Dalam pembangunan berkelanjutan harus disesuaikan dengan daya dukung lingkungan


Pemahaman keberlanjutan pembangunan kota selain didekati melalui evaluasi kinerja berbagai indikator pembangunan berkelanjutan, dapat dilakukan melalui pendekatan daya-dukung lingkungan. Pendekatan daya-dukung pada awalnya digagas untuk mengkaji kemampuan atau kapasitas alam menunjang kehidupan satwa. Selanjutnya pendekatan ini dikembangkan untuk memahami kapasitas lingkungan mendukung kehidupan manusia menurut berbagai pertimbangan. Garret Hardin (1977) memberikan pengertian daya-dukung sebagai jumlah spesies maksimum yang dapat didukung oleh suatu habitat tertentu tanpa batas tanpa menimbulkan degradasi lingkungan dan tanpa menurunkan daya-dukung pada masa mendatang. Pengertian yang sama disampaikan oleh Cohen (1995) yang mengartikan daya-dukung sebagai populasi maksimum spesies yang dapat didukung oleh suatu kawasan tertentu tanpa mengurangi kemampuannya mendukung kehidupan spesies yang sama pada masa mendatang. Wiliiam Catton (1986) mendefinisikan daya-dukung lingkungan secara lebih luas, yaitu sebagai kapasitas maksimum dukungan terhadap suatu kehidupan, bukan saja terbatas pada populasi, namun seluruh beban kehidupan manusia terhadap lingkungan. Dengan demikian daya-dukung lingkungan juga terkait dengan aspek fisik, ekonomi, sosial, budaya, dan binaan.

Daya-dukung lingkungan pada dasarnya bersifat tidak tertentu, oleh karena dapat batasnya dapat ditingkatkan melalui masukan teknologi sebagaimana dinyatakan oleh faktor-faktor daya-dukung yang terdiri atas sumberdaya alam, sosial-budaya, sosial-ekonomi, perekonomian, dan teknologi. Dengan demikian daya-dukung lingkungan dapat dijadikan basis perencanaan untuk menaksir batas (threshold) kapasitas lingkungan untuk ditingkakan melalui rekayasa teknologi dan manajemen pemanfaatan sumberdaya alam.

Dalam perkembangannya daya-dukung lingkungan diterapkan untuk kepentingan  kehidupan manusia, termasuk diantaranya alokasi ruang untuk fungsi binaan. Secara teoretik daya-dukung merepresentasikan kemampuan lahan untuk mendukung kegiatan pertanian secara luas, namun dalam konteks ruang perkotaan daya-dukung lingkungan diharapkan dapat menjadi dasar untuk mengenali batas kelayakan huni warga kota. Oleh karenanya, faktor-faktor penentu daya-dukung perlu disesuaikan dengan karakteristik lahan perkotaan.

Faktor-faktor tersebut diantaranya :

  • Ketinggian (altitude), terkait dengan hambatan klimatologi dan kemampuan peresapan airtanah (recharge area).
  • Kelerengan (slope), terkait dengan hambatan terjadinya longsor.    
  • Potensi genangan, terkait dengan hambatan terjadinya banjir dan genangan.
  • Kawasan berfungsi lindung, terkait dengan hambatan bagi perlindungan terhadap infrastruktur alam.
  • Karakteristik fisik spesifik, seperti amblesan (land subsidence), perosokan tanah, dan kekuatan fondasi bangunan.

Analisis daya-dukung dapat dilakukan melalui tumpang tindih (overlay/superimpose) peta-peta yang memuat faktor-faktor di atas hingga teridentifikasi batas-batas ruang kota yang potensial dimanfaatkan bagi hunian dan aktifitasnya di luar berbagai hambatan di atas. Batas tersebut merupakan manifestasi artificial threshold kelayakan huni ruang kota yang selanjutnya dalam pembangunan kota berkelanjutan direncanakan sebagai benchmark untuk ditingkatkan melalui : rekayasa, substitusi, dan adaptasi.

= = = = =

Keterangan :

1. Ditulis pada tanggal 14 April 2012.

2. Tulisan ini merupakan hasil karya bersama dari :

    a. Fitri Indra Wardhono

    b. Hesti Nawangsidi

Sumber :

adaptasi, artificial threshold, benchmark, binaan, budaya, Cohen, ekonomi, Fisik, Garret Hardin, habitat, Jakarta Konsultindo, Jakon, Kawasan berfungsi lindung, kekuatan fondasi bangunan, Kelerengan (slope), Ketinggian (altitude), konsultan, overlay, perekonomian, Potensi genangan, rekayasa, sosial, sosial ekonomi, sosial-budaya, substitusi, sumberdaya alam, superimpose, teknologi

Rabu, 02 Januari 2019 - 08:05 WIB

Daya Dukung Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan

Rokhmin Dahuri,Guru Besar Manajemen Pembangunan Pesisir dan Lautan IPB

DI era revolusi in­dus­tri ke-4 dan dunia yang saling ter­hu­bung­kan (highly in­ter­connected) di abad-21 ini, kehidupan manusia diwarnai de­ngan berbagai macam disrupsi, ketidakpastian, dan perubahan yang supercepat.

Namun, satu hal pasti adalah permintaan ma­­nusia terhadap barang dan ja­sa (goods and services) yang berkualitas bakal terus me­ning­kat seiring dengan per­tam­bah­an penduduk, meningkatnya da­ya beli, dan standar kehi­dup­an manusia. Ba­rang dan jasa itu be­rupa kebu­tuh­an dasar me­li­pu­ti pangan, san­dang, perumah­an, kesehatan, dan pend­i­dik­­an mau­pun sifatnya se­kun­der atau ter­sier, seperti sarana trans­portasi, komunikasi, ke­can­tikan, ke­bu­gar­an (wellness), hi­­buran, re­kre­asi, dan pariwisata.

Untuk memenuhi segenap ke­butuhan yang terus me­ning­kat itu, manusia melakukan ber­bagai kegiatan eksplorasi dan eksploitasi SDA (sumber da­ya alam), baik terdapat di da­rat mau­pun di laut. Kemudian SDA ter­sebut diolah dan dike­mas men­jadi berbagai macam pro­duk guna memenuhi be­ra­gam kebutuhan manusia di atas.

5. Ketersediaan semen sangat vital bagi pembangunan infrastruktur di indonesia. Barang galian berupa batu gat diperlukan dalam proses produksi semen a … dalah... a. Pulau bintan, kepulauan riau b. Palembang, sumatra selatan c. Makasar, sulawesi selatan Bandung, jawa barat e. Gresik, jawa timur d. 5. Ketersediaan semen sangat vital bagi pembangunan infrastruktur di indonesia . Barang galian berupa batu gat diperlukan dalam proses produksi semen adalah ... a . Pulau bintan , kepulauan riau b . Palembang , sumatra selatan c . Makasar , sulawesi selatan Bandung , jawa barat e . Gresik , jawa timur d .​

Jelaskan dampak dari ketidakseimbangan dalam pemanfaatan sumberdaya alam!tolong dibantu kakk​

6.Sebutkan dan jelaskan upaya untuk mengatasi terjadinya pencemaran air! 7. Sebutkan dan jelaskan upaya pengelolaan limbah padat! 8.Sebutkan dan jelas … kan upaya untuk mengurangi emisi udara! 9.Sebutkan dan jelaskan konsep sustainable development! 10. Sebutkan dan jelaskan capaian indikator tujuan dari sustainable development goals!tolong dibantu kakk​

1. Jelaskan konsep megadiversity pada keanekaragaman hayati di Indonesia! 2. Mengapa keanekaragam hayati dalam suatu ekosistem penting? 3. Jelaskan da … mpak dari ketidakseimbangan dalam pemanfaatan sumberdaya alam! 4.Jelaskan daya dukung dan daya tampung lingkungan! 5. Sebutkan dan jelaskan sumber-sumber pencemar! tolong dibantu kakk​

1)Silat Perisai ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda di Indonesia tahun...2)Silat Pangeran dtetapkan sebagai warisan budaya tak benda di Indone … sia tahun...​

Jelaskan Kendala yang dialami daerah yang memiliki dominasi transportasi ASDP dan bagaimana solusi perbaikannya.​

suatu lahan yang memiliki kemiringan lebih dari 20% merupakan indikator dari lahan yang​

Peran generasi z mewujudkan konservasi cagar alam geologi untuk pembangunan berkelanjutan!.

Contoh konservasi geologi, dan peran generasi z mewujudkan konservasi cagar alam geologi untuk pembangunan berkelanjutan!.

kriminalitas dan prostitusi yang terjadi di kota merupakan dampak urbanisasi yang bersifat​

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA