Di mana fenomena gerhana Matahari total pada akhir tahun 2022 dapat diamati

Jakarta, CNN Indonesia --

Berbagai fenomena astronomi akan mengiringi penghujung tahun 2020. Dalam 30 hari ke depan, Bumi akan menggenapkan orbit mengitari Matahari.

Berikut berbagai fenomena astronomi yang dapat disaksikan sepanjang bulan Desember.

Hujan Meteor Cassiopeid (5 Desember)

Hujan meteor ini dapat dilihat sejak senja dan terbenam pada 02.02 waktu lokal. Hujan meteor ini tampak datang dari rasi Andromeda. Meteor Cassiopeid yang melintas berjumlah variatif.

Hujan Meteor Puppid-Velid (6 Desember)

Hujan meteor dari konstelasi Puppis dan Vela ini akan terbit pada 20.22 dan akan terus dapat diamati hingga fajar. Diperkirakan ada 10 meteor yang akan melintas setiap jam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hujan Meteor Geminid (14 Desember)

Melansir Observatorium Boscha, Hujan meteor Geminid menjadi hujan meteor paling spektakuler sepanjang Desember. Hujan meteor Geminid akan menampilkan 120 hingga 150 meteor per jam.

Hujan meteor yang tampak datang dari rasi kembar Gemini ini berlangsung dari tanggal 4 hingga 20 Desember. Puncak hujan meteor akan terjadi pada 14 Desember.

Hujan meteor Geminid yang berasal dari puing-puing asteroid 3200 Phaethon, melaju dengan kecepatan 35 km per detik.

Hujan meteor dapat diamati mulai pukul 19:58 WIB dan akan terus tampak hingga fajar.

Waktu terbaik untuk mengamati puncak hujan meteor Geminid adalah pukul 02:00 WIB saat titik arah datang meteor berada pada titik tertinggi di langit. Bulan tidak akan menjadi faktor pengganggu karena baru terbit dini hari pukul 04:49 WIB.

[Gambas:Instagram]

Gerhana Matahari Total (14 Desember)

Mengutip Langit Selatan, Gerhana Matahari Total 14 Desember akan menjadi gerhana terakhir di tahun 2020. Kehadiran korona Matahari dan cincin berlian saat peristiwa gerhana matahari total akan menjadi atraksi langit menarik setelah sebelumnya disuguhi cincin api.

Akan tetapi, peristiwa ini tak bisa diamati di Indonesia, hanya bisa diamati oleh pengamat di sebagian Amerika Selatan dan sebagian Afrika. Lintasan totalitas gerhana juga hanya melintasi Lautan Pasifik, Cili, Argentina, dan lautan Atlantik.

Titik Balik Matahari/ December Solstice (21 Desember)

Fenomena ini menandai hari pertama musim panas bagi belahan Bumi selatan dan musim dingin bagi belahan Bumi utara.

Konjungsi terdekat Jupiter-Saturnus dalam 400 tahun terakhir (21 Desember)

Papasan duo planet raksasa Jupiter dan Saturnus saat Titik Balik Desember atau Solstis Musim Dingin yang menandai Matahari berada pada titik tertinggi di selatan.

Fenomena ini menjadi peristiwa menarik karena kedua planet akan tampak sangat dekat dan hanya terpisah 0,1 derajat.

Papasan Jupiter - Saturnus dapat dilihat di konstelasi Capricornus hingga 20.08 waktu lokal. Jupiter dan Saturnus terpisah hanya 6,1 menit busur, terdekat sejak tahun 1623.

Untuk mengamati konjungsi ini dibutuhkan binokular atau teleskop . Fenomena ini baru akan terjadi lagi pada Maret 2080.

(jnp/eks)

[Gambas:Video CNN]

Ilustrasi: Fenomena gerhana matahari sebagian tampak di langit Kota Pekanbaru, Riau, Minggu (21/6/2020). Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tidak semua wilayah di tanah air bisa menyaksikan gerhana matahari cincin sebagai gerhana matahari sebagian tersebut. Gerhana matahari ini hanya melewati 432 kota dan kabupaten yang ada di 31 provinsi di Indonesia. Gerhana paling awal bisa disaksikan di Sabang, Aceh, pada pukul 13.16 WIB, sedangkan kota yang waktu mulai gerhananya paling akhir yakni Kepanjen, Jawa Timur, pada pukul 15.19 WIB. Tribun Pekanbaru/Theo Rizky

TRIBUNNEWS.COM -- Fenomena alam gerhana matahari akan terjadi pertama kali tahun ini pada 30 April 2022.

Meski demikian di Indonesia dipastikan tahun ini masyarakat tidak bisa menikmati kejadian tersebut.

Fenomena ini hanya beberapa wilayah atau negara di dunia saja yang bisa menyaksikan fenomena Gerhana Matahari sebagian ini secara langsung.

Adapun wilayah yang bisa melihat fenomena gerhana matahari tersebut antara lain Antartika, ujung selatan Amerika Selatan, lautan Pasifik serta Samudera Atlantik.

Baca juga: Mengenal Jenis Gerhana Matahari Total, Cincin, dan Sebagian, serta Gerhana Bulan Total dan Penumbra

Untuk diketahui, Gerhana Matahari terjadi ketika Bumi, Bulan, dan Matahari berada di garis sejajar. Kemudian, bayangan Bulan jatuh di Bumi dan menutupi Matahari.

Disebut dengan Gerhana Matahari Total jika bayangan Bulan menutupi Matahari dengan sempurna.

Sebaliknya, bila bayangan Bulan hanya menutup sebagian Matahari, fenomena ini dinamai Gerhana Matahari Sebagian.

Dilansir dari Space, Jumat (22/4/2022), gerhana matahari 2022 adalah gerhana pertama tahun ini yang akan terjadi pada 30 April nanti dan merupakan Gerhana Matahari sebagian.

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyebutkan Gerhana Matahari akan menutup sekitar 64 persen piringan Matahari.

Baca juga: 10 Fenomena Astronomis yang Wajib Disaksikan Tahun 2022: Bulan Purnama Super dan Gerhana Bulan Total

Peristiwa itu dimulai di Pasifik Tenggara di dekat pantai Antartika pada pukul 18:45 UTC, di selatan ujung selatan Amerika Selatan pada 20:41 UTC.

BANDUNG, kabarbisnis.com: Di penghujung tahun 2020 ini, selain beberapa hujan meteor dan pergerakan planet, ada fenomena astronomi gerhana matahari total yang mewarnai langit Desember. Jalur gerhananya melintasi Lautan Pasifik hingga Atlantik.

Para pemburu gerhana tengah bersiap mengamati gerhana matahari total pada 14 Desember 2020 itu. Korona matahari dan cincin berlian raksasa menjadi daya pikat setelah kemunculan cincin api.

Namun, kesempatan menyaksikan gerhana itu nihil bagi warga di wilayah Indonesia. “Peristiwa gerhana ini hanya bisa diamati oleh pengamat di sebagian Amerika Selatan dan Afrika,” kata Avivah Yamani, penggiat astronomi di komunitas Langit Selatan, Bandung, seperti dikutip, Rabu (2/12/2020).

Namun begitu pada waktu yang sama, warga di Indonesia bisa menyaksikan puncak hujan meteor Geminid saat langit cerah pada 14 Desember 2020. Atraksinya berupa lesatan puing-puing asteroid 3200 Phaeton sebanyak 150 meteor per jam.

Kecepatan meteor dari rasi bintang Geminid itu 35 kilometer per detik. "Mulai bisa disaksikan setelah rasi bintang Gemini terbit pukul 19.58 WIB," ujar Avivah.

Rasi bintang itu berada di arah timur laut.

Catatannya di laman Langit Selatan, waktu terbaik untuk mengamati puncak hujan meteor Geminid adalah pukul 02.00 WIB. Alasannya karena pada saat itu titik arah datang meteor berada pada titik tertinggi di langit.

"Cahaya bulan tidak akan menjadi faktor pengganggu karena bulan baru terbit dini hari pukul 04.49 WIB," ujarnya.

Hujan meteor dari rasi kembar Gemini ini berlangsung sejak 4 hingga 20 Desember 2020.

Selain itu ada hujan meteor Ursid yang mewarnai suasana Natal di bumi belahan utara atau di atas garis katulistiwa pada 17-26 Desember 2020. Akan tampak datang dari rasi Ursa Minor, puncak hujan meteor Ursid pada 22 Desember akan bergerak dengan kecepatan 33 kilometer per jam. Di malam puncak itu pengamat hanya bisa melihat 10 meteor per jam dari sisa komet 8P/Tuttle yang dilintasi Bumi.

Sementara dari pergerakan planet, Merkurius misalnya sepanjang Desember akan menghilang sementara karena beberapa kondisi. Di awal Desember, Merkurius tampak sengat rendah di ufuk timur sehingga sulit untuk bisa diamati.

Kemudian Merkurius akan berkonjungsi dengan matahari dan berada pada titik terjauh dari Bumi. Matahari akan berada di antara Bumi dan Merkurius sehingga Merkurius bakal menghilang dari pengamatan di bumi.

Beberapa planet lain seperti Venus Si Bintang Kejora dan Mars masih mudah diamati sepanjang Desember. Venus muncul sebelum fajar di rasi bintang Libra, adapun Mars Si Planet Merah nongol sejak matahari terbenam sampai lewat tengah malam. kbc10

Jum'at, 03 Desember 2021 - 20:32 WIB

Gerhana matahari total kembali terjadi pada Sabtu 4 Desember 2021, namun hanya sedikit saja yang bisa menyaksikannya. Foto/space.com

GERHANA matahari total kembali terjadi pada Sabtu 4 Desember 2021, namun hanya sedikit saja yang bisa menyaksikannya. Padahal gerhana matahari total Ini menjadi satu-satunya gerhana matahari total yang terjadi pada tahun 2021 dan gerhana matahari total terakhir hingga 2023. Satu-satunya tempat yang memungkinkan untuk melihat gerhana total secara langsung adalah Antartika. Sedangkan di Afrika Selatan, Namibia, ujung selatan Amerika Selatan dan beberapa pulau di Atlantik Selatan akan dapat melihat setidaknya gerhana matahari sebagian. Wilayah Saint Helena, Lesotho, Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich, Kepulauan Crozet, Kepulauan Falkland, Cile, Selandia Baru, dan Australia, kemungkinan dapat menyaksikan gerhana. Itu bergantung pada situasi cuaca di sana. Gerhana tidak akan terlihat dari Amerika Utara atau di belahan bumi utara.“Gerhana matahari akan terjadi akhir pekan ini, meskipun hanya sedikit orang yang dapat kesempatan untuk melihatnya secara langsung, NASA akan mengadakan siaran langsung, jika cuaca memungkinkan,” tulis laman Newsweek dikutip SINDOnews, Jumat (3/12/2021).Gerhana matahari akan terjadi pada 4 Desember 2021 dan mencapai titik tertingginya pada pukul 2:34 pagi ET atau pukul 14.34 WIB. NASA menyatakan gerhana akan disiarkan di YouTube dan di nasa.gov/live mulai pukul 1:30 pagi ET.

Gerhana matahari adalah fenomena alam yang menyenangkan. Meskipun periode gerhana matahari total sangat singkat, berlangsung sekitar 7 menit 31 detik. (Baca juga; Jelang Gerhana Matahari Total Sabtu Ini, BMKG Minta Waspadai Gelombang Tinggi )

Gerhana matahari terjadi ketika bulan berada di antara Bumi dan matahari, sehingga bayangan bulan menutupi Bumi. Gerhana matahari hanya dapat terjadi pada fase bulan baru, ketika bulan melintas tepat di antara matahari dan bumi dan bayangannya jatuh ke permukaan bumi.

Diameter matahari sekitar 864.000 mil atau 400 kali lebih besar dari bulan yang hanya berukuran sekitar 2.160 mil. Pada gerhana matahari total, posisi bulan kebetulan berada sekitar 400 kali lebih dekat ke Bumi daripada matahari. (Baca juga; Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Sabtu Ini! )

Akibatnya, ketika bidang orbitnya berpotongan dan jaraknya sejajar, bulan baru dapat muncul secara penuh dan menutupi piringan matahari. Rata-rata gerhana total terjadi di suatu tempat di Bumi setiap 18 bulan.

(wib)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA