Hubungan antara budaya dan Kearifan lokal adalah brainly

Lihat Foto

Getty Images

Masyarakat adat di seluruh Indonesia berjuang dengan cara mereka sendiri untuk memerangi virus corona yang mewabah dengan melakukan adat dan ritual masing-masing untuk mencegah penularan penyakit pernapasan mematikan ini.

KOMPAS.com – Ruang lingkup kebudayaan memang begitu luas. Namun, salah satu aspek yang berkaitan erat dengan kebudayaan adalah kearifan lokal.

Kearifan lokal berhubungan secara spesifik dengan budaya tertentu dan mencerminkan cara hidup suatu masyarakat tertentu.

Dilansir dari buku Manusia dalam Kebudayaan dan Masyarakat (2015) karya Eko A. Meinarno, Bambang Widianto, dan Rizka Halida, kearifan lokal adalah cara dan praktik yang dikembangkan oleh sekelompok masyarakat yang berasal dari pemahaman mendalam mereka akan lingkungan setempat yang terbentuk dari tinggal di tempat tersebut secara turun-menurun.

Kearifan lokal muncul dari dalam masyarakat sendiri, disebarluaskan secara non-formal, dan dimiliki secara kolektif oleh masyarakat yang bersangkutan.

Selain itu, kearifan lokal juga dikembangkan selama beberapa generasi dan tertanam di dalam cara hidup masyarakat yang bersangkutan sebagai sarana untuk mempertahankan hidup.

Baca juga: Kekerasan: Definisi dan Jenis-Jenisnya

Bentuk kearifan lokal dalam masyarakat bisa berupa nilai, norma, etika, kepercayaan, adat istiadat, hukum adat, dan aturan-aturan khusus.

Selain bentuk, kearifan lokal juga memiliki ciri-ciri. Adapun ciri-ciri kearifan lokal sebagai berikut:

  • Sanggup bertahan terhadap budaya luar.
  • Mempunyai kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar.
  • Memiliki kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli.
  • Memiliki kemapuan mengendalikan.
  • Sanggup memberi petunjuk pada perkembangan budaya.

Contoh kearifan lokal di Indonesia

Masyarakat Indonesia terdiri atas berbagai macam suku dan budaya sehingga Indonesia memiliki jumlah kearifan lokal yang cukup banyak. Hal tersebut bisa menjadi kekuatan sekaligus tantangan dalam upaya mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

Kearifan lokal bisa menjadi kekuatan apabila pengetahuan dan praktiknya dilaksanakan secara selaras dengan usaha pembangunan masyarakat. Salah satu contoh kearifan lokal yang bisa digunakan untuk pembangunan masyarakat adalah hukum sasi yang ada di Maluku.

Baca juga: Masalah Sosial: Definisi dan Faktor Penyebabnya

Dalam jurnal Makna Komunikasi Simbolik Hukum Adat Sasi (2017) karya Casparina Yulita, Hafied Cangara, dan Muhadar, dijelaskan bahwa hukum sasi adalah ketentuan hukum tentang larangan memasuki, mengambil atau melakukan sesuatu dalam kawasan teretentu dan dalam jangka waktu tertentu pula.

Masyarakat masih mempertahankan kearifan lokal karena dengan kearifan lokal nilai kebudayaan lokal dan hubungan antar masyarakat akan semakin terjaga dan tidak tergerus oleh kebudayaan luar yang dapat menghilangkan identitas bangsa.

Contoh: Adanya kearifan lokal tumpengan, dimana kegiatan tersebut dapat mempererat hubungan masyarakat satu dengan yang lain.

Pembahasan

Kearifan lokal merupakan suatu pandangan ilmu pengetahuan dan hidup untuk digunakan dalam strategi kehidupan sehari-harinya. Pemberdayaan komunitas merupakan proses pembangunan pada masyarakat untuk dalam menjalani kehidupan sosialnya dengan nyaman dan sejahtera.

Ciri-ciri dari kearifan lokal, yaitu:

-Mampu dalam menahan budaya luar yang masuk.

-Mempunyai kemampuan dalam mengakomodasi budaya asing.

-Memiliki kemampuan dalam melakukan integrasi unsur budaya asing ke dalam budaya lokal atau asli.

-Mampu dalam mengendalikan sesuatu.

-Dapat memberikan arah dalam perkembangan budaya.

Fungsi dari kearifan lokal, yaitu:

-Sebagai konservasi dan juga untuk pelestarian sumber daya alam (SDA).

-Sebagai pengambangan dari sumber daya manusia (SDM).

-Sebagai pengembangan kebudayaan serta ilmu pengetahuan.

-Sebagai kepercayaan, petuah, dan pantangan.

-Sebagai makna politik.

-Sebagai makna moral dan etika.

Bentuk dari kearifan lokal, sebagai berikut:

Bentuk wujud nyata, yaitu:

-Tekstual, kearifan lokal yang berupa sistem nilai, aturan, dan tata cara.

-Arsitektual atau bangunan, kearifan lokal yang berupa bangunan tradisional dan berbagai suku di Indonesia.

-Benda tradisional atau cagar budaya, kearifan lokal yang berupa benda-benda seperti alat musik, senjata adat, patung, dan sebagainya.

Tidak berwujud, yaitu suatu petuah yang disampaikan melalui pantun, nyanyian, dan juga cerita tradisional.

Pelajari lebih lanjut

materi tentang kebudayaan brainly.co.id/tugas/1107699

materi tentang kebudayaan dan multikulturalisme brainly.co.id/tugas/26214852

materi tentang kelompok sosial brainly.co.id/tugas/26212109

materi tentang ketimpangan sosial brainly.co.id/tugas/26784609

------------------------------------------------------

Detail jawaban

Kelas: 12 - SMA

Mapel: Sosiologi

Bab: Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas

Kode: -

Kata kunci: Kearifan lokal, pemberdayaan kemunitas, ciri dari kearifan lokal, fungsi dari kearifan lokal, bentuk dari kearifan lokal.

AJ.

Istilah kearifan lokal dapat ditemui dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dalam undang-undang tersebut, kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari.

Menurut Robert Sibarani dalam Kearifan Lokal: Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Lisan, kearifan lokal adalah kebijaksanaan atau pengetahuan asli suatu masyarakat yang berasal dari nilai luhur tradisi budaya untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat.

Kearifan lokal juga dapat didefinisikan sebagai nilai budaya lokal yang dapat dimanfaatkan untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat secara arif atau bijaksana.

Pengertian Kearifan Lokal

Prabandani (2011) menyimpulkan, kearifan lokal adalah nilai-nilai, norma, hukum-hukum dan pengetahuan yang dibentuk oleh ajaran agama, kepercayaan-kepercayaan, tata nilai tradisional dan pengalaman-pengalaman yang diwariskan oleh leluhur yang akhirnya membentuk sistem pengetahuan lokal yang digunakan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan sehari-hari oleh masyarakat.

Baca Juga

Menurut Saini, (2005), kearifan lokal adalah sikap, pandangan, dan kemampuan suatu komunitas di dalam mengelola lingkungan rohani dan jasmaninya, yang memberikan kepada komunitas tersebut daya tahan dan daya tumbuh di dalam wilayah di mana komunitas itu berada. Dengan kata lain, kearifan lokal adalah jawaban kreatif terhadap situasi geografis-geopolitis, historis, dan situasional yang bersifat lokal.

Sehubungan dengan itu, Wagiran (2012) mengemukakan bahwa kearifan lokal adalah bagian dari budaya yang menjadi modal dasar dalam peningkatan karakter, khususnya bagi peserta didik.

Advertising

Advertising

Sedangkan I Ketut Gobyah (Sartini, 2004) menjelaskan bahwa kearifan lokal (local genius) adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah. Kearifan lokal merupakan perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang ada.

Baca Juga

Terdapat sejumlah ciri-ciri kearifan lokal, yaitu:

1. Dapat bertahan terhadap budaya asing

Kearifan lokal berasal dari nilai-nilai budaya setempat yang telah bertahan secara turun temurun diwariskan dan menjadi bagian dari kehidupan suatu masyarakat dan bangsa. Hal ini membuat budaya asing yang masuk melalui berbagai media tidak akan membuat kearifan lokal menjadi hilang dari masyarakat, kecuali memang dirasakan tidak dibutuhkan lagi.

2. Memiliki kemampuan untuk mengakomodasi unsur budaya asing terhadap budaya asli

Kearifan lokal adalah sesuatu yang luwes dan fleksibel, sehingga adanya unsur budaya asing dapat diakomodir tanpa merusak kearifan lokal yang ada di masyarakat tersebut.

3. Memiliki kemampuan mengintegrasi unsur budaya asing ke dalam budaya asli

Kearifan lokal selain mengakomodir juga mampu mengintegrasikan budaya asing dalam karakteristik kearifan lokal yang ada menjadi satu kesatuan. Misalnya, dalam pembangunan gedung, bentuk desain dan arsitektur memadukan budaya lokal tetapi cara dan prosesnya mengikuti pembangunan modern.

Baca Juga

Kearifan lokal adalah suatu warisan adat istiadat dan budaya yang telah turun temurun. Hal ini menyebabkannya sulit dihilangkan dalam waktu yang cepat. Dengan demikian, kearifan lokal mampu mengendalikan salah satu dampak negatif globalisasi, yaitu masuknya budaya asing.

5. Memiliki kemampuan untuk memberi arah pada perkembangan budaya

Kearifan lokal merupakan nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang menjadi pedoman untuk bersikap dan bertindak. Melalui kearifan lokal, masyarakat akan mampu mengembangkan budaya secara terarah.

Ciri-ciri tersebut dijelaskan dalam buku Pemimpin Perubahan Lintas Budaya oleh Wustari L. H. Mangundjaya.

Fungsi dan Manfaat Kearifan Lokal

Wustari L. H. Mangundjaya dalam bukunya menjelaskan beberapa macam fungsi kearifan lokal, yaitu:

1. Konservasi dan pelestarian sumber daya alam

Sumber daya alam termasuk dalam kategori kearifan lokal. Dengan demikian, adanya kearifan lokal dapat membantu masyarakat dalam melakukan konservasi dan pelestarian sumber daya alam berlandaskan nilai dan tradisi masyarakat. Contohnya, pelestarian hutan dan tanaman.

Baca Juga

Kearifan lokal mencakup nilai-nilai yang menjadi acuan sikap dan perilaku seseorang. Hal ini berhubungan dengan proses pengembangan sumber daya manusia (SDM). Oleh sebab itu, berbagai kegiatan pengembangan SDM sebaiknya berlandaskan kearifan lokal. Misalnya, kegiatan yang berkaitan dengan upacara daur hidup.

3. Pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan

Nilai budaya yang melekat di masyarakat dalam suatu daerah tidak akan lepas dari kearifan lokal. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan dan kebudayaan dapat berkembang baik jika berlandaskan kearifan lokal.

4. Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan

Seseorang dapat bersikap dan berperilaku dengan landasan kearifan lokal sebagai penuntun karena mengandung nilai, tradisi, dan adat istiadat. Hal ini ditampilkan dalam norma-norma masyarakat yang berisi acuan serta pantangan untuk bertindak.

Baca Juga

Kearifan lokal memiliki makna sosial yang melibatkan masyarakat sekitarnya. Dengan adanya kearifan lokal, suatu bangsa atau masyarakat memiliki ciri tertentu.

6. Berhubungan dengan etika dan moral

Dalam berbagai upacara keagamaan yang berhubungan dengan tata nilai, etika maupun moral, kearifan lokal dapat diwujudkan. Misalnya, upacara ngaben di Bali mengandung nilai-nilai etika dan moral yang baik untuk dipelajari.

Baca Juga

Contoh kearifan lokal yang menggambarkan keadaan sosial salah satunya adalah kearifan lokal pantang larang masyarakat Suku Melayu Sambas yang berada di Kalimantan, sebagaimana dijelaskan dalam buku Nilai-Nilai Kearifan Lokal dan Implementasinya dalam Pendidikan Sekolah Dasar.

Pantang larang adalah pantangan dan larangan yang dijadikan patokan dalam kehidupan Suku Melayu Sambas. Pantang larang mencakup:

  • Adat sebagai kebiasaan untuk menghormati yang lebih tua.
  • Adat yang dikhususkan pada pelaksanaan upacara.
  • Adat yang berkaitan dengan lingkungan yang harus dihormati.
  • Adat sebagai hukuman kepada masyarakat.
  • Adat istiadat yang berkaitan dengan berbagai perilaku ritual yang bersifat magis.
  • Adat sebagai sistem kelembagaan.

Kearifan lokal tersebut merupakan aturan yang tidak tertulis, tetapi disepakati dan dilaksanakan bersama.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA