Contoh politik devide et impera yang diterapkan di Indonesia

Melalui VOC, Belanda menerapkan sistem politik devide et impera untuk menguasai Indonesia. (unsplash)

adjar.id – Saat VOC menjajah Indonesia, mereka menerapkan sistem politik devide et impera terhadap masyarakat Indonesia. Devide et impera sendiri bisa diartikan sebagai sistem politik yang memecah belah atau adu domba.

Dalam buku Sejarah Indonesia kelas 11 SMA edisi revisi 2017 terdapat satu soal pada latih ulangan akhir bab di halaman 67.

Baca Juga: Berbagai Jenis Perlawanan Rakyat Indonesia dalam Melawan VOC

Soal tersebut meminta kita untuk menjelaskan mengenai politik devide et impera dan bukti VOC menerapkan politik devide et impera yang juga menjadi materi sejarah kelas 11 SMA.

Maka dari itu, kali ini kita akan membahas mengenai jawaban dari soal tersebut sebagai bahan referensi bagi Adjarian saat mengerjakannya.

Politik devide et impera ini diterapkan oleh VOC untuk memperluas wilayah kekuasaannya di Indonesia.

Yuk, kita simak penjelasan lengkapnya mengenai politik devide et impera yang dilakukan VOC berikut ini!

Page 2

Melalui VOC, Belanda menerapkan sistem politik devide et impera untuk menguasai Indonesia. (unsplash)

Pengertian Devide Et Impera di Indonesia

Belanda melalui VOC memperkenalkan sistem politik ini di Indonesia, selain membuat sistem monopoli perdagangan.

Penerapan politik ini dilakukan VOC untuk menguasai Indonesia dengan melakukan adu domba terhadap kerajaan-kerajaan di Indonesia saat itu.

Hal ini membuat bangsa Indonesia mengalami perpecahan sehingga beberapa daerah bisa dengan mudah dikuasai oleh VOC.

Jalan politik devide et impera di pilih karena saat itu tentara VOC masih sangat sedikit yang datang ke Indonesia.

Baca Juga: Sejarah Lahirnya VOC di Indonesia, Materi Sejarah Kelas 11 SMA

Adanya politik pecah belah ini membuat VOC tidak perluh susah-susah untuk berperang dan memanfaatkan kerajaan-kerajaan dan penguasa Indonesia saat itu yang diadu domba.

Tujuan dari dilakuannya politik pecah belah ini yaitu untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan cara menaklukan raja-raja di Indonesia saat itu.

Nah, dengan politik ini VOC berhasil menaklukan kerajaan-kerajaan besar di Indonesia dengan memanfaatkan perang saudara dan permusuhan antarkerjaan.

Page 3

Melalui VOC, Belanda menerapkan sistem politik devide et impera untuk menguasai Indonesia. (unsplash)

Politik becah belah ini dilakukan dengan cara, VOC membantu satu pihak dari dua pihak yang menentang VOC.

Nah, dengan begini pihak yang dibantu VOC sama saja dengan ditunggangi oleh VOC karena saat membantu VOC akan memberikan beberapa perjanjian.

Perjanjian inilah yang nantinya akan merugikan pihak yang dibantu oleh VOC, karena bagaimanapun VOC membantu juga untuk memperoleh keuntungan.

Hal ini membuat rakyat Indonesia saat itu hidup menderita karena berbagai kebijakan yang dibuat oleh VOC.

Baca Juga: Contoh Soal, Jawaban serta Pembahasan Perubahan Masyarakat Indonesia

O iya, politik pecah belah ini biasa diterapkan oleh VOC dalam hal militer, politik, dan juga ekonomi untuk mempermudah penjajahannya di Indonesia.

Sekarang, kita simak mengenai bukti dari penerapan politik devide et impera oleh VOC berikut ini!

Bukti Penerapan Devide Et Impera

Berikut beberapa bukti penerapan politik becah belah yang dilakukan VOC kepada rakyat Indonesia, yaitu:

Page 4

Melalui VOC, Belanda menerapkan sistem politik devide et impera untuk menguasai Indonesia. (unsplash)

1. Perlawanan Tidore

Politik devide et impera atau politik pecah belah diterapkan VOC di Tidore untuk menguasai daerah tidore.

Akan tetapi Pangeran Nuku yang meminpin saat itu berhasil melakukan perlawanan, ditambah lagi adanya bantuan pasukan dari Papua dan Halmahera.

Akhirnya, VOC harus mengakui keunggulan dari Pangeran Nuku tersebut.

2. Perlawanan Gowa

Peperangan di Gowa antara VOC yang ingin menguasai pelabuhan Gowa dengan pasukan Sultan Hasanuddin.

Saat itu VOC menerapkan politik pecah belah dengan menjalin hubungan dengan Pangeran Bugis dari Bone.

Baca Juga: Sejarah Sistem Tanam Paksa pada Era Belanda di Indonesia

Hingga akhirnya VOC berhasil mengalahkan pasukan Sultan Hasanuddin dengan adanya bantuan pasukan dari Bone dan Ambon.

3. Konflik Kerajaan Mataram

Konflik Mataram ini membuat kerajaan Mataram terpecah menjadi empat kerjaan, di mana VOC melakukan politik becah belah dalam beberapa perang yang terjadi untuk merebut kekuasaan.

Politik ini dilakukan pada perang padri, perang diponegoro, perang banjar, dan perang saparua.

Nah, itu tadi politik devide et impera yang diterapkan oleh VOC dan juga bukti-bukti penerapannya yang bisa menjadi referensi Adjarian dalam mengerjakan Latih Ulangan Akhir Bab di halaman 67.

Ilustrasi perlawanan Banten terhadap VOC

Daftar Isi


  • 3. Devide et Impera di Indonesia

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Devide et Impera (politik pecah belah, politik adu domba) adalah kombinasi strategi politik, militer, dan ekonomi dengan tujuan untuk mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil agar lebih mudah ditaklukkan.

Dalam konteks lain, politik pecah belah juga dapat diartikan mencegah kelompok-kelompok kecil untuk bersatu menjadi sebuah kelompok besar yang lebih kuat.

Secara harfiah, pengertian devide et impera adalah "pecah dan berkuasa". Strategi ini dipopulerkan oleh Julius Cesar dalam upayanya membangun Kekaisaran Romawi.

Pada mulanya, politik pecah belah merupakan strategi perang yang diterapkan oleh bangsa-bangsa kolonialis, seperti Spanyol, Portugis, Belanda, Inggris, dan Prancis sejak abad ke-15.

Bangsa-bangsa tersebut melakukan ekspansi dan penaklukan untuk mencari sumber-sumber kekayaan alam, terutama di wilayah tropis.

Seiring waktu, metode penaklukan ini semakin berkembang, sehingga politik pecah belah tidak lagi sekadar sebagai strategi perang namun lebih menjadi strategi politik.

Semakin berjalannya waktu, devide et impera juga dikenal sebagai politik pecah belah atau politik adu domba.

Plak VOC yang ada di Kota Hoorn (Commons.wikimedia.org)

Baca: 17 AGUSTUS - Seri Sejarah Nasional : Kebijakan Herman Willem Daendels

Baca: Komisi Tiga Negara (KTN)

Unsur-unsur yang dijadikan teknik dalam politik pecah belah ini adalah

• menciptakan atau mendorong perpecahan dalam masyarakat untuk mencegah aliansi yang bisa menentang kekuasaan berdaulat;

• membantu dan mempromosikan mereka yang bersedia untuk bekerja sama dengan kekuasaan yang berdaulat;

• mendorong ketidakpercayaan dan permusuhan antar masyarakat;

• mendorong konsumerisme yang berkemampuan untuk melemahkan biaya politik dan militer.

Baca: HJ Van Mook

Baca: Perang Asia Pasifik

Devide et impera pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh Belanda melalui Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).

Kemudian Belanda menggunakan taktik yang sama ketika Agresi Militer Belanda terjadi setelah proklamasi kemerdekaan RI dikumandangkan.

Agresi Militer Belanda II (www.gurusejarah.com/) (www.gurusejarah.com/)

Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan devide et impera di Indonesia yang dilakukan oleh Belanda:

1. Perang Makassar

Dalam perang ini, VOC berhasil menaklukkan Kesultanan Gowa dan Kota Makassar pada 1669 karena dibantu oleh Raja Bone dan Arung Palakka yang tengah berseteru dengan Sultan Hasanudin.

2. Konflik Kerajaan Mataram

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA