Faktor pendorong yang mengakibatkan terjadinya konfrontasi antara indonesia dengan malaysia adalah

Indonesia dan malaysia adalah dua negara yang saling bertetangga, malaysia dann indonesai memiliki banyak kesamaan baik secara historis, budaya, ras dan suku serta agama. Malaysia dan indonesia merupakan rumah bagi ras melayu austronesia dan pemilik ras austronesia ( melayu ) terbesar didunia. Meski begitu bukan berarti hubungan bilateral antara kedua negara ini lancar lancar saja, banyak konflik yang terjadi dalam hubungan antar negara

Dalam sejarahnya kita ketahui bahwa hubungan kita dengan negeri jiran malaysia naik turun, berbagai persitegangan dan konflik kerap terjadi bahkan jauh dari era sukarno dulu hingga akhir akhir ini yang negara kita sempat dibuat berang oleh kelakuan malaysia yang seenaknya klaim batik serta konflik patok batas

Penulis akan membahas sejarah hubungan konflik serta konfrontasi yang pernah terjadi antara indonesia dengan sukarno dimulai dari peristiwa ganyang malaysia tahun 1962-1966. Mengapa penulis mengambil peristiwa ini? Menurut penulis peristiwa ini sangat penting dan merupakan awal konflik indonesia dan malaysia, disamping itu konflik ini pula yang menjadi awal mula malaysia yang didalangio inggris tidak pernah rela dan selalu "usil" terhadap kakak sedarahnya indonesia hingga sekarang

Konfrontasi antaar indonesia dan malaysia

Konfrontasi Indonesia-Malaysia yang pertama terjadi ketika Malaysia dan indoensia terlibat persengketaan wilayah sabah, indonesia menolak penggabungan wilayah Sabah (saat itu dikuasai kaum sosialis sabah), Brunei, dan Sarawak menjadi negara federasi malaysia yang didalangi oleh inggris dan anteknya pada tahun 1962 - 1966. Bahkan, Dampak Peristiwa konfrontasi Indonesia-Malaysia ini bahkan membuat sukarno "ngambek " lalu memutuskan agar Indonesia keluar dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1965.

 Latar Belakang 

Pada pertengahan abad ke-18 tepatnya setelah Raffles habis kontrak perjanjiannya dengan belanda, ia diminta agar menukar jawa dengan malaya, walau dengan berat hati. sampai akhirnya Inggris pasca perang dunia kedua memutuskan memberi kemerdekaan kepada Malaysia pada 8 Februari 1956 sebvbagai negara persemakmuran nya.

pada 1961, terdapat rencana pembentukan Negara Federasi Malaysia dengan menggabungkan sabah yang saat itu dikuasai kaum sosialis yang bertemoat di sabah-borneo. rencana tersebut jelas ditentang oleh Presiden Soekarno.  Pertama; baginya inggris adalah simbol imperialis sedangkan sukarno sangat anti imperialisme. 

Ia berpendapat bahwa Malaysia hanya boneka Inggris sebagai kacung imperialis, kedua; inggris dengan boneka Malaysia nya dapat mengancam borneo, ketiga; sabah dan serawak saat itu adalah bagian dari borneo. Selain Indonesia, Filipina juga menolak berdirinya Negara Federasi Malaysia dengan alasan klaimnya atas Sabah sebagai bagian dari kesultanan sulu sebagai bagian histroris mereka

 Indonesia dengan ciri khas diplomasinya berusaha untuk menyelesaikan masalahnya dengan Malaysia.  Pada 31 Mei 1963, Soekarno bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Tuanku Abdul Rahman di Tokyo, Jepang. Lalu berlanjut lewat Konferensi Tingkat Menteri Luar Negeri di Manila, Filipina pada 7 sampai 11 Juni 1963. Walau hasil pertemuan tersebut mengecewakan bagi indonesia, yakni  Filipina dan Indonesia harus menerima pembentukan Negara Federasi Malaysia. 

Setelah Indonesia dan Filipina menyetujui pembentukan Negara Federasi Malaysia, PM Tuanku Abdul Rahman justru menandatangani pembentukan negara tersebut dengan Inggris yang ditandatangani di London pada 9 Juli 1963. Kemudian pada 17 September 1963, muncul aksi unjuk rasa juga dilakukan oleh para demonstran anti-Indonesia di Kuala Lumpur .  


Lihat Ruang Kelas Selengkapnya

Merdeka.com - Konfrontasi Indonesia-Malaysia adalah sebuah peristiwa perang yang disebabkan persengketaan wilayah dan penolakan penggabungan wilayah Sabah, Brunei, dan Sarawak yang terjadi antara Federasi Malaysia dan Indonesia pada tahun 1962 hingga 1966.

Perang ini diawali dari keinginan Federasi Malaya, atau lebih dikenali sebagai Persekutuan Tanah Melayu, yang ingin menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak ke dalam Federasi Malaysia. Namun, keinginan pihak Malaysia ini diketahui tidak sesuai dengan Persetujuan Manila.

Oleh karenanya, keinginan Federasi Malaysia tersebut ditentang oleh Presiden Soekarno, yang menganggap pembentukan Federasi Malaysia, yang sekarang dikenal sebagai Malaysia, sebagai "boneka Inggris" merupakan kolonialisme dan imperialisme dalam bentuk baru serta dukungan terhadap berbagai gangguan keamanan dalam negeri dan pemberontakan di Indonesia.

Latar Belakang

Mengutip dari id.wikipedia.org, sebagai bagian dari penarikan dari koloninya di Asia Tenggara, Inggris mencoba menggabungkan koloninya yang berada di Kalimantan dengan Semenanjung Malaya, Federasi Malaya dengan membentuk Federasi Malaysia. Namun, rencana ini ditentang oleh Presiden Sukarno yang berpendapat bahwa konsolidasi Malaysia hanya akan menambah kontrol Inggris di kawasan ini, sehingga dapat mengancam kemerdekaan Indonesia.

Akibat dari penentangan ini, demonstrasi anti-Indonesia pun muncul di Kuala Lumpur dan berlangsung pada 17 September 1963. Para demonstran yang marah terhadap Presiden Sukarno karena melancarkan konfrontasi terhadap Malaysia dan juga karena serangan pasukan militer tidak resmi Indonesia terhadap Malaysia. Hal ini mengikuti dengan pengumuman Menteri Luar Negeri Indonesia Soebandrio bahwa Indonesia mengambil sikap bermusuhan terhadap Malaysia pada 20 Januari 1963.

Sukarno pun murka dan mengutuk tindakan demonstrasi anti-Indonesia, di mana para demonstran menginjak-injak lambang negara Indonesia, dan ingin melakukan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang sampai saat ini dikenal dengan nama Ganyang Malaysia.

Kemudian Sukarno memproklamirkan gerakan Ganyang Malaysia dengan pidato berapi-api yang sangat bersejarah berikut:

Kalau kita lapar itu biasa

Kalau kita malu itu djuga biasa

Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang adjar!

Kerahkan pasukan ke Kalimantan, kita hadjar tjetjunguk Malayan itu!

Pukul dan sikat djangan sampai tanah dan udara kita diindjak-indjak oleh Malaysian keparat itu

Doakan aku, aku bakal berangkat ke medan djuang sebagai patriot Bangsa, sebagai martir Bangsa dan sebagai peluru Bangsa yang enggan diindjak-indjak harga dirinja

Serukan serukan keseluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini kita akan membalas perlakuan ini dan kita tundjukkan bahwa kita masih memiliki gigi dan tulang jang kuat dan kita djuga masih memiliki martabat

Yoo...ayoo... kita... Ganjang...

Ganjang... Malaysia

Ganjang... Malaysia

Bulatkan tekad

Semangat kita badja

Peluru kita banjak

Njawa kita banjak

Bila perlu satu-satu!

Pecahnya Peperangan

Pada 27 Juli 1964, Sukarno mengumumkan bahwa dia akan meng-"ganyang Malaysia". Pada 16 Agustus, pasukan dari Rejimen Askar Melayu DiRaja berhadapan dengan lima puluh gerilyawan Indonesia. Ketegangan berkembang di kedua belah pihak.

Dua hari kemudian para perusuh membakar kedutaan Britania di Jakarta. Ratusan perusuh merebut kedutaan Singapura di Jakarta, dan juga rumah diplomat Singapura. Di Malaysia, agen dari Indonesia ditangkap dan massa menyerang kedutaan Indonesia di Kuala Lumpur. Perbatasan di Kalimantan pun tak lepas dari peperangan.

Sebagian besar pihak yang terlibat konflik senjata dengan Indonesia adalah pasukan Inggris dan Australia, terutama pasukan khusus Special Air Service (SAS). Tercatat pasukan tewas di pihak Indonesia sekitar 2000 pasukan dan dari pihak Inggris/Australia (SAS) sekitar 200 pasukan setelah bertempur di belantara Kalimantan.

Pada 17 Agustus, pasukan terjun payung mendarat di pantai barat daya Johor dan mencoba membentuk pasukan gerilya. Pada 2 September 1964 pasukan terjun payung didaratkan di Labis, Johor. Pada 29 Oktober, 52 tentara mendarat di Pontian di perbatasan Johor-Malaka dan membunuh pasukan Resimen Askar Melayu DiRaja dan Selandia Baru dan menumpas juga Pasukan Gerak Umum Kepolisian Kerajaan Malaysia di Batu 20, Muar, Johor.

Pada pertengahan 1965, Indonesia mulai menggunakan pasukan resminya. Pada 1 Juli 1965, militer Indonesia yang berkekuatan kurang lebih 5000 orang melabrak pangkalan Angkatan Laut Malaysia di Semporna. Serangan dan pengepungan terus dilakukan hingga 8 September namun gagal. Peristiwa ini dikenal dengan "Pengepungan 68 Hari" oleh warga Malaysia.

Akhir Peperangan

Menjelang akhir 1965, Jenderal Soeharto saat itu memegang kekuasaan di Indonesia setelah adanya Gerakan 30 September yang terkenal. Karena adanya konflik domestik ini, keinginan Indonesia untuk meneruskan perang dengan Malaysia berkurang, dan peperangan pun mereda.

Pada 28 Mei 1966, Kerajaan Malaysia dan pemerintah Indonesia mengumumkan penyelesaian konflik dan normalisasi hubungan antara kedua negara melalui konferensi di Bangkok, meski diwarnai dengan keberatan Sukarno.

Penyebab terjadinya konfrontasi Indonesia dan Malaysia adalah keinginan Federasi Malayasia untuk menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak ke dalam Federasi Malaysia. Keinginan ini ditentang oleh Indonesia dan Filipina. Filipina menentang karena menganggap bahwa wilayah Sabah secara historis adalah milik Kesultanan Sulu.

Apa yang menyebabkan terjadinya konfrontasi terhadap Malaysia?

Konfrontasi terhadap Malaysia berawal dari munculnya keinginan Tengku Abdul Rahman dari Persekutuan Tanah Melayu dan Lee Kuan Yu dari Republik Singapura untuk menyatukan kedua negara tersebut menjadi Federasi Malaysia. Rencana ini mendapatkan tentangan dari Filipina dan Indonesia.

Apa yang dimaksud dengan konfrontasi Indonesia dan Malaysia?

Konfrontasi Indonesia–Malaysia atau yang lebih dikenal sebagai Konfrontasi saja adalah sebuah peristiwa perang mengenai persengketaan wilayah dan penolakan penggabungan wilayah Sabah, Brunei, dan Sarawak yang terjadi antara Federasi Malaysia dan Indonesia pada tahun 1962 hingga 1966.

Apa itu krisis konfrontasi dengan Malaysia?

Jadi kalau kita dapat simpulkan bahwa Dwikora saat itu atau krisis konfrontasi dengan Malaysia saat itu adalah sebuah konspirasi politis,antara dua kekuatan fihak Komunis dan Imperialis,untuk menguasai pemerintahan Indonesia,dengan membuat suatu isu politis”Ganyang Malaysia”,,,!!

Mengapa pemerintah Indonesia menjalankan politik konfrontasi dengan Malaysia?

Pada Demokrasi Terpimpin, pemerintah Indonesia menjalankan politik konfrontasi dengan Malaysia. Latar belakang dari diterapkannya politik konfrontasi ini dikarenakan Inggris hendak membentuk negara federasi Malaysia. Hal ini dianggap oleh pemerintah Indonesia sebagai bentuk neo kolonialisme Inggris yang mengancam jalannya revolusi Indonesia.

You might be interested:  Salah Satu Gunung Yang Berada Di Filipina Adalah?

Apa yang menyebabkan terjadinya konfrontasi terhadap Malaysia?

Konfrontasi terhadap Malaysia berawal dari munculnya keinginan Tengku Abdul Rahman dari Persekutuan Tanah Melayu dan Lee Kuan Yu dari Republik Singapura untuk menyatukan kedua negara tersebut menjadi Federasi Malaysia. Rencana ini mendapatkan tentangan dari Filipina dan Indonesia.

Apa yang dimaksud dengan konfrontasi Indonesia dan Malaysia?

Konfrontasi Indonesia–Malaysia atau yang lebih dikenal sebagai Konfrontasi saja adalah sebuah peristiwa perang mengenai persengketaan wilayah dan penolakan penggabungan wilayah Sabah, Brunei, dan Sarawak yang terjadi antara Federasi Malaysia dan Indonesia pada tahun 1962 hingga 1966.

Apa itu krisis konfrontasi dengan Malaysia?

Jadi kalau kita dapat simpulkan bahwa Dwikora saat itu atau krisis konfrontasi dengan Malaysia saat itu adalah sebuah konspirasi politis,antara dua kekuatan fihak Komunis dan Imperialis,untuk menguasai pemerintahan Indonesia,dengan membuat suatu isu politis”Ganyang Malaysia”,,,!!

Mengapa konflik antara Indonesia dan Malaysia mereda?

Oleh karena konflik domestik ini, keinginan Indonesia untuk meneruskan perang dengan Malaysia menjadi berkurang dan peperangan pun mereda.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA