Jelaskan kapan berdirinya kerajaan Demak?

1. Jelaskan latar belakang berdirinya kerajaan demak? JAWABAN: Kerajaan Islam Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa yang didirikan oleh Raden Patah tahun 1475 di Bintoro,Demak. Pada awalnya Kadipaten Demak merupakan wilayah kekuasaan Majapahit. Namun kemunduran yang terjadi pada Kerajaan Majapahit membuat daerah-daerah di bawah kekuasaannya mulai melepaskan diri. Maka dari itulah, Kerajaan Demak didirikan tanpa ikatan dengan kerajaan Majapahit karena pada saat itu, kerajaan Majapahit sedang mengalami kemunduran. Para Wali Songo mendukung berdirinya kerajaan Demak dan dalam waktu singkat Demak berhasil menjadi kerajaan yang sangat besar. Dalam penyiaran dan perkembangan islam di Jawa selanjutnya, Walisongo memusatkan kegiatannya dengan menjadikan kota Demak sebagai sentral semua hal.

2. Bagaimana proses berdirinya kerajaan mataram? JAWABAN: Kerajaan Mataram berawal dari sebuah Kadipaten di bawah kekuasaan Kerajaan Pajang, yang berada di Bumi Mentaok. Kerajaan ini diberikan oleh Raja Pajang Jaka Tingkir kepada Ki Ageng Pemanahan sebagai hadiah atas jasanya mengalahkan Arya Panangsang dari Jipang. Ki Ageng Pemanahan sebagai bupati di Mataram memiliki putra yang bernama Sutawijaya. Sutawijaya sangat berbakat di bidang militer, ia adalah orang yang mengalahkan Arya Panangsang. Karena kecakapannya dalam perang, Sutawijaya diangkat menjadi anak angkat Jaka Tingkir dan dijadikan saudara dengan putra mahkota yaitu Pangeran Benawa. Pada tahun 1575 M, Ki Ageng Pemanahan wafat. Sutawijaya kemudian di angkat sebagai Bupati Mataram menggantikan ayahnya. Dibawah kepemimpinannya, Mataram semakin berkembang dengan pesat. Di tahun 1582M, Jaka tingkir Raja Pajang meninggal dunia. Kerajaan Pajang direbut oleh Arya Panggiri yang saat itu menjadi adipati di Demak dengan mengalahkan Pangeran Benawa yang merupakan penerus tahta. Dalam masa kepemimpinannya, Arya Panggiri yang sewenang-wenang tidak disukai oleh rakyat Pajang. Pangeran Benawa melihat adanya kesempatan untuk merebut kembali kerajaannya. Dengan bantuan dari Bupati Mataram yaitu Sutawijaya, mereka berhasil mengalahkan Arya Panggiri. Kemudian di tahun 1586 M, Pajang diambil alih oleh Sutawijaya karena tidak ada putra mahkota yang menggantikan kepemimpinan Pangeran Benawa dan pusat pemerintahan Pajang kemudian di pindahkan ke Mataram. Pemindahan pusat pemerintahan ini menandai berdirinya Kesultanan Mataram.

Jakarta -

Kesultanan Demak atau Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa. Kerajaan Demak menjadi pusat penyebaran agama Islam di Jawa di bawah kepemimpinan raja pertamanya.

Kerajaan Demak berdiri pada awal abad ke-16 Masehi seiring kemunduran Majapahit.

Pendiri Kerajaan Demak adalah Raden Patah. Raden Patah adalah putra Raja Majapahit dan istrinya yang berasal dari China dan menjadi mualaf, seperti dikutip dari buku Sejarah 8 Kerajaan Terbesar di Indonesia oleh Siti Nur Aidah dan Tim Penerbit KBM.

Kerajaan Demak menjadi pusat penyebaran agama Islam di bawah kepemimpinan Raden Patah dengan adanya peran sentral Wali Songo. Periode kepemimpinan Raden Patah adalah fase awal semakin berkembangnya ajaran Islam di Jawa.

Raja Kerajaan Demak setelah Raden Fatah wafat pada 1518 yaitu Adipati Unus (1488 - 1521). Adipati Unus adalah putra Raden Patah.

Sebelum menjadi sultan, Pati Unus terkenal dengan keberaniannya sebagai panglima perang. Julukan Pati Unus yaitu Pangeran Sabrang Lor muncul dari keberaniannya sebagai panglima tersebut.

Pati Unus memimpin penyerbuan kedua ke Malaka melawan Portugis pada 1521. Pati Unus wafat pada pertempuran tersebut.

Masa kejayaan Kerajaan Demak

Masa kejayaan Kerajaan Demak berlangsung saat dipimpin Sultan Trenggana (1521 - 1546). Sultan Trenggana naik takhta setelah Pati Unus.

Letak Kerajaan Demak berada di Demak, Jawa Tengah. Pada periode Sultan Trenggana, wilayah kekuasaan Demak meluas ke Jawa bagian timur dan barat. Pada 1527, pasukan Islam gabungan dari Demak dan Cirebon yang dipimpin Fatahillah atas perintah Sultan Trenggana berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa.

Nama Sunda Kelapa lalu diganti menjadi Jayakarta yang berarti kemenangan yang sempurna. Jayakarta kelak berganti nama menjadi Batavia, lalu Jakarta, ibu kota Republik Indonesia.

Sultan Trenggana wafat pada 1546. Insiden saat menyerang Panarukan, Situbondo, yang saat itu dikuasai Kerajaan Blambangan (Banyuwangi) membuat Sultan Trenggana terbunuh.

Wafatnya Sultan Trenggana membuat tampuk kepemimpinan Kerajaan Demak diperebutkan. Pangeran Surowiyoto atau Pangeran Sekar berupaya untuk menduduki kekuasaan mengalahkan Sunan Prawata, putra Sultan Trenggana. Sunan Prawata lalu membunuh Surowiyoto dan menduduki kekuasaan.

Kejadian tersebut menyebabkan surutnya dukungan terhadap kekuasaan Sunan Prawata. Ia lalu memindahkan pusat kekuasaan Demak ke wilayahnya di Prawoto, Pati, Jawa Tengah. Ia hanya berkuasa selama satu tahun karena dibunuh Arya Penangsang, putra Surowiyoto pada 1547.

Arya Penangsang menduduki takhta Kerajaan Demak setelah membunuh Sunan Prawata. Ia juga menyingkirkan Pangeran Hadiri atau Pangeran Kalinyamat, penguasa Jepara karena dianggap berbahaya bagi kekuasaannya.

Runtuhnya kerajaan Demak

Keruntuhan Kerajaan Demak disebabkan oleh pemberontakan Adipati Hadiwijaya, penguasa Pajang pada 1556. Hadiwijaya semula sangat setia pada Demak. Pemberontakan Hadiwijaya disebabkan oleh Arya Penangsang yang membunuh Sunan Prawata dan Pangeran Kalinyamat.

Pemberontakan Adipati Hadiwijaya menyebabkan runtuhnya Kerajaan Demak menjadi vazal atau wilayah kekuasaan Kesultanan Pajang.

Simak Video "Paramitha Rusady Ikuti Prosesi Peringatan Berdirinya Kerajaan Galuh"



(twu/erd)

Masjid Agung Demak. Foto: jogjaprov.go.id

Jakarta:  Sejumlah kerajaan dan kesultanan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah Indonesia.  Selain kesultanan Yogyakarta, masih banyak banget loh kerajaan yang pernah berkembang di Indonesia, salah satunya adalah kerajaan Demak.

Kerajaan Demak ini ternyata adalah kerajaan Islam pertama yang ada di Jawa. Jadi kamu wajib adalah siapa pendiri Kerajaan Demak, lalu bagaimana latar belakang berdirinya Demak? Simak yuk sejarah Kerajaan Demak yang dikutip dari laman Zenius ini.

Pendiri Kerajaan Demak 

Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak berdiri pada perkiraan tahun 1478 atau akhir abad ke-15 sebelum Masehi. Pendiri Kerajaan Demak adalah Raden Patah. Raden Patah merupakan pendiri sekaligus raja pertama di Kerajaan Demak. Raden Patah merupakan keturunan dari raja terakhir Kerajaan Majapahit, yaitu Prabu Brawijaya V.  Raden Patah memiliki mata yang agak sipit, ini karena ia merupakan keturunan Tionghoa. Lebih jelasnya Raden Patah mempunyai ibu bernama Siu Ban Ci yang merupakan seorang wanita muslim keturunan Cina. 

Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa dan pelopor penyebaran agama Islam sehingga keberadaannya dinilai sebagai yang memiliki peran besar terhadap persebaran agama Islam di Pulau Jawa. 

Pada abad ke-15 sebelum Masehi, Indonesia sedang berada pada masa transisi. Pada masa itu sedang terjadi transisi dari agama Hindu-Buddha menjadi Islam ditandai dengan runtuhnya Kerajaan Majapahit. Salah satunya dengan munculnya Kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.  Pada awalnya Kerajaan Demak merupakan sebuah daerah bernama Bintoro atau Gelagahwangi, yang merupakan salah satu daerah kekuasaan Majapahit. Nah, karena Kerajaan Majapahit ini mengalami kemunduran akhirnya daerah-daerah kekuasaannya mulai melepaskan diri dan saling serang karena merasa merupakan ahli waris Kerajaan Majapahit yang sah.  Nah, Raden Patah yang merupakan anak raja terakhir Majapahit atau Prabu Brawijaya V mendapat dukungan dari para Wali Songo dan Ki Ageng Pengging untuk menjadi bupati Demak, dengan ibu kota Bintara. Setelah itu karena memiliki dukungan dari Wali Songo dan karena daerah kekuasaannya strategis akhirnya para Wali Songo menyarankan Raden Patah untuk mendirikan Kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam dan memisahkan diri seutuhnya dari Kerajaan Majapahit.  Akhirnya dengan dukungan dan kekuatan yang dikumpulkannya, Raden Patah berhasil mengalahkan Kerajaan Majapahit.

Baca juga:  Sejarah Kelas 12: Kelebihan dan Kelemahan Orde Baru

Berdirinya Kerajaan Demak enggak lepas dari campur tangan Wali Songo yang memberi dukungan penuh ke Raden Patah untuk mendirikan Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa, yaitu Kerajaan Demak.  Mulai saat itulah peradaban Islam berkembang pesat. 

Kerajaan Demak terletak di pesisir pantai utara Jawa, tepatnya sekarang berlokasi di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Kerajaan Demak mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Trenggono, yaitu pada pemerintahan tahun 1521-1546. Sultan Trenggono dikenal ?ebagai raja ?ang ?angat bijak?ana dan gagah berani.  Pada masa pemerintahan Sultan Trenggono, Kerajaan Demak berhasil memperluas kekuasaannya hingga ke Sunda Kelapa, Tuban, Surabaya, Pasuruan, Malang, dan Blambangan. Dengan adanya kekuasaan yang dimilikinya, akhirnya Kerajaan Demak juga berhasil menyebarkan agama Islam secara luas.

Dapat dikatakan pada saat itu Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam terkuat di Jawa.  Tapi, di balik kekuasaan Sultan Trenggono yang membawa Kerajaan Demak ke masa kejayaan, ada peristiwa yang cukup mengejutkan.  Peristiwa tersebut juga memicu kemunduran atau runtuhnya Kerajaan Demak. 

Silsilah atau pohon keluarga inti dari Kerajaan Demak yang dimulai oleh Prabu Brawijaya V dan Siu Ban Ci, yang merupakan seorang gundik Prabu Brawijaya V.  Siu Ban Ci merupakan wanita Muslim Cina, sehingga semua keturunan Brawijaya V dan Siu Ban Ci memiliki darah Tionghoa.  Brawijaya V dan Siu Ban Ci memiliki anak bernama Raden Patah yang kemudian menikah dengan Ratu Asyikah. Mereka kemudian memiliki keturunan yaitu Pati Unus, Raden Kikin, dan Sultan Trenggono, yang kemudian nantinya menjadi raja dari Kerajaan Demak. 

Pati Unus menjadi raja kedua, Sultan Trenggono menjadi raja ketiga, Sunan Prawoto anak dari Sultan Trenggono menjadi raja keempat dan terakhir adalah Arya Penangsang, anak dari Raden Kikin sebagai raja kelima. 

Editor : Citra Larasati

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA