Carilah tokoh-tokoh yang mendukung tentang teori masuknya islam di indonesia

Jakarta -

Salah satu agama yang diakui di Indonesia adalah Islam. Agama ini diketahui berkembang sejak abad ke-13 hingga sekarang di Tanah Air. Lantas, bagaimana teori masuknya Islam ke Indonesia?

Saat ini, ada 6 agama yang diakui di Indonesia, yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia.

Berikut sejarah masuknya Islam di Indonesia lengkap dikutip dari buku 'Sejarah Indonesia Masuknya Islam hingga Kolonialisme' karya Ahmad Fakhri Hutauruk:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pendapat tentang teori masuknya Islam ke Indonesia yang pertama datang dari teori Gujarat. Dalam teori ini, diceritakan Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-13 M dari pedagang India Muslim.

Teori ini berkembang dari Pijnappel dari Universitas Leiden yang mengatakan bahwa asal muasal Islam dari Gujarat dan Malabar. Kemudian, orang Arab bermazhab Syafi'i bermigrasi ke India dan orang India lah yang membawanya ke Indonesia.

Pendapat ini juga ditegaskan oleh Snouck Hurgronje dalam buku 'L'Arabie et Les Indes Neelandaises atau Reveu de I'Histoire des Religious bahwa hubungan dagang Indonesia dan India telah lama terjalin, kemudian inskripsi tertua tentang Islam terdapat di Sumatera memberikan gambaran hubungan antara Sumatera dengan Gujarat.

Selain itu, ada juga teori Gujarat dari Moquette di mana ia mengatakan bahwa agama Islam di Tanah Air berasal dari Gujarat berdasarkan bukti peninggalan artefak berupa batu nisan di Pasai, kawasan utara Sumatera pada 1428 M.

Adapun, batu nisan itu memiliki kemiripan dengan batu nisan di makam Maulana Malik Ibrahim di Jawa Timur, yakni memiliki bentuk dengan batu nisan di Cambay, Gujarat, India.

2. Teori Mekah

Pendapat lainnya adalah teori Mekah. Teori ini pertama kali dicetuskan oleh Hamka dalam Dies Natalis PTAIN ke-8 di Yogyakarta sebagai koreksi dari teori Gujarat. Dalam teori masuknya Islam ke Indonesia ini diterangkan bahwa Arab Saudi memegang peranan yang besar.

Pasalnya, menurut Hamka, bangsa Arab pertama kali ke Indonesia membawa agama Islam dan diikuti Persia dan Gujarat. Adapun, disebutkan masuknya Islam terjadi sebelum abad ke-13 M, yakni 7 Masehi atau abad pertama hijriyah.

Hal ini dibuktikan setelah wafatnya Rasulullah SAW pada tahun 632 M, di mana kepemimpinan Islam dipegang oleh para khalifa. Di bawah kepemimpinan itu, agama Islam disebarkan lebih luas hingga ke seluruh Timur Tengah, Afrika Utara, Spanyol.

Kemudian, di masa Dinasti Umayyah pengaruh semakin meluas hingga ke Nusantara. Menurut Arnold (Morrison 1951) bukti masuknya Islam ke Indonesia dari para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka berdagang hal ini juga sesuai dengan fakta pedagang Arab menjadi pemimpin pemukiman di pesisir pantai Sumatera. Para pedagang Arab tersebut juga melakukan pernikahan dengan penduduk lokal sehingga agama Islam semakin menyebar di Nusantara.

3. Teori Persia

Teori masuknya Islam ke Indonesia terakhir adalah Persia yang dicetuskan oleh Hoesein Djajadiningrat. Dijelaskan bahwa Islam masuk ke Indonesia dari Persia singgah di Gujarat pada abad ke-13. Hal ini terbukti dari kebudayaan Indonesia yang memiliki persamaan dengan Persia.

Hal ini juga dipertegas oleh Morgan (1963:139-140) bahwa masyarakat Islam Indonesia sama dengan Persia. Terbukti, peringatan 10 Muharram atau Asyura sebagai hari peringatan Syi'ah atas syahidnya Husein. Peringatan ini berbentuk pembuatan bubur Syura.

Selain itu, di Minangkabau bulan Muharram juga dikenal sebagai bulan-bulan Husein. Lalu di Sumatera Tengah diperingati dengan mengarak keranda Husein untuk dilemparkan ke sungai.

Selanjutnya, teori ini juga didukung dengan kesamaan ajaran Syaikh SIti Jenar dengan ajaran Sufi Iran al-Hallaj. Ketiga, penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tanda bunyi harakat dalam pengajian Al-Quran tingkat awal.

Kesamaan terakhir adalah nisan pada makam Malik Saleh dan Malik Ibrahim dipesan dari Gujarat dan terdapat pengakuan umat Islam terhadap madzhab Syafi'i di daerah Malabar.

Walaupun begitu, hingga saat ini belum ada fakta mana teori masuknya Islam ke Indonesia yang paling kuat atau yang paling benar.

(pay/erd)

Carilah tokoh-tokoh yang mendukung tentang teori masuknya islam di indonesia

Pixabay

Islam masuk ke Indonesia dengan berbagai cara dan dikemukakan dalam berbagai teori. Dari teori yang terkenal, ada tiga teori mengenai sejarah masuknya Islam ke Indonesia. Ketiga teori tersebut adalah teori Gujarat, teori Persia serta teori Mekah.

Ketiga teori tersebut mengemukakan bagaimana cara Islam masuk ke Indonesia dan mengemukakn perspektif masing-masing mengenai sejarah masuknya Islam ke Indonesia mulai dari asal negara, siapa tokoh penyebarnya atau siapa sosok pembawa Islam ke Indonesia.

Artikel satu ini akan membahas mengenai sejarah masuknya Islam ke Indonesia dengan perspektif teori Mekah. Simak hingga akhir artikel ya.

Tokoh Pencetus Teori Mekah

Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai teori Mekah, ada baiknya Grameds mengetahui siapa tokoh pencetus teori Mekah ini. Simak hingga akhir ya.

Tokoh yang mencetuskan teori ini adalah Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan nama Buya Hamka. Menurut padangan Buya Hamka, teori Mekah ini mengutarakan bahwa Islam masuk ke Indonesia dari Mekah.

Melalui pandangan Buya Hamka atas teori Mekah ini, Buya Hamka juga menolak teori Gujarat yang menjelaskan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke – 13 dan berasal dari Gujarat. Buya Hamka menjelaskan, bahwa teori Mekah yang ia cetuskan tersebut untuk mengoreksi teori Gujarat.

Buya Hamka kemudian terus menguatkan pendapatnya mengenai sejarah masuknya Islam ke Indonesia dengan teori Mekah. Pada tahun 1963, Buya Hamka pada seminar Sejarah Masuknya Agama Islam di Indonesia menjelaskan bahwa pandangannya mengenai teori Mekah.

Buya Hamka menjelaskan, bahwa bangsa Arab memiliki peran sebagai pembawa agama Islam ke Indonesia lalu diikuti oleh orang dari bangsa Persia serta orang-orang dari bangsa Gujarat.

Gujarat dinyatakan sebagai salah satu tempat singgah serta Mekah dan Mesir merupakan pusat dari tempat pengambilan ajaran Islam tersebut. Kemudian pada abad ke-13, di Indonesia telah berdiri suatu kekuatan politik beragama Islam.

Oleh karena itu, disimpulkan bahwa Islam telah masuk jauh lebih lama dan sebelumnya pada abad ke-7 masehi atau kira-kira pada pertengahan hijriyah. Teori ini dibuktikan pula dengan wafatnya Nabi Muhammad pada tahun 632 M serta kepemimpinan Islam yang dipegang oleh khalifah saat itu.

Carilah tokoh-tokoh yang mendukung tentang teori masuknya islam di indonesia

Carilah tokoh-tokoh yang mendukung tentang teori masuknya islam di indonesia

MEKKAH Kota Suci, Kekuasaan,                    dan Teladan Ibrahim

Carilah tokoh-tokoh yang mendukung tentang teori masuknya islam di indonesia

Pada saat kepemimpinan Islam oleh khalifah tersebutlaj, Islam kemudian menyebar lebih luas lagi. Lalu pada abad ke-8 pengaruh agama Islam telah menyebar ke seluruh bagian di Timur Tngeha, Spanyol hingga Afrika Utara. Lalu, pada dinasti Umayyah pengaruh agama Islam menjadi lebih meluas di Indonesia.

Buya Hamka juga berasumsi bahwa pedagang Arab pun turut andil dalam menyebarkan agama Islam. Menurut sebuah sumber, dijelaskan bahwa pada seperempat abad ketiga dan abad ketujuh, seorang pedagang Arab menjadi pemimpin dalam sebuah pemukiman Arab Muslim yang berada di pesisir Pantai Sumatera.

Orang Arab tersebut kemudian menikah dengan wanita lokal asal Sumatera, lalu membentuk sebuah komunitas muslim yang terdiri dari orang Arab sebagai pendatang serta penduduk lokal setempat.

Tak hanya itu, para pedagang Arab yang bermukim tadi juga ikut dalam melakukan kegiatan penyebaran Islam. Atas teori tersebut, Buya Hamka pun yakin bahwa Islam masuk ke Indonesia bermula dari daerah Timur Tengah.

Carilah tokoh-tokoh yang mendukung tentang teori masuknya islam di indonesia

Carilah tokoh-tokoh yang mendukung tentang teori masuknya islam di indonesia

Carilah tokoh-tokoh yang mendukung tentang teori masuknya islam di indonesia

Carilah tokoh-tokoh yang mendukung tentang teori masuknya islam di indonesia

Carilah tokoh-tokoh yang mendukung tentang teori masuknya islam di indonesia

Carilah tokoh-tokoh yang mendukung tentang teori masuknya islam di indonesia

Buya Hamka memiliki pendapat, bahwa sesuai dengan pengamatan madzhab Syafii yang memiliki pengaruh besar di Indonesia serta Mekah, maka awal mula penyebaran Islam di Indonesia memanglah berasal dari Mekah.

Itulah penjelasan singkat mengenai Buya Hamka yaitu tokoh pencetus dari teori Mekah sebagai sejarah masuknya Islam ke Indonesia.

Carilah tokoh-tokoh yang mendukung tentang teori masuknya islam di indonesia

Dunia Batin Buya Hamka: Kisah Dan             Catatan-Catatan Dari Balik

Carilah tokoh-tokoh yang mendukung tentang teori masuknya islam di indonesia

Grameds bisa mengenali lebih lanjut tentang sosok dari pencetus teori Mekah, yaitu Buya Hamka dengan membaca dan membeli buku di Gramedia mengenai Buya Hamka. Salah satunya adalah buku berjudul “ Dunia Batin Buya Hamka: Kisah Dan Catatan-Catatan Dari Balik” karya Muhammad Ghanoe.

Buku ini berisi mengenai biografi dari Buya Hamka, yaitu pencetus teori Mekah sebagai sejarah dari masuknya agama Islam ke Indonesia. Beli dan baca bukunya sekarang juga ya!

Awal Mula Teori Mekah dan Para Pendukung

Mengetahui sejarah masuknya agama Islam ke Indonesia merupakan hal yang penting untuk diketahui oleh Grameds. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki penduduk yang mayoritas beragama Islam, sehingga kebanyakan penduduk Indonesia yang beragama Islam pun perlu mengetahui sejarah bagaimana awalnya Islam masuk ke Indonesia.

Seperti yang diketahui, bahwa Islam masuk ke Indonesia tidak dengan cara yang mudah. Tetapi melalui proses yang panjang serta melalui banyak tokoh maupun orang yang berperan dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia.

Membahas mengenai sejarah masuknya agama Islam ke Indonesia, ada tiga teori dari tiga tokoh yang dikenal di Indonesia untuk menjelaskan argumennya mengenai bagaimana Islam akhirnya masuk dan tersebar di Indonesia.

Carilah tokoh-tokoh yang mendukung tentang teori masuknya islam di indonesia

Carilah tokoh-tokoh yang mendukung tentang teori masuknya islam di indonesia

Carilah tokoh-tokoh yang mendukung tentang teori masuknya islam di indonesia

Carilah tokoh-tokoh yang mendukung tentang teori masuknya islam di indonesia

Carilah tokoh-tokoh yang mendukung tentang teori masuknya islam di indonesia

Tiga teori tersebut adalah teori Gujarat, teori Persia dan teori Mekah yang dicetuskan oleh Buya Hamka dan akan dibahas pada artikel kali ini.

Carilah tokoh-tokoh yang mendukung tentang teori masuknya islam di indonesia

Dunia Islam : Tiga Kota Suci,                       Makkah, Madinah & Al Quds

Carilah tokoh-tokoh yang mendukung tentang teori masuknya islam di indonesia

Menurut Buya Yahya, agama Islam masuk ke Indonesia diawali dari pedagang Arab yang datang ke Indonesia sekaligus untuk berdakwah. Sumber sejarah yang digunakan untuk mencetuskan teori Mekah ini tentu tidak sembarangan.

Beberapa sumber sejarah seperti penemuan artefak, kebudayaan yang ada di masa lampau, hingga teori pendahulu dapat menjadi penunjang dari teori Mekah tersebut.

Seperti yang telah dijelaskan, bahwa teori Mekah ini dikuatkan dengan teori Arab bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui pedagang Arab yang menetap di Indonesia. Teori Arab tersebut didukung oleh beberapa pihak yaitu Van Leur, H. Johns, T.W Arnold, Naquib Al Attas, Keyzer, M. Yunus Jamil, Crawfurd hingga Buya Hamka.

Sebelum mencetuskan teori Mekah ini, ada beberapa pendukung dari teori Arab yang kemudian semakin menguatkan teori Mekah. Berikut penjelasannya.

T.W Arnold merupakan salah satu tokoh yang mendukung teori Arab. Menurut Arnold banyak pedagang Arab yang mendominasi dalam perdagangan di daerah Coromandel hingga Malabar. Peristiwa dominasi pedagang Arab tersebut terjadi pada sekitar abad ke 7 hingga 8 masehi, di mana para pedagang Arab yang mendominasi wilayah Coromandel hingga Malabar pun akhirnya berpindah ke Indonesia dan turut menyebarkan agama Islam di Indonesia.

Crawfurd pun mengemukakan pandangannya mengenai teori Arab yang akhirnya membuat dirinya mendukung teori Arab tersebut. Menurut Crawafurd ia melihat bahwa Islam memiliki kaitan dalam perkembangan di Indonesia serta di Arab.

Crawfurd menilai bahwa Islam di Indonesia memiliki persamaan pada mazhab dengan mazhab yang ada di Mekah serta Mesir yaitu mazhab Syafii. Pendapat Crawfurd mengenai mazhab tersebut sejalan dengan pendapat Buya Hamka pada teori Mekah.

Namun, teori mengenai mazhab pada teori Arab dan Mekah berbeda dengan teori Gujarat. Hal ini dikarenakan muslim di India menganut mazhab Hanafi dan berbeda dengan mazhab yang kebanyakan dianut oleh muslim Indonesia. Oleh karena itu, Buya Hamka pun mengkoreksi teori Gujarat ini dengan teori Mekah.

Dalam kajiannya, disebutkan bahwa gelar raja pada Samudera Pasai sama seperti gelar raja-raja yang ada di Arab, yaitu Al Malik. Hal ini membuktikan pula bahwa teori Gujarat kurang kuat, ditambah dengan perbedaan pada nama gelar raja yang dipakai oleh raja di India yaitu Khan. Dari kajian tersebut, teori Mekah dan teori Arab ini semakin menguat.

Buya Hamka juga memberika bukti-bukti lain untuk dapat memperkuat teori Mekah sebagai sejarah masuknya agama Islam ke Indonesia dengan sebuah penemuan naskah kuno. Bkti tersebut tercantum dalam buku Sejarah Umat Islam yang terbit pada tahun 1997.

Pada buku tersebut, Buya Hamka menjelaskan bahwa naskah kuno tersebut berisi mengenai penjelasan, bahwa bangsa Arab pada tahun 625 M telah bermukim di sekitar pantai di Barat Sumatera. Sementara itu, ditemukan pula sebuah nisan kuno yang bertuliskan Syekh Rukunuddin dengan tahun 672 M.

Kemudian para pendukung teori Mekah pun mengatakan, bahwa ada kekuasaan politik Islam yang muncul di Indonesia pada sekitar abad ke 13. Sehingga, dapat diasumsikan bahwa agama Islam sendiri telah masuk ke Indonesia pada sekiatr abad ke 7.

Carilah tokoh-tokoh yang mendukung tentang teori masuknya islam di indonesia

Sejarah Peradaban Islam Di Indonesia

Carilah tokoh-tokoh yang mendukung tentang teori masuknya islam di indonesia

Isi Teori Mekah

Teori Mekah yang digagas oleh Buya Hamka ini mengatakan, bahwa proses masuknya agama Islam ke nusantara adalah langsung dari Mekah atau Arab. Teori Mekah ini juga menolak atau mengoreksi proses masuknya Islam ke Indonesia dari Gujarat.

Proses masuknya Islam ke Indonesia menurut teori Mekah adalah pada abad pertama di tahun Hijiriah atau tepatnya pada abad ke 7 M. Teori Mekah ini disampaikan oleh Buya Hamka melalui salah satu orasinya yang ia sampaikan pada dies natalis Perguruan Tinggi Islam Negeri atau PTIN di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pada orasinya tersebut, Buya Hamka menjelaskan bahwa ia menolak seluruh argumentasi dari para sarjana Barat yang mengemukakan, bahwa agama Islam datang ke Indonesia tidak langsung dari Arab, melainkan dari Gujarat atau Persia. Bahkan, Buya Hamka turut menyertakan bukti yang ia pakai untuk menggagas teori Mekah ini. Bukti-bukti yang dipakai oleh Buya Hamka ia sumber lokal di Indonesia serta sumber-sumber dari Arab.

Menurut Buya Hamka, agama Islam datang ke Indonesia pertama kali karena motivasi awal kedatangan orang Arab di nusantara tidak dilandasi oleh nila ekonomi, tetapi adalah untuk menyebarkan agama Islam di Indonesia. Menurut pandangan Buya Hamka, jalur perdagangan antara Indonesia dan Arab ini telah berlangsung dan ada jauh sebelum Tarikh masehi.

Salah satu dasar teori Mekah ini adalah hadirnya perkampungan di Sumatera bagian barat yang saat itu di Timur Tengah Khalifah Umar bin Khatab ingin menyebarkan agama Islam. Kemudian, Khalifah Umar bin Khatab pun mengirimkan delegasinya ke China, tetapi delegasinya tersebut singgah terlebih dahulu di Indonesia karena melewati jalur laut. Lalu, para delegasi tersebut akhirnya mendirikan sebuah perkampungan yang ada di Sumatera bagian barat pada Dinasti Umayah.

Dasar teori yang kedua adalah mazhab sayfii yang dianut oleh kerajaan Samudera Pasai, yaitu mazhab yang sama yang digunakan di Arab dan kini banyak dianut pula pleh masyarakat muslim Indonesia. Kemudian dasar teori yang ketiga adalah gelar yang dipakai oleh raja di Samudera Pasai sama dengan gelar yang dipakai raja di Arab yaitu Al Malik dan gelar tersebut berasal dari Mesir.

Buya Hamka mengatakan dengan tegas bahwa proses masuknya Islam ke Indonesia terjadi pada abad ke 7 M atau 647 M dan langsung dibawa oleh para musafir asal Arab yang memiliki motivasi dan semangat untuk menyebarkan agama Islam. Itulah inti atau bunyi dari teori Mekah yang digagas oleh Buya Hamka.

Melalui teori Mekah ini, Buya Hamka yaitu seorang sastrawan sekaligus ulama di Indonesia menolak dan menyanggah teori Gujarat yang mengatakan agama Islam masuk ke Indonesia melalui India, karena teori Gujarat tersebut memiliki banyak kelemahan.

Buya Hamka juga terang-terangan menaruh curiga dan prasangkan pada para penulis orientasli Barat yang cenderung memojokan Islam di Indonesia. Menurut Buya Hamka, penulis Barat telah melakukan berbagai macam upaya yang sistematik untuk dapat menghilangkan keyakinan dari negeri yang ada di Melayu mengenai hubungan kerohanian yang mesra antara masyarakat negeri Melayu serta tanah di Arab Saudi, sebagai sumber utama agama Islam di Indonesia untuk menimba ilmu agama Islam.

Buya Hamka perbandangan bahwa, orang yang beragama Islam di Indonesia mendapatkan Islam dari orang pertama yaitu orang Arab atau para musafir dan delegasi yang dikirimkan oleh Khalifah Umar bin Khatab tadi.

Orang Islam di Indonesia tidak mendapatkan pandangan agama Islam hanya dari perdagangan, seperti yang disebutkan pada teori Gujarat. Dikarenakan para musafir yang mampir ke Indonesia tadi memang memiliki tujuan utam atau semangat untuk menyebarkan agama Islam dan bukan sekedar berdagang.

Pandangan Buya Hamka tersebut hampir sama dengan teori Sufi yang digagas oleh A.H Johns, bahwa para musafir atau kaum pengembara lah yang memiliki peran dan telah memasukan agama Islam ke Indonesia serta melakukan penyebaran agama Islam terlebih dahulu.

Teori sufi tersebut menjelaskan bahwa umumnya, para pengembara mengembara dari satu tempat ke tempat lain atau berpindah-pindah tempat untuk dapat mendirikan sebuah kumpulan atau perguruan tarekat.

Carilah tokoh-tokoh yang mendukung tentang teori masuknya islam di indonesia

ISLAM DALAM ARUS SEJARAH                              INDONESIA

Carilah tokoh-tokoh yang mendukung tentang teori masuknya islam di indonesia

Kelebihan dan Kekurangan Teori Mekah

Teori ini hadir karena Buya Hamka menolak dengan tegas bahwa teori Gujarat merupakan teori yang kurang fakta dan bukti untuk menyebutkan agama Islam masuk dengan jalur atau dari bangsa lain. Teori yang diusung oleh Buya Hamka memiliki banyak teori pendukung atau fakta-fakta yang dijadikan sebagai bukti bahwa teori Mekah ini lebih kuat dari teori Gujarat. Walaupun begitu, teori Mekah ini masih memiliki beberapa kekurangan tetapi ada pula kelebihan dari teori Mekah. Sehingga banyak tokoh yang mendukung dasar teori Mekah.

Berikut adalah kekurangan serta kelebihan dari teori Mekah.

Teori Mekah yang dicetuskan oleh Buya Hamka ini memiliki kekurangan yaitu kurangnya fakta yang disajikan dalam teori Mekah untuk menjelaskan peranan bangsa Arab dalam proses penyebaran agama Islam di Indonesia.

Sedangkan kelebihan teori Mekah adalah terverifikasinya sebuah fakta untuk mendukung teori Mekah ini. Yaitu adalah mazhab yang digunakan di Indonesia serta di Arab berupa mazhab Syafi’i. Di mana dasar teori tersebut telah berkali-kali disebutkan dan menjadi penguat bahwa agama Islam pertama kali datang dari Arab dan bukan dari Gujarat atau negara lain.

Kelebihan yang kedua, adalah gelar yang dipakai oleh raja pada Samudera Pasai yaitu Al Malik, dan gelar tersebut juga digunakan oleh para raja di Arab dan umum digunakan di Mesir.

Itulah penjelasan mengenai teori Arab yang dikemukakan oleh Buya Hamka, Grameds dapat mengulik lebih dalam materi sejarah masuknya agama Islam ke Indonesia dengan mambaca dan membeli buku di Gramedia, karena sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia akan senatiasa menyediakan buku berkualitas. Beli dan baca sekarang juga!

Carilah tokoh-tokoh yang mendukung tentang teori masuknya islam di indonesia

Carilah tokoh-tokoh yang mendukung tentang teori masuknya islam di indonesia

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Carilah tokoh-tokoh yang mendukung tentang teori masuknya islam di indonesia