Jelaskan hubungan ilmu pendidikan kewarganegaraan dengan ilmu Filsafat

Academia.edu no longer supports Internet Explorer.

To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.


BAB I

PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara yang baik, cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan Kewarganegaraan membahas berbagai aspek dalam kehidupan, yaitu pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosial kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa.

Dengan penyempurnaan kurikulum tahun 2000, menurut Kep. Dirjen dikti No. 267/Dikti/2000 materi Pendidikan Kewiraan membahas tentang hubungan antara warga negara dengan negara. Sebutan Pendidikan Kewiraan diganti dengan Pendidikan Kewarganegaraan. Materi pokok Pendidikan Kewarganegaraan adalah tentang hubungan warga negara dengan negara. Kalau kaitan Pendidikan Kewarganegaraan dalam lingkup Filasafat Ilmu menjadi kajian dalam penerapan Pendidikan Kewarganegaraan sendiri dan menjadi dasar pengembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, penulis ingin membahas pemahaman Pendidikan Kewarganegaraan yang berkaitan serta berkedudukan dalam bidang Filsafat Ilmu.

2.1   Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah makalah ini, yaitu :

A.   Sejarah PKn?

Tokoh berpengaruh dalam mengembangkan PKn?

Devinisi PKn?

B.   Objek PKn

Objek Materil?

Objek Formil?

C.   Kedudukan PKn dalam filsafat ilmu (skema/pohon ilmu)?

D.   Hubungan PKn dengan ilmu lainnya?

E.   Metode PKn?

F.   Kekuatan dan kelemahan PKn?

G.  Upaya mengatasi kelemahan PKn?

H.  Peran mahasiswa mengembangkan PKn?

3.1   Tujuan

          Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:

1.    Agar dapat mengetahui Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan.

2.   Agar dapat mengetahui tokoh-tokoh yang Berpengaruh dalam Mengembangkan Pendidikan Kewarganegaraan.

3.   Agar dapat mengetahui Definisi Pendidikan Kewarganegaraan.

4.   Agar dapat mengetahui Obyek Pendidikan Kewarganegaraan.

5.   Agar dapat mengetahui Kedudukan Pendidikan Kewarganegaraan dalam Filsafat Ilmu.

6.   Agar dapat mengetahui Hubungan Pendidikan Kewarganegaraan dengan ilmu lain.

7.   Agar dapat mengetahui Metode dari Pendidikan Kewarganegaraan.

8.    Agar dapat mengetahui Kelebihan dan Kelemahan dari Pendidikan Kewarganegaraan.

9.    Agar dapat memahami Cara mengatasi Kelemahan dari Pendidikan Kewarganegaraan.

10. Agar dapat memahami Peran Mahasiswa dalam Mengembangkan Pendidikan Kewarganegaraan.

4.1   Metode Penyusunan

Metode yang dipakai dalam penyusunan makalah ini adalah:

a.    Studi kepustakaan

Pengumpulan data dengan cara membaca, mengkaji dan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan tugas makalah ini.

b.    Bahan-bahan yang didapatkan melalui internet.  

        5.1   Sistematika Penulisan

          Sistematika dalam penulisan makalah ini dibagi menjadi 3 bab yaitu:

1.    BAB I Pendahuluan, Didalam  bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sisitematika penulisan.

2.   BAB II Pembahasan, dalam bab ini berisikan penguraian permasalahn yang ada didalam rumusan masalah.

3.   BAB III Penutup, dalam bab ini berisikan kesimpulan dan saran mengenai isi dari makalah.

BAB II

PEMBAHASAN

A.   Sejarah PKn

Pendidikan kewarganegaraan (PKn) Berasal dari kata “civics “  adalah bahasa latin “civicus” yang diartikan dengan kata “citizen” (penduduk) dari sebuah kota (folis). Istilah ini berkaitan dengan pelaksanaan demokrasi langsung (Direct Democracy) di Yunani, waktu itu system demokrasi yang digunakan dan berlangsung dibatasi dengan hanya seperti di bawah ini yaitu:

1.    Yang berstatus w. Negara (citizens)

2.   Pria umur 10 tahun (wanita tidak di akui untuk penentuan kebijakan kota)

3.   Luas wilayahnya hanya seluas kota (neg. Kota)

            Di adopsi oleh Amerika 1790 dengan tujuan “Meng Amerikakan bangsa Amerika” ( The Of  Americanization) diadopsi lagi oleh Indonesia tujuannya mengindonesiakan bangsa Indonesia yang beragam suku bangsanya, di Indonesia mengalami beberapa perubahan nama dari tahun ke tahun sesuai perkembangan zaman, yaitu:

1.    Kewarganegaraan (1957)

2.   Civics (1901)

3.   Pend. Kewargaan negara (1968) 

4.   PmPKn (1975)

Di Amerika civic berkembang menjadi civic education atau civic citizenship education yang membahas:

1.    Civic educatin meliputi seluruh program sekolah.

2.   Civic education meliputi berbagai macam kegiatam mengajar yang dapat menumbuhkan hidup dan tingkah laku yang lebih baik dalam masyarakat yang demokratis.

3.   Dalam civic education termasuk hal-hal yang menyangkut minat, pengalaman, kepentingan masyarakat atau peribadi dan syarat yang objektif hidup dalam negara agar unsur-unsur di manipestasikan dalam kehidupan pribadi yang berkualitas.

Tokoh Berpengaruh dalam Mengembangkan PKn

          Adapun tokoh-tokoh yang berpengaruh didalam perkembanngan ilmu pendidikan kewarganegaraann ialah:

1.    Azra dan Tim ICCE (Indonesia center for civic education) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, sebagai pengembang civic education pertama diperguruan tinggi.

2.   Winataputra dkk. Seorang yang mewakili penggunaan istilah “Pendidikan Kewarganegaraan” dari Tim CICED (center Indonesia of civic education).

3.   Lemhannas dan Dirjen Dikti sebagai penyusun dan penyempurna kurikulum mengenai PKn.

Devinisi PKn

PKn menurut tokoh-tokoh:

1.    Menurut Majalah Education (1986), mengatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu ilmu tentang kewarganegaraan yang berhubungan dengan manusia sebagai individu dalam suatu perkumpulan yang terorganisir hubungannya dengan Negara.

2.   Menurut Soemantri (2001), Pendidikan Kewarganegaraan adalah seleksi dan adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu social, ilmu kewarganegaraan, humaniora, dan kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara psikologi dan ilmiah untuk ikut mencapai tujuan pendidikan IPS.

3.   Menurut Branson (1994), Civic Education didalam demokrasi adalah pendidikan untuk mengembangkan dan memperkuat dalam tentang pemerintahan otonom (self government), pemerintahan otonom demokratis berarti bahwa warganegara aktif terlibat dalam pemerintahannya sendri, maka bukan hanya menerima didikte orang lain atau memenuhi tuntutan orang lain.

PKn menurut saya:

1.    PKn adalah: Ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antar mahluk hidup dengan mahluk hidup yang lain dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta ilmu yang lebih menekankan terhadap warga negara untuk ikut serta dalam jalannya pemerintahan.

B.   Objek PKn

            Obyek Materil

Objek materil PKn adalah segala hal yang berkaitan dengan warga negara baik yang empirik maupun yang non empirik, yang meliputi wawasan, sikap, dan perilaku warga negara dalam kesatuan bangsa dan negara.

Menurut Drs. H. A. Dardiri bahwa objek material adalah segala sesuatu yang ada, baik yang ada dalam pikiran, ada dalam kenyataan maupun ada dalam kemungkinan. Segala sesuatu yang ada itu di bagi dua, yaitu :

1.    Ada yang bersifat umum (ontologi), yakni ilmu yang menyelidiki tentang hal yang ada pada umumnya.

2.   Ada yang bersifat khusus yang terbagi dua yaitu ada secara mutlak (theodicae) dan tidak mutlak yang terdiri dari manusia (antropologi metafisik) dan alam (kosmologi).

Obyek material merupakan bidang sasaran yang dibahas dan dikaji oleh suatu bidang atau cabang ilmu. Materi pokok yang dijadikan fokus pembelajaran PKn, yaitu

1.    Masalah-masalah sosial, politik, yuridis, dan ideologis yang ada dalam masyarakat sekitar.

2.   Hubungan fungsional masalah-masalah dengan berbagai dimensi kebijakan publik.

3.   Strategi pemecahan masalah yang mencerminkan konsep dan prinsip demokrasi.

4.   Strategi komunikasi untuk mempengaruhi kebijakan publik atas dasar pemecahan masalah.

     Obyek Formil

Obyek formil PKn adalah hubungan antara warga negara dengan Negara dan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara. Dalam hal ini pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan terarah pada warga negara Indonesia dalam hubungannya dengan negara Indonesia dan upaya pembelaan negara Indonesia. Yang terpenting dalam obyek studi PKn adalah manusia Indonesia, yaitu Warga Negara Indonesia. Status atau kedudukan seseorang membawa serta peranan seseorang. Disinilah seseorang dituntut dapat senantiasa menampilkan dirinya sesuai dengan hakikat manusia. Pangkal tolak untuk supaya manusia itu dapat sesuai dengan statusnya adalah pengendalian diri.

C.   Kedudukan PKn Dalam Filsafat Ilmu (Skema/Pohon Ilmu)

Pendidikan Kewarganegaraan atau sekarang di sebut PKn sebagai cabang dari pendidikan Filsafat Ilmu secara substantif didesain untuk mengembangkan warga negara yang cerdas serta mempunyai intelektual yang di dasari oleh nilai nilai pancasila baik untuk seluruh jalur dan jenjang pendidikan.

Yang mana hingga  saat ini PKn memiliki kedudukan di dalam pendidikan nasional indonesia sebagai ilmu pengetahuan yang mana terdiri dalam lima status yaitu diantaranya:

1.    Pertama, sebagai mata pelajaran di sekolah

2.   Kedua, sebagai mata kuliah di perguruan tinggi

3.   Ketiga, sebagai salah satu cabang pendidikan filsafat ilmu pengetahuan sosial dalam

4.   Keempat, sebagai program pendidikan politik yang dikemas dalam bentuk Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila atau sejenisnya yang pernah dikelola oleh Pemerintah sebagai suatu crash program

5.   Kelima, sebagai kerangka konseptual dalam bentuk pemikiran individual dan kelompok pakar terkait, yang dikembangkan sebagai landasan dan kerangka berpikir mengenai pendidikan kewarganegaraan dalam status pertama, kedua, ketiga, dan keempat.

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan Program Pendidikan Filsafat Ilmu Sosial sebagai program pendidikan guru mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Secara Umum Pendidikan Kewarganegaraan PKn mempunyai kedudukan sebagai cabang dari ilmu filsafat lewat ilmu sosial yang mana ilmu PKn mempelajari mengenai Pemerintahan,Negara,Rule of law(Hukum),HAM,Demokasi dan Nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila. Yang mana jika di gambar kan lewat skala ilmu Filsafat, PKN berada di dalam cabang ilmu pengetahuan Sosial yang yang menyangkut dalam ilmu pendidikan.

Berikut Sebagian gambar skema ilmu filsafat:



BIOLOGI

EKOLOGI

GEOLOGI

ILMU HAYAT

DLL

SOSIOLOGI

PSIKOLOGI

EKONOMI

ANTROPOLOGI

DLL

PKn

HUKUM ADAT

HUKUM PIDANA

AGAMA

DLL

 

D.   Hubungan PKn Dengan Ilmu Lainnya

Dalam Pendidikan Kewarganegaraan,terdapat beberapa ilmu yang hubungannya sangat dekat ataupun sangat jauh  yang mana sangat erat kaitannya dengan ilmu-ilmu lain,berikut beberpa ilmu yang sangat dekat dan jauh hubungannnya dengan ilmu pendidikan kewarganegaraaan.

Hubungan yang paling dekat:

1.   Pendidikan Agama

Interksi Pendidikan Kewarganegaraan dengan Pendidikan Agama sangat dekat dan erat, karena dalam studi PKn banyak pembahasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan Ketuhanan dimana studi tentang Ketuhanan itu masuk dalam ilmu agama. Seperti yang terdapat dalam sila pertama, yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

2.   Ilmu Sejarah

Memang Benar Pendidikan Kewarganegaraan bukan merupakan bagian dari ilmu sejarah, namun sejarah mempunyai hubungan yang berkaitan dengan Pendidikan Kewarganegaraan, ibarat tidak ada masa depan kalau tidak ada masa lalu (sejarah) begitu juga ilmu PKN.tidak mungkin lahir Ilmu PKn jika tidak ada sebab dan akibat (sejarah) dalam hal ini PKn membahas mengenai kewarganegaraan,yang mana menyangkut dengan Negara dan munculnya suatu negara berhubungan dengan sejarah.oleh karena itu sejarah mempunyai hubungan terhadap ilmu PKn.

3.   Ilmu Politik

Inti dari politik adalah Kekuasaan,dan kekuasaan pasti berhubungan dengan organisasi,yang mana negara juga termasuk dalam sebuah organisasi dunia. PKn mempelajari mengenai kewarganegaraan dalam arti luas mempelajari mengenai Warga(rakyat)dan Negara.dalam kasus ini ilmu politik mempuyai hubungan dengan PKn yang mana politik dengan kekuasaannya memimpin suatu organisasi yang bernama Negara dan warga(rakyat)lah yang menjadi tujuan dan sumber di bentuknya suatu Negara tersebut.

4.   Ilmu Hukum

Ilmu Hukum secara spesifikasi di maksudkan adalah Hukum Pidana,Hukum Acara,Hukum Adat,Hukum Perkawinan,Hukum Agraria yang manainti dari Hukum tersebut adalah sangsi(Hukuman).yang mana dalam PKN yang mempelajari sebuah Negara dan negara juga pasti terbentuk dengan bermodalkan aturan aturan yang berbentuk HUKUM sebagai landasan Negaranya.oleh karena itu PKN berhubungan dengan Ilmu hukum yang mana PKN sebagai Bentuk Negaranya dan Ilmu Hukum sebagai aturan nya.

5.   Sosiologi

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat dan hubungan antar manusia di dalamnya.Didalam PKN juga mempelajari mengenai warga masyarakat(rakyat)yang mana rakyat menjadi salah satu unsur terbentuknya suatu negara dan rakyatlah yang menjalankan HAM.dalam hal ini sosiologi mempelajari hubungan antar masyarakat satu dengan yang lain dari segi masyarakat sebagai komponen Negara atau sebagai warga Negara.

Hubungan yang paling jauh

Hubungan yang paling jauh bukan berrti tidak ada hubungan atau tidak ada kaitannya,melaikan ada hubungannya tetapi hubungan tersebut sangat jauh atau tidak ada sangkut pautnya,yang mana di dalam ilmu sosial juga terdapat ilmu yang mempunyai hubungan yang jauh dengan ilmu Kewarganegaraan PKn.

1.   Ekonomi

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari produksi dan pembagian kekayaan dalam masyarakat di dalam PKn juga mempelajari mengenai Warganegara /masyarakat yang mana tentunya masyarakat tersebut terkait dengan faktor ekonomi dalam menjalankan kehidupan sehari hari,oleh karena itu ekonomi dan PKn mempunyai hubungan tetapi hubungan yang sangat jauh sebatas hubungan antara ekonomi dan rakyat saja

2.   Psikologi

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku dan proses mental masyarakat.di dalm PKn masyarakat /warganegara merupakan obyek kajian PKn yang mana psikologis juga mempelajari tingkah laku ataupun mental warganegara/masyarakat terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.

3.   Bahasa Indonesia

Bahasa indonesia jelas ilmu yang mempelajari menganai bahasa indonesia yang benar dan salah nya,dalam hal ini bahasa indonesia identik dengan Negara indonesia yang mana sebagai bahasa pemersatu bangsa,sedangkan PKn sebagai ilmu kewarganegaraan juga identik dengan negara indonesia yang mana lewat nilai nilai yang terkandung di dalam pancasila sebagai dasar negara indonesia. PKn dan bahasa indonesia mempunyai ke identikan yang sama yaitu mempelajari ilmu yang berhubungan dengan negara indonesia,kedua ilmu tersebut mempunyai hubingan tetapi hubungan tersebut sangat jauh.

E.   Metode PKn

Setiap pengetahuan harus memiliki metode yaitu seperangkat cara atau sistem pendekatan dalam rangka pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan untuk mendapatkan suatu kebenaran yang bersifat objektif. Metode dalam pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan sangat tergantung pada karakteristik objek formal maupun objek materia Pancasila.

Penerapan metode Quantum Teaching pada Pendidikan Kewarganegaraan dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas. Dalam Quantum Teaching bersandar pada konsep “Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Hal ini menunjukkan, betapa pengajaran dengan Quantum Teaching tidak hanya menawarkan materi yang mesti dipelajari siswa. Tetapi jauh dari itu, siswa juga diajarkan bagaimana menciptakan hubungan emosional yang baik dalam dan ketika belajar.

F.   Kekuatan Dan Kelemahan PKn

Kekuatan /Kelebihan

Banyak yang kita peroleh dari mempelajari PKn, yaitu diantaranya :

1.    Menambah wawasan nusantara.

2.   Dapat menanamkan Nilai Nilai Luhur pancasila

3.   Memilki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

4.   Dapat terwujudnya masyarakat Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis,

5.   Memiliki masyarakat yang berkualitas, sehingga mampu bekerjasama serta bersaing dalam era global.

Kelemahan/ Kekurangan

Adapun Kekurangan dari pendidikan Kewarganegaraan tersebut,diantaranya:

1.   Praktek di lapangan tidak sesuai dengan kenyataannya

PKn mempelajari tentang kehidupan bermasyarakat yang menyangkut pendidikan moral, sopan santun, dan lain sebagainya. Tapi mengapa dalam praktiknya di dalam masyarakat tidak sesuai denga kenyataan (praktiknya nol). Dalam artian Ilmu PKn sebagian besar hanya berfokus kepada materi namun prakteknya tidak ada (kurang).

2.   Minat Terhadap PKn Kurang

Pada kenyataannya peminat terhadap ilmu pendidikan Kewarganegaraan sangat kecil,itu terbukti jika di bandingkan dengan ilmu lainnya yang mana mendapat peminat yang tinggi di atas pendidikan kewarganegaraan,tidak usah jauh jauh dari penerimaan mahasiswa baru pendidikan tinggi unmul misalnya,peminat PKn dengan ilmu lainnya seperti penjas, bahasa dll, PKn berada di tingkat bawah.

3.   Kurangnya Pengalokasian Waktu

Alokasi waktu merupakan hal yang utama mengapa PKn hanya berfokus ke materi dan prakteknya NOL misalnya di SMA, SMP, SD pelajaran PKn hanya terdapat 1 kali seminggu 2 jam(1 jam 40 Menit)di bandingkan pelajaran bahasa indonesia,bahasa inggeris,matematika yang bisa mencapai 2 kali pertemuan dalam seminggu 3 jam(1 jam 40 menit)padahal pendidikan kewarganegaraan sangat penting untuk membentuk Moral yang baik dalam berkehidupan di masyarakat.

G.   Upaya Mengatasi Kelemahan PKn

     1.   Menerapkan PKN dilapangan (praktek di dalam masyarakat)

Ibarat botol jika di isi terus menerus akan tumpah berhamburan(sia-sia)begitu juga dalam Ilmu PKn,jika di isi dengan materi saja maka akan sia sia jika praktek di lapangannya NOL.seharusnya dalam Ilmu PKn di imbangi dengan adanya peraktek lapangan seperti dari segi keagamaan(sesuai dengan sila 1”sila ketuhanan”)dari segi menyampaikan aspirasi (Demokrasi)dari segi Hak dan kewajiban dan sebagainya

2.   Menumbuhkan Sikap (minat) untuk Belajar PKn

Menumbuhkab sikap(minat)terhadap pelajaran PKn, bahwa Ilmu PKn itu sangat berguna dan bermanfaat dalam kehidupan bernegara yang mana ilmu PKn tersebut dapat mencetak orang orang yang bermoral luhur dan berbudi pekerti baik sesuai dengan nilai nilai pancasila sebagai dasar Negara Indonesia

Selanjutnya jika nanti telah menjadi pengajar saya akan menberi peserta didik bukan hanya ilmu pengetahuan yang luas tentang materi pokok PKn yang meliputi politik, hukum, dan moral, tetapi juga memberikan keterampilan dalam merespon berbagai persoalan politik, hukum, moral, dan terampil menggunakan hak dan kewajibannya.

H.    Peran Mahasiswa Mengembangkan PKn

Demi menutupi dan mengembangkan ilmu Kewarganegaraan ke arah yang lebih tinggi lagi di perlukanbeberapa peran dari masing masing lembaga,baik pemerintah dan khususnya adalah mahasiswa sebagai generasi muda yang mana peran mahasiswa tersebut dapat Berupa:

1.    Peran Utama yaitu Menanamkan Nilai Nilai Luhur yang terkandung di pancasila dengan cara menunjukkan sikap yang bermoral baik,berbudi pekerti luhur,cinta tanah air dan membela Negara Kesatuan Republik Indonesia,apalagi kita sebagai mahasiswa PKn yang mana mahasiswa PKn sangat berpengaruh terhadap perkembangan Ilmu PKn, mari tunjukkan bahwa PKN merupakan ilmu yang sangat berguna dan tidak kalah dengan ilmu ilmu yang lain.

2.   Memberikan pembelajaran tentang ketahanan nasional, sehingga sadar akan pentingnya menyiapkan diri agar dapat menjalankan bela negara, bangsa dan agama.

3.   Memberikan masukan bagi para pendidik dalam rangka meningkatkan fungsi perannya

4.   Mampu mewujudkan nilai dasar kesadaran berbangsa dan bernegara dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dikuasainya dengan rasa tanggung jawab kemanusiaan.



BAB III

PENUTUP

3.1   Kesimpulan

          Pendidikan kewarganegaraan sebenarnya dikembangkan diseluruh dunia, meskipun dalam pelaksanaanya nama yang digunakan berbeda namun maksud dan tujuannya selalu sama yaitu menegarakan Negara itu. Ilmu ini memiliki peran yang sangat penting dalam mempersiapkan warga Negara yang penuh dengan tanggung-jawab dan rasa nasionalisme yang tinggi. Berdasarkan rumusan civic international (1995) disepakati bahwa pendidikan demokrasi penting untuk pertumbuhan civic culture. Di Indonesia pendidikan kewarganegaraan mengalami banyak perubahan yaitu yang dulu dikenal:

1.    Civic pada tahun (1962)

2.   Pendidikan kewarganegaraan (1968)

3.   Pendidikan kewiraan dimulai dari (1973/1974)

4.   Pendidikan moral pancasila (1975)

5.   Pendidikan pancasila kewarganegaraan (1994)

6.   Kewarganegaraan (2004)

7.   Dan hingga sekarang dikenal dengan pendidikan kewarganegaraan (2006)

Tidak berbeda dengan ilmu pendidikan lainnya, ilmu pendidikan kewarganegaran juga mempunyai objek yaitu materil dan formil. Dalam filsafat ilmu PKn dimana filsafat yang menjadi induk dalam ilmu pengetahuan, yang mana PKn merupakan ilmu yang berada di bagian ilmu pengetahuan social dan kedudukan PKn sangat berpengaruh terhadap sikap dan mental bangsa Indonesia karena di dalam PKn mengajarkan nilai-nilai pancasila yang sekaligus pancasila itu sebagai dasar dari Negara Indonesia dan mengembangkannya di dalam kehidupan bermasyarakat.

Sama dengan ilmu pendidikan lainnya, ilmu pendidikan kewarganegaraan juga memiliki sisi kelebihan dan juga kelemahan, di sini kita sebagai mahasiswa PKn yang memiliki andil besar dalam mengatasi kelemahan-kelemahan PKn dan mengembangkan kelebihan PKn agar dapat menjadi lebih baik.

3.2   Saran

          Kita sebagai mahasiswa, khususnya mahasiswa PKn seharusnya lebih mencontohkan sikap moralitas yang baik dan cinta tanah air kepada mahasiswa lainnya, karena di dalam ilmu pendidikan kita kita lebih didik kepada moral dan rasa nasionalisme serta kita bias memperaktekannya dalam kehidupan sehari-hari ditengah kehidupan bermasyarakat.


Page 2