Contoh kalimat majemuk bertingkat merupakan salah satu materi dalam pelajaran Bahasa Indonesia. (Foto: net/ Cekidot) Show
Muri Setiawan/ NET Senin, 12 September 2022 | 18:42 WIB
Sebelum kita belajar mengenai kalimat majemuk bertingkat, mungkin ada baiknya kamu terlebih dahulu mengetahui arti kalimat majemuk. Kalimat majemuk adalah kalimat yang tersusun atas dua klausa atau lebih. Klausa sendiri adalah susunan kata yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Setiap klausa boleh ditambahi objek, keterangan, maupun pelengkap. Kalimat majemuk ini terdiri dari beberapa jenis, ada yang namanya kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran. Dan yang akan kita bahas kali ini adalah kalimat majemuk bertingkat. Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang kedudukan klausa-klausanya tidak setara. Nah untuk lebih lengkapnya mengenai kalimat majemuk bertingkat, yuk kita pelajari bersama-sama. Ciri-ciri Kalimat Majemuk BertingkatSalah satu ciri khas kalimat majemuk bertingkat adalah kedudukan klausa-klausanya yang tidak setara. Yang dimaksud dengan ketidaksetaraan ini yaitu kedudukan satu klausa akan lebih tinggi dari yang lainnya. Klausa yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi akan berperan sebagai induk kalimat, sedangkan klausa yang kedudukannya lebih rendah akan berperan sebagai anak kalimat. Baca juga : Contoh Kalimat Simpleks dan Kompleks Lalu bagaimana menentukan induk kalimat dan anak kalimat? Untuk menentukannya, pertama perhatikan klausa-klausa yang ada. Kalau suatu klausa dapat berdiri sendiri sebagai suatu kalimat yang utuh tanpa adanya klausa yang lainnya, maka bisa dikatakan bahwa klausa tersebut adalah induk kalimat. Induk kalimat merupakan pokok/inti dari kalimat, sehingga tanpa adanya anak kalimat pun, induk kalimat masih mengandung pesan yang utuh. Dan untuk klausa yang membutuhkan klausa lainnya agar bisa berdiri menjadi suatu kalimat, maka bisa dikatakan bahwa klausa tersebut berperan sebagai anak kalimat. Anak kalimat ini merupakan perluasan induk kalimat yang tidak akan bisa berdiri sendiri menjadi suatu kalimat. Anak kalimat biasanya dimunculkan untuk memberikan keterangan dari induk kalimat.
Untuk memudahkanmu dalam membedakan induk kalimat dan anak kalimat, coba perhatikan contoh kalimat majemuk bertingkat berikut ini.”Ibuku memasak ketika matahari mulai terbit.” Perhatikan bahwa kalimat di atas terdiri dari dua klausa yang dihubungkan oleh konjungsi (kata hubung) “ketika” . Kedua klausa tersebut ialah “ibu memasak” dan “matahari mulai terbit”. Di kalimat ini, yang berfungsi sebagai induk kalimat adalah “ibu memasak”, sedangkan yang berfungsi sebagai anak kalimat adalah “matahari mulai terbit”. Klausa pertama dipilih sebagai induk kalimat karena pesan utama yang ingin disampaikan adalah “ibu memasak”. Dan klausa ini juga masih bisa berdiri tanpa merubah isi pesan dari kalimat tersebut. Sedangkan klausa “matahari mulai terbit” hanya digunakan sebagai pengganti keterangan waktu dari aktivitas yang dilakukan subjek di induk kalimat. Apabila klausa ini berdiri sendiri, maka isi pesan akan berubah. Jadi, apabila kita simpulkan, ada 3 ciri-ciri kalimat majemuk bertingkat, yaitu sebagai berikut.
30 Contoh Kalimat Majemuk BertingkatNah, setelah mempelajari mengenai ciri-ciri kalimat majemuk bertingkat, kita akan belajar mengenai contoh-contoh kalimat majemuk bertingkat berdasarkan jenis-jenisnya. Jenis-jenis kalimat majemuk bertingkat dibedakan menurut konjungsi yang digunakan untuk menggabungkan dua klausa. Langsung saja berikut ini uraiannya. 1. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan WaktuPada kalimat majemuk bertingkat yang menggunakan konjungsi waktu, maka anak kalimat yang digunakan menyatakan keterkaitan waktu dengan induk kalimat. Beberapa contoh konjungsi waktu misalnya adalah sesudah, sebelum, dan ketika. Contoh Kalimat :
2. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan SyaratPada kalimat majemuk bertingkat yang menggunakan konjungsi syarat, maka anak kalimat yang digunakan menyatakan keterkaitan syarat dengan induk kalimat. Beberapa contoh konjungsi syarat diantaranya adalah jikalau, bila, apabila, seandainya, dan andaikan.
Baca juga : Contoh Kalimat Fakta dan Opini 3. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan TujuanPada kalimat majemuk bertingkat yang menggunakan konjungsi tujuan, maka anak kalimat yang digunakan menyatakan keterkaitan tujuan dengan induk kalimat. Beberapa contoh konjungsi tujuan diantaranya adalah agar dan supaya.
4. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan PertentanganPada kalimat majemuk bertingkat yang menggunakan konjungsi pertentangan, maka anak kalimat yang digunakan menyatakan keterkaitan pertentangan dengan induk kalimat. Beberapa contoh konjungsi pertentangan diantaranya adalah kendatipun, meskipun, dan biarpun.
5. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan PenyebabPada kalimat majemuk bertingkat yang menggunakan konjungsi penyebab, maka anak kalimat yang digunakan menyatakan keterkaitan sebab dengan induk kalimat. Beberapa contoh konjungsi penyebab diantaranya adalah sebab, karena, dan oleh karena.
6. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan PerbandinganPada kalimat majemuk bertingkat yang menggunakan konjungsi perbandingan, maka anak kalimat yang digunakan menyatakan keterkaitan perbandingan dengan induk kalimat. Beberapa contoh konjungsi perbandingan diantaranya adalah daripada, seperti, dan sebagaimana.
7. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan AkibatPada kalimat majemuk bertingkat yang menggunakan konjungsi akibat, maka anak kalimat yang digunakan menyatakan keterangan akibat dengan induk kalimat. Beberapa contoh konjungsi akibat diantaranya adalah akibatnya, sehingga, dan sampai-sampai.
Baca juga : Contoh Kalimat Definisi 8. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan CaraPada kalimat majemuk bertingkat yang menggunakan konjungsi cara, maka anak kalimat yang digunakan berperan sebagai keterangan cara dari induk kalimat. Beberapa contoh konjungsi cara diantaranya adalah dengan dan tanpa.
9. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan SangkalanPada kalimat majemuk bertingkat yang menggunakan konjungsi sangkalan, maka anak kalimat yang digunakan menyatakan sangkalan terhadap dari induk kalimat. Beberapa contoh konjungsi sangkalan diantaranya adalah seolah, seolah-olah, dan seakan-akan.
10. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan KenyataanPada kalimat majemuk bertingkat yang menggunakan konjungsi kenyataan, maka anak kalimat yang digunakan menyatakan makna kenyataan dari induk kalimat. Beberapa contoh konjungsi kenyataan diantaranya adalah padahal dan sedangkan.
Nah, mungkin sekian penjelasan kali ini mengenai kalimat majemuk bertingkat. Semoga pembahasan di atas membantu, ya. Editor: Muchammad Zakaria
Happiness comes and goes, but having meaning in life – serving something beyond yourself and developing the best within you- gives you something to hold onto, Emily Esfahani Smith. |