Contoh soal laporan KEUANGAN dan jawabannya

Ilustrasi seseorang mengerjakan contoh soal rasio keuangan. Foto: Unsplash.com

Rasio keuangan merupakan salah satu materi yang dipelajari dalam ekonomi ataupun akuntansi. Contoh soal rasio keuangan berikut ini dapat digunakan untuk melatih kemampuan dalam memahami materi rasio keuangan.

Rasio keuangan sendiri merupakan metode analisis menggunakan data kuantitatif yang digunakan untuk menjadi suatu indikator pertumbuhan perusahaan dengan berpatokan pada melihat laporan keuangan selama masa tertentu.

Dengan menggunakan metode analisis rasio keuangan, suatu perusahaan dapat melihat apakah kinerjanya sudah maksimal atau belum.

Ada berbagai macam rasio keuangan yang digunakan. Untuk itu, penting untuk memahami jenis-jenis rasio keuangan. Dengan memahaminya, rumus rasio keuangan bisa dihafalkan dengan mudah.

Selain itu, berlatih menggunakan contoh soal rasio keuangan juga memudahkan setiap orang untuk memahami analisis rasio keuangan. Berikut ini adalah kumpulan contoh soal rasio keuangan. Simak selengkapnya di bawah ini.

Contoh Soal Rasio Keuangan

Mengutip dari buku Dasar-Dasar Analisis Laporan Keuangan karya Hadijah Febriana, S.E., M.M., berikut ini adalah contoh soal rasio keuangan yang bisa digunakan untuk latihan dalam memahami materi rasio keuangan.

Dari laporan pada perusahaan, diketahui bahwa terdapat:

  • Kas dan setara kas = 100.727.141.756

  • Total kewajiban jangka pendek = 408.490.550.651.

Berdasarkan data di atas, berapakah rasio kas yang dimiliki perusahaan tersebut?

Rasio Kas = Jumlah Kas / Jumlah Utang Lancar

Rasio Kas = 100.727.141.756 / 408.490.550.651

Nilai rasio kas pada perusahaan tersebut adalah 0,246 atau 24,6%. Artinya, bahwa saat ini kas perusahaan tersebut hanya mampu menutupi 24,6% dari total utang lancar yang dimiliki.

Ilustrasi seseorang mengerjakan contoh soal rasio keuangan. Foto: Unsplash.com

Perusahaan X memiliki laporan keuangan yang mana dari laporan tersebut diketahui bahwa:

  • Total Aset Lancar = 1.165.406.301.686

  • Persediaan Lancar = 316.826.909.348

  • Total Utang Lancar = 408.490.550.651.

Berdasarkan data pada laporan di atas, berapakah rasio cepat dari perusahaan X tersebut?

Rasio Cepat = (Total Aset - Persediaan) / Total Utang Lancar

Rasio Cepat = 91.165.406.301.686 - 316.826.909.348) / 408.490.550.651

Rasio Cepat = 848.579.392.338 / 408.490.550.651

Nilai rasio cepat yang dimiliki oleh perusahaan X adalah 2,08 kali. Artinya, perusahaan X memiliki kemampuan dalam melunasi kewajibannya dalam jangka pendek cukup baik dan tidak berlebihan dalam menginvestasikan aset lancarnya.

Angka 2,08 juga menunjukkan bahwa tiap Rp1 kewajiban lancar perusahaan bisa dijamin oleh aset lancar sebesar Rp2,08.

Suatu perusahaan memiliki total aset sebesar 1.165.406.301.686 dan total utang lancar sebesar 408.490.550.651. Berdasarkan data tersebut, berapakah rasio lancar yang dimiliki oleh perusahaan tersebut?

Rasio Lancar = Total Aset Lancar / Total Utang Lancar

Rasio Lancar = 1.165.406.301.686 / 408.490.550.651

Nilai rasio lancar dari perusahaan tersebut adalah 2,85 kali. Nilai rasio tersebut mengindikasikan bahwa kemampuan perusahaan tersebut dalam membayar utangnya sudah baik sebab angka 2,85 kali menunjukkan bahwa perusahaan bisa menjamin Rp1 utang dengan aset lancar sebesar Rp2,85.

Berikut ini adalah tampilan arus kas konsolidasian dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian PT Siantar Top Tbk per Desember 2019.

Ilustrasi laporan keuangan. Foto: Dasar-Dasar Analisis Laporan Keuangan karya Hadijah Febriana, S.E., M.M

Ilustrasi laporan keuangan. Foto: Dasar-Dasar Analisis Laporan Keuangan karya Hadijah Febriana, S.E., M.M

Dari kedua laporan di atas, dapat diketahui bahwa:

  • Kas Awal Tahun = 64.106.808.475

  • Kas Akhir Tahun = 100. 727.141 756

  • Penjualan Bersih = 3.512.509.168.853

Berdasarkan laporan yang telah disebutkan sebelumnya, berapakah rasio perputaran kas?

Rata-Rata Jumlah Kas = (Jumlah Kas Awal Tahun + Kas Akhir Tahun) /

Rata-Rata Jumlah Kas = (64.106.808.475 + 100. 727.141 756) / 2

Rata-Rata Jumlah Kas = 164.833.950.231 / 2

Rata-Rata Jumlah Kas = 82.416.975.155,5

Setelah memperoleh rata-rata total kas, maka besaran rasio perputaran kasnya adalah sebagai berikut:

Rasio Perputaran Kas = Penjualan Bersih / Rata-Rata Jumlah Kas

Rasio Perputaran Kas = 3.512.509.168.853 / 82.416.975.155,5

Rasio Perputaran Kas = 42,62

Berdasarkan hasil tersebut bisa dilihat bahwa rasio perputaran kas PT. Siantar Top Tbk pada tahun 2019 adalah 42,62 kali. Artinya, selama tahun 2019, kas dari perusahaan ini berputar sebanyak 42 kali lebih dalam setahun.

Hal ini menujukkan bahwa perubahan kembali aset lancar menjadi kas melalui penjualan sangat cepat.

Suatu perusahaan memiliki laporan keuangan dan neraca keuangan yang memuat data sebagai berikut:

  • Total Aset Lancar = 1.165.406.301.686

  • Persediaan Lancar = 316.826.909.348

  • Total Utang Lancar = 408.490.550.651.

Berdasarkan data di atas, berapakah rasio persediaan modal kerja bersih?

Rasio Persediaan Modal Kerja Bersih = Persediaan Lancar / (Total Aset Lancar - Total Utang Lancar)

Rasio Persediaan Modal Kerja Bersih = 316.826.909.348 / (1.165.406.301.686 - 408.490.550.651)

Rasio Persediaan Modal Kerja Bersih = 316.826.909.348 / 756.915.751.035

Rasio Persediaan Modal Kerja Bersih = 0,42

Nilai rasio persediaan modal kerja bersih perusahaan tersebut adalah 0,42 atau 42%. Hal ini mengandung makna bahwa 42% dari modal kerja bersih perusahaan tersimpan dalam sediaan atau inventory.

Itulah contoh soal rasio keuangan dan kunci jawabannya. Semoga bermanfaat!

Page 2

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA