Dibawah ini yang termasuk ke dalam lagu daerah Jawa barat diantaranya

Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Ilustrasi lagu daerah Jawa Barat

KOMPAS.com - Provinsi Jawa Barat memiliki ragam lagu daerah yang populer di kalangan masyarakat.

Lagu daerah Jawa Barat ini dikenal tak hanya di kalangan masyarakat setempat namun juga di berbagai provinsi hingga ke mancanegara.

Baca juga: Daftar Lagu Daerah Terlengkap dari Aceh hingga Papua

Tak hanya enak didengar, lirik lagu daerah Jawa Barat juga memiliki arti dan pesan yang disampaikan secara turun temurun.

Baca juga: Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah

Berikut adalah beberapa lagu daerah Jawa Barat lengkap dengan lirik dan maknanya.

Baca juga: Ciri-Ciri Lagu Daerah

1. Tokecang

Tokecang tokecang bala gendir tosblongAngeun kacang angeun kacang sapariuk kosongTokecang tokecang bala gendir tosblong

Angeun kacang Angeun kacang sapariuk kosong

Aya listrik di masigit meuni caang katingalnaAya istri jangkung alit karangan dina pipinaTokecang tokecang bala gendir tosblong

Angeun kacang Angeun kacang sapariuk kosong

Tokecang adalah judul lagu yang merupakan singkatan dari tokek makan kacang.

Lagu ini diciptakan oleh R.C Hardjosubroto dengan nada yang riang.

Dalam penelitian Pembentukkan Karakter Anak pada Lagu Tokecang, Jawa BaraT karya Shintya Putri Setiowati (Jurnal Ilmu Budaya, 2020) mengungkap makna lagu ini memberi pesan agar menghindari kerakusan atau keserakahan yang akhirnya membuat seseorang tidak mempedulikan orang lain.

2. Manuk Dadali

Mesat ngapung luhur jauh di awang-awangMébérkeun jangjangna bangun taya karingrangKukuna ranggoas reujeung pamatukna ngeluk

Ngepak mega bari hiberna tarik nyuruwuk

Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Ilustrasi lagu daerah Jawa Barat

KOMPAS.com - Setiap wilayah di Indonesia memiliki lagu daerahnya masing-masing. Lagu daerah ini biasanya dinyanyikan dengan bahasa daerah setempat, sehingga menjadi khas dan memiliki keunikan tersendiri.

Contohnya Provinsi Jawa Barat. Provinsi ini memiliki sejumlah lagu daerah yang populer di kalangan masyarakat Pulau Jawa, bahkan Indonesia. Apa sajakah lagu daerah khas Jawa Barat?

Tokecang

Menurut Shintya Putri Setiowati dalam jurnal Pembentukan Karakter Anak pada Lagu Tokecang, Jawa Barat (2020), lagu Tokecang cukup populer di kalangan masyarakat, khususnya anak-anak.

Lagu daerah ini sering digunakan dalam permainan tradisional anak-anak Jawa Barat. Berikut lirik lagunya:

Tokecang tokecang bala gendir tosblongAngeun kacang sapependil kosongAya listrik di masigit meuni caang katingalnaAya istri jangkung alit karangan dina pipinaTokecang tokecang bala gendir tosblong

Angeun kacang angeun kacang sapependil kosong

Baca juga: 5 Lagu Daerah di Jawa Tengah

Tokecang merupakan singkatan dari tokek makan kacang. Lagu daerah ini mengisahkan seseorang yang suka makan secara berlebihan atau melampaui batas, sehingga menjadi rakus atau serakah.

Selain itu, lagu ini juga menggambarkan jika orang yang rakus hanyalah memikirkan dirinya sendiri atau egois.

Manuk Dadali

Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut adalah lirik lagu Manuk Dadali:

Mesat ngapung luhur jauh di awang-awangMeberkeun janjangna bangun taya karingrangSukuna ranggoas reujeung pamatukna ngeluk

Ngapak mega bari hiberna tarik nyuruwuk

Saha anu bisa nyusul kana tandangnaGandang jeung pertentang taya bandingannanaDipikagimir dipikaserab ku sasama

Taya karempan kasieun leber wawanenna

JAKARTA - Lagu daerah Jawa Barat memang dikenal asyik untuk didengarkan. Warna musiknya begitu kaya dengan iringan alat musik tradisional yang khas.

Selain itu, syair dan lirik lagu daerah khas Jawa Barat juga memiliki makna pesan atau nasihat untuk kehidupan sehari-hari.

Baca Juga:

Viral Lagu Yamko Rambe Yamko Disebut Bukan dari Papua

Nyanyikan Lagu Daerah, Andmesh Bergoyang Gemu Fa Mi Re

Berikut ini kami hadirkan 5 lagu daerah terpopuler yang wajib Anda dengarkan.

1. Tokecang

Lagu Tokecang yang diciptakan oleh R.C Hardjosubroto ini memiliki kepanjangan dari tokek makan kacang. Dengan nuansa musik yang riang, lagu daerah ini menyampaikan pesan positif.

Tokecang menyampaikan arti berharga seseorang tidak serakah. Dalam kehidupan sehari-hari kita tak boleh egois dan harus mempedulikan orang lain di sekitar.

2. Manuk Dadali

Sambas Mangundikarta menciptakan nafas nasionalisme lewat lagu Manuk Dadali, yang artinya Burung Garuda. Lagu berbahasa Sunda yang satu ini juga dikenal hingga daerah luar Jawa Barat.

Manuk Dadali menggambarkan keperkasaan sang garuda sebagai lambang negara. Memiliki sifat kesatria, berani berkorban, dan saling menyayangi jadi hal yang patut ditanamkan dalam diri bangsa Indonesia.

3. Es Lilin

Lagu Es Lilin mengisahkan tentang kegelisahan seorang perempuan yang didekati pria terpandang. Kegelisahan ini adalah bentuk sikap waspada seorang gadis agar tak salah memilih sosok pendamping di masa mendatang.

4. Bubuy Bulan

Lagu daerah Jawa Barat juga menghadirkan kisah romantisme percintaan, seperti lagu Bubuy Bulan. Menceritakan tentang hati seseorang yang sedang jatuh cinta dan merindukan sang kekasih.

Sayangnya, sang kekasih jauh dan susah dijumpai. Di dalam terik matahari dan dinginnya malam, dia terus mencari sosok yang dicintainya itu.

5. Bajing Luncat

Dalam bahasa Indonesia, Bajing Luncat memiliki arti tupai melompat. Tetapi, isi lagu ciptaan Kosaman Djaja ini tak berkaitan dengan hewan, melainkan tentang kisah asmara.

Menceritakan tentang penyesalan seorang pria karena sang kekasih dalam waktu dekat akan dipinang oleh lelaki lain. Dia menyesal mengapa tak dari dulu mempersunting perempuan itu sebelum akhirnya didahulukan orang lain. (aln)

Kekayaan budaya Indonesia meliputi ragam lagu daerah yang berkembang sesuai budaya masing-masing provinsi. Lirik lagu daerah ditulis menggunakan bahasa daerah dengan pola dan susunan melodi sederhana.

Kesederhanaan tersebut membuat lagu daerah menjadi mudah dipahami dan dinyanyikan oleh masyarakat setempat. Menurut Stephani Johana Sigarlaki dalam jurnal Kadera Bahasa Volume 8 No. 2 Edisi Agustus 2016, lagu daerah lahir sebagai wujud ekspresi diri sang pencipta lagu sekaligus sebagai refleksi dinamika masyarakat pada saat lagu itu diciptakan.

Lagu daerah memiliki karakteristik syair dengan dialek daerah dan bersifat tradisional. Lagu disampaikan secara lisan, turun temurun, dan tidak tertulis serta sudah ada sejak awal masyarakat berkembang di suatu provinsi.

Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki berbagai lagu daerah. Fungsinya sebagai pengiring upacara, pertunjukan, permainan tradisional, dan media komunikasi serta hiburan.

Lagu Daerah Jawa Barat

Berkembangnya masyarakat Sunda di Jawa Barat menghasilkan ragam lagu daerah yang menggunakan bahasa Sunda dalam liriknya. Berikut contoh lagu daerah Jawa Barat.

1. Manuk Dadali

Lagu Manuk Dadali merupakan lagu daerah Jawa Barat yang diciptakan oleh Sambas Mangundikarta. Maknanya menggambarkan kegagahan burung Garuda sebagai lambang negara Indonesia dan menunjukkan persatuan bangsa Indonesia.

Advertising

Advertising

Lagu daerah Jawa Barat ini populer pada tahun 1960-an menurut siaran Radio Edukasi dari Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan dan Kebudayaan (BPMRPK). Lagu Manuk Dadali dibawakan dalam tempo cepat dan berirama gembira. Liriknya sebagai berikut:

Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang

Mébérkeun jangjangna bangun taya karingrang

Kukuna ranggoas reujeung pamatukna ngeluk

Ngepak mega bari hiberna tarik nyuruwuk

Saha anu bisa nyusul kana tandangna

Gandang jeung perténtang taya bandingannana

Dipikagimir dipikasérab ku sasama

Taya karempan kasieun lébér wawanénna

Manuk dadali manuk panggagahna

Perlambang sakti Indonesia Jaya

Manuk dadali pangkakoncarana

Resep ngahiji rukun sakabéhna

Hirup sauyunan tara pahiri-hiri

Silih pikanyaah teu inggis béla pati

Manuk dadali ngandung siloka sinatria

Keur sakumna Bangsa di Nagara Indonesia

Baca Juga

Tokecang merupakan lagu daerah Jawa Barat yang dinyanyikan dalam Permainan Sunda sambil berpegangan tangan dan berpasang-pasangan. Rachmat Taufiq Hidayat dalam “Peperenian Urang Sunda” menjelaskan, lagu Tokecang dinyanyikan kemudian pasangan berbalik sambil memutarkan tangannya menjadi saling membelakangi satu sama lain.

Puspa Swara dalam “Kumpulan Lagu Daerah Terlengkap” menjelaskan, lagu Tokecang menceritakan seseorang yang senang makan secara berlebihan atau melampaui batas. Pesan moral dalam lagu ini adalah menunjukkan bahwa makan berlebihan dan mementingkan diri sendiri tidak baik dilakukan.

Lirik lagu Tokecang sebagai berikut.

Tokécang, tokécang

Balangendir tosblong

Angeun kacang, angeun kacang

Sapariuk kosong

Tokécang, tokécang

Balangendir tosblong

Angeun kacang, angeun kacang

Sapependil kosong

Baca Juga

Berdasarkan skripsi berjudul "Analisis Sosiologis Bubuy Bulan Karya Benny Korda" oleh Athirya Fatma Yuli, lagu Bubuy Bulan diciptakan oleh Benny Korda yang terinspirasi oleh keindahan alam Danau Ciburuy.

Selain itu, lagu Bubuy Bulan merupakan ungkapan simpati terhadap penduduk sekitar danau yang kesulitan dalam bidang ekonomi walaupun mereka tinggal di dekat Danau Ciburuy yang merupakan kawasan wisata. Liriknya sebagai berikut.

Bubuy Bulan

Bubuy Bulan sanggray bentang

Panon poe

Panon poe disasate

Unggal bulan

Unggal bulan abdi teang

Unggal poe

Unggal poe oge hade

Situ ciburuy

Laukna hese dipancing

Nyeredet hate

Ningali ngeplak caina

Duh eta saha nu ngalangkung Unggal enjing

Nyeredet hate

Ningali sorot socana

Baca Juga

Menurut penulis Puspa Swara dalam “Kumpulan Lagu Daerah Terlengkap”, lagu Es Lilin dipopulerkan oleh Nining Meida, seorang penyanyi yang terkenal pada tahun 1980-an. Sedangkan penciptanya tidak diketahui.

Lagu daerah Jawa Barat ini menceritakan tentang seorang perempuan yang malu terhadap laki-laki yang berusaha mendekatinya. pada bagian akhir lagu, terdapat makna bahwa perempuan akan meninggalkan lelaki tersebut selama satu bulan untuk keperluan tertentu.

Berikut lirik lagu Es Lilin.

Es lilin mah ceuceu kalapa muda

Dibantun mah dibantun ka Sukajadi

Abdi isin dunungan samar kaduga

Sok sieun mah aduuh henteu ngajadi

Baca Juga

Es lilin mah ceuceu buatan Bandung

Dicandakna geuning ka Cipaganti

Abdi isin jungjunan duh bararingung

Sok inggis mah aduuh henteu ngajadi

Itu saha dunungan nu nungtun munding

Digantelan geuning ku saputangan

Itu saha dunungan ku ginding teuing

Sing horeng mah aduh geuning jungjunan

Baca Juga

Es lilin mah ceuceu dikalapaan

Raosna mah geuningan kabina-bina

Abdi alim dunungan paduduaan

Sok sieun mah dibantun kamana-mana

Kamana mah dunungan ngaitkeun cingcin

Ka kaler mah aduuh katojo bolat

Kamana mah dunungan ngaitkeun pikir

Modal balek urang nuhun satulang

5. Cing Cangkeling

Cing Cangkeling adalah lagu daerah Jawa Barat yang dinyanyikan dalam permainan kucing-kucingan.  Puspa Swara dalam “Kumpulan Lagu Daerah Terlengkap” menjelaskan, anak-anak yang bermain akan menyanyikan lagu Cing Cangkeling untuk berhitung. Jika ada yang tersentuh oleh anak yang sedang berhitung, maka ia harus menyentuh teman lainnya yang tidak berhitung.

Liriknya sebagai berikut.

Cing cangkeling

Manuk cingkleung cindeten

Plos ka kolong

Bapa Satar buleneng

Baca Juga

Demikian pembahasan tentang lagu daerah Jawa Barat. Terdapat berbagai makna dan pesan moral yang terkandung dalam lagu-lagu tersebut. Sebagai bangsa Indonesia, mempelajari lagu daerah Jawa Barat merupakan wujud pelestarian budaya Indonesia. 

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA