saw. ”Jika kebenaran dan keadilan tidak juga mampu menghadirkan perbaikan kepada mereka, maka jangan harap mereka akan menjadi baik,” jelas Umar.

Umar bin Abdul-Aziz wafat disebabkan oleh sakit akibat diracun oleh pembantunya. Umat Islam datang berziarah melihat kedhaifan hidup khalifah sehingga ditegur oleh menteri kepada isterinya, “Gantilah baju khalifah itu”, dibalas isterinya, “Itu saja pakaian yang khalifah miliki”.

Umar akhirnya pun meninggal dunia. Anak-anaknya ditinggalkan tidak berharta dibandingkan anak-anak gubernur lain yang kaya. Setelah kejatuhan Bani Umayyah dan masa-masa setelahnya, keturunannya adalah golongan yang kaya berkat doa dan tawakkal Umar bin Abdul-Aziz.

Mau dapat tabungan umroh? Yuk download aplikasinya di sini dan dapatkan tabungan hingga jutaan rupiah!

Selama pemerintahan, umat dan masyarakat berada dalam kemakmuran. Tidak ada orang miskin terabaikan. Tak ada orang yang kelaparan. Semuanya hidup serba kecukupan. Hal ini diungkapkan oleh Umar bin Usaid, ”Demi Allah, Umar bin Abdul Aziz tidak meninggal dunia hingga seorang laki-laki datang kepada kami dengan sejumlah harta dalam jumlah besar dan berkata, ’Salurkan harta ini sesuai kehendakmu.’ Ternyata tak ada seorang pun yang berhak menerimanya. Sungguh Umar bin Abdul Aziz telah membuat manusia hidup berkecukupan.”

KOMPAS.com - Bani Umayyah adalah kekhalifahan kedua yang didirikan setelah wafatnya Nabi Muhammad, menggantikan Khulafaur Rasyidin.

Daulah Umayyah resmi berdiri pada 661 M, setelah wafatnya pemimpin terakhir Khulafaur Rasyidin, Khalifah Ali bin Abi Thalib.

Pendiri dan khalifah pertama Bani Umayyah adalah Muawiyah bin Abu Sufyan atau Muawiyah I.

Pemerintahan kekhalifahan ini sebenarnya berlangsung cukup lama, yaitu selama 365 tahun.

Namun, pemerintahannya terbagi atas dua periode, yaitu pemerintahan di Damaskus selama 90 tahun (661-750 M) dan pemerintahan di Cordoba (Spanyol) selama 275 tahun (setelah kekuasaannya di Damaskus digulingkan Kekhalifahan Abbasiyah).

Daulah Umayyah mencapai masa kejayaan pada periode pemerintahan Khalifah al-Walid I atau al-Walid bin Abdul Malik, yang memerintah antara 705-715 M.

Pada masanya, pembangunan tidak hanya difokuskan pada perluasan wilayah, tetapi juga membangun jalan raya, pabrik, gedung, masjid, dan panti asuhan untuk orang cacat.

Selain itu, ilmu pengetahuan juga berkembang pesat dan umat Islam hidup dengan aman, makmur, dan tenteram.

Baca juga: Kekhalifahan Bani Umayyah: Masa Keemasan dan Akhir Kekuasaan

Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah

Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah tidak terlepas dari Al-Farabi.

Al-Farabi adalah salah seorang ilmuwan muslim pada masa Bani Umayyah yang berhasil menuliskan karya-karyanya yang hingga saat ini masih digunakan rujukan oleh ilmuwan-ilmuwan dari zaman modern.

Selain memelajari ilmu agama, para ilmuwan muslim dari masa Bani Umayyah juga belajar banyak bidang keilmuan lainnya.

Faktor perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah adalah perluasan wilayah kekuasaan.

Berikut ini beberapa ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa Kekhalifahan Bani Umayyah.

Ilmu Agama

Salah satu ilmu agama yang berkembang adalah ilmu hadis, yang ditandai dengan kodifikasi dan pembukuan hadis.

Kodifikasi hadis secara resmi dimulai pada masa kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz.

Baca juga: 10 Tokoh Ilmuwan Muslim dan Keahliannya

Ilmu Bahasa

Pemerintah Bani Umayyah menjadikan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi dalam administrasi pemerintahan di berbagai wilayah.

Hal ini kemudian mendorong lahirnya ahli bahasa, yaitu Sibawaihi, yang menghasilkan karya berjudul Al-Kitab yang menjadi pedoman ilmu tata Bahasa Arab hingga saat ini.

Pada masa pemerintahan Abdul Malik, juga dilakukan pembaruan ragam tulisan Arab.

Hajaj Ibn Yusuf memperkenalkan tanda vokal dan tanda titik untuk membedakan beberapa huruf yang sama bentuknya.

Pembaruan ini menjadikan Bahasa Arab lebih sempurna sekaligus menghilangkan kesulitan bagi pembaca, khususnya orang-orang non-Arab.

Beberapa ilmuwan dalam bidang bahasa dan sastra beserta karyanya antara lain.

  • Ali al-Qali, karyanya berjudul al-Amali dan al-Nawadir
  • Abu Bakar Muhammad Ibn Umar, karyanya berjudul al-Af'al dan Fa'alta wa Af'alat
  • Abu Amr Ahmad ibn Muhammad ibn Abd Rabbih, karyanya dalam bentuk prosa berjudul al-Aqd al-Farid
Ilmu filsafat

Filsafat Islam pertama kali muncul pada masa Daulah Umayyah, dimulai dengan penerjemahan filsafat Yunani ke dalam Bahasa Arab.

Salah satu ilmuwan muslim dalam bidang filsafat yang sangat terkenal adalah Al-Farabi, yang menyetujui dan mengembangkan logika Aristoteles.

Al-Farabi menciptakan titik balik sejarah pemikiran filsafat Islam, dan salah satu karyanya adalah Ihsab al-Ulum (Perhitungan Ilmu).

Baca juga: Kekhalifahan Abbasiyah: Sejarah, Masa Keemasan, dan Akhir Kekuasaan

Ilmu Kedokteran

Ilmuwan dalam bidang kedokteran yang terkenal adalah Abu Al-Qasim Az-Zahrawi.

Az-Zahrawi adalah dokter bedah terkemuka di Cordoba yang memberikan kontribusi besar bagi perkembangan ilmu kedokteran, khususnya ilmu bedah.

Ia dikenal sebagai peletak dasar-dasar teknik ilmu bedah modern dan juga mampu menciptakan alat bedahnya sendiri.

Beberapa alat bedah yang diciptakannya juga masih digunakan hingga sekarang.

Semua pemikirannya dituangkan dalam Kitab at-Tasrif Liman 'Ajiza'an at-Ta'lif, tentang metode pengobatan yang digunakan sebagai rujukan para dokter di Barat.

Selain Az-Zahrawi, ilmuwan lain dalam bidang kedokteran adalah Abu al-Abbas an-Nabati, yang mengelompokkan tumbuh-tumbuhan berdasarkan nama, spesies, dan tempat tumbuhnya.

An-Nabati juga menulis Al-Jami fi Adwiyyah al-Mufradah dan membuat daftar obat-obatan sederhana dalam Bahasa Persia, Latin, dan Berber menurut susunan abjad.

Ilmu Kimia

Perkembangan ilmu kimia ditandai dengan munculnya beberapa ahli kimia seperti Abu al-Qasim Abbas ibn Farnas dan As-Sibai.

Baca juga: Khulafaur Rasyidin: Tugas dan Kebijakannya

Ilmu Fisika

Salah satu ahli fisika dari Bani Umayyah adalah Ibnu Bajjah, yang mengatakan bahwa selalu ada reaksi pada setiap aksi.

Teori ini sangat berpengaruh pada fisikawan setelahnya, termasuk Newton dan Galileo.

Selain itu, Ibnu Bajjah juga sangat berjasa dalam mengembangkan psikologi Islam.

Ilmu Astronomi

Para ilmuwan muslim sangat memerhatikan ilmu astronomi karena ilmu ini berhubungan dengan pelaksanaan beberapa ibadah, seperti waktu salat, penentuan arah kiblat, penetapan hisab, serta penentuan awal dan akhir Ramadan.

Salah seorang ilmuwan dalam bidang astronomi adalah Abu Ishaq az-Zarqali dari Toledo, Spanyol.

Kontribusinya yang terkenal adalah menciptakan peralatan astronomi dan Tabel Toledo.

Ilmu Sejarah

Pada masa Daulah Umayyah, banyak sejarawan muslim menulis kitab sejarah.

Beberapa ahli sejarah dan karyanya pada periode ini antara lain.

  • Ali Ibnu Hazm, yang menulis 400 judul buku
  • Abu Bakar Muhammad bin Umar, dengan karyanya yang berjudul Tarikh Ifititah al-Andalus
  • Hayyan bin Khallaf dengan karyanya yang berjudul al-Muqtabis fi Tarikh Rija al Andalus dan Al-Matin
  • Abu Marwan Abdul Malik bin Habib dengan karyanya at Tarikh

Referensi:

  • Barudin, Topaji Pandu. (2019). Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Umayyah. Klaten: Cempaka Putih.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA