Cerita dongeng sebelum tidur untuk anak kecil

Membacakan dongeng anak sebelum tidur sudah menjadi kebiasaan sejak zaman dahulu. Tujuan membacakan dongeng tentu saja agar si kecil cepat terlelap. Selain itu, perlu Parents ketahui, faktanya ada sejumlah manfaat dari membacakan dongeng untuk anak.

Apabila malam ini Parents berniat membacakan dongeng untuk buah hati, sebelum ia masuk ke alam mimpinya, berikut ini ada dua contoh dongeng atau cerita fabel yang bisa dibacakan. Dongeng ini pun memiliki nilai-nilai kehidupan yang akan bermakna untuk anak.

2  Cerita Fabel atau Dongeng Anak Sebelum Tidur

1. Bebek Buruk Rupa

Gambar: Freepik

Hari yang indah di pedesaan. Padang rumput yang hijau dan rumput yang tinggi-tinggi. Di tepi rumput terlihat hutan yang ditumbuhi pohon-pohon tinggi.

Di tengah hutan terdapat danau dengan air yang terlihat hijau-kebiruan. Ditempat yang sunyi-senyap di antara pepohonan, terlihat induk bebek yang sedang mengerami beberapa telur disarangnya. Induk bebek sudah merasa lelah dan berharap telur-telurnya segera menetas.

Setelah berminggu-minggu mengeram, satu persatu telur mulai menetas “Ciiit … ciit,” kata bayi bebek ketika ia mengeluarkan kepalanya dari dalam telur.

Bayi bebek mencari jalan keluar dan mulai mencicit-cicit. Bayi bebek melihat-lihat alam di sekeliling sarang dan berkata,”Betapa besarnya dunia!’’

Induk bebek sangat senang melihat anak-anaknya yang baru menetas. Ia mulai bangkit dari sarangnya dan menunjukkan betapa indahnya dunia.

Namun, baru saja dia bangun dari sarangnya, ia melihat ada sebuah telur yang sangat besar di dalam sarangnya yang belum menetas. Ia mulai merasa takut, “Berapa lama lagi telur besar ini akan menetas?’’

Induk bebek tidak meninggalkan sarangnya dan kembali mengerami telurnya agar tetap hangat, sehingga cepat menetas.

Akhirnya setelah beberapa minggu, telur besar itu mulai pecah. “Ciit … ciit,’’ kata bayi bebek terakhir. Ia mendorong dan berusaha keluar dari cangkang telurnya.

Induk bebek melihat bayi bebeknya dan berkata:

“Betapa besar dan jelaknya bayiku ini. Dia tidak seperti saudara-saudaranya.’’

Artikel Terkait: Ayah, Inilah Alasan Mengapa Anda Harus Membaca Dongeng Untuk Anak

Keesokkan harinya induk bebek membawa anak-anaknya ke danau. Ia menyeburkan diri ke danau, ke dalam air yang dingin dan jernih. Setelah itu, ia memanggil anak-anaknya untuk bergabung dengannya, “Kwek … kwek.’’

Satu persatu anak-anaknya menyeburkan diri ke danau, menyelam, dan kembali mengambang di permukaan air. Kaki-kaki mereka mengayuh dan berenang mengelilingi danau di belakang induk mereka.

Anak bebek yang besar dan jelek mengikuti barisan paling belakang. Induk bebek dan anak-anaknya berenang menuju daerah bebek, tempat beberapa keluarga bebek tinggal.

Ketika melewatinya, mereka berkata, “Betapa harmonisnya keluargamu dan anak-anakmu sangat indah. Kecuali anakmu yang bertubuh besar itu sangat jelek.”

Bebek-bebek itu mulai berkwek-kwek dengan sangat keras, “Betapa jeleknya bebek besar itu! Kami tidak bisa tinggal bersamanya.’’ Bebek-bebek yang lebih besar mulai terbang dan mematuk leher dan kepala anak bebek itu.

“Tinggalkan dia. Dia tidak menyakiti siapapun,’’ kata induk bebek. Namun tidak seekor pun yang mau mendengarkan dan mereka terus mematuki bebek besar dan jelek itu. Mereka terus menyebut dan mengatakan betapa jeleknya ia.

Setiap hari keadaannya menjadi lebih buruk bagi si bebek buruk rupa. Ia diburu oleh bebek jantan, dipatuki oleh bebek betina. Akhirnya, ia tidak kuat menghadapi perlakuan bebek tersebut.

Ia tidak tahan mendengar ejekkan sebagai si bebek buruk rupa. Ia pergi dan bersembungyi di balik tanaman di tepi kolam. Di daerah rawa, ia bertemu dengan beberapa dari bebek liar. Mereka berkata, “Mahluk apakah kamu? Kamu benar-benar besar dan jelek.’’

Artikel Terkait: Dongeng Sebagai Stimulasi untuk Dukung Si Buah Hati jadi Anak Unggul Indonesia

Setelah beberapa hari, ia memutuskan untuk pindah ketempat lain. Saat itu musim dingin dan air danau menjadi sangat dingin.

Bebek buruk rupa berenang di danau dan memasukan kepalanya ke dalam air yang dingin. Langit tiba-tiba menjadi gelap dan angin dingin bertiup.

Ia menjadi sangat lelah sehingga tidak dapat berenang lagi. Musim dingin hujan ini merupakan musim yang paling buruk bagi si bebek, karena ia harus berusaha bertahan hidup di daerah rawa-rawa.

Suatu hari matahari mulai memancarkan sinarnya dan udara pun menjadi lebih hangat dari pada kemarin burung-burung mulai bernyanyi. Rumput-rumput mulai menghijau.

Si bebek buruk rupa merasakkan kehangatan sinar matahari dan dan ia mendengar burung-burung bernyanyi. Ia memaksakan dirinya masuk ke dalam air danau yang hangat.

Sekawanan burung berbulu indah di atas rawa-rawa. Burung-burung tersebut sangat memesona dengan leher yang panjang dan sayap yang lebar dan kuat. Dengan lemah gemulai mereka terbang dan mengelilingi danau dan dengan anggunnya mereka mendarat di danau.

Si bebek buruk rupa melihat burung-burung yang indah itu dan mengagumi leher mereka yang panjang dan bulu putihnya yang seperti salju. Si bebek ingin berenang menghampiri mereka. Tetapi ia merasa takut.

“Saya sangat jelek. Tentu mereka tidak mau saya dekat mereka. Mereka akan mematuki saya dan menyebutkan saya jelek.’’

Namun, entah bagaimana, ia ingin mendekati mereka. Sehingga ia berenang ke arah mereka. Ketika sedang berenang, si bebek melihat ke air di bawahnya dan ia melihat bayangan dirinya.

Ia melihat bayangan dirinya di air yang jernih, ia bukan lagi si bebek buruk rupa. Ia menjadi angsa putih yang indah. Angsa yang indah yang besar berenang mengelilinginya. Mereka membelai-belai lehernya. Mereka sangat senang melihatnya.

Beberapa anak di taman melihat ke angsa. Mereka berteriak, “Ada angsa baru.’’ Mereka melemparkan remehan roti kearahnya dan berkata, “Angsa baru ini sangat indah, ia pun kuat dan tampan.’’

Artikel Terkait: Dongeng sebelum tidur: Kisah Putri Mawar dan Burung Emas

Si angsa menggerakkan sayapnya dan menjulurkan lehernya yang ramping dan berkata, “Saya tidak pernah bermimpi mendapatkan kebahagiaan ini ketika saya menjadi bebek buruk rupa.’’

Dari cerita fabel “Bebek Buruk Rupa”, Parents bisa mengajarkan kepada anak untuk tidak pernah menghina dan menganggap rendah orang lain. Sebab, setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Bisa jadi apa yang kita anggap jelek justru sangat baik untuk kita.

2. Dongeng Anak Sebelum Tidur: Kura-kura Melawan Kelinci

Gambar: Freepik

Pada suatu hari ada seekor kelinci yang sangat sombong. Ia menyombongkan diri sebagai kelinci yang paling baik sedunia. Si kelinci selalu membanggakan betapa cepat larinya.

Ia memiliki kaki belakang yang sangat kuat untuk berlari seperti angin. Ia selalu memperlihatkan keahliannya berlari cepat kepada teman-temannya.

Pada suatu hari si kelinci membual di depan teman-temannya dan menunjukkan betapa cepat larinya. Ketika ia berlari, ia melompat di atas sebuah cangkang di jalanan.

Perlahan-lahan sebuah kepala dan empat kaki keluar dari cangkang tersebut dan mulai bergerak di jalanan. Barulah si kelinci sadar, bahwa cangkang itu adalah kura-kura yang tampak merangkak perlahan-lahan dijalanan.

“Betapa lambatnya kamu,’’ kata kelinci kepada kura-kura.

“Kamu sangat lambat. Saya tidak mengerti mengapa kamu tidak terganggu dengan gerakkan lambatmu,’’ kata si kelinci tertawa mendengar leluconnya sendiri mengenai kura-kura.

Kura-kura menatap dingin pada kelinci dan berkata:

“Setiap hewan bergerak dengan langkahnya sendiri. Saya mungkin bergerak lambat, tetapi saya dapat pergi kemana saja yang saya mau. Pada kenyataannya, saya dapat mencapai tujuan lebih cepat dari pada kamu dan lebih kencang dari pada kamu.’’

Si kelinci berpikir, bahwa kata-kata si kura-kura sangat lucu. Ia tertawa mendengar, bahwa kura-kura berlari lebih kencang darinya.

“Tidak mungkin,’’ kata si kelinci.

“Bagaimana mungkin kamu lebih cepat dari saya? Saya dapat berlari secepat angin. Sementara kamu merangkak sangat lambat, sehingga sulit dikatakan, bahwa kamu bergerak lebih cepat dari saya. Saya mau lihat,” kata kelinci melanjutkan.

Artikel Terkait: Dongeng Sebelum Tidur, Kumpulan Cerita Sarat Nilai Moral Untuk Anak

Si kelinci kemudian menantang si kura-kura untuk lomba lari, sehingga mereka akan lihat siapa yang lebih cepat. Lomba lari akan diadakan keesokkan harinya. Setiap hewan ingin melihat perlombaan lari antara si kelinci yang cepat dan si kura-kura yang lambat.

Serigala yang menghitung mundur saat mulai perlombaan. “Lima, empat, tiga, dua, satu, lari…’’

Dengan satu loncatan, si kelinci dengan cepat hilang dari pandangan mata. Si kura-kura melangkahkan kakinya perlahan-lahan, selangkah demi selangkah, sementara tatapan matanya terus bertuju pada jalan di depannya.

Si kelinci berlari sepanjang jalan. Setiap kali melihat kerumunan penonton di pinggir jalan, ia membalikkan tubuhya dan melambaikan tangannya. Ia ingin mereka tahu siapa yang paling cepat larinya.

Jauh, jau di belakangnya si kura-kura terus melangkah, selangkah demi selangkah, dengan lambatnya dan matanya yang terus menatap jalan di depannya. Tidak lama kemudian si kelinci tiba pada suatu tanda di jalan.

Tanda itu menunjukkan, bahwa ia sudah berlari setengah jarak antara garis start dan finish. Ia pun tidak lagi melihat kura-kura.

Si kelinci berpikir, “Saya sudah jauh di depan dan si kura-kura sangat lambat, sehingga ia masih sangat jauh dibelakang. Perlu waktu lama bagi kura-kura untuk sampai di sini. Saya kira saya dapat berbaring dulu di sini dan beristirahat sebentar di bawah sinar matahari yang sangat hangat. Masih banyak waktu untuk memenangkan pertandingan ini saat saya bangun nanti.’’

Sementara itu, si kura-kura terus merangkak perlahan-lahan tanpa berhenti. Ia terus bergerak. Waktu terus berlalu, si kelinci masih tertidur dengan lelapnya.

Dengan perlahan-lahan dan mantap, si kura-kura meneruskan langkahnya tanpa beristirahat. Ia bergerak perlahan-lahan sepanjang jalan. Akhirnya si kura-kura melewati si kelinci yang masih tertidur di tepi jalan.

Artikel Terkait: Rabbit Hole, Buku Cerita Interaktif Untuk Bayi dan Anak Indonesia

Si kelinci tertidur lelap, sehingga ia tidak mendengar saat si kura-kura melewatinya. Ketika kelinci terbangun dari tidur lelapnya, ia melihat ke arah belakang untuk mengetahui keberadaan si kura-kura. Namun ia tidak melihat kura-kura.

“Ternyata si kura-kura lebih lambat dari yang saya kira. Mungkin baru tengah malam ia tiba di garis finish,’’ ucap kelinci.

Si kelinci merenggangkan kakinya dan kembali ke jalan untuk melanjutkan perlombaan lari. Si kelinci berlari dan menaiki bukit. Kemudian ia melihat pemandangan yang menakjubkan.

Di garis finish tampak si kura-kura. Penonton bersuka ria, karena si kura-kura memutuskan pita garis finish. Si kura-kura diumumkan sebagai pemenang. Si kelinci menghela napas panjang dan si kura-kura tersenyum.

“Bagaimana…kapan… di mana?’’ gumam si kelinci.

Si kura-kura berkata, “Saya menyusul kamu ketika kamu sedang tertidur. Saya mungkin saja lambat, tetapi mata saya menatap tujuan. Dengan pelan dan mantap, saya memenangkan perlombaan lari ini.’’

Pesan moral dari dongeng “Kura-kura dan Kelinci” adalah jangan pernah menganggap remeh orang lain. Setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Kesombongan suatu saat pasti akan dikalahkan oleh kerendahan hati.

Nah, itulah dua dongeng anak sebelum tidur yang bisa Parents bacakan.

Baca Juga:

JK Rowling Rilis Cerita Anak Secara Online untuk Dibaca Gratis

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Cerita dongeng anak apa saja?

Contoh Dongeng Anak Sebelum Tidur.
Dongeng Kisah Burung Bangau yang Angkuh. ... .
2. Dongeng Si Kelinci yang Sombong dan Kura-kura. ... .
3. Dongeng Si Singa dan Si Tikus. ... .
4. Dongeng Si Kancil dan Kawanan Buaya. ... .
Dongeng Putri Berambut Merah dan Burung Berwarna Emas. ... .
6. Dongeng Kawanan Semut dan Belalang. ... .
7. Dongeng Kisah Pohon Apel..

Cerita rakyat ada apa aja?

Bawang Merah dan Bawang Putih. Cerita rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih berasal dari Riau. ... .
2. Lutung Kasarung. Cerita rakyat Lutung Kasarung menceritakan seorang putri cantik bernama Purbasari yang diusir dari istana. ... .
3. Jaka Tarub. ... .
4. Batu Menangis. ... .
Sangkuriang. ... .
6. Malin Kundang. ... .
7. Timun Emas..

Seperti apa cerita dongeng?

Ciri-ciri Dongeng Ceritanya singkat, dengan menggunakan alur cerita yang sederhana. Kalimat pembuka, pada umumnya diawali dengan kata-kata: pada zaman dahulu, pada masa silam, alkisah, dan sebagainya. Terdapat dua tokoh yang berlawanan, yaitu tokoh yang baik dan yang jahat. Bersifat fiktif atau khayalan.

Apa yang dimaksud isi dongeng?

Bobo.id - Secara umum dongeng dapat diartikan sebagai cerita khayal atau cerita yang tidak benar-benar terjadi. Dongeng berisi tentang sebuah cerita yang menarik untuk disaksikan atau didengar. Biasanya cerita dongeng berisi tentang tema-tema yang imajinatif.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA