Hitung denyut nadi maksimum apabila usia anda 12 tahun

Jakarta -

Ketika berolahraga, detak jantung akan terpacu lebih tinggi dari kondisi normal. Level detak jantung tersebut harus diperhatikan dengan baik agar tak membahayakan kesehatan. Pertanyaannya, berapa detak jantung maksimal yang aman untuk setiap orang?

Melansir berbagai sumber, ada metode dasar penghitungan detak jantung maksimal berdasarkan usia. Rumus mendapatkan angka detak jantung maksimal yaitu 220 dikurangi usia dalam durasi per menit. Misal, jika seseorang berusia 30 tahun maka detak jantung maksimalnya berarti 220-30 sama dengan 190 beats per minutes (bpm).

Angka maksimal tersebut tidak berarti harus tercapai ketika berolahraga. Ada target detak jantung yang menjadi batas aman ketika berolahraga agar jantung tak bekerja terlalu lelah hingga berisiko fatal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Target detak jantung dapat dihitung dengan menggunakan metode angka cadangan detak jantung (heart rate reserve). Langkah pertama dalam perhitungan, yaitu ukur detak jantung normal saat beristirahat, biasanya berkisar antara 60-100 bpm.

Untuk mendapatkan angka cadangan detak jantung, kurangi detak jantung maksimal dengan detak jantung saat istirahat. Sebagai contoh, jika orang berusia 30 tahun memiliki angka detak jantung maksimal 190 dan detak jantung saat beristirahat 70, maka cadangan detak jantungnya 190-70 sama dengan 120 bpm.

Mengacu pada American Heart Association, target detak jantung untuk olahraga ringan sampai sedang sebaiknya dipatok 50-70% dari angka maksimal. Kisaran ini berlaku bagi orang-orang yang baru mulai berolahraga atau kondisi tubuh kurang bugar. Namun, apabila sudah terbiasa berolahraga dengan intensitas tinggi dan memiliki kebugaran tubuh baik, targetnya bisa ditingkatkan hingga 70-85% dari maksimal.

Cara perhitungan target detak jantung, dimulai dengan mengalikan cadangan detak jantung dengan persentase yang dipilih, lalu hasil perkalian tersebut ditambahkan dengan detak jantung saat beristirahat. Berikut ini simulasi perhitungan untuk orang berusia 30 tahun dengan angka cadangan detak jantung 120 bpm.

(Kalikan cadangan detak jantung dengan 50%) 120 x 50% = 60, kemudian ditambahkan detak jantung saat istirahat 70 bpm, sehingga didapatkan target detak jantung 130 bpm.

(Kalikan cadangan detak jantung dengan 70%) 120 x 70% 84, ditambahkan detak jantung saat istirahat 70 bpm, maka target deak jantungnya 154 bpm.

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka target detak jantung untuk olahraga ringan sampai sedang adalah 130-154 bpm.

Target detak jantung untuk olahraga intensitas tinggi tinggal mencari perhitungan dengan variabel 70% dan 85%.

Agar olahraga semakin optimal dan baik untuk tubuh, kamu mesti memantau detak jantung secara berkala. Hal itu bisa dilakukan dengan menggunakan Samsung Galaxy Watch 3 yang memiliki sistem pengukuran detak jantung.

Informasi detak jantung ditampilkan lewat layar digital, membuat pengguna dapat mengetahui detak jantung secara real-time selama berolahraga. Di samping itu, Galaxy Watch 3 juga memiliki built-in oxygen measurement untuk menginformasikan level oksigen dalam aliran darah.

Untuk informasi seputar produk ini cek selengkapnya di sini.

(prf/ega)

kesehatan jantung jantung olahraga samsung galaxy watch 3

Dok, setiap pagi saya mengukur denyut nadi yang ada di tangan. Namun, setiap hari kenapa berubah-ubah ya? Terkadang terdengar nyata, tapi beberapa hari ini terdengar samar samar dan tiba tiba nyata lagi. Bagaimana cara mengatahui denyut nadi maksimal? Apa tanda kalau denyut nadi normal dan tidak? Bagaimana cara menjaga denyut nadi agar tetap normal?

Halodoc, Jakarta – Denyut nadi menggambarkan frekuensi arteri (pembuluh darah bersih) yang mengembang dan berkontraksi dalam satu menit sebagai respons terhadap detak jantung. Melalui denyut nadi, kamu juga bisa mengetahui detak jantung, irama jantung, hingga kekuatan jantung. Sehingga, memeriksa denyut nadi bisa menjadi tanda apakah jantung bekerja dengan baik atau tidak.

Baca juga: Kapan Ibu Bisa Mendengar Detak Jantung Janin?

Jumlah Denyut Nadi Normal per Menit

Denyut nadi setiap orang akan bervariasi. Ini tergantung pada beberapa faktor yang bisa memengaruhi, seperti usia, aktivitas fisik, tingkat kebugaran, suhu udara, posisi tubuh, emosi, ukuran tubuh, dan konsumsi obat-obatan tertentu. Secara umum, berikut adalah jumlah denyut nadi normal per menit sesuai usia:

  • Bayi sampai usia 1 tahun: 100-160 kali per menit.
  • Anak usia 1-10 tahun: 70-120 kali per menit.
  • Anak usia 11-17 tahun: 60-100 kali per menit.
  • Orang dewasa: 60-100 kali per menit.

Dibanding orang dewasa, denyut nadi bayi dan anak-anak cenderung lebih tinggi. Alasannya karena kebutuhan suplai darah mereka lebih banyak, sehingga jantung harus bekerja lebih keras dan berdetak lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Namun, denyut jantung ini juga bisa berubah-ubah, bergantung pada aktivitas fisik dan kondisi kesehatannya. Misalnya, saat anak sangat aktif, kesakitan, demam, atau dehidrasi, denyut nadinya bisa meningkat tajam.

Baca juga: 3 Jenis Dehidrasi pada Anak Diare

Cara Mengukur Denyut Nadi

Denyut nadi bisa diukur pada beberapa titik dalam tubuh, seperti di pergelangan tangan, siku bagian dalam, dan sisi leher bagian bawah. Di antara semua titik pengukuran, kamu bisa lebih mudah menemukan denyut nadi di pergelangan tangan. Berikut adalah cara pengukuran denyut nadi di pergelangan tangan:

  • Putar pergelangan tangan, sehingga telapak tangan menghadap ke atas.
  • Tempatkan jari telunjuk dan jari tengah di pergelangan tangan bagian dalam yang dilewati pembuluh darah arteri. Tekan bagian tersebut sampai merasakan denyut nadi. Jika pengukuran dilakukan di siku bagian dalam atau leher, tempatkan kedua jari dan tekan sampai menemukan denyut nadi.
  • Hitung denyut nadi selama 60 detik. Atau, kamu bisa menghitung denyut nadi selama 15 detik dan dikalikan 4 kali agar mendapatkan hasil denyut nadi per menit. Kamu bisa mengulang pengukuran denyut nadi jika belum yakin dengan hasilnya.

Denyut Nadi dan Risiko Aritmia

Denyut nadi juga bisa menjadi gambaran denyut jantung. Oleh sebab itu, denyut nadi yang terlalu lambat atau terlalu cepat perlu diwaspadai. Sebab, kondisi tersebut bisa menggambarkan adanya gangguan pada irama jantung, seperti aritmia.

Baca juga: 5 Jenis Penyakit yang Berhubungan dengan Jantung

Aritmia adalah masalah pada irama jantung ketika organ tersebut berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Berikut adalah beberapa jenis aritmia yang perlu diwaspadai:

  • Bradikardia, yaitu kondisi di mana jantung berdetak lebih lambat atau tidak teratur.
  • Blok jantung, yaitu kondisi jantung berdetak lebih lambat dan bisa menyebabkan seseorang pingsan.
  • Takikardia supraventrikular, yaitu kondisi jantung berdetak lebih cepat secara tidak normal.
  • Fibrilasi atrium, yaitu kondisi jantung berdetak sangat cepat meskipun kamu sedang beristirahat.
  • Fibrilasi ventrikel, yaitu kondisi jantung berdetak terlalu cepat dan tidak teratur. Pada kasus yang parah, kondisi ini bisa menyebabkan kehilangan kesadaran atau kematian mendadak.

Itulah jumlah denyut nadi per menit dan cara pengukurannya. Kalau kamu punya keluhan dengan denyut nadi, misalnya, terlalu cepat atau lambat tanpa alasan yang jelas, segeralah berbicara dengan dokter Halodoc. Sebab melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!

Denyut nadi biasanya dapat Anda rasakan di pergelangan tangan Anda atau di leher bagian bawah Anda. Jika dilihat di film-film, biasanya denyut nadi ini dicek untuk melihat apakah pemeran di film tersebut masih hidup atau sudah meninggal. Pasti Anda sudah sering melihat adegan tersebut. Namun, sebenarnya untuk apa sih kita mengukur denyut nadi? Tahukah Anda berapa jumlah denyut nadi normal?

Denyut nadi menggambarkan detak jantung Anda, berapa kali jantung berdetak per menitnya. Denyut nadi juga dapat menunjukkan irama jantung dan kekuatan detak jantung Anda. Memantau jumlah denyut nadi Anda saat istirahat, saat berolahraga, atau segera setelah berolahraga dapat menunjukkan tingkat kebugaran Anda.

Memeriksa denyut nadi bahkan dapat membantu Anda menemukan masalah kesehatan yang sedang Anda alami. Sebagai contoh, denyut nadi yang lebih cepat dapat disebabkan oleh anemia, demam, beberapa jenis dari penyakit jantung, atau pemakaian obat-obatan tertentu, seperti dekongestan.

Sementara itu, denyut nadi yang lebih lambat dapat menunjukkan penyakit atau obat-obatan yang berhubungan dengan penyakit jantung, seperti obat beta-blockers. Dalam keadaan darurat, denyut nadi juga dapat membantu menunjukkan apakah jantung memompa cukup darah.

Berapa denyut nadi normal?

Denyut nadi dapat bervariasi antar individu. Jumlahnya dapat lebih rendah saat Anda sedang dalam keadaan istirahat dan dapat meningkat saat Anda sedang olahraga. Hal ini karena saat olahraga tubuh membutuhkan lebih banyak darah yang membawa oksigen untuk dialirkan ke semua sel-sel dalam tubuh.

Berikut ini merupakan jumlah denyut nadi normal per menit:

  • Bayi sampai usia 1 tahun: 100-160 kali per menit.
  • Anak usia 1-10 tahun: 70-120 kali per menit.
  • Anak usia 11-17 tahun: 60-100 kali per menit.
  • Dewasa: 60-100 kali per menit.
  • Atlet dengan kondisi yang baik: 40-60 kali per menit.

Umumnya, denyut nadi yang berada di kisaran paling bawah (60 kali per menit misalnya pada orang dewasa) saat keadaan istirahat menunjukkan bahwa jantung bekerja dengan efisien saat memompa darah dan tubuh Anda lebih bugar.

Orang yang aktif memiliki otot jantung yang lebih baik sehingga jantung tidak perlu bekerja keras untuk mempertahankan fungsi tubuh. Sehingga, tak heran jika atlet yang terlatih dengan baik memiliki denyut nadi sekitar 40 kali per menit.

Beberapa hal yang dapat memengaruhi jumlah denyut nadi Anda per menit adalah:

  • Aktivitas fisik, setelah Anda melakukan aktivitas fisik berat biasanya denyut nadi lebih cepat
  • Tingkat kebugaran, semakin bugar Anda biasanya denyut nadi lebih lambat (berada pada kisaran normal yang paling bawah)
  • Suhu udara, denyut nadi lebih cepat saat suhu udara lebih tinggi (tapi biasanya kenaikannya tidak lebih dari 5-10 kali per menit)
  • Posisi tubuh (berdiri atau tiduran), terkadang saat Anda berdiri, selama 15-20 detik pertama denyut nadi akan naik sedikit, kemudian akan kembali lagi ke normal
  • Emosi, seperti stres, cemas, sangat sedih, atau sangat senang dapat meningkatkan denyut nadi Anda
  • Ukuran tubuh, orang yang sangat gemuk, biasanya mempunyai denyut nadi yang lebih tinggi (tapi biasanya tidak lebih dari 100 kali per menit)
  • Obat-obatan

Bagaimana cara mengukur denyut nadi?

Denyut nadi dapat Anda ukur pada beberapa titik dalam tubuh Anda, seperti:

  • Pergelangan tangan
  • Siku bagian dalam
  • Sisi leher bagian bawah

Namun, biasanya yang paling mudah untuk Anda temukan adalah pergelangan tangan. Berikut ini merupakan cara mengukur denyut nadi di pergelangan tangan:

  • Tempatkan jari telunjuk dan jari tengah Anda pada pergelangan tangan bagian dalam yang dilewati pembuluh darah arteri. Tekan dengan kuat arteri Anda sampai merasakan denyut nadi. (Pada siku bagian dalam atau leher, juga tempatkan kedua jari Anda dan tekan sampai menemukan denyut nadi).
  • Hitung denyut nadi Anda selama 60 detik (atau selama 15 detik, lalu kalikan dengan 4 sehingga mendapatkan hasil denyut nadi per menit).
  • Ingat, saat menghitung, tetaplah fokus pada denyut nadi Anda. Jangan sampai lupa hitungan atau merasa denyut nadi hilang.
  • Anda bisa mengulanginya lagi jika tidak yakin dengan hitungan Anda.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Sumber

Johns Hopkins Medicine. Vital Signs (Body Temperature, Pulse Rate, Respiration Rate, Blood Pressure). [online] Available at: //www.hopkinsmedicine.org/healthlibrary/conditions/cardiovascular_diseases/vital_signs_body_temperature_pulse_rate_respiration_rate_blood_pressure_85,P00866/ [Accessed 20 Apr. 2017].

Laskowski, E. R. (2015). Heart rate: What’s normal? – Mayo Clinic. [online] Available at: //www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/fitness/expert-answers/heart-rate/faq-20057979 [Accessed 20 Apr. 2017].

American Heart Association. (2015). All About Heart Rate (Pulse). [online] Available at: //www.heart.org/HEARTORG/Conditions/More/MyHeartandStrokeNews/All-About-Heart-Rate-Pulse_UCM_438850_Article.jsp#.WPghukWGPIU [Accessed 20 Apr. 2017].

Web MD. (2015). Pulse Measurement. [online] WebMD. Available at: //www.webmd.com/heart-disease/pulse-measurement#1 [Accessed 20 Apr. 2017].

Cleveland Clinic. Pulse & Heart Rate | Cleveland Clinic. [online] Available at: //my.clevelandclinic.org/health/articles/pulse-target-heart-rate-heart-health [Accessed 20 Apr. 2017].

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA