Jelaskan bagaimana cara pengasahan dan pembentukan roda gerinda

 Balok Dresser Intan/Berlian (Diamond Dresser Blocks) Balok dreser intan (Gambar 1.42), adalah salah satu jenis dreser dengan tangkai/body berbentuk balok yang pada permukaannya diresapi serbuk intan dengan profil sesuai kebutuhan. Gambar 1.42. Balok dreser intan3) Perlengkapan Penyetimbang (Balancing) Roda Gerinda Perlengkapan penyetimbang (balancing) roda gerinda, digunakan untuk menyetimbangkan/membalancing roda gerinda agar pada saat digunakan roda gerinda benar-benar setimbang/balance. Perlengkapan jenis ini terdiri dari, dudukan/pengikat roda gerinda dan dudukan penyetimbang. a) Pengikat Roda Gerinda. Dudukan/pengikat roda gerinda terdiri dari arbor dan flens (flange) - (Gambar 1.43), berfungsi sebagai dudukan/pengikat roda gerinda yang akan dibalancing. Posisi penggunaan arbor dan flens dapat dilihat pada (Gambar 1.44)Gambar 1.43. Arbor dan felns 44Gambar 1.44. Posisi penggunaan arbor dan flensb) Dudukan penyetimbang. Dududukan penyetimbang, berfungsi sebagai dudukan arbor pada saat membalancing batu gerinda. Terdapat dua jenis dudukan penyetimbang yaitu, dudukan penyetimbang dengan batang pelat pipih, batang lurus dan dengan rol. Dudukan penyetimbang dengan batang pelat pipih dan contoh penggunaannya dapat dilihat pada (Gambar 1.45), dudukan penyetimbang dengan batang lurus dan contoh penggunaannya dapat dilihat pada (Gambar 1.46) dan dudukan penyetimbang dengan rol dan contoh penggunaannya dapat dilihat pada (Gambar 1.47)Gambar 1.45. Dudukan penyetimbang dengan batang pipih dan contoh penggunaannya 45Gambar 1.46. Dudukan penyetimbang dengan batang lurus dan contoh penggunaannya Gambar 1.47. Contoh penggunaan dudukan penyetimbang dengan rol dan contoh penggunaannyad. Ukuran/Spesifikasi Mesin Gerinda Datar Ukuran/spesifikasi utama mesin gerinda datar meliputi, jarak meja kerja dengan senter spindel mesin, panjang maksimal gerakan meja arah memanjang dan panjang maksimal gerakan meja arah melintang. Contoh spesifikasi mesin gerinda datar secara lengkap dari salah satu industri pembuat mesin gerinda datar dapat dilihat pada (Tabel 1.1). 46Tabel 1.1. Contoh spesifikasi mesin gerinda datar secara lengkap dari salah satu industri pembuat mesin gerinda datar Specifications Seri HFS 2550 C Seri HFS 3063 CWork Table Dimensions mm 250 x 500 300 x 630Max part weight kg 180 270Max longitudinal travel mm 640 765Spindle center to trable 580 565distance mmHydr. Table movement m/min 7-23Autom. Cross feed mm 0,1 - 8Rapid Vertical Feed mm/min 990Scale Ring division Y Axis mm 0,02Autom Vertical Feed Only V models 0,005-0,05Rapid Vertical Feed 460Scale Ring Division Z axis mm 0,005Grinding wheel dimensions 350 x 40 x 127 400 x 40 x 203Grinding spindle motor 5 7,5Dimensions (LxWxH) 2650 x 2150 x 2800 x 2200 x 1890 1890Weight 2200 2700Part No. 122 284 122 292With Autom Vertical Feed HFFS 2550 VC HFS 3063Part No. 122 288 122 6 473. RangkumanPenggerindaan gerinda datar adalah suatu teknik penggerindaan yangmengacu pada pembuatan bentuk datar, dan permukaan yang tidak ratapada sebuah benda kerja yang berada di bawah batu gerinda yangberputar. Pada umumnya Mesin Gerinda digunakan untuk penggerindaanpermukaan yang meja mesinnya bergerak horizontal bolak-balik.Berdasarkan sumbu utama : gerinda datar spindel horizontal dengangerak meja bolak-balik, gerinda datar spindel horizontal dengan gerakmeja berputar, gerinda datar spindel vertical dengan gerak meja bolak-balik dan gerinda datar spindel vertical dengan gerak meja berputar.Berdasarkan prinsip kerja : gerinda datar manual, gerinda datar semiotomatis, gerinda datar otomatis dan gerinda datar Computer NumericalControl (CNC)Bagian-bagian utama mesin gerinda datar : spindel pemakanan batugerinda,pembatas langkah meja mesin, sistem hidrolik, spindel penggerakmeja mesin naik turun, spindel penggerak meja mesin kanan-kiri, tuaspengontrol meja mesin, panel kontrol, meja mesin.Perlengkapan mesin gerinda datar: 1).Perlengkapan pencekaman/pengikatan benda kerja terdiri atas ragum rata presisi, ragum porospresisi, ragum sudut universal presisi, ragum sinus presisi , ragum sinuspresisi universal, meja/chuck magnet permanen, meja magnet listrik, mejasinus magnet, meja sinus magnet universal, peralatan bantu pencekamankhusus, peralatan bantu pencekaman. 2). Peralatan pembentuk danpengasah roda gerinda terdiri atas : dudukan/pemegang alat pengasahdan pembentuk roda gerinda, pemegang dreser roda gerinda bentukstandar, alat pengasah dan pembentuk roda gerinda/dresser3). Perlengkapan penyetimbang (balancing) roda gerinda terdiri ataspengikat roda gerinda, dudukan penyetimbang.Ukuran/spesifikasi utama mesin gerinda datar meliputi, jarak meja kerjadengan senter spindel mesin, panjang maksimal gerakan meja arahmemanjang dan panjang maksimal gerakan meja arah melintang 484. Tugas a. Buat rangkuman dengan singkat, terkait materi mesin gerinda datar. b. Produk/benda kerja hasil penggerindaan datar, dapat digunakan untuk komponen-komponen pemesinan. Jelaskan dengan singkat untuk apa saja komponen-komponen tersebut diaplikasikan pada sebuah rangkaian pemesinan.5. Tes Formatif a. Jelaskan fungsi mesin mesin gerinda datar. b. Sebutkan dan jelaskan macam-macam gerinda datar berdasarkan sumbu utama nya !. c. Sebutkan dan jelaskan macam-macam gerinda datar berdasarkan prinsip kerja nya ! d. Sebutkan bagian-bagian utama mesin gerinda datar minimal 5 buah. e. Sebutkan perlengkapan mesin gerinda datar minimal 5 buah 49C. Kegiatan Belajar 2 – Roda Gerinda 1. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, dengan melalui mengamati, menanya, pengumpulan data, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, peserta didik dapat: a. Menyebutkan dan menjelaskan bagian-bagian batu gerinda b. Menjelaskan struktur batu gerinda c. Menjelaskan penandaan roda gerinda d. Menjelaskan penajaman/dressing roda gerinda e. Menjelaskan pemasangan roda gerinda f. Menjelaskan penggunaan roda gerinda 2. Uraian Materi Sebelum mempelajari materi mesin frais standar, lakukan kegiatan sebagai berikut: Pengamatan: Silahkan mengamati macam-macam roda gerinda yang terdapat pada (Gambar 2.1) atau objek lain sejenis disekitar anda (dilingkungan bengkel mesin produksi). Selanjutnya sebutkan macam-macam roda gerinda dan funsinya serta jelaskan bagian-bagiannya.Gambar 2.1 Macam-macam roda gerinda 50Menanya:Apabila anda mengalami kesulitan dalam menjawab tugas diatas,bertanyalah/ berdiskusi/ berkomentar kepada sasama teman atau guru yangsedang membimbing anda.Mengekplorasi:Kumpulkan data secara individu atau kelompok, terkait tugas tersebutmelalui: benda konkrit, dokumen, buku sumber, atau hasil eksperimen.Mengasosiasi:Selanjutnya katagorikan/ kelompokkan masing-masing macam-macam pisaufrais tersebut. Apabila anda sudah melakukan pengelompokan, selanjutnyajelaskan fungsinya dan cara menggunakannya..Mengkomunikasikan:Presentasikan hasil pengumpulan data-data anda terkait dengan macam-macam roda gerinda dan fungsinya serta bagia-bagiannya dan selanjutnyabuat laporannya. RODA GERINDARoda gerinda terdiri dari butiran pemotong (abrasive) dan perekat (bond)yang dibuat dengan cara dipanaskan pada dapur listrik sampai temperaturtertentu, kemudian dikempa dalam cetakan dengan bentuk yang diinginkan.Roda gerinda adalah salah satu jenis alat pemotong yang digunakan untukpekerjaan finishing dengan hasil tingkat kehalusan dan toleransi tertentu,yang sebelumnya sudah dilakukan pengerjaan awal dengan jenis mesinlainnya. Fungsi roda gerinda diantaranya, digunkan unutk menggerindadatar, mengasah dan membentuk pisau atau untuk jenis pekerjaan lain yangtidak dapat dikerjakan pada mesin perkakas lainnya.a. Bagian-bagian Roda Gerinda. Untuk mendapatkan hasil penggerindaan yang maksimal roda gerinda dibuat terdiri dari beberapa bagian yaitu, butiran pemotong (abrasive) dan 51perekat (bond) yang jenisnya dan proses pembuatannya disesuaikandengan kebutuhan pekerjaan (Gambar 2.2a). Butiran-butiran pemotong(abrasive) pada roda gerinda, berfungsi sebagai pemotong pada saatdigunakan dan perekat (bond) berfungsi untuk mengikat antara satubutiran dengan butiran lainnya dengan kekuatan tertentu. Setelahdilakukan proses pengolahan dan pembentukan/pencetakan, roda gerindaterdiri dari beberapa bagian yang dapat dilihat pada (Gambar 2.2b). Gambar 2.2a. Bagian-bagian roda gerinda Gambar 2.2b. Bagian-bagian roda gerinda setelah dilakukan proses pengolahan dan pembentukan/pencetakan 52b. Macam-macam Butiran Pemotong (Abrasive). Butiran pemotong dibuat sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Terdapat macam-macam butiran pemotong diantaranya: 1) Alumunium Oxide (AL2O3). “Simbol A”. Aluminium oksida memiliki variasi dalam sifat yang timbul dari perbedaan komposisi kimia dan struktur yang diakibatkan dari proses manufaktur atau pembuatannya. Aluminium oksida grit murni (AL2O3) berwarna putih memilki struktur berongga dan tajam dengan kekuatan rendah, digunakan untuk penggerindaan umum/pengasaran dengan hasil kehalusan sedang. Butiran jenis ini memilki sifat kurang tahan terhadap panas dan sensitif terhadap keras dan bahan besi. Aluminium oksida (AL2O3) paduan dengan TiO2 berwarna coklat, memiliki kekerasan yang lebih rendah namun memiliki ketangguhan tinggi. Butiran jenis ini memilki sifat kurang tahan terhadap panas dan sensitif terhadap keras dan bahan besi. Aluminium oksida paduan dengan kromium oksida (<3%) berwarna merah muda, memilki keseimbangan antara kekerasan dan ketangguhan dan efisien. Butiran jenis ini memilki sifat tahan terhadap panas, tekanan tinggi dan bahan besi. Roda gerinda dengan butiran alumunium oxide secara umum digunakan untuk menggerinda benda kerja yang mempunyai tegangan tarik tinggi (baja karbon, baja paduan dan HSS). Proses pembuatan butiran alumunium oxide dapat dilihat pada (Gambar 2.3)Bauxit Alumina DigilingDipanaskan Disaring Ukuran butiranGambar 2.3. Proses pembuatan butiran alumunium oxide 532) Silicon carbida (Sic) “ Simbol C ” Silikon karbida warna hitam mengandung setidaknya 95% SiC. Memiliki sifat kurang keras namun tangguh dan efisien digunakan untuk grinding bahan nonferrous. Silikon karbida warna hijau mengandung setidaknya 97% SiC. Memilki sifat yang lebih baik jika dibandingkan dengan silicon karbida berwanan hitam digunakan untuk menggerinda karbida yang disemen (bahan keras). Roda gerinda dengan butiran silikon karbida secara umum digunakan untuk menggerinda benda kerja yang mempunyai tegangan tarik rendah (besi tuang kelabu, grafit, alumunium, kuningan dan carbide). Proses pembuatan butiran silicon karbida dapat dilihat pada (Gambar 2.4). Kombinasi Serbuk gergajiBesi Okksiimdaia+ karbon Dipanaskan  2300oCSilisium SiCGambar 2.4. Proses pembuatan butiran silkon karbida3) Boron Nitrit . “ Simbol CBN ” Butiran boron nitrit, memiliki sifat keras, tangguh dan efisien. Digunakan untuk menggerinda benda kerja yang sangat keras (baja perkakas dengan kekerasan diatas 65 HRC). Proses pembuatan roda gerinda dengan butiran boron nitrit dapat dilihat pada (Gambar 2.5). 54Gambar 2.5. Proses pembuatan butiran boron nitritc. UKuran Butiran Pemotong Roda Gerinda Besarnya butiran pemotonga roda gerinda didapat dengan cara menyaring butiran-butiran tersebut pada penyaring dengan jumlah mata jala tertentu pada setiap 1 inchinya. Proses penyaringan ukuran butiran roda gerinda dapat dilihat pada (Gambar 2.6). Gambar 2.6. Proses penyaringan ukuran butiran roda gerindad. Macam-macam Perekat (Bond) Terdapat bermacam-macam perekat dalam membuat roda gerinda diantaranya: 551) Perekat Keramik (Vitrified bond). Sebagian besar roda gerinda menggunakan perekat jenis keramik. Kelebihannya perekat jenis ini diantaranya: tahan terhadap air, oly, asam dan panas. Sedangkan kelemahanya diantaranya: rapuh dan kasar, sehingga batu gerinda tidak boleh tipis. Proses pembuatan perekat keramik dapat dilihat pada (Gambar 2.7). Tanah liat + + AbrasiveFieldspar + Kwarsadicetak dikeringkan  42oC dikristalisasi  13500Cdidinginkan  120 hari dibentuk diperiksaGambar 2.7. Proses pembuatan perekat keramik2) Perekat silikat. Khusus digunakan untuk mengasah alat-alat potong, karena perekat jenis ini mudah melepaskan butiran (pulder acting). Proses pembuatan perekat silikat dapat dilihat pada (Gambar 2.8).Oksida Seng Silikat + Abrasive Dicetak Diperiksa 260oC, 24 hariGambar 2.8. Proses pembuatan perekat silikat3) Perekat shellac. Jenis perekat ini digunakan untuk pengerjaan halus, dan ketahanan terhadap panas rendah. Proses pembuatan perekat shellac dapat dilihat pada (Gambar 2.9). 56Shellac + Abrasivedicetak  240oC + diperiksaGambar 2.9. Proses pembuatan perekat shellac4) Perekat Karet. Roda gerinda dengan perekat karet digunakan untuk roda gerinda pengontrol/penahan pada mesin gerinda silinder tanpa senter (centerless grinding). Proses pembuatan perekat karet dapat dilihat pada (Gambar 2.10).Karet Murni + Belerang + Abrasive dicetak + diperiksaGambar 2.10. Proses pembuatan perekat karet5) Perekat Resin Syntetik (Syntetic Resin Bond). Roda gerinda dengan perekat resin syntetik, digunakan untuk roda gerinda pemotong yang tipis, karena perekat jenis ini elastis dan ulet. Proses pembuatan perekat resin syntetik dapat dilihat pada (Gambar 2.11).Bakelit + Abrasivedicetak diperiksaGambar 2.11. Proses pembuatan perekat resin syntetik 576) Perekat logam. Roda gerinda dengan perekat logam, digunakan untuk mengikat butiran pemotong boron nitride dan Intan. Proses pembuatan perekat resin syntetik dapat dilihat pada (Gambar 2.12). Gambar 2.12. Proses pembuatan perekat logame. Tingkat Kekerasan Roda Gerinda Yang dimaksud dengan tingkat kekerasan roda gerinda adalah kemampuan perekat untuk mengikat butiran pemotong dalam melawan pelepasan butiran akibat adanya tekanan pemotongan. Ilusrtasi tingkat kekerasan roda gerinda dapat dilihat pada (Gambar 2.13) Gambar 2.13. Ilusrtasi tingkat kekerasan roda gerinda 1) Roda Gerinda Lunak Roda gerinda lunak memiliki prosentase perekat sedikit, sehingga memiliki sifat mudah untuk melepaskan butiran dibawah tekanan pemotongan tertentu. Roda gerinda jenis ini digunakan untuk 58menggerinda bahan/material yang keras. Struktur roda gerinda lunakdapat dilihat pada (Gambar 2.14). Gambar 2.14. Struktur roda gerinda lunak2) Roda Gerinda Keras. Roda gerinda keras memilki prosentase jumlah perekat besar apabila dibandingkan dengan roda gerinda lunak, sehingga memilki sifat sulit untuk melepaskan butiran pada tekanan pemotongan tertentu. Roda gerinda jenis ini digunakan untuk menggerinda bahan/material yang lunak. Struktur roda gerinda keras dapat dilihat pada (Gambar 2.15).Gambar 2.15. Struktur roda gerinda keras 59f. Struktur Roda Gerinda Struktur roda gerinda ditentukan oleh besar kecilnya volume pori-pori yang terdapat diantara butiran pemotong. Pori-pori berfungsi sebagai ruang/tempat beram dan memperbaiki proses pendinginan. Gambar 2.16. Fungsi pori-pori pada saat pada roda gerindaStruktur roda gerinda secara garis terdiri dari tiga jenis yaitu, strukturterbuka (open structure/open spacing), struktur sedang (mediumstruktur/medium spacing) dan struktur padat (dense structure/closespacing).1) Struktur Terbuka (Open Structure/Open Spacing). Roda gerinda struktur terbuka (Gambar 2.17), memiliki ruang antara butiran pemotong lebar. Efisisensi pemotongan baik dan digunakan untuk pengasaran.Gambar 2.17. Roda gerinda struktur terbuka 602) Struktur Sedang (Medium Struktur/Medium Spacing). Roda gerinda struktur sedang (Gambar 2.18), memiliki ruang antara butiran pemotong sedang. Efisisensi pemotongan sedang dengan hasil penggerindaan kehalusan permukaan sedang. Gambar 2.18. Roda gerinda struktur sedang3) Struktur Padat (Dense Structure/Close Spacing) Roda gerinda struktur padat (Gambar 2.19), memiliki ruang antara butiran pemotong kecil. Efisiensi pemotongan kurang baik dan digunakan untuk proses finising.Gambar 2.19. Roda gerinda struktur padatg. Bentuk/Geometris Roda Gerinda.Bentuk roda gerinda dibuat berdasarkan kebutuhan jenis pekerjaan, makamasing-masing bentuk roda gerinda memiliki fungsi yang berbeda-beda.Terdapat beberapa macam bentuk roda gerinda diantaranya: 611) Roda Gerinda Lurus (Straight Wheel) Roda gerinda lurus (Gambar 2.20), digunakan untuk penggerindaan datar pada mesin gerinda datar, penggerindaan silinder luar pada mesin gerinda silinder, dan penggerindaan alat-alat potong perkakas tangan pada mesin gerinda bangku/pedestal. Gambar 2.20. Roda gerinda lurus2) Roda Gerinda Silinder (Cylinder Wheel) Roda gerinda silinder (Gambar 2.21), digunakan untuk penggerindaan diameter dalam dengan posisi spindel vertikal atau horizontal. Gambar 2.21. Roda gerinda silinder3) Roda Gerinda Tirus Satu Sisi (Tappered One Side Wheel) Roda gerinda turus satu sisi (Gambar 2.22), digunakan untuk penggerindaan alur miring satu sisi dan mengasah pisau mesin perkakas. 62Gambar 2.22. Roda gerinda tirus satu sisi4) Roda Gerinda Tirus dua sisi (Tappered Two Side Wheel) Roda gerinda turus dua sisi (Gambar 2.23), digunakan untuk penggerindaan alur bentuk V dan roda gigi. Gambar 2.23. Roda gerinda tirus dua sisi5) Roda Gerinda Pengurangan Satu Sisi (Recessed One Side Wheels) Roda gerinda pengurangan satu sisi (Gambar 2.24), digunakan untuk penggerindaan permukaan bidang datar dengan posisi spindel datar atau horizontal.Gambar 2.24. Roda gerinda pengurangan satu sisi 636) Roda Gerinda Pengurangan Dua Sisi (Recessed Two Side Wheels) Roda gerinda pengurangan dua sisi (Gambar 2.25), digunakan untuk penggerindaan datar dengan posisi spindel tegak atau vertikal. Gambar 2.25. Roda gerinda pengurangan dua sisi7) Roda Gerinda Mangkuk Lurus (Straight Cup Wheels) Roda gerinda mangkuk lurus (Gambar 2.26), digunakan untuk penggerindaan permukaan datar dengan spindel vertical dan penggerindaan sisi dengan spindel horizontal. Gambar 2.26. Roda gerinda mangkuk lurus8) Roda Gerinda Mangkuk kerucut (Taper Cup Wheels) Roda gerinda mangkuk kerucut (Gambar 2.27), digunakan untuk penggerindaan alat-alat potong. 64Gambar 2.27. Roda gerinda mangkuk kerucut9) Roda Gerinda Piring (Dish Wheels) Roda gerinda piring (Gambar 2.28), memiliki cirri-ciri bidang potongnya berbentuk lurus. Roda gerinda jenis ini digunakan untuk penggerindaan alat-alat potong. Gambar 2.28. Roda gerinda piring10) Roda Gerinda Piring Gergaji (Saw gummer/Sauser Wheels) Roda gerinda pring geraji (Gambar 2.29), memiliki ciri-ciri bidang potongnya berbentuk radius. Roda gerinda jenis ini digunakan untuk penggerindaan alat-alat potong khususnya untuk daun gergaji. 65Gambar 2.29. Roda gerinda piring gergaji11) Roda Gerinda Tanpa Senter (Centerlees Grinding Wheels) Roda gerinda tanpa senter (Gambar 2.30), digunakan untuk penggerindaan diameter luar tanpa senter pada mesin gerinda silinder (cylinder grinding machine). Gambar 2.30. Roda gerinda tanpa senter12) Roda Gerinda dalam (Internal Grinding Wheels) Roda gerinda dalam, digunakan untuk penggerindaan diameter dalam pada mesin gerinda silinder (cylinder grinding machine). Terdapat dua jenis roda gerinda dalam yaitu roda gerinda dalam tanpa tangkai dan dengan tangkai (Gambar 2.31). Gambar 2.31. Roda gerinda dalam tanpa tangkai dan dengan tangkai 6613) Roda Gerinda Bentuk Khusus Roda gerinda bentuk khusus (Gambar 2.32), digunakan untuk penggerindaan datar pada mesin gerinda datar dengan spindel tegak atau vertikal. Roda gerinda jenis ini terdapat beberapa buah mata batu gerinda yang diikatkan pada pemegang/holdernya, yang jumlahnya tergantung dari besar diameter pemegangnya. Sehingga apabila ada salah satu mata batu gerinda yang rusak, penggantiannya cukup satu mata batu gerinda saja. Gambar 2.32. Roda gerinda bentuk khusush. Sistem Penandaan Batu gerinda Pada setiap roda gerinda terdapat suatu standar penandaan untuk menentukan identitas sebuah batu gerinda. Identitas ini dituliskan pada kertas label yang ditempelkan pada sisi roda gerinda atau dengan cara lain berupa huruf-huruf dan angka-angka. Penandaan ini bertujuan, agar pengguna mengetahui spesifikasi utama yang ada pada roda gerinda tersebut diantaranya: jenis butiran abrasive, ukuran butiran abrasive, jenis perekat, tingkat kekerasan dan strukturnya. Selain itu sebuah roda gerinda juga diberi identitas lain yaitu: ukuran (diameter luar, diameter dalam dan ketebalan) dan merk pabrik pembuatnya. Contoh penandaan salah satu jenis roda gerinda dapat dilihat pada (Gambar 2.33) 67Gambar 2.33. Contoh penandaan roda gerindaPenandaan sebuah roda gerinda harus berdasarkan standar yang telahditetapkan, sehingga setiap pabrikan pembuat roda gerinda dalampembuatnnya harus mengikuti standar tersebut. Standar penandaan rodagerinda dapat dilihat pada (Gambar 2.34).Gambar 2.34. Standar penandaan roda gerinda 68Contoh pembacaan atau pengertian penandaan roda gerinda sebagaimana terlihat pada (Gambar 2.35), adalah sebagai berikut: Gambar 2.35. Salah satu contoh penandaan roda gerinda Pengertian penandaan roda gerinda diatas adalah: A : Butiran pemotong “Alumunium oksida” 16 : Ukuran butiran “Sangat kasar” P : Kekerasan “Keras” 5 : Struktur “Sedang” V : Perekat keramik (Vitrified bond). BE : Karakteristik/type perekati. Pembentukan dan Pengasahan Roda Gerinda (Trueing And Dressing Of Grinding Wheel) Pembentukan dan pengasahan roda gerinda dilakukan sesuai dengan kebutuhan hasil penggerindaan, yaitu bentuk/profil dan kehalusan seperti apa yang diinginkan. Peralatan yang digunakan untuk melakukan pembentukan dan pengasahan roda gerinda adalah, dudukan/pemegang (holder) dan alat pengasah dan pembentuk roda gerinda/dreser (dresser). 1) Pembentukan Roda Gerinda (Trueing) Pembentukan roda gerinda (trueing), adalah proses pembentukan roda gerinda yang hasil permukaannya dapat berbentuk rata, bertingkat, miring, radius, alur profil (alur bentuk standar, alur bentuk radius dan alur bentuk V) dan bentuk-bentuk lainnya. Selain itu trueing juga dapat diartikan, proses mempertahankan bentuk roda gerinda dengan cara 69memperbaiki/meratakan permukaan yang rusak atau tidak rata (miringatau beralur) akibat kesalahan penggunaan (Gambar 2.36). Gambar 2.36. Permukaan roda gerinda yang tidak rata atau rusak (miring atau beralur) akibat kesalahan penggunaana) Pembentukan Roda Gerinda Bentuk Rata Pembentukan roda gerinda bentuk rata, digunakan untuk penggerindaan pada mesin gerinda datar dengan hasil permukaan dan sisinya rata. Alat yang digunakan untuk melakukan pembentukan adalah, dudukan/pemegang dreser bentuk standar dan dresser. Hasil pembentukan roda gerinda bentuk rata dengan pemegang dreser bentuk standar dapat dilihat pada (Gambar 2.37). Gambar 2.37. Hasil pembentukan roda gerinda bentuk rata dengan pemegang dreser bentuk standar 70b) Pembentukan Roda Gerinda Bentuk Miring Pembentukan roda gerinda bentuk miring, digunakan untuk penggerindaan pada mesin gerinda datar dengan hasil permukaan miring. Alat yang digunakan untuk melakukan pembentukan adalah, sinus pembentuk sudut roda gerinda (angle sine wheel dresser) dan dreser. Hasil pembentukan roda gerinda bentuk miring dengan sinus pembentuk sudut roda gerinda dapat dilihat pada (Gambar 2.38). Gambar 2.38. Hasil pembentukan roda gerinda bentuk miring dengan sinus pembentuk sudut roda gerindac) Pembentukan Roda Gerinda Bentuk Bertingkat Pembentukan roda gerinda bentuk bertingkat, digunakan untuk penggerindaan pada mesin gerinda datar dengan hasil permukaan bertingkat. Alat yang digunakan untuk melakukan pembentukan adalah, pembentuk sisi roda gerinda presisi (preccisions duples wheel dresser) dan dreser. Hasil pembentukan roda gerinda bentuk bertingkat dengan pembentuk sisi roda gerinda presisi dapat dilihat pada (Gambar 2.39). 71Gambar 2.39. Pembentukan roda gerinda bentuk miring dengan pembentuk sisi roda gerinda presisid) Pembentukan Roda Gerinda Multi Bentuk Pembentukan roda gerinda multi bentuk, digunakan untuk penggerindaan pada mesin gerinda datar dengan hasil permukaan berbagai macam bentuk tergantung bentuk grinda yang digunakan. Alat yang digunakan untuk melakukan pembentukan adalah, pembentuk roda gerinda universal (universal wheel dresser) dan pembentuk radius dan sudut roda gerinda dengan kaca pembesar/optic (optical radius & angle wheel dresser). Hasil pembentukan roda gerinda multi bentuk dengan pembentuk roda gerinda universal dapat dilihat pada (Gambar 2.40), hasil pembentukan roda gerinda multi bentuk dengan pembentuk radius dan sudut roda gerinda dengan kaca pembesar/optic dapat dilihat pada (Gambar 2.41). 72Gambar 2.40. Hasil pembentukan roda gerinda multi bentuk dengan pembentuk roda gerinda universal Gambar 2.41. Hasil pembentukan roda gerinda multi bentuk dengan pembentuk radius dan sudut roda gerinda dengan kaca pembesar/optic2) Pengasahan/Dresing (Dressing) Roda Gerinda. Pengasahan/dresing roda gerinda (Gambar 2.41), bertujuan untuk mempertahankan/mengkondisikan roda gerinda agar tajam kembali akibat dari terjadinya loading dan glazing. Loading adalah tumpulnya 73roda gerinda yang diakibatkan oleh kotoran yang menutupi sisi butiranpemotong (Gambar 2,42) dan glazing adalah tumpulnya roda gerindayang diakibatkan oleh ausnya sisi potong butiran pemotong (Gambar2.43). Pada umummya terjadi pada roda gerinda yang keras, maka dariitu perhatikan spesifikasi roda gerinda. Gambar 2.41. Pengasahan/dresing roda gerinda Gambar 2.42. Tumpulnya roda gerinda yang diakibatkan oleh kotoran yang menutupi sisi butiran pemotong 74Gambar 2.43. Tumpulnya roda gerinda yang diakibatkan oleh ausnya sisi potong butiran pemotongj. Proses Pembentukan dan Pengasahan Roda Gerinda (Trueing And Dressing) Alat yang digunakan untuk proses pembentukan dan pengasahan roda gerinda (trueing and dressing) adalah dreser (dresser). Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan proses pembentukan dan pengasahan roda gerinda diantaranya: 1) Perlakuan Terhadap Dreser (Dresser) Dreser merupakan sebuah alat yang harganya relatif mahal, karena terbuat dari bahan intan/berlian. Disamping itu, proses pembuatannya harus dilakukan dengan menggunakan cara atau teknik sesuai ketentuan, dan bahkan sampai saat ini tidak banyak industri yang memproduksi alat tersebut. Maka dari itu, perlakukan terhadap dreser harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 75 Gunakan dreser hanya untuk pekerjaan truing dan dressing  Untuk menghindari lepasnya dreser dari pemegangnya, hindari terjadinya beban kejut pada saat digunakan  Intan memiliki sifat kekerasan sangat keras dan tahan terhadap gesekan, namun rentan terhadap benturan. Maka dari itu, hindari dari terjadinya benturan atau terjatuh.2) Penempatan atau Posisi Dreser (Dresser) Penempatan atau posisi dreser, sangat berpengaruh terhadap keselamatan dreser dan roda gerinda. Maka dari itu penempatan atau posisi dreser pada saat digunakan harus memperhatikan beberapa hal diantaranya:  Penempatan atau posisi dreser harus benar, yaitu ditempatkan bergeser dari sumbu spindel mesin yaitu sebesar ± ¼ inchi atau ± 6 mm dan dimiringkan sekitar 15º. Gambar 2.44. Penempatan atau posisi dreser yang benar  Tidak dibenarkan penempatan atau posisi dreser diletakkan berlawanan dengan arah putaran roda gerinda, karena intan akan mudah terlepas akibat titik singgung tidak mengenai ujung intan. Pada posisi ini, jika dudukan dreser pemasangannya kurang kuat, akan mudah tergeser atau terangkat sehingga dreser dan roda gerinda rawan terhadap kerusakan. 76Gambar 2.45. Penempatan atau posisi dreser yang salah  Pengikatan batang intan pada dudukannya harus kuat dan jaraknya tidak boleh terlalu tinggi. Karena kondisi tersebut akan mengakibatkan mudah terjadi perubahan posisi dan getaran pada batang intan, yang akan mengakibatkan pecah atau terlepasnya intan dari batangnya. Gambar 2.46. Pengikatan batang intan harus kuat dan jaraknya tidak boleh terlalu tinggi3) Seting Dreser Pada saat melakukan seting posisi dreser harus dilakukan secara hati- hati. Tempatkan dreser ditengah-tengah roda gerinda, jika sudah menyentuh baru kemudian lakukan penggeseran secara pelahan atau menggunakan feding yang lambat agar permukaan roda gerinda benar- bendar rata. 77Gambar 2.47. Penempatan dan seting dreserk. Menyetimbangan Roda Gerinda (Balancing) Untuk mendapatkan hasil penggerindaan yang baik, roda gerinda sebelum dipasang pada spindel mesin harus disetimbangkan terlebih dahulu (Gamabr 2.48). Proses menyetimbangkan roda gerinda harus mengikuti prosedur yang berlaku, agar roda gerinda benar-benar setimbang pada saat digunakan. Gambar 2.48. Menyetimbangkan roda gerinda 781) Tujuan Menyetimbangkan Roda Gerinda Menyetimbangkan roda gerinda tujuannya adalah, membagi massa/beban dari roda gerinda agar terpusatnya dengan menggatur bobot penyeimbangnya. Gambar 2.49. Bobot Penyetimbang Penyebab roda gerinda tidak setimbang dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya:  Struktur Butiran Roda Gerinda Tidak Merata/Homogin Struktur butiran roda gerinda tidak merata/homogin, akibat dari proses produksinya oleh pabrik pembuat. Gambar 2.50. Struktur butiran roda gerinda tidak merata/homogin 79 Roda Gerinda Basah. Roda gerinda basah tidak merata, akibat pada saat memberhentikan pendingin masih keluar dari reran. Gambar 2.51. Roda gerinda basah tidak merata  Adanya Cacat Pada Permukaan Roda Gerinda. Cacatnya roda gerinda pada umumnya diakibatkan terjadinya benturan roda gerinda dengan benda lain yang lebih keras. Proses terjadinya benturan diantaranya terjadi pada saat dibawa, dipasang atau digunakan yang dilakukan dengan tidak hati-hati. Gambar 2.52. Roda gerinda cacatDampak atau akibat dari tidak setimbangnya roda gerinda dapatmengakibatkan diantaranya: 80 Kwalitas hasil penggerindaan kurang baik. Dengan tidak setimbangnya roda gerinda, mengakibatkan roda gerinda jadi bergetar sehingga kwalitas hasil peggerindaan kurang baik.  Mempercepat keausan bantalan pada mesin gerinda. Dengan tidak setimbangnya roda gerinda, mengakibatkan beban yang terjadi pada bantalan tidak merata sehingga mempercepat keausan bantalan atau bearing pada mesin gerinda.2) Langkah-Langkah Menyetimbangan Roda Gerinda (Balancing) Langkah-langkah menyetimbangan roda gerinda adalah sebagai berikut:  Langkah awal yang harus dilakukan dalam menyetimbangkan roda geinda adalah, melepas semua bobot penyetimbang dari pencekam roda gerinda. Jika bobot penyetimbang tidak bisa dilepas, semua bobot harus ditempatkan pada jarak yang sama satu sama lainnya. Gambar 2.53. Langkah awal yang harus dilakukan dalam menyetimbangkan roda geinda  Laksanakan proses dressing untuk mengurangi masa/beban roda gerinda yang tidak merata..  Tempatkan dudukan penyetimbang ditempatkan yang rata dan stabil dan stel posisi gelembung air pengontrol (waterpass) harus ditengah- tengah 81Gambar 2.54. Penemapatan dudukan penyetimbang Pasang arbor pada lubang pencekam/flens roda gerinda. Kondisi arbor dan lubang harus benar-benar bersih dari kotoran Gambar 2.55. Pemasangan arbor pada lubang pencekam/flens Roda gerinda yang telah terpasang pada arbor diletakkan pada dudukan penyetimbang. Dalam hal ini arbor harus benar-benar tegak lurus dan ditengah kedua jalur penyetimbang Gambar 2.56. Penempatan arbor pada dudukan peyetimbang 82 Roda gerinda dibiarkan bergulir kekiri dan kekanan, tunggu hingga berhenti dengan sendirinya. Posisi ini berarti bagian terberat ada pada bagian bawah (pusat grafitasi) Gambar 2.57. Posisi terberat roda gerinda terletak pada bagian bawah (pusat grafitasi) Roda gerinda pada bagian atas ditandai dengan kapur (berlawanan arah dengan pusat gravitasi). Gambar 2.58. Penandaan roda gerinda Salah satu bobot penyetimbang dipasang dan dikencangkan searah dengan tanda kapur. Selama penyetimbangan berlangsung, posisi bobot jangan dirubah/digeser. 83Gambar 2.59. Pemasangan satu bobot peyetimbang Dua bobot penyetimbang lainnya dipasang dekat dengan pusat gravitasi dan masing-masing mempunyai jarak yang sama dengan bobot penyetimbang yang pertama. Gambar 2.60. Pemasangan bobot peyetimbang dua lainnya Roda gerinda ditempatkan kembali pada posisi tengah jalur gerinda, dan putar 90° searah jarum jam dan lepaskan dari pegangan sampai berhenti dengan sendirinya.Gambar 2.61. Mengatur posisi roda gerinda pada posisi tengah jalur gerinda 84 Jika roda gerinda kembali pada posisi pertama, dua bobot penyetimbang harus diatur mendekati bobot penyetimbang pertama. Gambar 2.62. Mengatur posisi roda bobot penyetimbang Sebaliknya jika roda gerinda bergulir berlawanan arah dengan posisi pertama (tanda kapur dibawah), dua bobot penyetimbang harus digeser menjahui bobot penyetimbang pertama. Gambar 2.63. Mengatur bobot peyetimbang Jika roda gerinda dapat berhenti pada posisi dimana saja. Dengan demikian roda gerinda disebut setimbang.Gambar 2.64. Posisi roda gerinda setimbang 85l. Pemeriksaan Roda Gerinda Roda gerinda adalah salah satu alat yang rawan terhadap kerusakan akibat terjadinya benturan. Akibat kesalahan proses pembuatan atau pengangkutan dan penyimpanan roda gerinda yang tidak hati-hati, kemungkinan bisa saja terjadi rusak/retak. Jika roda gerinda yang retak tetap digunakan, pada saat mendapat beban pemakanan roda gerinda tersebut mudah pecah yang dapat menyebabkan kerusakan pada mesin dan benda kerja yang sedang dikerjakan, termasuk membahayakan operator akibat loncatan serpihan/pecahan roda gerinda. Maka dari itu, roda gerinda sebelum digunakan harus diperiksa dari keretakan dengan cara sebagai berikut: 1) Pemeriksaan Roda Gerinda Dengan Cara Diletakan Pada Lantai Pemeriksaan roda gerinda dengan cara diletakan pada lantai atau landasan yang keras, caranya dengan memukul secara perlahan menggunakan sejenis tangkai obeng dari bahan plastik. Lokasi atau titik-titik yang harus diperiksa pada setiap jarak sekitar 45 seperti terlihat pada (Gambar 2.65). Roda gerinda yang tidak retak jika dipukul suaranya lebih nyaring dibandingkan dengan roda gerinda yang retak.Gambar 2.65. Pemeriksaan roda gerinda dengan cara diletakan pada lantai 862) Pemeriksaan roda gerinda dengan cara ditahan dengan tangan Pemeriksaan roda gerinda dengan cara ditahan dengan tangan (digantung atau dipegang pada lubang roda gerinda) – (Gambar 2.66), caranya dengan memukul secara perlahan dengan menggunkan sejenis tangkai obeng atau palu dari bahan plastic atau. Roda gerinda yang perekatnya menggunakan keramik dan silikat, jika kondisinya tidak retak akan berbunyi nyaring dan jika kondisinya retak tidak akan berbunyi nyaring sehingga tidak layak untuk digunakan. Gambar 2.66. Pemeriksaan roda gerindam. Pemasangan Roda Gerinda Roda gerinda harus terpasang kuat dan aman pada spindel mesin (Gambar 2.67) . Oleh karena itu paking kertas yang sudah terpasang pada kedua sisi roda gerinda baru jangan sampai dilepas, bahkan jika tidak ada harus dibuat baru dengan jenis yang serupa. Paking ini berfungsi sebagai peredam dan perapat antara roda gerinda dengan flens (flange). 87Gambar 2.67. Pengikatan roda gerinda pada spindel mesin3. Rangkuman Bagian roda gerinda : butiran pemotong (abrasive), perekat (bond) Struktur roda gerinda ditentukan oleh besar kecilnya volume pori-pori yang terdapat diantara butiran pemotong : struktur terbuka, struktur sedang, struktur padat. Bentuk geometris roda gerinda standar : lurus (straight wheels), silinder (cylinder wheels), tirus satu sisi (tappered one side wheel), tirus dua sisi (tappered two side wheel), pengurangan satu sisi (recessed one side wheels), pengurangan dua sisi (recessed two side wheel), mangkuk lurus (straight cup wheels), mangkuk kerucut (tapper wheels), piring (dish wheels), gergaji/piring radius (saw gummer/sauser wheels), tanpa senter (centerlees grinding wheels), dalam (internal grinding wheels), bentuk khusus Pada setiap roda gerinda terdapat suatu standar penandaan untuk menentukan identitas sebuah batu gerinda. Identitas ini ditulisakan pada kertas label yang ditempelkan pada sisi roda gerinda atau cara lain yang berupa huruf atau angka. Pengasahan/dresing roda gerinda bertujuan untuk mempertahankan/ mengkondisikan roda gerinda agar tajam kembali akibat dari terjadinya 88loading dan glazing. Loading adalah tumpulnya roda gerinda yang diakibatkan oleh kotoran yang menutupi sisi butiran pemotong dan glazing adalah tumpulnya roda gerinda yang diakibatkan oleh ausnya sisi potong butiran pemotong Untuk mendapatkan hasil penggerindaan yang baik, pemasang roda gerinda harus setimbang (balance).4. Tugas a. Buat rangkuman dengan singkat, terkait materi roda gerinda untuk penggerindaan datar. b. Jelaskan dengan singkat, jika penggerindaan datar menggunakan roda gerinda tidak sesuai spesifikasi.5. Tes Formatif a. Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian roda gerinda b. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis struktur roda gerinda c. Jelaskan bagaimana cara penandaan roda gerinda d. Jelaskan bagaimana cara pengasahan dan pembentukan roda gerinda e. Jelaskan langkah-langkah pemasangan roda gerinda f. Jelaskan langkah-langkah menyetimbangkan roda gerinda 89D. Kegiatan Belajar 3 - Parameter Pemotongan Pada Mesin Gerinda Datar 1. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, dengan melalui mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, peserta didik dapat: a. Menghitung kecepatan keliling roda gerinda pada proses penggerindaan datar b. Menerapakan kecepatan keliling roda gerinda pada proses penggerindaan datar c. Menghitung putaran mesin (Revolotion permenit – Rpm) pada proses penggerindaan datar d. Menerapkan putaran mesin (Revolotion permenit – Rpm) pada proses penggerindaan datar e. Menghitung waktu pemesinan pada proses penggerindaan datar f. Menerapakan waktu pemesinan pada proses penggerindaan datar 2. Uraian Materi Sebelum mempelajari materi parameter pemotongan pada mesin gerinda datar, lakukan kegiatan sebagai berikut: Pengamatan: Silahkan anda mengamati beberapa kegiatan proses peggerindaan pada mesin gerinda datar (Gambar 3.1) atau objek lain sejenis disekitar anda. Pada saat melakukan proses penggerindaan seperti yang anda lihat, untuk dapat menggerinda permukaan benda kerja dengan baik sesuai tuntutan pekerjaan, selain harus menggunakan spesifikasi roda gerinda yang sesuai fakktor lainnya adalah penetapan parameter pemotongan yang digunakan pada saat proses penggerindaan datar. Sebutkan parameter pemotongan apa saja diperlukan untuk melakukan kegiatan tersebut dan jelaskan bagaimana cara menghitungnya. 90Gambar 3.1. Proses pnggerindaan datar pada mesin gerinda datarMenanya:Apabila anda mengalami kesulitan dalam memahami tentang apa sajaparameter pemotongan yang diperlukan pada proses penggerindaan datardan cara menghitungnya, bertanyalah/berdiskusi atau berkomentar kepadasasama teman atau guru yang sedang membimbing anda.Mengekplorasi:Kumpulkan data secara individu atau kelompok, terkait parameterpemotongan pada mesin bubut melalui: benda konkrit, dokumen, bukusumber, atau hasil eksperimen.Mengasosiasi:Setelah anda memilki data dan menemukan jawabannya, selanjutnyajelaskan bagaimana cara menerapkan pada proses pemebubutan. 91Mengkomunikasikan:Presentasikan hasil pengumpulan data-data anda, terkait parameterpemotongan pada mesin bubut, dan selanjutnya buat laporannya. PARAMETER PEMOTONGAN PADA MESIN GERINDA DATARYang dimaksud dengan parameter pemotongan pada mesin gerinda dataradalah, informasi berupa dasar-dasar perhitungan, rumus dan tabel-tabelyang medasari teknologi proses pemotongan/penyayatan pada mesingerinda datar. Parameter pemotongan pada mesin gerinda datardiantaranya: kecepatan keliling roda gerinda (peripheral operating speed -POS), kecepatan putar mesin (Revolotion Permenit - Rpm), dan waktuproses pemesinannya.a. Kecepatan Keliling Roda Gerinda (Peripheral operating speed - POS) Kecepatan keliling roda gerinda disesuaikan dengan tingkat kekerasan atau jenis perekat. Kecepatan keliling terlalu rendah membuat butiran mudah lepas, dan sebaliknya jika kecepatan keliling terlalu tinggi akan terlihat proses penggerindaan seperti keras sehingga akan berakibat roda gerinda mudah pecah. Kecepatan keliling roda (POS) roda gerinda dapat dihitung dengan rumus: POS  n x π .d Meter/detik 1000 . 60 Keterangan: POS = Peripheral operating speed atau kecepatan keliling roda gerinda dalam satuan meter/detik n = Kecepatan putar roda gerinda/menit (Rpm) d = Diameter roda gerinda dalam satuan milimeter 60 = Konversi satuan menit ke detik 1000 = Konversi satuan meter ke millimeter 92Contoh:Sebuah roda gerinda berdiameter 300 mm mempunyai kecepatan putar1700 rpm, hitung kecepatan keliling roda gerindanya!Jawab :POS  n x π .d meter/detik 1000 . 60POS 1700 x 3;14 .300 meter/detik 1000 . 60POS  26,69 meter/detikJadi kecepatan keliling roda gerindanya adalah sebesar 26,69 meter/detikSelain kecepatan keliling roda gerinda dapat dihitung atau ditentukansebagaimana contoh diatas, juga dapat ditentukan dengan beracuan padatabel standar kecepatan keliling roda gerinda. Tabel kecepatan kelilingroda gerinda dapat dilihat pada (tabel 2.1).Tabel 2.1. Kecepatan keliling yang disarankanNo. Jenis pekerjaan Kecepatan keliling m/det1. Pengasahan alat pada mesin 23 - 30 gerinda alat2. Gerinda silinder luar 28 - 333. Gerinda silinder dalam 23 - 304. Gerinda pedestal 26 - 335. Gerinda portabel 33 - 486. Gerinda datar 20 - 307. Penggerindaan alat dengan basah 26 - 308. Penggerindaan pisau 18 - 239. Cutting off wheels 45 - 80

93