Jelaskan 3 perilaku termasuk pendusta agama sesuai dengan quran surah almaun ayat 1 7

Ilustrasi ciri pendusta agama menurut Surat Al Maun. Foto: Pixabay.

Surat Al Maun terdiri dari 7 ayat dan termasuk golongan surat Makiyyah. Secara garis besar, surat Al Maun menggambarkan beberapa sifat manusia yang dipandang sebagai pendusta agama. Tak hanya itu, surat ini juga menjelaskan ancaman bagi orang yang lalai dalam sholat dan riya.

Mengutip dari buku Tadabur Al-Qur'an oleh Syaikh Adil Muhammad Khalil, nama lain dari surat Al Maun adalah Ara’atal alladzi, Ad-Din, dan Al Yatim. Alasan dari nama-nama tersebut adalah sebagai berikut:

1. Al Maun: Surat ini menjelaskan tentang pentingnya berbuat kebaikan.

2. Ara’atal alladzi: Allah mengawali surat ini dengan kalimat tersebut.

3. Ad-Din: Surat ini menjelaskan tentang pendusta agama.

4. Al Yatim: Dalam surat ini, Allah mengancam orang-orang yang mengasari anak yatim.

Surat Al Maun memiliki perisitiwa yang menjadi sebab turunnya ayat-ayatnya. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak uraian berikut.

Asbabun Nuzul Surat Al Maun

Ilustrasi ciri pendusta agama menurut Surat Al Maun. Foto: Freepik.

Dikutip dari buku Juz Amma Tajwid Berwarna & Terjemahannya oleh M. Khalilurrahman Al Mahfani, surat Al Maun turun sebagai peringatan untuk orang-orang munafik yang riya atas sholatnya kepada orang-orang yang beriman, meninggalkan sholat bila tidak ada yang melihat, serta menolak memberikan bantuan ataupun pinjaman.

Selain itu, M. Khalilurrahman Al Mahfani dalam bukunya yang berjudul Dahyatnya Doa Anak Yatim, menjelaskan bahwa Allah menurunkan surat ini karena sikap Abu Sufyan yang setiap minggu menyembelih seekor unta, namun tidak mau berbagi saat diminta dagingnya, bahkan malah memukulnya dengan tongkat.

اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ - ٢ وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ - ٣ فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ - ٤ الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ - ٥ الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ - ٦ الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ – ٦

Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak mendorong memberi makan orang miskin. Maka celakalah orang yang salat, . (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya, yang berbuat ria, dan enggan (memberikan) bantuan.

Dikutip dari Tafsir Al-Quranul Majid An-Nur Jilid 4 oleh Prof. Dr. Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Surat Al Maun menjelaskan berbagai ciri pendusta agama hanya dengan memperhatikan tingkah laku seseorang. Apa saja ciri pendusta agama menurut surat Al Maun? Simak ulasan berikut.

Ilustrasi ciri pendusta agama menurut Surat Al Maun. Foto: Pixabay.

Masih dari sumber yang sama, ciri pendusta agama menurut surat Al Maun adalah mereka yang menghardik anak yatim dan tidak mau memberikan haknya dari harta yang dimiliki, termasuk orang-orang yang pelit kepada fakir miskin.

Dikutip dari buku Dahyatnya Doa Anak Yatim oleh M. Khalilurrahman Al Mahfani, para ahli tafsir menafsirkan kata menghardik adalah berlaku sewenang-wenang, tidak memberikan hak, dan menganiayanya. Oleh karena itu, orang yang menghardik anak yatim disebut sebagai pendusta agama.

Mereka tidak percaya dengan hari pembalasan dan menganggap bantuan kepada anak yatim tidak akan menguntungkan. Sikap demikian merupakan bentuk pengingkaran dan pendustaan terhadap Ad-din, baik dalam arti agama maupun hari pembalasan.

Orang yang dianggap mendustakan agama dalam surat Al Maun memiliki dua sifat. Pertama, mereka memandang rendah orang-orang yang lemah. Kedua, mereka tidak mau mengeluarkan hartanya untuk kepentingan orang-orang fakir dan yang memerlukan.

Jakarta -

Surat Al-Ma'un memiliki arti barang yang berguna. Al-Ma'un merupakan surat ke-107 di dalam Al-Qur'an. Surat ini terdiri dari tujuh ayat dan termasuk ke dalam golongan surat Makkiyah.

Dalam surat Al-Ma'un, Allah SWT menerangkan tentang sifat buruk manusia. Sifat buruk tersebut meliputi menelantarkan dan menghardik anak yatim, tidak ingin bersedekah serta enggan menyantuni fakir miskin. Berikut merupakan bunyi dari surat Al-Ma'un ayat 1 sampai 7:

اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ - ١

Latin: a ra`aitallażī yukażżibu bid-dīn

Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?


فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ - ٢

Latin: fa żālikallażī yadu''ul-yatīm

Artinya: Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,

وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ - ٣

Latin: wa lā yaḥuḍḍu 'alā ṭa'āmil-miskīn

Artinya: dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.


فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ - ٤

Latin: fa wailul lil-muṣallīn

Artinya: Maka celakalah orang yang salat,


الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ - ٥

Latin: allażīna hum 'an ṣalātihim sāhụn

Artinya: (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,

الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ - ٦

Latin: allażīna hum yurā`ụn

Artinya: yang berbuat ria,

وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ ࣖ - ٧

Latin: wa yamna'ụnal-mā'ụn

Artinya: dan enggan (memberikan) bantuan.

Lalu, apa saja isi kandungan dari surat Al-Ma'un?

Menurut buku Al-Qur'an Hadis Madrasah Aliyah Kelas XII karya H. Aminuddin dan Harjan Syuhada, surat Al-Ma'un menjelaskan tentang mereka yang masuk ke dalam golongan pendusta agama. Dibawah ini akan dipaparkan isi kandungan surat Al-Ma'un ayat 1 sampai 7.

a.) Ayat 1
Surat Al-Ma'un //www.detik.com/tag/surat-al-maun diawali dengan pertanyaan, "Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?" Namun, pertanyaan tersebut tidak dimaksudkan untuk dapat jawaban, sebab Allah Maha Mengetahui. Kalimat tanya tersebut dimaksudkan sebagai penggugah hati Nabi Muhammad SAW serta umat Islam agar memperhatikan penjelasan dalam surat tersebut, yakni mengenai orang orang yang disebut sebagai pendusta agama.

b.) Ayat 2
Mereka yang tergolong sebagai pendusta agama yaitu yang menghardik anak yatim piatu. Dalam kaitannya, mereka berbuat zalim kepada hak anak yatim serta enggan memberi makan kepadanya dan tidak pula berbuat baik.

Untuk itu, orang yang beriman hendaknya memperhatikan nasib anak yatim piatu agar tidak dimasukkan ke dalam golongan orang orang yang mendustakan agama. Banyak cara dapat dilakukan, salah satunya dengan memberi mereka makan, membantu biaya pendidikan ataupun menjadikan mereka sebagai anak asuh.

c.) Ayat 3
Pada ayat 3 berisi lanjutan pembahasan terkait pendusa agama, mereka adalah orang orang yang tidak mau memberi makan fakir miskin. Mereka yang tergolong sebagai fakir miskin adalah orang yang tidak memiliki apapun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

d.) Ayat 4 dan 5
Pendusta agama yang selanjutnya dijelaskan dalam ayat ini yaitu mereka yang melaksanakan sholat, namun tetap celaka sebab melalaikan sholatnya. Ibnu Abbas berpendapat mengenai keadaan tersebut ditujukan kepada orang orang munafik yang suka melaksanakan sholat secara terang terangan dan apabila tidak terlihat maka mereka tidak akan melanjutkan sholatnya.

Lalai dalam ayat ini juga dapat diartikan perihal kekhusyukannya dalam sholat, cara pelaksanaannya, menunda nunda sholat dan lain sebagainya.

e.) Ayat 6
Kemudian ayat selanjutnya menjelaskan tentang golongan orang orang yang riya. Riya merupakan sifat yang dibenci oleh Allah SWT.

Riya berarti melakukan suatu amal perbuatan tidak untuk mencari ridha Allah SWT, namun untuk menerima pujian dari orang lain. Orang yang berbuat riya berarti telah menyekutukan dirinya dengan Allah SWT.

f.) Ayat 7
Dalam ayat ini, Allah SWT menjelaskan terkait larangan berbuat kikir dan memiliki sifat bakhil. Sebaliknya, Allah menganjurkan untuk saling tolong menolong dan membantu sesama.

Harta yang dimiliki tidak hanya digunakan untuk kebutuhan hidupnya sendiri melainkan harus disisihkan dan dimanfaatkan sebagai infak atau sedekah. Berapapun yang diberikan kepada fakir miskin pasti akan memberi manfaat kepada mereka.

Itulah isi kandungan surat Al-Ma'un ayat 1 sampai 7. Semakin jelas bahwa kita memang dianjurkan untuk memelihara anak yatim dan bersedekah kepada fakir miskin.

Simak Video "Innalillahi, Ustazah di Tebet Meninggal Saat Baca Al-Quran"


[Gambas:Video 20detik]
(lus/lus)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA