Semua jenis flora dan fauna memiliki karakter khusus sehingga mereka memiliki kemampuan tersendiri untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Kemampuan flora dan fauna hidup dalam suatu wilayah dipengaruhi oleh banyak faktor.
Dalam buku Biogeografi (2018) karya Muhammad Zid dan Ode Sofyan Hardi, dijelaskan bahwa persebaran flora dan fauna dipengaruhi oleh empat faktor. Berikut penjelasannya:
Kondisi iklim merupakan faktor paling penting yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Wilayah dengan kondisi iklim ekstrim seperti daerah kutub atau daerah gurun, sudah pasti menyulitkan bagi kehidupan suatu organisme.
Baca juga: Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
Tidak heran jika kedua wilayah tersebut minim sekali terdapat kehidupan flora maupun fauna.
Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan kondisi iklim di daerah tropis. Daerah tropis merupakan wilayah yang optimal bagi kelangsungan hidup flora dan fauna.
Faktor iklim yang berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna antara lain suhu, kelembapan udara, angin, dan tingkat curah hujan.
Faktor edafik mengacu pada kondisi tanah pada suatu wilayah. Kondisi tanah berpengaruh secara langsung terhadap kesuburan tanaman.
Faktor yang menjadi patokan kesuburan tanah antara lain kandungan humus, unsur hara, tekstur, struktur tanah, dan ketersediaan air dalam pori-pori tanah.
Contoh tanah yang subur adalah tanah vulkanis dan andosol.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), faktor fisiografi berhubungan dengan ketinggian tempat dan bentuk wilayah. Penurunan suhu dalam suatu wilayah sangat berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna.
Baca juga: Keadaan Flora dan Fauna Indonesia
Sebab setiap organisme memiliki keterbatasan adapatasi terhadap suhu lingkungan di sekitarnya. Akibat hal tersebut, dapat dilihat bahwa jenis tumbuhan yang hidup di pantai akan berbeda dengan tumbuhan yang hidup di dataran tinggi.
Faktor biotik di sini adalah manusia. Manusia memiliki peran yang cukup penting terhadap persebaran flora dan fauna dalam suatu wilayah.
Ada dua tindakan manusia yang dapat memengaruhi, yaitu menjaga kelestarian atau merubah tatanan kehidupan flora dan fauna. Namun, kecenderungan manusia adalah merubah tatanan kehidupan flora dan fauna.
Contoh, akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat, manusia secara singkat dapat merubah hutan menjadi area pemukiman.
Baca juga: Flora dan Fauna Asia Tenggara
Alih fungsi lahan tentunya berakibat pada terganggunya kestabilan ekosistem yang sudah terjalin lama.
KOMPAS.com - Di muka bumi ini dihuni oleh makhluk hidup. Tak hanya manusia, tetapi juga ada flora (tumbuhan) dan fauna (hewan).
Tetapi, persebaran flora dan fauna di muka bumi ini tidak merata. Tentu karena dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Bagi siswa sekolah yang sedang belajar mengenai flora dan fauna, berikut ini dijelaskan mengenai faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna.
Informasi dirangkum dari laman Repositori Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Baca juga: Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
1. Iklim
Tentunya, iklim adalah kondisi cuaca pada waktu yang lama dan meliputi daerah yang luas. Iklim cukup dominan dalam mempengaruhi pola persebaran flora dan fauna. Setiap zona iklim memiliki komunitas tumbuhan dan hewan sendiri.
Beberapa unsur iklim antara lain suhu udara, kelembaban udara, angin,
curah hujan, dan cahaya matahari.
2. Fisiografi
Fisiografis merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi kondisi yang berlaku di suatu daerah habitat dan distribusi tumbuhan dan hewan.
Faktor ini berkaitan dengan topografi atau bentuk permukaan tanah, seperti ketinggian, kemiringan, drainase,dan tingkat erosi tanah. Fisiografi
berpengaruh pada kondisi iklim lokal da edafik yang ditimbulkan.
3. Edafik
Faktor edafik adalah faktor yang berkaita dnegan struktur dan komposisi tanah yang ditemukan di daerah tertentu. Tanah merupakan komponen utama habitat tumbuhan.
Tanah juga sebagai media yang sangat kompleks karena mengandung mineral, material organik, air, serta udara. Karakteristik tanah secara signifikan menentukan kemampuan perakaran dan asupan nutrisi terhadap tumbuhan melalui tekstur dan struktur tanah.
Baca juga: Siswa Yuk Kenali Keanekaragaman Flora dan Fauna Asli Papua
Faktor edafik antara lain mencakup hal-hal berikut:
a. Kedalaman lapisan atas tanah mempengaruhi akses terhadap air, nutrisi, dan stabilitas struktural tumbuhan.
b. Tekstur dan struktur tanah mempengaruhi kerapatan tanah dan stabilitas agregat tanah, ruan pori, udara tanah, serta ketersediaan air dalam tanah.
c. Muatan materi organik di dalam mempengaruhi sifat tanah, stabilitas struktur tanah, kapasitas menahan air tanah, warna tanah, retensi dan mobilitas polutan, serta kapasitas penyangga.
d. Derajat keasamaan (pH) adalah ukuran konsentrasi ion hidrogen dari larutan berair dan menunjukkan tingkat asam atau alkalinitas.
e. Kejenuhan basa yang menjadi pasokan nutrisi penting yang optimal diinginkan untuk menghindari gejala kekurangan, meningkatkan kerentanan terhadap hama
dan penyakit serta pengurangan hasil panen secara konsekuen.
4. Biotik
Untuk faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna berikutnya ialah biotik. Tumbuhan merupakan produsen dalam rantai makanan.
Karena itu, keberadaan tumbuhan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan rantai makanan. Komponen biotik yang berperan sentral dalam persebaran flora dan fauna adalah manusia.
Baca juga: Persebaran Fauna di Indonesia
Manusia dapat menjaga kelestarian dan mengubah tatanan kehidupan flora dan fauna dengan mengubah fungsi lahan.