Dilihat dari proses penyelesaian peristiwa di/tii di aceh sangat berbeda dengan penyelesaian di/tii

Show simple item record

dc.contributor.authorHarry Adi Darmanto
dc.date.accessioned2014-01-28T12:14:08Z
dc.date.available2014-01-28T12:14:08Z
dc.date.issued2014-01-28
dc.identifier.nimNIM030210302295
dc.identifier.uri//repository.unej.ac.id/handle/123456789/26483
dc.description.abstractPemberontakan Daud Beureueh (DI/TII Aceh) pada tahun 1953 disebabkan kekecewaan masyarakat Aceh terhadap berbagai kebijaksanaan dari Pemerintah Pusat. Selain itu, peleburan Aceh ke dalam propinsi Sumatera Utara pada tahun 1950 mengakibatkan kemarahan rakyat dan menentang kebijakan pusat serta menuntut dikembalikannya status propinsi Aceh yang otonom. Di pihak lain pemerintah menyikapi masalah ini dengan melakukan tindakan otoriter. Pemberontakan ini menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi Pemerintah Republik Indonesia dan masyarakat Aceh pada khususnya. Permasalahan dalam penelitian ini: (1) Apa latar belakang terjadinya Pemberontakan Daud Beureueh pada tahun 1953? (2) Bagaimanakah proses pemberontakan DI/TII Aceh pada tahun 1953-1962? (3) Bagaimanakah upaya penyelesaian pemberontakan DI/TII Aceh? Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan deskriptif tentang : (1) latar belakang terjadinya Pemberontakan Daud Beureueh (DI/TII Aceh) pada tahun 1953 (2) proses pemberontakan DI/TII Aceh pada tahun 1953-1962 (3) upaya penyelesaian pemberontakan Daud Beureueh (DI/TII Aceh). Pemerintah Indonesia dalam usaha penyelesaian konflik Aceh ini menggunakan dua cara yaitu kekuatan bersenjata (militer) dan diplomasi (musyawarah) dengan para pemberontak. Dengan kekuatan bersenjata, Pemerintah menyatakan seluruh Aceh menjadi daerah ”Militaire bystand” sesuai dengan keputusan Presiden No. 175 tahun 1952. Selain itu Pemerintah Indonesia membentuk operasi khusus militer untuk menumpas pemberontakan ini yaitu dengan Operasi 17 Agustus dan Operasi Merdeka. Sedangkan dengan cara diplomasi, Pemerintah Indonesia mengirimkan utusan-utusan khusus untuk berdialog dengan pihak pemberontak khususnya dengan Teungku Muhammad Daud Beureueh. Akhirnya dengan negosiasi yang panjang serta disepakatinya status otonomi yang khusus bagi Aceh yaitu dengan terbentuknya Daerah Istimewa Aceh dengan kebebasan menjalankan unsur-unsur Syariat Islam di dalamnya, maka berakhirlah pemberontakkan DI/TII Aceh dan terciptalah perdamaian yang sekian lama diidamkan oleh pemerintah Indonesia dan rakyat Aceh. Untuk merayakan perdamaian tersebut diselenggarakan suatu upacara akbar di Blangpadang tanggal 18-22 Desember 1962 yaitu Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh (MKRA). Dengan adanya perdamaian tersebut, maka Pemerintah dan rakyat Aceh akan bersama-sama untuk melaksanakan pembangunan demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia serta Aceh pada khususnya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries030210302295;
dc.subjectPEMBERONTAKAN DAUD BEUREUEHen_US
dc.titlePEMBERONTAKAN DAUD BEUREUEH (DI/TII ACEH) TAHUN 1953-1962en_US
dc.typeOtheren_US



Files in this item

Show simple item record

Berikut jawaban yang paling benar dari pertanyaan: Dilihat dari proses penyelesaian peristiwa DI/TII di Aceh sangat berbeda dengan penyelesaian DI/TII di berbagai daerah seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Keistimewaan penyelesaian DI/TII di Aceh tersebut yaitu?

  1. bekerja sama dengan GAM
  2. menerapkan darurat militer
  3. penyelesaian secara damai
  4. menggunakan mediator asing
  5. menggunakan operasi militer

Jawaban: C. penyelesaian secara damai

Menurut Variansi.com, dilihat dari proses penyelesaian peristiwa di/tii di aceh sangat berbeda dengan penyelesaian di/tii di berbagai daerah seperti di jawa barat, jawa tengah, sulawesi selatan dan kalimantan selatan. keistimewaan penyelesaian di/tii di aceh tersebut yaitu penyelesaian secara damai.

Secara singkat, jawaban dari pertanyaan Dilihat dari proses penyelesaian peristiwa DI/TII di Aceh sangat berbeda dengan penyelesaian DI/TII di berbagai daerah seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Keistimewaan penyelesaian DI/TII di Aceh tersebut yaitu? tidak ada penjelasan pembahasannya.

Namun, saya bisa memberikan kepastian bahwa jawaban mengenai pertanyaan Dilihat dari proses penyelesaian peristiwa DI/TII di Aceh sangat berbeda dengan penyelesaian DI/TII di berbagai daerah seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Keistimewaan penyelesaian DI/TII di Aceh tersebut yaitu? akurat dan tepat (benar).

Kenapa? Karena jawaban tentang pertanyaan Dilihat dari proses penyelesaian peristiwa DI/TII di Aceh sangat berbeda dengan penyelesaian DI/TII di berbagai daerah seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Keistimewaan penyelesaian DI/TII di Aceh tersebut yaitu? diambil dari berbagai sumber referensi terpercaya.

Selain itu, jawaban atas pertanyaan Dilihat dari proses penyelesaian peristiwa DI/TII di Aceh sangat berbeda dengan penyelesaian DI/TII di berbagai daerah seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Keistimewaan penyelesaian DI/TII di Aceh tersebut yaitu? sebelum dipublikasikan dilakukan verifikasi oleh para tim editor.

Verifikasi jawaban pada pertanyaan Dilihat dari proses penyelesaian peristiwa DI/TII di Aceh sangat berbeda dengan penyelesaian DI/TII di berbagai daerah seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Keistimewaan penyelesaian DI/TII di Aceh tersebut yaitu? melalui sumber buku, artikel, jurnal, dan blog yang ada di internet.

Jadi, jawaban dari pertanyaan Dilihat dari proses penyelesaian peristiwa DI/TII di Aceh sangat berbeda dengan penyelesaian DI/TII di berbagai daerah seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Keistimewaan penyelesaian DI/TII di Aceh tersebut yaitu? tidak perlu diragukan lagi.

Dilihat dari proses penyelesaian peristiwa DI/TII di Aceh sangat berbeda dengan penyelesaian DI/TII di berbagai daerah seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Keistimewaan penyelesaian DI/TII di Aceh tersebut yaitu?

  1. bekerja sama dengan GAM
  2. menerapkan darurat militer
  3. penyelesaian secara damai
  4. menggunakan mediator asing
  5. menggunakan operasi militer

Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: C. penyelesaian secara damai.

Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban C benar, dan 0 orang setuju jawaban C salah.

Dilihat dari proses penyelesaian peristiwa DI/TII di Aceh sangat berbeda dengan penyelesaian DI/TII di berbagai daerah seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Keistimewaan penyelesaian DI/TII di Aceh tersebut yaitu penyelesaian secara damai.

Pembahasan dan Penjelasan

Jawaban A. bekerja sama dengan GAM menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali.

Jawaban B. menerapkan darurat militer menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang ditanyakan.

Jawaban C. penyelesaian secara damai menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.

Jawaban D. menggunakan mediator asing menurut saya ini salah, karena dari apa yang ditanyakan, sudah sangat jelas jawaban ini tidak saling berkaitan.

Jawaban E. menggunakan operasi militer menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah C. penyelesaian secara damai

Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA