Faringitis merupakan peradangan yang terjadi pada saluran pernapasan bagian

Definisi

Radang tenggorokan atau faringitis adalah kondisi peradangan yang terjadi pada bagian tenggorokan (faring) yang biasa disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Di Indonesia, radang tenggorokan sering kali disebut juga dengan istilah panas dalam.

Faringitis membuat tenggorokan terasa tidak nyaman, perih, kering, dan gatal. Kondisi ini membuat Anda kesulitan untuk makan, menelan, dan berbicara.

Infeksi virus yang umumnya menimbulkan radang tenggorokan adalah virus penyebab pilek dan flu. Namun, virus penyebab campak, cacar air, atau virus Corona juga bisa mengakibatkan peradangan pada tenggorokan.

Faringitis juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri yakni Streptococcus, kondisi ini dikenal dengan penyakit strep throat.

Penularan virus dan bakteri penyebab faringitis berlangsung melalui percikan air liur yang terhirup saat penderitanya bersin, batuk atau berbicara.

Tergantung dari penyebabnya, peradangan di tenggorokan bisa diatasi dengan perawatan sederhana di rumah, obat apotek (OTC) atau antibiotik dari dokter.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Faringitis bisa menyerang siapa pun. Semua orang bisa mengalami radang tenggorokan baik anak-anak, orang dewasa, atau orang lanjut usia.

Namun, strep throat cenderung lebih banyak dialami oleh anak-anak berusia antara 5-15 tahun. Faringitis yang disebabkan oleh infeksi Streptococcus ini hanya 5-10% yang dialami oleh orang dewasa.

Tanda dan gejala

Apa saja tanda dan gejala radang tenggorokan (faringitis)?

Saat mengalami faringitis, biasanya Anda akan merasakan gejala utama seperti sensasi tidak nyaman di tenggorokan seperti terasa kering, perih, dan gatal.

Gejala lain yang muncul biasanya bergantung pada penyebab radang tenggorokan. Terlepas dari penyebabnya, tanda-tanda dan gejala radang tenggorokan secara umum meliputi:

Dilansir dari U.S. National Library of Medicine, terkadang juga muncul bercak putih di sekitar amandel. Ini merupakan tanda khas yang lebih sering muncul pada faringitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri, yaitu strep throat.

Selain itu, infeksi virus dan bakteri penyebab radang tenggorokan juga bisa menimbulkan gejala seperti:

  • Demam
  • Batuk
  • Bersin dan hidung berair
  • Pegal linu
  • Sakit kepala
  • Mual atau muntah
  • Kehilangan selera makan

Jika gejala radang tenggorokan tidak juga mereda setelah lebih dari seminggu, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Apalagi saat mengalami gejala yang cukup parah seperti:

  • Kesulitan bernapas
  • Kesulitan menelan
  • Sulit membuka mulut
  • Sakit di telinga terutama saat menelan
  • Demam lebih tinggi dari 38 derajat Celcius
  • Terdapat darah dalam air liur
  • Benjolan di leher
  • Suara hilang

Komplikasi

Apa komplikasi dari radang tenggorokan (faringitis)?

Faringitis umumnya tidak berlangsung lama (akut). Namun saat sudah berlangsung kronis (lebih dari 2 minggu) dan tidak segera diperiksakan ke dokter, maka bisa menyebabkan komplikasi yang serius seperti:

Abses peritonsil adalah peradangan parah yang dapat menyebabkan munculnya nanah di antara langit-langit tenggorokan dan bagian tonsil (amandel).

Epiglotitis adalah peradangan pada epiglotis, yaitu katup yang terletak di belakang pangkal lidah. Kondisi ini bisa membahayakan nyawa karena dapat menghambat pernapasan.

Sinusitis merupakan infeksi virus yang menyerang bagian dalam hidung khususnya sinus. Namun, sinusitis yang menjadi komplikasi dari faringitis disebabkan oleh infeksi bakteri. Kondisi ini juga bisa menimbulkan abses atau nanah.

Penyebab

Apa penyebab radang tenggorokan (faringitis)?

Penyebab radang tenggorokan yang paling umum adalah infeksi virus dan bakteri.

Faringitis biasanya ditularkan saat seseorang menghirup bakteri atau virus yang menyebar di udara dan juga melalui percikan air liur penderita yang menempel pada permukaan.

Pada strep throat, penyebab peradangan pada tenggorokan adalah infeksi bakteri Streptococcus pyogenes dan Streptococcus kelompok A. Sementara virus yang dapat menjadi penyebab radang tenggorokan di antaranya:

Faktor risiko

Apa yang membuat saya berisiko kena kondisi ini?

Setiap orang memiliki kemungkinan untuk terkena radang tenggorokan. Namun ada beberapa hal yang membuat Anda lebih rentan terkena faringitis, yaitu:

  • Anak-anak dan remaja berusia di antara 5-15 tahun.
  • Terus-menerus terpapar asap rokok dan polusi yang bisa mengiritasi tenggorokan.
  • Memiliki alergi dingin, debu, jamur, atau bulu binatang. Alergi bisa memicu terjadinya post-nasal drip yang mengakibatkan iritasi di tenggorokan.
  • Paparan zat kimia berbahaya dari limbah rumah tangga ataupun polutan dari pabrik.
  • Pernah mengalami infeksi sinus (sinusitis).
  • Melakukan kontak fisik, interaksi, atau tinggal bersama dengan orang yang terkena faringitis.
  • Memiliki sistem imun yang lemah atau mengalami penyakit seperti HIV/AIDS, autoimun, atau diabetes.

Diagnosis

Bagaimana dokter mendiagnosis faringitis?

Dokter akan menentukan diagnosis dari riwayat kesehatan atau pemeriksaan fisik di sekitar telinga dan tenggorokan.

Jika diperlukan, dokter akan mengambil sedikit sampel cairan di bagian belakang mulut. Sampel ini nantinya akan dianalisis di laboratorium untuk mengetahui apakah terdapat virus atau bakteri penyebab radang tenggorokan.

Tes darah juga akan dilakukan bila dokter mencurigai bahwa ada penyakit lainnya, seperti demam kelenjar, yang diketahui melalui jumlah sel darah putih meningkat.

Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apa saja obat radang tenggorokan (faringitis) yang sering digunakan?

Radang tenggorokan yang disebabkan oleh virus biasanya tidak membutuhkan pengobatan. Umumnya kondisi akan membaik dalam waktu 5 sampai 7 hari.

Walau demikian, terkadang konsumsi obat-obatan tetap diperlukan untuk meringankan gejala faringitis yang muncul. Obat radang tenggorokan yang digunakan seperti:

Analgesik (pereda nyeri)

Analgesik atau obat-obatan pereda rasa nyeri, seperti ibuprofen, paracetamol, dan aspirin umumnya direkomendasikan untuk meringankan radang tenggorokan. Terutama jika kondisinya disertai demam dan terjadi pada anak.

Berikut ini adalah panduan untuk mengonsumsi obat pereda nyeri yang perlu Anda perhatikan:

  • Selalu baca petunjuk penggunaan obat agar tidak kelebihan dosis.
  • Paracetamol merupakan alternatif terapi bagi anak-anak dan orang yang tidak bisa minum ibuprofen.
  • Aspirin tidak boleh dikonsumsi anak berusia di bawah 16 tahun.

Antibiotik

Antibiotik seperti pencillin atau amoxicillin menjadi pengobatan untuk radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri. Biasanya dokter selalu meminta agar antibiotik yang diresepkan harus dihabiskan, meski gejalanya sudah membaik.

Apa saja pengobatan rumahan untuk radang tenggorokan (faringitis)?

Umumnya radang tenggorokan dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu kurang dari satu minggu.

Selain itu, pengobatan alami untuk radang tenggorokan juga efektif mengatasi gejala lebih cepat. Menurut American Osteopathic Association, Anda bisa melakukan perawatan sederhana seperti berikut ini:

  • Berkumur dengan larutan air garam beberapa kali dalam sehari. Takarannya ¼-½ sendok teh garam dan 400-800 ml air hangat.
  • Konsumsi minuman hangat dan makanan yang lunak untuk faringitis seperti sup kaldu, teh herbal dengan madu, dan air hangat.
  • Memperbanyak minum air, terutama air putih.
  • Hindari merokok atau menghirup asap rokok.
  • Mengisap permen pelega tenggorokan (lozenges).
  • Tidak minum minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin karena dapat menyebabkan iritasi tenggorokan.
  • Istirahat yang cukup, termasuk membatasi berbicara untuk sementara.
  • Menciptakan udara yang nyaman di rumah dengan humidifier agar tidak terlalu kering sehingga memicu iritasi.

Pencegahan

Meskipun faringitis ini mudah ditularkan, terdapat beberapa cara untuk mencegah timbulnya penyakit ini.

Berikut berbagai hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko infeksi yang menyebabkan radang tenggorokan:

  • Selalu cuci tangan dengan sabun dan air setelah dan sebelum makan, terutama setelah berpergian dari tempat umum.
  • Gunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol 60 persen jika tidak bisa mencuci tangan dengan air dan sabun.
  • Bersihkan barang-barang yang sering digunakan bersama di rumah atau tempat kerja seperti gagang telepon, gagang pintu, dan remote televisi.
  • Hindari berbagi makanan, minuman, serta peralatan makan dan minum yang sama dengan orang lain.
  • Hindari kontak dengan orang yang terkena faringitis sampai ia benar-benar sembuh.
  • Hindari merokok dan paparan asap rokoks secara terus-menerus.
  • Hindari alergen (penyebab alergi) seperti bulu binatang dan debu atau zat kimia yang dapat mengiritasi tenggorokan.

Untuk informasi lebih lanjut, konsultasikanlah dengan dokter untuk memperoleh solusi terbaik masalah Anda.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Sumber

Martin, J. M. (2015). The mysteries of streptococcal pharyngitis. Current treatment options in pediatrics, 1(2), 180-189. //doi.org/10.1007/s40746-015-0013-9

American Osteopathic Association. (2020). Sore Throat: When to See a Doctor. Retrieved 2 October 2020, from //osteopathic.org/what-is-osteopathic-medicine/sore-throat/

MedlinePlus Medical Encyclopedia. (2020). Strep throat. Retrieved 4 October 2020, from //medlineplus.gov/ency/article/000639.htm

MedlinePlus Medical Encyclopedia. (2020). Pharyngitis – sore throat. Retrieved 2 October 2020, from //medlineplus.gov/ency/article/000655.htm

Mayo Clinic (2020). Sore throat – Symptoms and causes. Retrieved 2 October 2020, from //www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sore-throat/symptoms-causes/syc-20351635

Mayo Clinic. (2020). Sore throat – Diagnosis and treatment. Retrieved 2 October 2020, from //www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sore-throat/diagnosis-treatment/drc-20351640

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA