Di bawah ini yang termasuk fungsi kebijakan fiskal adalah

Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dibuat pemerintah dengan cara mengatur pendapatan dan pengeluaran negara. Tujuan kebijakan fiskal; mencegah pengagguran, membuka lapangan pekerjaan, menstabilkan harga, menjaga stabilitas harga, memicu pertumbuhan ekonomi. Jenis kebijakan fiskal; ekspansif dan kontraktif. Fungsi kebijakan fiskal; alokasi, distribusi, stabilisasi, pembangunan.

Halo, Quipperian! Ayo, yang lagi duduk di kelas 11, sudah mempersiapkan diri untuk menyambut kelas 12 belum? Saat kelas 12 nanti, kamu bakalan menghadapi banyak banget tantangan, lho, mulai dari UN sampai SBMPTN. Nah, makanya di kelas 11 ini coba deh untuk memahami dengan baik materi-materi pelajaran biar saat kelas 12 nanti kamu enggak lupa total.
Salah satu pembahasan yang wajib banget kamu kuasai adalah kebijakan fiskal. Wah, apa ya kebijakan fiskal itu? Terus, bedanya sama kebijakan moneter apa? Well, tanpa berlama-lama lagi, yuk langsung saja kita simak pembahasan mengenai kebijakan fiskal di bawah ini!

Pengertian Kebijakan Fiskal

Tahu enggak sih Quipperian, kata fiskal itu berasal dari mana? Ternyata, kata ini berasal dari bahasa latin, yaitu fiscus yang berarti pemegang kekuasaan atau keuangan pertama ketika zaman Romawi kuno, yang harfiahnya punya arti tas atau keranjang.

Sementara kalau dibahasa-Inggriskan nih, fisc berarti perbendaharaan atau pengaturan keluar masuknya uang dalam sebuah sistem negara atau kerajaan. 

Jadi kalau disimpulkan, kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dengan cara mengatur pengeluaran dan pendapatan negara (berupa pajak). Kebijakan ini diadakan supaya pemerintah bisa mengatasi persoalan pembangunan dalam negara.

Instrumen kebijakan fiskal adalah APBN atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Melalui unsur APBN ini, cuma pembelanjaan, pengeluaran, dan pajak yang bisa diatur pemerintah lewat kebijakan fiskal. Kebijakan ini dilakukan untuk mengelola dan mengarahkan kondisi perekonomian negara ke arah yang lebih baik lagi dan lebih sejahtera. 

Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter

Nah, kamu pasti pernah dengar juga kan kebijakan moneter? Meskipun sama-sama kebijakan pemerintah, tapi keduanya punya fungsi yang berbeda, Quipperian. Kalau kebijakan fiskal dijalankan oleh pemerintah, kebijakan moneter dijalankan oleh bank sentral (Bank Indonesia).

Selain itu, kebijakan moneter memang dijalankan oleh bank sentral, tetapi pemerintah masih bisa campur tangan melalui kebijakan-kebijakannya, seperti aturan peredaran uang dan kredit perbankan.

Tujuan Kebijakan Fiskal

Berikut ini beberapa tujuan kebijakan fiskal:

  1. Mencegah pengangguran.
  2. Membuka lapangan kerja yang luas.
  3. Menstabilkan harga lewat penggerakan pos penerimaan dan pengeluaran dalam APBN.
  4. Menjaga stabilitas harga agar terhindar dari inflasi.
  5. Memicu pertumbuhan ekonomi.
  6. Mencapai keadilan sosial.
  7. Mendorong perkembangan investasi.

Jenis Kebijakan Fiskal

Ada 2 kebijakan fiskal, nih Quipperian. Apa saja? Cek di bawah ya.

  1. Ekspansif: implementasi kebijakan dengan menaikkan pengeluaran pemerintah dan menurunkan penerimaan pajak.
  2. Kontraktif: implementasi kebijakan dengan menurunkan pengeluaran pemerintah dan menaikkan penerimaan pajak.

Fungsi Kebijakan Fiskal

Nah, Quipperian, pada praktiknya kebijakan fiskal berperan penting dalam perekonomian suatu negara. Peran itu terbagi dalam 4 fungsi kebijakan fiskal. Apa saja fungsinya, ya? Simak di bawah, kuy!

 1. Fungsi Alokasi

Fungsi ini untuk menentukan secara tepat ke mana dana akan dialokasikan. Fungsi ini erat berkaitan dengan perpajakan dan pengeluaran karena alokasi dana tergantung dengan pengumpulan pajak dan pemerintah dalam menggunakan dananya.

 2. Fungsi Distribusi

Kalau fungsi alokasi berguna untuk menentukan berapa banyak dana yang akan disisihkan dan ke mana tujuannya, fungsi distribusi ini berguna untuk menentukan lebih spesifik lagi bagaimana cara dana tersebut akan didistribusikan ke seluruh segmen ekonomi. Misalnya, pemerintah mengalokasikan dana 3T untuk program kesehatan.

 3. Fungsi Stabilisasi

Fungsi ini bertujuan untuk mencapai kestabilan laju pertumbuhan ekonomi lewat kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.

 4. Fungsi Pembangunan

Kebijakan fiskal yang tepat sasaran dalam jangka panjang akan memengaruhi terciptanya pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. 

Instrumen Kebijakan Fiskal

Supaya tujuan kebijakan fiskal bisa tercapai, dibutuhkan beberapa instrumen yang mendukung. Apa sajakah instrumennya?

1. Pajak

Pajak bisa disebut sebagai instrumen paling efektif dalam kebijakan fiskal. Untuk meningkatkan pembangunan negara, pemerintah bisa mengatur penerimaan negara dalam bentuk pajak dengan cara menaikkan pajak dengan tujuan pembatasan konsumsi, pemberian subsidi pada masyarakat agar ketimpangan ekonomi berkurang, serta menurunkan pajak dengan tujuan meningkatkan daya beli masyarakat.

2. Belanja Negara

Sudah jadi tanggung jawab negara untuk membangun infrastruktur yang memadai agar pembangunan ekonomi bisa cepat tercapai. Maka, peranan belanja negara sebagai instrumen kebijakan fiskal adalah menaikkan belanja negara dengan tujuan meningkatkan pembangunan infrastruktur, membuka lapangan pekerjaan, dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Selain itu, belanja negara pun bisa berperan untuk menurunkan belanja negara dengan tujuan mengatasi inflasi dan mengurangi daya beli masyarakat agar harga barang di pasar bisa terkendali dan stabil.

Quipperian, itulah pembahasan Quipper Blog mengenai kebijakan fiskal. Gimana, sudah cukup tercerahkan, belum? Kalau masih mau belajar materi ini atau materi lainnya, langsung saja deh gabung bareng Quipper Video. Di sana, proses belajar kamu bakalan jadi seru banget karena kamu bisa belajar lewat video, rangkuman, dan latihan soal. Keren, kan? Sampai jumpa di artikel lainnya, ya!

Penulis: Serenata

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA