Jelaskan apa yang dimaksud dengan tahap pembentukan pada tahap produksi?

Fungsi.co.idTahapan Produksi Secara Umum Terbagi Atas? – Produksi adalah upaya yang dilakukan dalam rangka menambah nilai pada suatu barang kerajinan. Produksi barang kerajinan memiliki proses yang disebut dengan tahapan produksi. Tahapan produksi adalah urutan proses produksi dari awal sampai akhir.

Tahapan produksi secara umum terbagi atas tahap perbahanan, tahap pembentukan, tahap perakitan dan finishing. Agar lebih jelas Berikut ini pembahasannya.

Tahap resistance sedang mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi.

Bahan yang digunakan dalam pembentukan kerajinan sangat beragam. Oleh karena itu, pengobatan bahan produksi beragam.

Tahap formasi adalah tahap yang dilakukan setelah proses resistensi selesai.

Pembentukan bahan baku tergantung pada jenis bahan, bentuk dasar bahan, dan bentuk produksi yang harus dibuat.

Bahan dalam bentuk huruf atau lembar dapat dibentuk dengan dipotong sesuai dengan bentuk yang diinginkan, diatur, diatur, atau lem lem.

Majelis adalah proses merger beberapa bagian komponen untuk membentuk konstruksi kerajinan dekorasi yang diinginkan.

Majelis dilakukan jika produk dekoratif dibuat terdiri dari beberapa bagian. Setiap jenis bahan memiliki sifat khusus dari bahan lain sehingga perakitan harus mengetahui sifat-sifat material.

Majelis dapat memanfaatkan bahan pendukung, seperti lem, kuku, benang tali atau teknik koneksi tertentu.

Finishing atau pekerjaan akhir adalah bagian yang sangat penting dari proses pembuatan kerajinan ornamen. Finishing akan memberikan tampilan nilai jual produk.

Finishing dilakukan sebelum produk dimasukkan ke dalam paket. Finishing dapat berupa penghapusan atau lapisan permukaan. Setiap jenis kerajinan hias biasanya memiliki jenis finishing antara satu dan lebih.

Tujuan Produksi

Proses pemrosesan yang baik dalam bentuk barang atau jasa tentu memiliki tujuan untuk apa produk diproduksi. Berbicara secara luas proses produksi, termasuk tujuan berikut:

  • Untuk menghasilkan produk atau layanan yang baik
  • Untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan
  • Untuk mendapatkan keuntungan sehingga tingkat kemakmuran diinginkan
  • Untuk memberikan nilai atau nilai tambahan pada suatu produk
  • Untuk memenuhi permintaan pasar, baik pasar domestik atau pasar luar negeri
  • Untuk mengganti produk yang rusak atau kadaluwarsa atau telah kedaluwarsa dan menggantinya dengan produk baru yang layak dikonsumsi.

Ciri Proses Produksi

Dalam proses mengelola kegiatan atau kegiatan produksi terdapat karakteristik atau karakteristik khusus yang kemudian merupakan karakteristik dari proses produksi itu sendiri baik dalam hal proses, properti, atau periode waktu yang dibutuhkan selama proses.

Karakteristik produksi kemudian dibedakan menjadi tiga bagian berdasarkan klasifikasi, termasuk yang berikut.

Karakteristik produksi suatu barang dan layanan berdasarkan proses dibagi menjadi dua, yaitu proses secara langsung dan tidak langsung. Ini secara langsung kegiatan produksi atau aktivitas yang mencakup produksi primer dan sekunder.

Produksi utama adalah kegiatan atau aktivitas produksi yang diambil dari alam secara langsung misalnya pertanian, penambangan dan sebagainya. Sedangkan untuk proses produksi sekunder adalah kegiatan atau aktivitas produksi yang menambah nilai lebih ke item yang ada, misalnya kayu untuk kemudian membuat rumah, baja untuk membuat jembatan dan sebagainya.

Dalam klasifikasi karakteristik produksi berdasarkan properti, proses ini kemudian dibedakan menjadi 4 dari mereka:

  1. Proses ekstrasional, ini adalah kegiatan atau aktivitas yang mengambil produk langsung dari alam.
  2. Proses analisis, ini adalah kegiatan atau aktivitas produksi yang memisahkan suatu produk menjadi lebih dengan bentuk yang mirip dengan aslinya.
  3. Proses fabrikasi, ini adalah kegiatan atau produksi produksi yang mengubah bahan baku ini menjadi produk baru.
  4. Proses sintetis ini adalah proses yang menggabungkan beberapa bahan produksi menjadi bentuk produk. Proses sintetis juga disebut proses perakitan.

Karakteristik tahap produksi berdasarkan periode waktu dibagi menjadi dua produksi secara terus-menerus serta produksi intermiten, di bawah ini adalah penjelasan:

Produksi berkelanjutan adalah proses yang menggunakan semua jenis fasilitas untuk membuat produk terus menerus. Dalam proses ini umumnya terjadi pada skala besar dan tidak dipengaruhi oleh perubahan waktu dan juga musim.

Produksi terputus ini adalah proses barang yang kegiatannya berjalan setiap saat dan dapat atau dapat dipengaruhi oleh perubahan musim, pesanan dan semua jenis faktor lainnya.

Jenis Proses Produksi

Dalam implementasinya, prosesnya kemudian membutuhkan waktu yang berbeda, beberapa pendek dan beberapa proses membutuhkan waktu yang lama. Dan dengan metode implementasi, proses produksi dapat dibagi menjadi empat jenis, termasuk yang berikut:

Ini adalah kegiatan kegiatan atau produksi yang dengan cepat dan langsung menghasilkan produk (barang / jasa) untuk konsumen.

Contoh produksi jangka pendek: Misalnya ini adalah produksi makanan seperti misalnya roti panggang, makanan goreng, Cakwe, dan sebagainya.

Ini merupakan aktivitas atau kegiatan produksi yang membutuhkan waktu lama.

Contoh Produksi Jangka Panjang: Misalnya, seperti menanam padi, membangun rumah, menanam kopi, dan lainnya.

Ini adalah kegiatan produksi yang secara bertahap memproses semua jenis bentuk bahan baku menjadi produk jadi, yang prosesnya kemudian berlanjut.

Contoh Produksi Terus-Menerus: Misalnya, pabrik yang menghasilkan karet, kertas, gula, dll.

Ciri Produksi Terus Menerus:

  1. Pola ini kemudian akan selalu sama dari hari tanpa perubahan. Ini berarti bahwa ada tahap pasti bahan baku untuk menjadi produk akhir.
  2. Memproduksi dengan sejumlah besar jumlah besar, yaitu dengan berbagai jenis produk kecil.
  3. Kompilasi peralatan produksi berdasarkan aliran aliran atau tahapan kerja dari bahan baku menjadi produk akhir.
  4. Mesin ini memiliki sifat khusus untuk memproduksi produk tertentu.
  5. Efek dari operator kecil.
  6. Tidak membutuhkan banyak karyawan.
  7. Jika ada kemacetan dalam satu bagian yang mengakibatkan total kemacetan.
  8. Membutuhkan pakar perawatan yang cukup bagus.
  9. Variasi dalam jenis produk relatif kecil.

Ini adalah kegiatan produksi atau aktivitas yang memproses bahan baku dengan menggabungkannya menjadi produk jadi.

Contoh Produksi Berseling Misalnya, seperti proses pembuatan sepeda motor, yang setiap bagian diproduksi secara terpisah (kemudi, knalpot, ban, mesin, dan lainnya). Prosesnya adalah menggabungkan semua bagian ini dan kemudian menghasilkan sepeda motor.

Tingkat Produksi

Menurut para ekonom jenis produksi ini dibagi menjadi tiga level, termasuk:

Tingkat produksi primer ini kemudian mencakup upaya ekstraktif terutama memberikan bahan-bahan dasar atau juga penggunaan dasar, antara lain seperti pertambangan, pertanian, perikanan, dan kehutanan.

Level produksi sekunder ini kemudian mencakup kerajinan tangan, industri dan konstruksi atau juga membuat bangunan.

Level produksi tersier ini kemudian tidak menghasilkan barang, tetapi bisnis layanan yang kemudian memfasilitasi, membantu, menghubungkan, saluran, dan juga melaksanakan kegunaan di suatu tempat, waktu, dan layanan, baik untuk produsen atau juga konsumen. Misalnya, seperti asuransi, perdagangan, penyimpanan / darat, transportasi (transportasi), dan perbankan.

Demikian sedikit pembahasan mengenai Tahapan Produksi Secara Umum Terbagi Atas? semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare 🙂

Baca juga artikel lainnya tentang:

Kata produksi merupakan kata yang cukup familiar bukan dalam kehidupan sehari-hari? Baik dalam lingkungan rumah, lembaga pendidikan hingga kerja. Namun sebenarnya apa itu pengertian, jenis, tahapan dan karakteristik dari proses produksi yang banyak didengar di berbagai kalangan itu, terutama dalam bisnis?

Nah dalam artikel ini akan dibahas mengenai pokok bahasan produksi yang cenderung bersinggungan dengan dunia kerja, konsumen serta pemenuhan kebutuhan. Pemahaman mengenai pengertian, jenis serta karakteristik dari proses produksi sendiri akan memudahkan para pebisnis khususnya dalam melakoni kinerjanya. 

Hal ini dikarenakan dalam berbisnis khususnya penjualan produk maka akan identik dan dekat dengan suatu kegiatan produksi barang. Oleh sebab itu yuk bagi para pebisnis, pekerja atau khalayak umum agar mampu menambah khasanah pengetahuan soal produksi, simak uraian berikut ini!

Apa Itu Proses Produksi? 

Nah agar semakin memahami apa itu sebuah pemrosesan dalam produksi kerja maka akan lebih baik untuk mengenali lewat pengertiannya. Jadi yang disebut sebagai sebuah kegiatan proses produksi adalah sebuah kegiatan penggabungan berbagai elemen produksi dalam satu kesatuan. 

Dimana penggabungan ini sendiri ditujukan untuk membuat sebuah produk yang menguntungkan dan membantu kebutuhan konsumen nantinya. Kegiatan pembuatan atau penggabungan barang atau ornament sifat ini sendiri tidak hanya merujuk pada layanan produk. 

Namun bisa juga merujuk pada bisnis dalam bidang jasa yang juga bisa dimanfaatkan atau digunakan oleh konsumen nantinya. Proses pemroduksian jasa atau barang ini sendiri didalamnya melibatkan banyak bahan baku  dan bahan pembantu.

Adapun harus dari sebuah produksi sendiri jika berbentuk barang maka memiliki masa fisik dan kimia serta memiliki masa keawetannya yang dibatasi waktu. Seperti misalnya produk makanan, shampoo atau kecantikan yang memiliki masa kadaluarsa. 

Hal ini berbeda jika merujuk pada produksi dalam bidang jasa yang tidak memiliki pengikat secara fisik, kimia dan masa kadaluarsa. Jadi bisa disimpulkan bahwa pengertian dari suatu proses produksi adalah tindakan pengolahan bahan baku dasar sebagai sebuah barang atau produksi jasa. 

Dimana hasil dari produksi ini sendiri memiliki output berbeda baik dari segi bentuk, karakteristik dan waktu ketahanannya. Nah setelah mengetahui pengertian dari sebuah kegiatan pemrosesan produksi maka mari beranjak ke pembahasan jenis-jenis proses kerjanya!

Download eBook Panduan dan Template Pembukuan Sederhana dengan Excel untuk Bisnis Kecil

Jenis-jenis Kegiatan Proses Produksi yang Ada di Indonesia

Nah apa saja kiranya jenis kegiatan pemrosesan produksi yang bisa ditemui dalam bidang bisnis di Indonesia, berikut ini akan disimak bersama. Dimana ternyata jenisnya ada beragam dan memiliki bentuk kerja dan masa waktu yang juga berbeda.

1. Jenis Produksi Berjangka Pendek

Untuk jenis kegiatan kerja produksi yang ada di Indonesia pertama adalah berjenis produksi jangka pendek. Dimana untuk jenis ini sendiri memang kegiatan produksinya bisa dengan cepat menghasilkan sebuah barang secara instan untuk kemudian dinikmati konsumen. 

Produk-produk jenis produksi ini sendiri lebih mudah ditemukan di berbagai lini kehidupan dan sifatnya pun menjadi yang paling dasar. Contoh dari jenis produksi ini adalah proses pembuatan barang dagang seperti makanan cepat saji, roti bakar, cakwe dan lain sebagainya. 

Dimana konsumen bisa cepat mendapatkan barang dengan waktu singkat dan hitungan menit setiap produksinya. Untuk jenis ini sendiri pergerakan produksinya juga terhitung cepat dan menarik konsumen dari berbagai kalangan.

2. Produksi Untuk Jangka Panjang

Kemudian untuk jenis produksi selain jangka pendek ada jenis dari produksi jangka panjang. Dimana maksud dari produksi ini adalah waktu kegiatan atau produksi dari suatu barang atau jasanya memakan waktu yang relatif lama. Contohnya seperti budidaya ikan nila, budidaya kopi, pembuatan bangunan atau gedung perusahaan dan lain sebagainya.

Baca juga: 30 Cara Melakukan Marketing Online Untuk Bisnis Kecil Secara Gratis

3. Jenis Produksi Terus Menerus atau Berkelanjutan

Adapun jenis lainnya dari sebuah produksi adalah jenis terus menerus atau berkelanjutan yang masa kerjanya memang membutuhkan waktu berkelanjutan. Dimana proses ini sendiri mengubah suatu bahan baku dengan menggabungkannya dengan barang atau memanfaatkan alat bantu lainnya. Contoh nyatanya ada pada produksi gula, produksi kertas, produksi karet, plastik dan lain sebagainya.

4. Produksi Berselingan

Selain produksi jangka pendek, panjang juga berkelanjutan maka ada juga yang namanya produksi berselingan. Dimana untuk jenis produksi ini sendiri metodenya adalah menggabungkan beberapa bahan baku jadi menjadi bentuk baru. Misalnya adalah produksi sepeda motor, alat elektronik, mobil dan lain sebagainya.

Baca juga: Keunggulan Kompetitif: Pengertian, Fungsi, Strategi, Analisa dan Alat Ukurnya

Tahapan dalam Proses Produksi

Proses membawa produk baru ke pasar bisa terasa lama dan melewati beberapa tahapan. Dengan memecahnya menjadi 12 langkah, Anda dapat melihat bahwa ternyata lebih mudah daripada yang Anda pikirkan untuk mengubah ide hebat menjadi produk akhir.

1. Konsep Produk

Di sinilah Anda mulai menyempurnakan ide dasar Anda. Pikirkan tentang apa yang Anda inginkan dari produk Anda, apa kegunaannya, dan siapa yang akan menggunakannya. Buat sketsa dan catatan konsep awal Anda untuk memudahkan proses produksi secara menyeluruh.

2. Penelitian

Ada dua hal penting yang perlu diteliti pada tahap ini: pertama, permintaan. Jika produk Anda memecahkan masalah, apakah banyak orang yang mencari solusi untuk masalah itu? Dapatkah Anda melihat celah yang akan ingin diisi?

Kedua, apakah sudah ada produk yang serupa dengan produk Anda? Jika demikian, bukan berarti ide Anda tidak akan sukses, tetapi bagaimana Anda membuat produk yang lebih baik dari yang sudah tersedia saat ini.

3. Pengembangan Desain Produk

Pada tahap ini, Anda bisa mulai mengembangkan desain produk Anda. Ada beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan di sini:

  • Pahami dengan pasti fungsi produk Anda
  • Pikirkan tentang seberapa kuat dan tahan lama produk Anda nantinya
  • Seberapa andal produk tersebut?
  • Berapa biaya produksi, dan apakah ini memberikan ruang untuk mendapatkan keuntungan tanpa harga yang akan membuat pembeli marah?
  • Pikirkan tentang kerumitan pembuatan, dengan mempertimbangkan berapa banyak bagian yang dibuat untuk setiap unit
  • Apakah produk Anda sekali pakai atau tahan lama?
  • Bahan apa yang dibutuhkan untuk produksi?

4. Penelitian dan pengembangan desain akhir

Edit desain Anda seperlunya. Sertakan dimensi dan bahan, kembangkan desain dengan standar tinggi dan sertakan semua detail penting. Jika produk Anda terdiri dari beberapa bagian, usahakan meminimalkannya untuk menekan biaya produksi dan mempercepat perakitan.

5. CAD

CAD adalah kependekan dari Computer-aided design atau desain dengan bantuan komputer. Proses ini menggunakan perangkat lunak rendering 3D untuk menghasilkan model komputer dari desain akhir Anda. Ini dapat membantu mengungkap potensi masalah yang tidak terlihat dari desain produk itu sendiri. Manfaatkan kesempatan ini untuk kembali ke tahap desain akhir dan tangani masalah apa pun sekarang.

Baca juga: Promosi Produk: Pengertian dan 10 Tips Promosi yang Terbukti Efektif

6. CAM

CAM adalah singkatan dari Computer-aided manufacturing atau manufaktur berbantuan komputer. Di sinilah Anda bisa melihat prototipe fisik produk Anda, diproduksi oleh sistem yang dipandu komputer.

7. Pengujian Prototipe

Pastikan pengujian Anda menyeluruh dan kritis. Jangan takut untuk jujur ​​pada diri sendiri tentang masalah atau kekurangan apa pun pada desain Anda, karena ini nantinya dapat membantu produk akhir Anda menjadi yang terbaik. Jika perlu, kembali ke langkah 3 dan atasi kekurangannya.

8.  Manufaktur

Jika Anda berhasil melalui pengujian prototipe tanpa mendapat masalah apa pun yang perlu diselesaikan, sekarang saatnya membuat produk Anda. Mungkin ada beberapa keputusan lebih lanjut yang harus dibuat di sini, seperti bahan, nomor batch, dan pabrikan itu sendiri. Pikirkan tentang apa yang membuat biaya tetap rendah dengan tetap menjaga kualitas yang Anda inginkan, sehingga Anda dapat memaksimalkan keuntungan.

9. Perakitan

Pilihan penting untuk dibuat pada tahap ini mungkin melibatkan bahan lebih lanjut, seperti lem. Ingatlah biaya, tetapi ingat bahwa menggunakan bahan yang tidak efektif dapat berdampak negatif pada penjualan Anda pada akhirnya. Jangan biarkan kualitas produk yang dihasilan jelek dengan menggunakan bahan yang buruk.

Baca juga: Produksi Massal: Pengertian, Tahapan, Manfaat, Keuntungan dan Kekurangannya

10. Umpan Balik dan Pengujian

Sekarang produk Anda telah diproduksi dan dirakit, Anda dapat terus mengujinya dengan ketat. Ada banyak cara untuk melakukan ini, mulai dari menyusun kelompok fokus hingga bertanya kepada keluarga dan teman, tetapi pastikan Anda mencatat umpan balik dan memberikan kritik yang bebas dan jujur. Mengizinkan pengembangan lebih lanjut untuk terus meningkatkan produk Anda adalah langkah yang masuk akal.

11. Pengembangan Produk

Pertimbangkan untuk kembali ke pengembangan produk Anda jika Anda perlu melakukan perbaikan penting atau mengatasi masalah yang tidak terduga, meskipun perusahaan manufaktur Anda seharusnya telah menunjukkan masalah serius sebelumnya. Jangan ragu untuk meluangkan waktu untuk menyempurnakan produk Anda.

12. Produk Akhir

Sekarang Anda telah berhasil membawa produk Anda dari konsep menjadi produk akhir yang sempurna, sekarang saatnya untuk mengalihkan perhatian Anda ke pemasaran, dan sisi praktis untuk menyampaikannya ke tangan pelanggan.

Semakin banyak Anda menjual, semakin banyak yang mampu Anda masukkan ke dalam produksi batch yang lebih besar, yang berarti keuntungan yang lebih besar di waktu mendatang!

Baca juga: 10 Cara Memasarkan Produk Terbaik Di Era Digital

Karakteristik yang Nampak Dari Proses Produksi

Nah setelah membahas detail serta mengetahui pengertian juga jenis kegiatan produksi maka berikut ini akan dibahas mengenai karakteristiknya. Apa saja kiranya karakteristik yang nampak dari sebuah kegiatan pemrosesan produksi? Berikut jawabannya!

1. Karakteristik Berdasarkan Proses

Untuk karakteristik yang bisa di terlihat dari kegiatan produksi yang pertama adalah nampak berdasarkan proses kerjanya. Dimana prosesnya sendiri ada yang bersifat sebagai bentuk produksi langsung dan juga produksi tidak langsung. Untuk proses produksi yang bersifat langsung cakupannya meliputi pemenuhan kebutuhan primer dan sekunder manusia.

Dimana proses produksinya ini sendiri bertujuan secara nyata memberikan energi berkelanjutan bagi kebutuhan hidup manusia. Contoh nyatanya adalah sebuah produksi bahan baku makanan seperti beras, ubi, sayur, ikan atau buah-buahan. 

Kemudian juga sebuah produksi penunjang kehidupan manusia seperti pembuatan perumahan, pembuatan kendaraan bermotor, jembatan atau taman hiburan. Kemudian untuk proses produksi secara tak langsung cakupan dan sifatnya sendiri adalah dalam bidang jasa. 

Proses ini sendiri ditandai dengan kegiatan pelayanan manusia yang bekerja untuk pemenuhan kebutuhan manusia lainnya. Contoh nyatanya adalah adanya seorang montir, tukang bangunan, perawat, konsultan keuangan dan lain sebagainya.

Baca juga: Pengertian Mark Up dan Mark Down dalam Penentuan Harga Produk

2. Karakteristik Berdasarkan Sifat Prosesnya

Adapun karakteristik lainnya yang nampak dari produksi didasarkan pada sifat prosesnya.  Prosesnya tersebut meliputi ekstraktif, analitik, fabrikasi dan sintetik yang masing-masing memiliki pengertian dan pemahamannya sendiri. 

Untuk sifat ekstraktif  merupakan sebuah proses yang serta merta mengambil bahan produksi dari alam. Kemudian untuk sifat analitik sendiri memiliki maksud sebuah produksi barang yang melakukan proses pemisahan bahan baku menjadi seperti bentuk aslinya. 

Kemudian untuk sifat fabrikasi adalah proses yang didasarkan pada pengubahan bahan baku menjadi produk yang benar-benar baru dan berbeda. Sedangkan untuk sifat sintetik sendiri memiliki sifat dan karakteristik menggabungkan beberapa bahan untuk membuat produk baru.

3. Karakteristik yang Nampak dari Jangka Waktu Produksinya

Kemudian yang terakhir ada karakteristik yang nampak dari jangka waktu produksinya seperti produksi terus menerus dan terputus-putus. Untuk jangka waktu produksi terus menerus sendiri sifatnya memanfaatkan berbagai hal, bahan baku, alat operasional dan kemampuan yang ada secara total. 

Dimana untuk karakteristik dari produksi terus menerus tidak memiliki batasan waktu atau musim tertentu dan sifatnya berkelanjutan. Hal ini jelas berbeda dengan karakteristik yang nampak dari jangka waktu produksi dari segi produksi terputus-putus.  

Dimana untuk jenis ini sendiri produksinya dipengaruhi oleh musim, waktu pesanan dan faktor lainnya. Sehingga kegiatan kerja atau pengelolaan jasanya tidak bisa sewaktu-waktu ditemukan.

Baca juga: Tips Menyusun To Do List Untuk Pengembangan Bisnis Yang Menyeluruh

Kesimpulan

Itulah diatas adalah beberapa uraian pembahasan mengenai pengertian, jenis, tahapan serta karakteristik dari apa yang disebut proses produksi. Sangat penting bagi Anda mengetahui proses produksi secara mendalam, terutama Anda yang berencana membangun usaha dan membuat produk.

Pastikan juga Anda mencatat seluruh biaya pada proses produksi yang sedang berlangsung, mulai dari bahan baku, biaya overhead, dan biaya lainnya terkait produksi.

Jika Anda kesulitan dalam melakukan pencatatan dengan pembukuan manual, Anda bisa menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online yang memiliki fitur terlengkap, harga termurah dan bisa digunakan kapanpun dimanapun Anda mau.

Accurate Online adalah accounting software berbasis cloud buatan Indonesia yang telah dikembangkan sejak 20 tahun lalu dan meraih Top Brand Award sejak tahun 2016 sampai saat ini sebagai software akuntansi terbaik di Indonesia.

Jati tunggu apalagi? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama sebulan dengan mengklik tautan pada gambar di bawah ini:

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA