Enterpreneurship awal mulanya berasal dari bahasa perancis, yaitu Enterprende yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha, sedangkan kewirausahaan dengan istilah entrepreneurship. Kata entrepreneur secara tertulis pertama kali digunakan oleh Savary pada tahun 1723 dalam bukunya “Kamus Dagang”.
Wirausaha (entrepreneur) adalah seseorang yang memiliki dorongan kekuatan untuk memperoleh suatu tujuan, suka mengadakan eksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya, diluar kekuasaan orang lain.
Sedangkan yang dimaksud dengan Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah bentuk usaha utuk menciptakan nilai lewat pengakuan terhadap peluang bisnis, manajemen, manajemen pengambilan resiko yang sesuai denagan peluang yang ada, dan lewat keterampilan komunikasi dan sumberdaya yang diperlukan untuk membawa sebuah proyek sampai berhasil.
Dalam bentuk yang lain, kewirausahaan didefinisikan seagi advanturisme (berpetualang), risk taking (mengambil resiko) dan thrill-seeking (pencari kegentaran).
Dalam bentuk sederhana, kewirausahaan berkonotasi mengimplementasikan. yang berarti mengerjakan (sesuatu), yaitu sesuatu yang harus dikerjakan seorang wirausaha. Perhatian dan ketertarikan terhadap masalah kewirausahaan ini sangat tepat karena kita memerlukan apa yang dapat dikerjakan dan diberikan oleh wirausaha (entrepreneurs) seperti:
- Produk produk baru dan jasa jasa baru
- Pekerjaan baru
- Lingkungan kerja yang kreatif
- Cara cara baru melakukan kegiatan bisnis
- Bentuk baru penciptaan bisnis (new business innovation)
Entrepreneurship awal mulanya berasal dari bahasa Perancis, yaitu Entreprende yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha. Richard Cantillon memperkenalkan entreprende pada tahun 1755. Sejalan waktu, istilah ini menjadi semakin populer setelah JB Say, seorang pakar ekonomi Perancis, merujuk entreprende untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber-sumber daya ekonomis yang memiliki tingkat produktivitas rendah hingga menjadi tingkat produktivitas lebih tinggi serta dapat menghasilkan lebih banyak.
Ketika teori ekonomi memasuki masa neoklasikal, peran entrepreneur sempat terpinggirkan. Entrepreneur pada masa itu hanya dianggap sebagai fixed factor dalam bisnis, teori-teori ekonomi pada masa itu berpusat pada pengelolaan sumber daya. Peranan entrepreneur pada masa itu yang dianggap pasif dan statis dapat dilihat juga sebagai cerminan dari teori neoklasikal yang berdiri pada asumsi bahwa terdapat pasar sempurna, dimana informasi juga tersebar secara sempurna. Keadaan serba sempurna tersebut menyebabkan perusahaan dapat mudah mengambil keputusan dan berkoordinasi, kondisi ini mengecilkan peranan entrepreneur dalam perusahaan.
Setelah masa itu, gagasan JB Say mengenai pentingnya peran entrepreneur dalam perusahaan mulai mendapat dukungan lagi oleh Joseph C Schumpeter, seorang ahli ekonomi modern, dimana dalam buku The Theory of Economic Development (1934), Schumpeter mengatakan bahwa entrepreneur adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi. Fungsi utama entrepreneur untuk melakukan inovasi atau menciptakan kombinasi-kombinasi baru.
Schumpeter menegaskan suatu istilah yaitu “Creative Destruction”. Istilah ini mengacu pada suatu proses yang dilakukan oleh entrepreneur untuk melakukan penghancuran secara kreatif terhadap keseimbangan yang terjadi di pasar. Proses penghancuran kreatif akhirnya mencapai kondisi keseimbangan baru, yang lebih baik dari sebelumnya plus disertai keuntungan-keuntungan hasil inovasi dari entrepreneur. Proses ini berlangsung tanpa akhir dan berlanjut terus menerus dilakukan oleh entrepreneur, hingga pasar menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.
Entrepreneur adalah sosok orang yang tidak mudah diam, biasanya suka untuk terus melakukan inovasi-inovasi dan perbaikan dari hal yang sudah ada. Memahami perilaku mendasar entrepreneur ini dapat dijadikan contoh perilaku bagi orang-orang yang ingin menjadi entrepreneur agar senantiasa memperhatikan lingkungan sekitarnya. Untuk selalu melihat dan waspada akan adanya peluang yang sebenarnya ada di depan mata tapi terlewatkan sebelumnya..
Source: www.usahakecil.com
6. 4 jenis Proses penerapan kemampuan berinovatif dan kreatif menurut Kuratko KECUALI a. duplikasi b. invensi / penemuan c. eksistensi / pengembangan
d. investasi*
7. 1. Memiliki daya pikir kreatif 2. Bertindak inovatif 3. Berani mengambil resiko dan menyesuaikan profil resiko serta mengetahui resiko dan manfaat dari suatu bisnis adalah …
a. Beberapa peran dan strategi kewirausahaan dalam mengatasi tantangan*
b. Beberapa tantangan kewirausahaan dalam mengatasi peran dan strategi kewirausahaan c. Syarat dan ketentuan dalam kewirausahaand. Kondisi kewirausahaan yang harus dihadapi
8. adalah bisnis yang mencoba memecahkan suatu problem dengan solusi yang belum terbukti keberhasilan/skalabilitasnya. Belum berhasil atau belum scalable di sini dapat bermakna belum digunakan oleh banyak pihak (early/seed stage) atau sudah mulai digunakan oleh banyak pihak namun belum sustainable secara bisnis (growth stage). a. Usaha kecil menengah
b. Start Up*
d. Validasi perusahaan
9. Muncul dan berkembannya Agro Industri menjadi Teknologi Industri, semenjak ditemukannya mesin uap oleh James Watt. Termasuk dalam? a. industri 3.0 b. industri 2.0 c. industri 4.0
d. industri 1.0*
10. Cocokan perkembangan industri dibawah ini?
a. ditemukan mesin uap (industri 1.0)
b. produksi berbasis kecerdasan buatan (industri 4.0)
c. dimulainya erra produksi massal (industri 2.0)
d. komputer (industri 3.0)
Keywords:
Entrepreneurship entrepreneurship adalah entrepreneurship entrepreneurship artinya entrepreneurship awal mulanya berasal dari bahasa perancis yaitu entrepreneurship awalnya berasal dari bahasa entrepreneurship awal mulanya berasal dari bahasa perancis yaitu entreprende yang berarti entrepreneurship adalah istilah lain dari entrepreneurship adalah brainly entrepreneurship adalah pdf