Di bawah ini asmaul husna yang artinya dia maha pemberi rasa aman adalah.... *

Mu’min artinya “Allah Maha Pemberi Keamanan”. Keamanan merupakan kebutuhan penting bagi manusia. Kehidupan akan terasa nyaman dan berjalan semestinya karena adanya keamanan. Negara yang tidak aman sulit melaksanakan pembangunan. Kehidupan masyarakat akan terancam bila tidak ada keamanan. Kita lihat bagaimana negara yang sedang dalam peperangan.

Baca Juga : As Salam Artinya

Keamanan dan rasa aman yang kita peroleh tidak terlepas dari kekuasaan Allah. Ketenangan hati hanya didapat bila kita dekat denmgan Allah, rajin membaca Al – Qur’an, rajin sholat, dan lain – lain.

Ketidak nyamanan bukan hanya akibat ulah manusia tapi bisa juga karena binatang buas, bencana alam seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor dan lain – lain. Ada orang yang merasa tidak aman walaupun situasinya aman dan tentram. Sebaliknya ada orang yang merasa, tenang, tidak gelisah walaupun situasi dan keadaan genting dan kacau.

DALIL

Allah berfirman dalam surah Al-An’am ayat 82 :

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

Artinya : “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman, mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Sifat Allah Al – Mu’min artinya

Allah Al-Mu’min Artinya “Allah Maha Pemberi Keamanan”. Keamanan merupakan kebutuhan penting bagi manusia. Kehidupan akan terasa nyaman dan berjalan semestinya karena adanya keamanan. Negara yang tidak aman sulit melaksanakan pembangunan. Kehidupan masyarakat akan terancam bila tidak ada keamanan. Kita lihat bagaimana negara yang sedang dalam peperangan.

Keamanan dan rasa aman yang kita peroleh tidak terlepas dari kekuasaan Allah. Ketenangan hati hanya didapat bila kita dekat denmgan Allah, rajin membaca Al – Qur’an, rajin sholat, dan lain – lain. Ketidak nyamanan bukan hanya akibat ulah manusia tapi bisa juga karena binatang buas, bencana alam seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor dan lain – lain.

Ada orang yang merasa tidak aman walaupun situasinya aman dan tentram. Sebaliknya ada orang yang merasa, tenang, tidak gelisah walaupun situasi dan keadaan genting dan kacau.

Contoh dan bukti sederhana

Contoh dan bikti sederhana bahwa Allah bersifat Al – Mu’min dapat kita lihat dalam diri kita sendiri. Seperti pada tubuh kita, Allah menciptakan alis di atas mata yang berfungsi melindungi mata dari keringat yang jatuh, bulu mata melindungi mata dari debu dan binatang – binatang kecil.

Baca Juga : Al Quddus Artinya

Bukti lain diluar tubuh kita seperti ketika Rasulullah ingin Hijrah dari Mekkah ke kota Madinah. Pada malam keberangkatan Nabi Muhammad, sekeliling rumah Nabi telah di pagar betis oleh orang – orang Quraisy yang ingin membunuh Nabi Muhammad Saw. Akan tetapi dengan sifat Al – Mukmin Allah telah memberi keselamatan kepada Rasulullah. Rasulullah dengan aman dapat keluar dari rumah dan meninggalkan kota Mekkah menuju Madinah.

Orang yang beriman kepada Allah Al – Mu’min akan selalu tenang dan tidak gegabah dalam menghadapi setiap keadaan dan situasi yang genting dan kacau sekalipun.

Meneladani Sifat Al Mu’min

  • Menenangkan teman yang sedang merasa takut
  • Tidak mengganggu teman
  • Menjaga diri sendiri dari ancaman dan gangguan orang atau makhluk lain
  • Tidak takut kepada apapun, kecuali kepada Allah

Baca Juga : Yaumul Qiyamah

Kesimpulan

Sifat Allah Al Mu’min ini menerangkan bahwa Allah memberi rasa aman dan tenteram dalam hati hamba-Nya. Polisi, tentara, dan satpam mencoba meneladani sifat Al Mu’min ini dengan menjaga keamanan lingkungan.Jadi jika kita ingin selalu aman dan tentram, kita harus selalu ingat kepada Allah Swt. karena Allah memberi rasa aman dan ketentraman dalam hati hambah-Nya.

Asmaul Husna adalah Nama-nama baik Allah SWT. yang mana kita wajib menyerukan nama-nama yang baik ini dalam kehidupan sehari - hari agar kita selalu dekat kepada Allah SWT, namun dalam Asmaul Husna ada Nama yang harus kamu ketahui yaitu Al Karim, Al Mu'min, Al Wakil, Al Matin. Mari simak informasi di bawah ini :

 

Makna Asmaul Husna - Al-Karim

Secara bahasa, al-Karim memiliki makna Yang Maha mulia, Yang Maha Dermawan ataupun Yang Maha Pemurah. Secara sebutan, al- Karim dimaksud kalau Allah Swt. Yang Maha mulia lagi Maha Pemurah yang berikan anugerah ataupun rezeki kepada seluruh makhluk- Nya. Bisa pula dimaknai bagaikan Zat yang sangat banyak mempunyai kebaikan, Maha Pemurah, Pemberi Nikmat serta keutamaan, baik kala dimohon ataupun tidak. Perihal tersebut setimpal dengan firman-Nya:

Artinya: “Hai manusia apakah yang telah memperdayakanmu terhadap Tuhan Yang Maha Pemurah?” (Q.S. al-Infiţār:6)

Al-Karim dimaknai Maha Pemberi sebab Allah Swt. tetap berikan, tidak sempat terhenti pemberian-Nya. Manusia tidak boleh berputus asa dari kedermawanan Allah Swt. bila miskin dalam harta, sebab kedermawanan-Nya tidak cuma dari harta yang dititipkan melainkan meliputi seluruh perihal. Manusia yang berharta serta dermawan hendaklah tidak sombong sebab sudah mempunyai watak dermawan sebab Allah Swt. tidak menggemari kesombongan.

Dengan demikian, untuk orang yang dikasih harta melimpah ataupun orang tidak dianugerahi harta oleh Allah Swt., hingga keduanya wajib senantiasa bersyukur kepada- Nya sebab orang yang miskin juga sudah dikasih nikmat tidak hanya harta.  

Al-Karim pula dimaknai Yang Maha Pemberi Maaf sebab Allah Swt. memaafkan dosa para hamba yang lalai dalam menunaikan kewajiban kepada Allah Swt., setelah itu hamba itu ingin bertaubat kepada Allah Swt. Untuk hamba yang berdosa, Allah Swt. merupakan Yang Maha Pengampun. Allah Swt. hendak mengampuni seberapa juga besar dosa hamba- Nya sepanjang hambanya tidak meragukan kasih sayang serta kemurahan- Nya.

Menurut Imam Al-Gazali

Al-Karim merupakan Ia yang apabila berjanji, menepati janjinya, apabila berikan, melampaui batasan harapan, tidak hirau berapa serta kepada siapa Ia berikan serta tidak rela apabila terdapat kebutuhan hambanya meminta kepada selain- Nya, memohon pada orang lain. Ia yang apabila kecil hati menegur tanpa berlebih, tidak mengabaikan siapa yang mengarah serta berlindung kepada- Nya, serta tidak memerlukan fasilitas ataupun perantara.

Makna Asmaul Husna Al – Mu’min

Al- Mu’ min secara bahasa berasal dari kata amina yang berarti pembenaran, ketenangan hati, dan aman. Allah Swt. al- Mu’ min artinya Dia Maha Pemberi rasa aman kepada segala makhluk- Nya, sangat utama kepada manusia. Dengan demikian, hati manusia jadi tenang. Kehidupan ini penuh dengan berbagai permasalahan, tantangan, dan cobaan. Apabila bukan karena Allah Swt. yang memberikan rasa aman dalam hati, pasti kita hendak senantiasa gelisah, takut, dan khawatir. Perhatikan firman Allah Swt. berikut ini:

Artinya: “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk.” (Q.S. al-An’ām/6:82)

Kala kita hendak menyeru dan berdoa kepada Allah Swt. dengan nama- Nya al- Mu’ min, berarti kita memohon diberikan keamanan, dihindarkan dari fitnah, bencana, dan siksa. Karena Dialah Yang Maha Memberikan keamanan, Dia yang Maha Pengaman. Dalam nama al- Mu’ min terdapat kekuatan yang dahsyat dan luar biasa. Ada pertolongan dan perlindungan, ada jaminan( insurance), dan ada bala dorongan.

Berżikir dengan nama Allah Swt. al- Mu’ min di samping meningkatkan dan memantapkan keyakinan dan keimanan kita, jika keamanan dan rasa aman yang dirasakan manusia bagaikan makhluk ialah suatu rahmat dan karunia yang diberikan dari sisi Allah Swt. Bagaikan al- Mu’ min, yakni Tuhan Yang Maha Pemberi Rasa Aman pula tercantum pengertian jika bagaikan hamba yang beriman, seorang mukmin dituntut mampu jadi bagian dari pertumbuhan dan perkembangan rasa aman terhadap lingkungannya.

Mengamalkan dan meneladani Asmaul Husna al-Mu’min, artinya bahwa seorang yang beriman harus menjadikan orang yang ada di sekelilingnya aman dari gangguan lidah dan tangannya. Berkaitan dengan itu, Rasulullah saw. bersabda: “Demi Allah tidak beriman. Demi Allah tidak beriman. Demi Allah tidak beriman. Para sahabat bertanya, ‘Siapa ya Rasulullah saw.?’ Rasulullah saw. menjawab, ‘Orang yang tetangganya merasa tidak aman dari gangguannya.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Makna Asmaul Husna Al – Wakil

Kata“ al- Wakil” memiliki makna Maha Mewakili ataupun Pemelihara. Al- Wakil( Yang Maha Mewakili ataupun Pemelihara), ialah Allah Swt. yang memelihara serta mengurusi seluruh kebutuhan makhluk- Nya, baik itu dalam urusan dunia ataupun urusan akhirat. Ia menuntaskan seluruh suatu yang diserahkan hambanya tanpa membiarkan apa juga terbengkalai. Firman- Nya dalam al- Qur’ān:

Artinya: “Allah Swt. pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu.” (Q.S. az-Zumar/39:62)

Dengan demikian, orang yang mempercayakan seluruh urusannya kepada Allah Swt., hendak mempunyai kepastian kalau seluruh hendak dituntaskan dengan sebaik- baiknya. Perihal itu cuma bisa dicoba oleh hamba yang mengenali kalau Allah Swt. yang Mahakuasa, Maha Pengasih merupakan salah satunya yang bisa dipercaya oleh para hamba- Nya. Seorang yang melaksanakan urusannya dengan sebaik- baiknya serta setelah itu hendak menyerahkan seluruh urusan kepada Allah Swt. buat memastikan karunia- Nya.

Menyerahkan seluruh urusan cuma kepada Allah Swt. melahirkan perilaku tawakkal. Tawakkal bukan berarti mengabaikan sebabsebab dari sesuatu peristiwa. Berdiam diri serta tidak hirau terhadap karena itu serta dampaknya merupakan perilaku malas. Ketawakkalan bisa diibaratkan dengan menyadari kausalitas. Orang wajib berupaya buat memperoleh apa yang diinginkannya. Rasulullah saw. bersabda,“ Ikatlah untamu serta bertawakkallah kepada Allah Swt.”

Manusia harus menyadari bahwa semua usahanya adalah sebuah doa yang aktif dan harapan akan adanya pertolongan-Nya. Allah Swt. berfirman yang artinya, “(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Swt. Tuhan kamu; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.“ (Q.S. al-An’ām/6:102).

Hamba al- Wakil merupakan yang bertawakkal kepada Allah Swt. Kala hamba tersebut sudah memandang“ tangan” Allah Swt. dalam sebab- sebab serta alibi seluruh suatu, ia menyerahkan segala hidupnya di tangan al-Wakil.

 

Makna Asmaul Husna Al-Matin

Al- Matin maksudnya Mahakukuh. Allah Swt. merupakan Mahasempurna dalam kekokohan serta kekukuhan- Nya. Kekukuhan dalam prinsip sifat- sifat- Nya. Allah Swt. pula Mahakukuh dalam kekuatan- kekuatan- Nya. Oleh sebab itu, watak al- Matin merupakan kehebatan perbuatan yang sangat kuat dari kekokohan yang tidak terdapat taranya.

Dengan demikian, kekukuhan Allah Swt. yang mempunyai rahmat serta azab teruji kala Allah Swt. membagikan rahmat kepada hamba- hamba- Nya. Tidak terdapat apa juga yang bisa membatasi rahmat ini buat datang kepada sasarannya. Demikian pula tidak terdapat kekokohan yang bisa menghindari pembalasan- Nya.

Seorang yang menciptakan kekokohan serta kekukuhan Allah Swt. hendak buatnya jadi manusia yang tawakkal, mempunyai keyakinan dalam jiwanya serta tidak merasa rendah di hadapan manusia lain. manusia hendak senantiasa merasa rendah di hadapan Allah Swt. Cuma Allah Swt. yang Maha Memperhitungkan. Oleh sebab itu, Allah Swt. melarang manusia berlagak ataupun merasa lebih dari saudaranya. Sebab cuma Allah Swt. yang Maha Mengenali baik buruknya seseorang hamba. Allah Swt. pula menyarankan manusia bersabar.

Sebab Allah Swt. Mahatahu apa yang terbaik buat hambaNya. Kekokohan serta kekukuhan- Nya tidak terhingga serta tidak terbayangkan oleh manusia yang lemah serta tidak mempunyai energi upaya. Jadi, sebab kekukuhan- Nya, Allah Swt. tidak terkalahkan serta tidak tergoyahkan. Siapakah yang sangat kokoh serta kukuh tidak hanya Allah Swt? Tidak terdapat satu makhluk juga yang bisa menundukkan Allah Swt. walaupun segala makhluk di bumi ini bekerja sama. Allah Swt. berfirman:

 

Artinya: “Sungguh Allah Swt., Dialah pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kukuh.” (Q.S. aż-Żāriyāt/51:58)

Baca Juga :

Dengan demikian, akhlak kita terhadap watak al- Matin merupakan dengan beristiqamah( meneguhkan pendirian), beribadah dengan intensitas hati, tidak tergoyahkan oleh bisikan menyesatkan, terus berupaya serta tidak putus asa dan bekerja sama dengan orang lain sehingga jadi lebih kokoh.

Sumber :

  • Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
  • Wikipedia
  • Buku Asmaul Husna


  • Memahami Makna, Hikmah, Hakikat Beriman kepada Hari Akhir
  • Belajar Dari Sebuah Optimis, Ikhtiar, Dan Tawakal
  • Masuknya Islam ke Nusantara (Indonesia)
  • Ayat-Ayat Al-Qur’an dan Hadis Tentang Ilmu Pengetahuan
  • Pengertian Hukum Dan Hikmah Haji Dan Umrah


Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA