Dampak Kenaikan harga barang pokok terhadap perekonomian Indonesia

Perburuan Hacker Bjorka Digencarkan, Berapa Besar Peluang Penangkapan?

Show

Oleh Liputan6.com pada 02 Jun 2022, 11:23 WIB

Diperbarui 02 Jun 2022, 20:10 WIB

Dampak Kenaikan harga barang pokok terhadap perekonomian Indonesia

Perbesar

Pedagang menata minyak goreng di sebuah pasar di Kota Tangerang, Banten, Selasa (9/11/2011). Bank Indonesia mengatakan penyumbang utama inflasi November 2021 sampai minggu pertama bulan ini yaitu komoditas minyak goreng yang naik 0,04 persen mom. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Pengamat ekonomi Poltak Hotradero menilai kenaikan harga bahan pokok di Tanah Air dipengaruhi situasi ekonomi global. Kondisi yang sama juga terjadi di negara lain.

"Harga bahan pokok yang naik adalah yang bersumber dari impor. Maka jelas hal ini terjadi karena pengaruh situasi ekonomi global," kata Poltak Hotradero, Kamis (2/6/2022).

Dia mengakui operasi pasar masih efektif untuk menekan harga di pasar. Namun, menurutnya, yang jauh lebih penting adalah perbaikan rantai pasok, sehingga barang yang masyarakat butuhkan tetap tersedia di pasar.

"Tidak masalah harga mahal asal barangnya ada, karena konsumen akan menyesuaikan diri, semisal lebih berhemat. Lebih bermasalah kalau barangnya tidak ada," ujar Poltak.

Dari sisi masyarakat, ada upaya substitusi bahan pokok yang mungkin bisa diperoleh di dalam negeri. Masyarakat juga harus lebih cermat dalam mengatur kebutuhan.

Dampak Kenaikan harga barang pokok terhadap perekonomian Indonesia

Perbesar

Pekerja menurunkan tabung gas LPG 3 kilogram (kg) dari truk di Jakarta, Rabu (16/12/2020). PT Pertamina (Persero) memperkirakan kebutuhan gas elpiji 3 kg naik menjadi 7,50 juta metrik ton pada 2021. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Edy Priyono mengatakan fundamental perekonomian Indonesia cukup kuat seiring terkendalinya Covid-19. Dia mengakui ketidakpastian ekonomi global berpengaruh terhadap Indonesia, tapi tidak akan terlalu besar.

Keyakinan Edy berdasarkan beberapa faktor, antara lain pertumbuhan ekonomi nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) melansir ekonomi Indonesia pada kuartal I/2022 tumbuh 5,01% (YoY), selisih sedikit dari posisi kuartal IV/2021 sebesar 5,02% (YoY). 

Indikator lainnya adalah menurunnya tingkat pengangguran terbuka dari 6,22% pada Februari 2021 menjadi 5,83% pada Februari 2022.

Menurut Edy, pemerintah terus berusaha mengerek pertumbuhan ekonomi dengan melakukan akselerasi dan perluasan vaksinasi, serta pembukaan sektor-sektor potensial. Pemberian bantuan sosial menjadi salah satu upaya dalam menjaga daya beli masyarakat.

Lanjutkan Membaca ↓

Dampak Kenaikan harga barang pokok terhadap perekonomian Indonesia

  • Dampak Kenaikan harga barang pokok terhadap perekonomian Indonesia
    Liputan6.comAuthor
  • Dampak Kenaikan harga barang pokok terhadap perekonomian Indonesia
    Luqman RimadiEditor

TOPIK POPULER

POPULER

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • 10

Berita Terbaru

Berita Terkini Selengkapnya

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Harga pangan global naik  berturut-turut kenaikan terjadi pada harga pangan dipicu oleh kenaikan harga minyak mentah dunia,sehingga beban kehidupan masyarakat akan semakin berat. Kenaikan harga BBM dipastikan akan berpengaruh pada harga sembako. Dengan demikian, daya beli masyarakat akan menurun. Padahal, sembako adalah kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi setiap hari. “Kalau BBM sudah naik, pasti beras naik, minyak goreng naik, gula naik, dan barang-barang lainnya juga naik,”. kenaikan harga BBM yang akan dilakukan karena seolah-olah pemerintah tak punya opsi lain. Padahal, jika pemerintah mau serius, masih ada opsi lain yang bisa ditempuh agar harga BBM tidak terus naik. Kesimpulannya, manajemen energi Indonesia memang butuh banyak pembenahan. Opsi yang seharusnya dilakukan pemerintah sejak dulu, adalah mengolah minyak hasil dalam negeri sendiri, terutama untuk minyak tanah dan premium. Sudah saatnya mengolah minyak tanah sendiri. Indonesia harus punya banyak mesin pengolahan minyak.

Praktek nya dalam ilmu-ilmu Ekonomi, harga merupakan salah satu faktor utama-- meskipun bukan faktor satu-satunya yang mempengaruhi pilihan pembeli. Harga menjadi faktor utama pilihan pembeli semakin terlihat di antara kelompok-kelompok miskin. Namun, harga bukan menjadi faktor utama pilihan pembeli bagi masyarakat yang mampu/kaya. Namun, teori ini hanya berlaku bagi produk-produk di luar kebutuhan bahan pangan. Untuk kebutuhan bahan pangan yang termasuk kebutuhan primer, akan memiliki dampak garis lurus dengan turunnya pembelian pada kebutuhan sekunder dan pertumbuhan ekonomi.

Singkat kata kita bisa lihat dari situasi pasar dan kondisi pasar yang begini beberapa gambaran. Pertama, Jika harga barang primer meningkat, sementara pendapatan tetap, akan menyebabkan harga barang sekunder pun akan meningkat.Kedua, Pembelian terhadap barang sekunder pun akan menurun. Ketiga, Perubahan harga barang konsumsi menyebabkan tingkat substitusi (pergantian) terhadap barang konsumsi akan berubah pula.Dengan demikian, dari penjelasan di atas, maka harga kebutuhan primer harus dikendalikan oleh pemerintah. Jika tidak, maka akan terjadi kelesuan ekonomi negara, yang berimbas pada penurunan daya saing produk lokal dan penurunan pertumbuhan ekonomi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa penyebab kenaikan sembako?

2. Bagaimana pengaruh Kenaikan Harga Bahan Pokok Pada Pertumbuhan Ekonomi?

 3. Bagaimana cara Mengatasi Kenaikan Harga Bahan Pokok ?

1.3 Tujuan

 1. Mengetahui apa penyebab kenaikan sembako

2. Mengetahui bagaimana pengaruh Kenaikan Harga Bahan Pokok Pada Pertumbuhan Ekonomi

 3. Menjelaskan bagaimana cara Mengatasi Kenaikan Harga Bahan Pokok

1.4  Metode Penelitian

Dalam menyusun karya ilmiah ini penulis menggunakan metode kepustakaan dalam pengumpulan data. Metode kepustakaan adalah metode pengumpulan data dengan referensi data dari sumber buku, artikel, koran dan internet serta berbagai sumber tulisan lain.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1  Kenaikan Harga bahan Pokok

Dalam jangka waktu tertentu bahan pokok akan mengalami suatu kenaikan atau penurunan harga. Kenaikan harga bahan pokok merupakan salah satu pengaruh terhadap perekonomian masyarakat. ”Harga beras yang melonjak dalam beberapa hari ini diperkirakan bakal mempengaruhi laju inflasi” (Fathoni, 2010: 1). Hal ini dikarenakan tingginya kenaikan harga beras. Sehingga banyak masyarakat mengeluh karena tidak dapat membeli beras seperti sebelum harga beras naik. Kenaikan harga beras sangat dirasakan oleh rakyat menengah kebawah, sedangkan untuk rakyat menengah keatas tidak begitu merasakan karena mereka masih mampu untuk membelinya. ”Di sisi lain, kenaikan harga tak sebanding dengan kenaikan pendapatan masyarakat. Pegawai negeri sipil dan TNI/Polri lebih baik karena menerima kenaikan gaji” (Prabowo, 2010: 1).

            ”Biasanya, kenaikan harga beras akan diikuti oleh kenaikan harga bahan pokok lainnya sehingga bakal mendongkrak angka inflasi” (Fathoni, 2010: 1). Kenaikan harga-harga yang terjadi disebabkan oleh banyak faktor, yaitu.

1)      Para buruh yang menginginkan upahnya dinaikkan

2)      Harga naik terjadi karena ulah pedagang yang selalu ingin mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya

3)      Faktor musim yang berkepanjangan seperti kemarau yang sangat panjang dapat mengakibatkan harga naik secara drastis karena padi yang ditanam mereka kering bahkan mati. Begitu pula hujan yang berkepanjangan yang mengakibatkan banjir sehingga petani gagal panen

4)      Pemberitaan akan kenaikan harga di media informasi

5)      Selain itu kenaikan harga-harga mempunyai dampak positif dan negatif terhadap masyarakat antara lain.

a)      Bila harga bahan pokok secara umum naik secara terus-menerus, maka masyarakat panik, sehingga perekonomian tidak berjalan normal, karena disatu sisi ada masyarakat yang berlebihan untuk memborong barang, sementara yang kekurangan tidak bisa membeli barang. Akibatnya negara rentan terhadap segala macam kekacauan yang ditimbulkannya.

b)      Produsen cenderung memanfaatkan kesempatan kenaikan harga untuk memperbesar keuntungan dengan cara mempermainkanharga dipasaran, sehingga harga akan terus-menerus naik.

c)      Bila kenaikan harga-harga berkepanjangan, maka produsen banyak yang bangkrut karena produknya akan relatif semakin mahal sehingga tidak dapat membelinya.

d)     Kenaikan harga yang berkepanjangan dapat menumbuhkan industri kecil dalam negeri menjadi semakin dipercaya dan tangguh

e)      Tingkat pengangguran cenderung turun karena masyarakat akan bergerak melakukan kegiatan produksi dengan cara mendirikan atau membuka usaha (Putong, 2003: 252).

2.2  Pertumbuhan Ekonomi

     Pertumbuhan  ekonomi adalah proses kenaikan output atau pendapatan perkapita. Perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan outputriil. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang. Jika pendapatan perkapita naik maka ekonomi akan tumbuh. ”Angka pertumbuhan ekonomi umumnya dalam bentuk persentase dan bernilai positif, tetapi juga mungkin saja bernilai negatif....Negatifnya pertumbuhan ekonomi tentu saja disebabkan adanya penurunan yang lebih besar dari pendapatan nasional tahun berikutnya dibandingkan dengan tahun sebelumnya” (Putong, 2003: 252).

     Adanya pertumbuhan ekonomi bertujuan menyarankan bagaimana mengelola sumber daya agar perekonomian tetap stabil sesuai keinginan masyarakat.

     Fenomena penting mengenai pertumbuhan diberbagai negara, yaitu terdapatnya perbedaan dalam taraf kemajuan ekonomi dan kemakmuran ekonomi yang dicapai berbagai negara dan pertumbuhan ekonomi suatu negaratetap mengalami perubahan yang relatif besar dan tingkat pertumbuhannya tidak selalu teguh (Sukirno, 2005: 444).

Masyarakat (yang diterjemahkan dari istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau sebaliknya, dimana kebanyakan interaksi adalah antara individu-individu yang terdapat dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" berakar dari bahasa Arab, musyarakah. Arti yang lebih luasnya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah kelompok atau komunitas yang interdependen atau individu yang saling bergantung antara yang satu dengan lainnya. Pada umumnya sebutan masyarakat dipakai untuk mengacu sekelompok individu yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Syaikh Taqyuddin An-Nabhani seorang pakar
 sosiologi menjabarkan tentang 

definisi masyarakat,"sekelompok manusia bisa disebut sebagai suatu masyarakat apabila mempunyai pemikiran, perasaan, serta sistem atau aturan yang sama". Dengan kesamaan itu, manusia lalu berhubungan saling berinteraksi antara sesama mereka berdasarkan kepentingan bersama.

     Masyarakat sering dikelompokkan berdasarkan cara utamanya dalam mencari penghasilan atau kebutuhan hidup. Beberapa ahli ilmu

 sosial 

mengelompokkan masyarakat sebagai: masyarakat pastoral nomadis, masyarakat pemburu, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif disebut juga sebagai masyarakat peradaban. Sebagian pakar beranggapan masyarakat industri dan post-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari kelompok masyarakat agrikultural tradisional.

    Masyarakat bisa juga diorganisasikan atas dasar struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, suku, terdapat masyarakat band, chiefdom, dan masyarakat negara.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1  Penyebab Kenaikan Harga Sembako

Sembako merupakan salah satu kebutuhan pokok . Semua orang akan membutuhkannya untuk kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, pada saat ini harga sembako sangat mahal. Ada banyak hal yang menyebabkan harga sembako naik, yaitu disebabkan karena keadaan alam atau musim ulah manusia.

Keadaan cuaca yang sering berubah-ubah dapat mempengaruhi kondisi pertanian dan juga hasil panen. Keadaan tersebut bisa menjadi faktor utama pemicu naik turunnya harga komoditas sembako di sejumlah pasar tradisional di Indonesia. Memasuki musim penghujan seperti saat ini, berpengaruh terhadap turunnya hasil dan kualitas panen. Petani di sentral penghasil kesulitan menghasilkan produk yang berkualitas karena terkendala cuaca. Akibatnya jumlah pasokan berkurang sementara permintaan konsumen semakin tinggi. Misalnya saja petani cabai, saat musim pancaroba hasil panennya kurang berkualitas dan cabainya gampang membusuk. Akibatnya suplai ke pasar menjadi sedikit dan jika petani tidak menaikkan harga cabai petani akan rugi sehingga harga cabaipun mahal.

Selain keadaan cuaca, kenaikan harga sembako juga bisa disebabkan karena   kelangkaan BBM. Tidak dapat dipungkiri bahwa memang BBM di dunia ini terbatas jumlahnya karena termasuk dalam sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sehingga pemerintah mengambil kebijakan untuk menaikkan harga BBM tersebut. Karena dalam proses distribusi sembako membutuhkan alat yang berguna untuk mempermudah dan mempercepat proses pemasaran dan alat tersebut berbahan bakar minyak. Maka dari itu harga sembakopun dinaikkan untuk mengatasi kerugian para petani.

Penyebab lainnya berasal dari harga pupuk yang ikut melambung tinggi. Untuk memperoleh hasil yang maksimal haruslah merawat tanaman dengan maksimal pula. Namun jika harga pupuk naik, petani terpaksa menaikkan hasil panennya.

Bagi pemerintah kenaikan harga sembako masih dianggap wajar dan hanya berlangsung sementara sehingga tidak ada penanganan khusus untuk mengatasi masalah ini, alhasil rakyatlah yang harus menanggung beban untuk menghadapi kemungkinan yang akan terjadi karena melonjaknya harga sembako dari tahun ketahun.

3.2  Pengaruh Kenaikan Harga Bahan Pokok Pada Pertumbuhan Ekonomi

Pengaruh akibat kenaikan harga bahan pokok terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu ketika harga-harga bahan pokok naik, maka secara riil pendapatan seseorang menjadi turun. Pendapatan secara riil yang turun akan berakibat pada tingkat pertumbuhan ekonomi yang negatif.

Dimana kenaikan harga bahan pokok akan mempengaruhi tingkat konsumsi yang semakin menurun. Tingkat konsumsi yang semakin turun akan mempengaruhi pendapatan secara nasional. Pendapatan nasional tersebut akan berpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomi. Karena pertumbuhan ekonomi turun, maka Pertumbuhan ekonomi yang akan terjadi adalah pertumbuhan ekonomi yang negatif (pertumbuhan ekonomi turun). Selain itu,  kenaikan harga bahan pokok akan mengakibatkan  kenaikan harga terhadap barang lainnya yang akhirnya juga akan menurunkan tingkat pertumbuhan ekonomi.

3.3  Cara Mengatasi Kenaikan Harga Bahan Pokok

       Kenaikan harga pangan ini perlu mendapat perhatian dan fokus utama dalam agenda kerja pemerintah. Karena ini sangat berhubungan dengan hajat hidup orang banyak dan sangat urgen bagi kelangsungan kehidupan rakyat kecil. Untuk mengatasi kenaikan harga pangan, ada beberapa hal tindakan yang dapat dilakukan, diantaranya melalui upaya jangka pendek dan jangka menengah.

       Salah satu upaya mengatasi kenaikan harga pangan dalam jangka pendek adalah melalui upaya pengaktifan peran Bulog. Hal ini sangat penting untuk menstabilkan harga bahan pangan dan melindungi kepentingan petani sebagai produsen yang rentan terhadap fluktuasi harga. Kebijakan strategis dalam jangka menengah adalah meningkatkan produksi bahan pangan terutama beras, jagung, dan kedelai. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus lebih fokus dalam meningkatkan produksi pangan. Program ekstensifikasi maupun intensifikasi melalui penyediaan bibit unggul, kredit, dan penyuluhan juga sangat penting untuk ditingkatkan. Tentu untuk meningkatkan produksi domestik tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Berbagai tahapan perlu dikaji dan dilakukan. Bibit unggul harus disediakan, lahan pertanian di luar Jawa harus dibuka lebih luas, dan petani di Jawa terpaksa harus ditransmigrasikan. Pembangunan sektor pertanian pun sebaiknya dilakukan melalui pendekatan agrobisnis agar produksi pertanian mempunyai value added dan nilai jual yang tinggi. ”Selain itu, penciptaan lapangan kerja bidang perpanganan juga merupakan cara yang tepat untuk mengatasi dampak kenaikan harga pangan”

       Peristiwa kenaikan harga sembako dianggap pemerintah sebagai suatu hal yang terjadi sementara saja. Sehingga tidak ada penanganan khusus dari pemerintah. Seperti yang diketahui bahwa salah satu penyebab kenaikan harga sembako adalah karena kenaikan harga BBM. Dengan naiknya harga BBM, harga sembako di pasaran juga akan naik. Akan tetapi, bukan berarati dengan menaikkan harga BBM menjadikan harga sembako turun. Harga BBm selalu mengikuti harga minyak dunia, sehingga ketika minyak dunia meningkat haraganya, secara prosedur harga BBM akan dinaikkan oleh pemerintah. Maka diharapkan kepada masyarakat agar bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi kenaikan harga sembako yang diakibatkaan oleh kenaikan harga BBM ataupun sebab lainnya.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kenaikan harga ditimbulkan oleh beberapa faktor salah satunya faktor cuaca dimana jika terjadi hujan berkepanjangan, maka sawah-sawah akan terendam air akibatnya petani gagal panen. Sehingga harga bahan pokok terus melonjak naik. Harga bahan pokok yang mengalami kenaikan akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi suatu negara turun. Dimana pendapatan suatu negara semakin kecil daripada tahun sebelumnya.

Jika harga barang pokok naik, masyarakat akan mengurangi tingkat konsumsinya. Untuk itu, agar tidak terjadi kenaikan harga yang berkepanjangan, maka pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengatasi hal tersebut, yaitu dengan cara meningkatkan produksi bahan pangan terutama beras.

4.2  Saran

Saran yang dapat disampaikan berdasarkan masalah kenaikan harga tersebut adalah masyarakat tidak usah panik apabila terjadi kenaikan harga karena pemerintah telah mengetahui sebelumnya bahwa akan terjadi kenaikan harga bahan pokok dan pemerintah sudah melakukan tindakan untuk mengatasi masalah kenaikan harga beras. Saran yang kedua, jika masyarakat mengetahui bahwa akan terjadi kenaikan harga, sebaiknya jauh-jauh hari masyarakat bersikap lebih hemat agar dapat mengatasi kenaikan harga jika terjadi sewaktu-waktu.

DAFTAR PUSTAKA

Epsdin. 2008. ”Mengatasi Kenaikan Harga Pangan”, (Online), (http://epsdin.wordpress.com/2008/02/23/mengatasi-kenaikan-harga-pangan/ ).

Prabowo, Hermas E. 2010. ”Mencari Solusi Kenaikan Harga Beras”, (Online), http://nasional.kompas.com/read/2010/09/01/0753027/Mencari.Solusi.Kenaikan.Harga.Beras

 Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia