Doa-doa dan perayaan ekaristi dipersatukan dalam korban

Jawaban:

Ekaristi suci oleh Gereja disebut sebagai rahasia iman, puncak dari iman katolik. Hal ini menjadi suatu yang sangat penting dalam iman seorang Katolik. Konsili Vatikan II menegaskan agar umat beriman “hadir dalam perayaan rahasia iman itu, bukan sebagai orang luar atau penonton yang bisu, melainkan melalui upacara-upacara dan doa-doa, mereka memperoleh pengertian yang tepat tentangnya, lalu menjadi sanggup untuk turut serta pada perayaan ekaristi dengan penuh kesadaran, khidmat serta aktif”.

Ekaristi bukan hanya salah satu dari tujuh sakramen yang ada dalam Gereja Katolik. Ekaristi adalah Gereja dalam bentuk sakramen. Artinya “sakramen” di sini adalah persatuan dengan Allah dan kesatuan antar manusia. Baca Selanjutnya Ekaristi itu perayaan umat, perayaan yang mempertandakan kehadiran Tuhan di tengah umat. Ia lah satu-satunya kurban di altar. Dalam Ekaristi suci tercakuplah seluruh kekayaan rohani gereja, yaitu Yesus Kristus sendiri, Paskah kita dan roti hidup, dan menjadi sumber, dan pusat kehidupan jemaat beriman Katolik.

Seruan KV II itu hanya mungkin dapat terjadi bila setiap orang beriman Katolik mengerti apa yang sedang dirayakannya itu. Ekaristi adalah suatu perayaan iman yang menjadi sumber sekaligus puncak iman, kehidupan umat beriman. Di sinilah Kristus hadir sebagai satu-satunya kurban di altar.

Penjelasan:

B. Merayakan Misteri Kristus Korban Anak Domba Yang Adalah Pusat Keselamatan

Perjamuan malam terakhir adalah lambang pengorbanan Anak Domba Paskah, yang dikurbankan bagi manusia. Sebab dalam tradisi keagamaan Yahudi yang bermula pada waktu umat Israel keluar dari Mesir, seekor anak domba jantan yang tidak bercela dan berumur setahun, sebagai tanda kurban yang berkenan kepada Allah, harus dikurbankan pada waktu hari paskah . “Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja. Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya.” (Kel 12: 6-8).

Demikianlah halnya dengan Yesus, pada saat perjamuan terakhir dengan para murid, Ia menjadi lambang anak domba yang disembelih. Nabi Yesaya dengan jelas mengumpamakan “hamba Yahwe” itu sebagai lambang domba yang menjadi korban penghapus dosa. “Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.” (Yes 53:2-3).

Jawaban:

Ekaristi suci oleh Gereja disebut sebagai rahasia iman, puncak dari iman katolik. Hal ini menjadi suatu yang sangat penting dalam iman seorang Katolik. Konsili Vatikan II menegaskan agar umat beriman “hadir dalam perayaan rahasia iman itu, bukan sebagai orang luar atau penonton yang bisu, melainkan melalui upacara-upacara dan doa-doa, mereka memperoleh pengertian yang tepat tentangnya, lalu menjadi sanggup untuk turut serta pada perayaan ekaristi dengan penuh kesadaran, khidmat serta aktif”.

Ekaristi bukan hanya salah satu dari tujuh sakramen yang ada dalam Gereja Katolik. Ekaristi adalah Gereja dalam bentuk sakramen. Artinya “sakramen” di sini adalah persatuan dengan Allah dan kesatuan antar manusia. Baca Selanjutnya Ekaristi itu perayaan umat, perayaan yang mempertandakan kehadiran Tuhan di tengah umat. Ia lah satu-satunya kurban di altar. Dalam Ekaristi suci tercakuplah seluruh kekayaan rohani gereja, yaitu Yesus Kristus sendiri, Paskah kita dan roti hidup, dan menjadi sumber, dan pusat kehidupan jemaat beriman Katolik.

Seruan KV II itu hanya mungkin dapat terjadi bila setiap orang beriman Katolik mengerti apa yang sedang dirayakannya itu. Ekaristi adalah suatu perayaan iman yang menjadi sumber sekaligus puncak iman, kehidupan umat beriman. Di sinilah Kristus hadir sebagai satu-satunya kurban di altar.

Penjelasan:

B. Merayakan Misteri Kristus Korban Anak Domba Yang Adalah Pusat Keselamatan

Perjamuan malam terakhir adalah lambang pengorbanan Anak Domba Paskah, yang dikurbankan bagi manusia. Sebab dalam tradisi keagamaan Yahudi yang bermula pada waktu umat Israel keluar dari Mesir, seekor anak domba jantan yang tidak bercela dan berumur setahun, sebagai tanda kurban yang berkenan kepada Allah, harus dikurbankan pada waktu hari paskah . “Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja. Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya.” (Kel 12: 6-8).

Demikianlah halnya dengan Yesus, pada saat perjamuan terakhir dengan para murid, Ia menjadi lambang anak domba yang disembelih. Nabi Yesaya dengan jelas mengumpamakan “hamba Yahwe” itu sebagai lambang domba yang menjadi korban penghapus dosa. “Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.” (Yes 53:2-3).